Zakat Dan Kesejahteraan Sosial (original) (raw)
Related papers
Dampak Zakat Terhadap Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Nasional
Jurnal Sosial Sains
Indonesia memiliki potensi zakat yang sangat besar, selain memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan negara yang paling dermawan di dunia. Namun kenyataannya dalam bidang pengelolaan keuangan untuk sosial syariah khususnya zakat masih jauh dari harapan. Pada tahun 2019, Indonesia hanya mampu menghimpun 4.39% dari total potensi dana zakat dan 85% dari dana yang dihimpun dapat disalurkan. Penggunaan dana Zakat guna mencapai kesejahteraan sosial memiliki dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat miskin dan membutuhkan. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini akan berdampak tidak langsung pada masyarakat dan perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian dilakukan untuk menguji dan membuktikan pengaruh zakat yang berhasil dihimpun terhadap kemiskinan, kesejahteraan, pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan analisis meta yang digunakan untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hasil perhit...
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam 1 , sehingga menjadi bagian mutlak dari keislaman seseorang. Dalam Al-Quran, kata "zakat" seringkali mengiringi kata "shalat" yaitu sebanyak 82 kali 2 . Sebagai contoh adalah QS Al-Muzzammil [73]: 20 dan QS Al-Bayyinah [98]: 5 sebagai berikut:
Pemberdayaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat
2016
Zakat should be managed in a productive and professional. Domestic politics have resulted in Zakat Act No 38/1999, which was then amended by Zakat Act No 23/2011. This new Act mandated a stronger integration of zakat management in the country. According to the Act, the zakat institution is divided in two: (i) government board of zakat and (ii) private zakat institutions. The former is known as Badan Amil Zakat Nasional (abbreviated as BAZNAS), or the National Board of Zakat, and the latter is known as Lembaga Amil Zakat (abbreviated as LAZ). BAZNAS was given a mandate to lead the integration process and to coordinate all other zakat institutions comprising BAZNAS at the Provincial and City/Regency levels and LAZ. This paper attempts to discuss policy design and strategic steps that can fully support future development of zakat in Indonesia. This study uses socio-economic approach. The analysis serves to simplify data into a form that is easier to read and interpret. The analysis use...
Manajemen Dan Pendistribusian Zakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
2021
The management of zakat in relation to economic empowerment means that zakat as an asset of an Islamic economic institution, zakat is a source of strategic potential funds for efforts to build the welfare of the people. Because of that, the Koran gives a sign that the zakat collected is managed appropriately and effectively. The purpose of this research is to describe how the management and distribution of zakat to improve the social welfare of society. The type of research used in this research is library research or library research conducted by collecting data or scientific papers aimed at the research object. The results of the discussion in the article are; 1) in the process of managing zakat, it can be realized seriously, of course, this needs to be supported by good management, as was done in the early days of Islam. Managing zakat effectively and efficiently needs to be managed properly. Therefore, the management of zakat provides the application of modern management functio...
Zakat merupakan imperatif normatif yang strategis. Sebagai rukun Islam, selain memiliki dimensi personal, zakat memiliki misi sosial profetik yang penting. Keberkahan harta, pemerataan ekonomi, keadilan sosial, solidaritas, ketenteraman dan perdamaian merupakan elan vital yang menjadi spirit suci zakat. Karena itu, penunaian zakat secara konsisten akan menjadikan Islam sebagai agama yang memberdayakan. Imperatif zakat memiliki kemampuan menerapkan nilai luhur maupun dasar dari doktrin teologis yang ilmiah ke dalam praktek sosial yang amaliah. Melalui zakat, Islam membuka gerbang kesadaran bahwa konteks sosial yang tidak adil dan menunjukkan adanya subordinasi dan dominasi adalah realitas yang harus dilawan karena menegasikan hak kodrati manusia. Zakat dalam konteks ini memiliki spirit dasar yang mampu memutus rantai dari proses dan struktur yang mensubordinasi dan mendominasi serta melanggar hak-hak dasar kemanusiaan yang asasi. Bila paradigma HAM -terutama hak Ekosob-dilekatkan pada nilai-nilai dasar penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan, maka demikian juga halnya imperatif zakat. Andaikan kewajiban zakat ditunaikan seluruh muslimin