Olahraga Sebagai Sarana Pemupuk Nasionalisme (original) (raw)
Related papers
Lunturnya Semangat Nasionalisme
Dalam pidato yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, Indonesia dapat tampil menjadi negara maju.
Nama-Nama Induk Organisasi Olahraga Nasional Dan Dunia
Olahraga merupakan kegiatan yang menyehatkan lagi menyenangkan,hampir semua orang pernah berolahraga dan banyak dari mereka yang juga hobi terhadap olahraga-olahraga tertentu,misalnya sepak bola,bulu tangkis,basket,dan lainnya.
Nasionalisasi Nasionalisme Kultural
Menguatnya sentimen lokalitas dewasa ini mengisyaratkan kambuhnya apa yang saya sebut sebagai "gejala nasionalisme kultural", yakni dua suku kata yang mewakili dua konsep beralur
Mengembangkan Jiwa Nasionalisme di Era Globalisasi
2021
Nasionalisme merupakan bentuk cinta tanah air dengan melakukan berbagai pembelaan terhadapĀ bangsa sendiri tanpa harus menjatuhkan bangsa lain dengan tujuan untuk mencapai kepentingan bersama dengan menerapkan nilai-nilai pancasila yang ada pada suatu negara. Sikap nasionalisme ini diterapkan dan dikembangkan sejak dini agar generasi di era globalisasi ini lebih baik dibandingkan gerasi sebelumnya. Sebagai bangsa dan negara di tengah bangsa-bangsa lain di dunia, maka diperlukan identitas nasionalisme yang tinggi dari warganya, terutama di kalangan anak muda generasi Indonesia. 
Fandom: Strategi Komunikasi Pemasaran 3.0 Untuk Melanggengkan Fantasi Nasionalisme Melalui Olahraga
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
ABSTRACTSpeaking of Indonesian badminton, the support of the supporters cannot be released. Badminton supporters in Indonesia are "unusual" and "extraordinary" because of the fanatical supporters who "flout" and support from the entrepreneur element. The formation of badminton fandom in Indonesia which is orderly when supporting in each competition is closely related to PT Djarum's concern through corporate social responsibility activities. Djarum Foundation Bakti Olahraga program focuses on the success of badminton in Indonesia. The strategy with a cultural approach to the community is carried out to create fanaticism in a positive way so that the value of nationalism that it has is lasting. Therefore, this study aims to describe the marketing communication strategy 3.0 which is an idea from Philip Kotler (Kotler, 2010: 17) to perpetuate the fantasy of nationalism through badminton by Djarum Foundation Bakti Sports. The research method used is the ...
Sketsa Nasionalisme, Globalisasi dan Neoliberalisme Dalam Bingkai Sepakbola
2006
Bila paham politik anda liberal dan selera Anda eksekutif muda kelas menengah, tidaklah mudah mencari sekelumit ruang dalam cakrawala sepak bola ini yang bisa membuat Anda merasa betah. Eropa memiliki terlampau banyak tim yang masa lalunya fasis sehingga masa kininya penuh xenophobia. Dan ini baru rintangan pertama mencari tim favorit. Anda tak akan pernah bisa menerima klub-klub yang dipayungi oleh semangat rasisme (kalau begitu coret dari daftar calon kesebelasan favorit klub-klub berikut ini: Paris-Saint Germain, Chelsea, Glasgow Rangers, Red Star Beograd, dan hampir separuh tim yang ada di Italia). Dan dengan memihak kalangan tertindas Anda tidak mungkin tunduk pada konglomerat-konglomerat multinasional seperti Manchester United dan Juventus yang tiap tahun membeli juara (Franklin Foer, Memahami Dunia Lewat Sepak Bola) Pengantar Menjelang hingar-bingar putaran final piala dunia sepakbola, sebuah buku yang membahas sepak bola dan segudang persoalan yang beririsan dengannya terbit. Penerbit Marjin Kiri cukup jeli untuk menerbitkan buku ini kurang-lebih satu bulan sebelum pertandingan pembukaan di kota Muenchen digelar. Saat demikian banyak manusia di dunia menumpahkan perhatiannya pada event empat tahun sekali, yang konon, menyedot pemirsa media cetak maupun visual paling besar jumlahnya.
Pembelajaran Ips Sebagai Media Penanaman Nasionalisme
Istoria, 2015
Berbicara tentang nasionalisme tidak akan pernah ketinggalan zaman. Nasionalisme bukanlah suatu rasa dalam diri seseorang yang melekat sejak lahir, tetapi perwujudan dari respons manusia terhadap masalah-masalah yang dihadapinya. Di era globalisasi ini nasionalisme bangsa Indonesia sepertinya sedang mengalami pernurunan. Indikatornya dapat dilihat dengan semakin banyaknya aksi-aksi yang menunjukkan euforia kelompok, keagamaan, maupun yang sifanya kedaerahan. Lembaga pendidikan seperti sekolah adalah salah satu wahana yang dapat mengemban penanaman dan pelestarian nasionalisme. Mata pelajaran-mata pelajaran yang ada merupakan media yang tepat untuk menanamkan rasa nasionalisme pada generasi muda Indonesia. IPS sebagai satu mata pelajaran di sekolah, sangat relevan sebagai alat menumbuhkan nasionalisme, mengingat tujuan IPS adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang baik. Melalui kegiatankegiatan pembelajaran yang beragam dalam IPS, guru dapat menanamkan nasionalisme pada diri siswa. Kata Kunci: nasionalisme, pembelajaran IPS.