Pengaruh Penggunaan Model Learning Starts with a Question Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (original) (raw)
Related papers
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation .Bentuk penelitian adalah eksperimen dengan pendekantan kuasi eksperimen dan desain penelitian one group pretest posttest design .Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar.Teknik pengumpulan data adalah tes dan non tes, observasi serta dokumentasi.Instrumen yang digunakan soal tes, angket dan lembar observasi.Teknik analisis yaitu data kuantitatif dan deskriptif . Hasil temuan dalam penelitian adalah (1) rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah 0,30 berada pada kategori sedang, (2) rerata respon siswa terhadap model pembelajaran group investigation adalah 3,75 dengan kriteria baik, dan (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran group investigation dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah ...
Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
2020
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran recipcoral teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung siswa SMP kelas IX. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 11 Kota Cilegon tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Berdasarkan teknik pengambilan sampel maka terpilihlah kelas XI B dengan 26 siswa. Instrumen dalam penelitian ini pretest, posttest dan wawancara. Tes dan wawancara dibuat sesuai dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data dianalisis berdasarkan instrumen yang diterapkan pretest dan posttest, data dianalisis dengan paired T-tests. Analisis deskriptif dilakukan pada data yang telah dikumpulkan. Hasil tes sebagian besar siswa di kelas mendapat nilai lebih baik saat posttest dibandingkan saat pretest. Nilai rata-rata posttest s...
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Core Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Jurnal Karya Pendidikan Matematika
The purpose of this research is to describe the effectiveness of the application of the CORE learning model with mathematical problem-solving skills. This research is quasi-experimental research using a control group pre-test and post-test design. The subjects of this research are students of grades VII A and VII B at SMP Negeri 13 Magelang. Problem-solving ability data were collected using tests and analyzed using a t-test for the first hypothesis and an N-gain test for the second hypothesis. The results of the study show (1) that there is a significant difference in problem-solving abilities in the application of the CORE learning model compared to the direct learning model, and (2) there is a significant increase in problem-solving abilities in the application of the CORE learning mode than the direct learning mode. It can be concluded that the CORE model is effective in increasing mathematical problem-solving abilities.
Hubungan Kemandirian Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Jurnal Pendidikan Matematika
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar peserta didik yang masih rendah dalam menyelesaikan masalah matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik SMK pada materi program linear dua variabel. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yang dilakukan pada kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas dengan 31 orang peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kemandirian belajar dan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis korelasi product moment untuk mengukur hubungan antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 0,764 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini me...
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengaruh problem based learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pengaruh (Effect Size) pada penelitian-penelitian yang menerapkan problem based learning (PBL) dianalisis dengan teknik meta analisis. Data empiris diperoleh dengan menggunakan mesin pencari elektronik seperti Google Scholar, Portal Garuda, ERIC, SINTA dan URL jurnal nasional, dan instrumen yang digunakan adalah dalam bentuk pengkodean (coding). Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Comprehensive Meta-Analysis V.03. Metode penelitian yang digunakan adalah sistematik review terhadap analisis hasil penelitian ilmiah pada e-jurnal nasional di Indonesia dengan sampel penelitian sebanyak 16 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian meta analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengaruh penerapan problem based learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa memperoleh kategori efek tinggi. Sel...
Jurnal Pendidikan Matematika Unila, 2013
This research is a quasi-experimental study aimed to determine the effectiveness of the implementation of model Problem Based Learning (PBL) in terms of student's mathematical prolem solving. The research design was posttets control design. The population in this study were all seven grade students of SMPN 1 Jati Agung in the academic year 2012/2013 and the sample of this research are student of class VII-A and VII-D randomly selected from four class there. Based on the data analysis, found that the average of student's mathematical problem solving in PBL is higher than conventional learning and student learning completeness more than 50%. The conclusion that can be draw from this research is that model PBL is effective in terms of student's mathematical problem solving ability.
PRISMA
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran langsung, mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik, serta mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain Post-test Only Control Group Design dan rancangan desain faktorial 2x3. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI Kalapanunggal dengan jumlah 113 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes soal berbentuk uraian pada materi pokok bagun datar segiempat dan segitiga dan instrumen non tes berupa angket gaya belajar siswa, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian perhitungan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran langsung; (2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang bergaya belajar visual, auditorial dan kinestetik; (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran SSCS
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 2021
This research is a descriptive study that aims to determine students’ problem solving abilites after using the SSCS learning model. The subjects of this study were 25 students of class VIII MTs Persis 72 Gunung Buntung. The learning process is carried out in accordance with the SSCS learning steps. The collection technique used tests and interviews. Based on the research result, it was foud that the percentage of students who had the ability to solve problem very well was 20%, the percentage of students who had good problem solving abilities was 72%, the percentage of students with sufficient problem-solving abilities 8%. Meanwhile, the highest percentage of problem solving ability indikator is identifying the coverage of data to solve the problem of 89,33%. Meanwhile, the lowest percentage of problem solving ability indicatoris checking the correctness of the results or answers by 64,32%. Keywords: Problem Solving Abilites, Learning Model, Search Solve Create Share, Abstrak Penel...