secara paripurna dan didistibusikan secara semestinya, maka dana yang terkumpul bukan saja dapat menjawab ketidakadilan global -yang antara lain disebabkan oleh ketimpangan ekonomi-namun ini juga berpotensi strategis untuk turut menciptakan social order dan perdamaian. Namun kenyataannya fungsi sosial profetik zakat seringkali diabaikan. Kalau pun zakat ditunaikan, sebagian besar masih dalam domain ritual-personal sehingga tidak memiliki dampak sosial yang luas. Pengabaian imperatif zakat dalam dimensi sosial bahkan bukan saja telah "memenjarakan" misi sosial profetik agama, namun sekaligus juga merupakan pelanggaran nilai kemanusiaan yang hakiki. Dalam konteks ini, pengabaian imperatif zakat merupakan bentuk pelanggaran HAM Ekosob yang pada tataran sosio-kultural turut mendorong terciptanya social dis-order yang mewujud dalam ragam konflik sosial, kekerasan, disharmoni dan disintegrasi sosial. Karena itu, maraknya berbagai kekerasan dan konflik sosial selama ini -termasuk dan terutama konflik yang bernuansa agama-bisa jadi salah satunya disebabkan karena PENGABAIAN terhadap imperatif zakat sebagai salah satu rukun Islam sekaligus modal sosial profetik yang penting. Kata kunci: zakat, sosial profetik, keadilan, pemerataan ekonomi, perdamaian
Kemahuan Sosialisme menjadi falsafah praktis, dengan menolak sebarang idealisme yang menganjurkan nilai-nilai a priori (kritikan Marx kepada Hegel bahawa dialektik harusnya ‘naik ke atas’, daripada binaan asas/struktur kepada suprastruktur), zahirnya bertentangan dengan a priori yang ada dalam Islam, dibincang secara terperinci dalam ilmu alMaqasid asSyar’iyeah.
Zakat Sebagai Instrumen Pembangunan Ekonomi Kesejahteraan Ummat
2017
The obligation of zakat in Islam has a fundamental significance, other than closely related to aspects of divinity, is also closely related to the economic and social problems. Zakat became one of the instruments of collective social welfare achievement. But in reality, the economic potential of this promising and well-being not optimally managed, professional and accountable. This article offers an analysis of the charity as an instrument of economic development of the welfare of the Ummah with the first show reviews historicity zakat. Zakat as an instrument ekonommi and welfare of the community, efforts to optimize its management becomes a necessity because it is one of the pillars of Islam dimension ubudiyyah, ijtimaiyyah and iqtishadiyyah, which can contribute to enhancing the welfare of society and the stranding-rope of love between man (hablunminannas) as well as liaison komunikasi a servant to his Lord (hablunminallah). Keywords: Zakat, economic prosperity, and welfare of the...
Zakat dan Penanganan Kemiskinan
2020
Seruan Nabi SAW untuk memperhatikan faktor yang dapat melemahkan keimanan seorang muslim, merupakan hal yang perlu didalami dan dikenali dengan baik, agar dapat dipersiapkan bentuk-bentuk antisipasinya. Salah satu faktor tersebut adalah kemiskinan. Dalam tulisan ini dikaji tentang seberapa besar pengaruh kemiskinan memberikan dampak dan pengaruh terhadap melemah dan menguatnya keimanan seseorang. Dengan melakukan analisa deskriptif terhadap konsepsi dan implementasi doktrin Islam seperti zakat, terutama berkenaan dengan fungsi sosial dan pengembangan ekonomi keumatannya, maka penulis memandang bahwa zakat jika pengelolaannya maksimal dan mendapatkan dukungan pemerintah seharusnya mampu memberi solusi bagi penanganan dan penanggulangan kemiskinan. Ditawarkannya maksimalisasi pengelolaan zakat sebagai salah satu opsi pemerintah dalam penaggulangan kemiskinan, bukan hanya karena zakat memiliki konsep distribusi pemerataan manfaat dan nilai kesejahteraan terhadap harta, tetapi juga kare...
Konsepsi Zakat Sebagai Pemecahan Problematika Sosial
2020
This study aims to describe zakat concept is a solution to the social problems in Indonesia. Zakat can improving people's welfare. In this paper want to explain zakat concept to social problem solution in Indonesia. Indonesia is a country with a large Muslim population with a population of 209.12 million. This is zakat in Indonesia is very potential. By using a study of literature (literature research), the author analyzes zakat concept is solution to the social problems in Indonesia. The results of the study show that the existence of zakat is to be managed and maximized properly, in order to solve the social problems in Indonesia. In addition, zakat is also a means of welfare for the people. So, creating a prosperous society and the realization of equality within the Indonesian state. Keywords: Zakat, Muslim, Social Problems, Poverty Abstrak Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsepi zakat sebagai pemecahan problematika sosial di Indonesia. Zakat dapat menjadi sa...