Pemikiran Ekonomi Al-Maududi Dalam Perspektif Post-Modernism (original) (raw)
Related papers
Perbandingan Pemikiran Sistem Ekonomi Islam Antara Abu A'La Al-Maududi Dan Taqiyuddin An-Nabhani
2021
Penelitian ini adalah pemaparan alternatif penelitian tentang sistem ekonomi Islam yang subtansial berdasarkan idealisme yang sarat akan filosofi. Penulis ingin mengemukakan dua tokoh yang menurut penulis representatif dalam hal itu semua. Alasannya adalah kedua tokoh ini bukan saja mempunyai konsep yang utuh, ideal, filosofis, dan orisinil tentang pemikiran sistem ekonomi Islam, tetapi juga kedua tokoh ini termasuk yang pertama-tama menulis buku terkait sistem ekonomi Islam dalam sejarah modern. Kedua tokoh itu adalah Abu A’la Al-Maududi dan Taqiyuddin An-Nabhani. Penelitian ini adalah penilitian kualitatif dan metode penelitian yang digunakan studi literatur. Data penelitiannya adalah buku karya kedua tokoh tersebut terkait sistem ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran keduanya tentang ekonomi Islam tidaklah pragmatis dan bersifat ideal, subtansial, dan filosofis serta ada dua perbedaan mendasar tentang pemikiran keduanya terhadap sistem ekonomi Islam dan tiga...
Konsep Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali: Relevansinya Dengan Perekonomian Di Era Modernisasi
Minhaj, 2024
This research aims to determine and analyze the concept of al-Gazali's economic thought and its relevance to the economy in the current era of modernization. The analytical method used is library research, which involves collecting data from various sources of information, such as previous scientific journals, books, and websites that discuss and present information regarding the concept of economic thought, according to Al-Ghazali. The results of this research show that in the context of modernization, al-Ghazali's principles extend to financial planning, a moderate lifestyle, voluntary trade, and market evolution. Additionally, his teachings influenced the development of the global halal industry, emphasizing the importance of halal production in accordance with Islamic principles. Al-Ghazali's views on the evolution of money and the role of the state in protecting basic needs remain relevant, encouraging countries like Indonesia to adapt and implement practices such as zakat and waqf for the welfare of society, despite facing challenges of aligning financial structures with Islamic principles.
Pemikiran Maududi tentang Bank Syariah
International Conference of Moslem Society, 2016
One thinker who care about the Muslims’economy is Maududi. Banking problems is one issue that can not escape his attention. It offers a model or banking system in accordance with Islamic principles. According to him, the model or the system can deliver a fair banking concept. Maududi thinking about islamic bank consists of two things, namely the elimination of interest system and profit sharing system in its operations. Although the system was abolished interest of Islamic banking, he remains optimistic that people will still be saving money in the bank. According to Maududi, in the profit sharing system customers will no longer earn interest and instead they will get something in the term is the result. Profit received from the parties developing the bank customer money will be distribute between the bank and the customer in accordance with the agreement. Meanwhile, the background factors Maududi thinking about his obsession about Islamic bank is to stand an Islamic state that woul...
Pemikiran Politik Abul A’la al-Maududi (1903-1979)
Pada tahun 1957, al-Maududi memutuskan untuk terlibat lebih mendalam dalam dunia politik. Beliau mulai mengarahkan Jama'at untuk mengakui keabsahan negara dan memastikan diri untuk mengikuti pemilihan umum sebagai partai politik penuh, meskipun ada suara keberatan di beberapa anggota jama'at
Pemikiran Dan Mazhab Ekonomi Islam Kontemporer
2010
To see why economics has not been found as a separate discipline in the past, and also to find out why many Muslim thinkers not only has the ability in one area of Science. In addition, to determine whether the relevance of Islamic economics is a combination / mix of the two systems (capitalism and socialism) or whether it stands alone and is an alternative economy in the current era. Then we can flashback through a brief history / historical portrait of contemporary Islamic economic thought. Islamic economic thought themselves more or less just starting to be documented since the three centuries since the death of the Prophet Muhammad. Some thinkers are quite famous among others: Abu Yusuf (731-798), Yahya ibn Adham (818), El-Hariri (1054-1122), Tusi (1201-1274), Ibn Taymiyya (1262-1328), Ibn Khaldun (1332-1406) and Shah Waliullah (1702-1763). After that comes a contemporary thinkers of the 20th century are categorized in three groups of schools of thought, namely: Firs...
Pemikiran Al-Syatibi Dalam Bidang Ekonomi
2022
Studi ini adalah membahas tentang pemikiran Al-Syatibi dalam bidang ekonomi. Al-Syatibi adalah salah satu cendikiawan muslim yang benyak menkaji tentang konsep maqasid syariah terutama yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Studi ini menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan rujukan kajiankajian terdahulu yang bersumber dari litelatur ilmiah. Studi tentang Maqasid Syariah, tentang perilaku konsumen serta kebijakan baik secara individu maupun pemerintah menjadi salah satu kajian dari AL-Syatibi. Secara sederhana pemikiran Al-syatibi bidang ekonomi menitikberatkan kepada kegiatan ekonomi yang berorientasi pada kemaslahatan.
SPMDI Perkembangan Modernisme di Mesir oleh Muhammad Abduh
Faktor penyebab kemunduran Islam yang di mulai di penghujung abad ke-17, yang titik awalnya dimulai dari kekalahan-kekalahan yang diderita oleh angkatan perang Turki dalam pertempuran-pertempuran dengan kekuatan-kekuatan bangsa Eropa. Mesir sebagai salah satu daerah kekuasaan Turki tidak terlepas dari gangguan bangsa Eropa. Tahun 1798 M, Mesir yang merupakan pusat kebudayaan Islam terbesar saat itu jatuh ketangan Perancis. Dalam faktor lain, hal yang menyebabkan kemunduran Islam yaitu dikarenakan umat Islam yang banyak terlena akan kejayaan Islam pada masa lalu dan banyaknya umat Islam yang disibukkan dengan masalah-masalah agama tanpa ingin mempelajari dan ingin membahas lebih dalam masalah kontemporer, terutama dalam bidang pendidikan. Inilah yang menyebabkan tertutupnya pintu Ijtihad, dikarenakan umat Islam banyak yang bersifat taqlik dan banyaknya perselisihan antar mazhab. Tidak hanya itu, banyak para pemimpin yang tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya karena para pemimpin banyak yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk kesenangan pribadinya. Para pemuka atau pemikir Islam mulai memikirkan cara untuk mengatasi dari berbagai masalah yang terjadi, dengan cara menimbulkan ide-ide yang dapat membawa pembaharuan dikalangan umat Islam. Para pemuka Islam yang resah terhadap kemunduran Islam pada masa itu adalah salah satunya yaitu Muhammad Abduh.
Mazhab Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer
Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum, 2019
Since the 1970s, studies of the Islamic economy have developed rapidly. Various topics around Islamic economics are discussed, ranging from Islamic economic philosophy, Islamic economic system, Islamic criticism of conventional economics, Islamic economic history and thought, to the Islamic financial system. There are several factors that encourage the development of Islamic economic scholarship, some of them are: personal motivation to promote Islamic economics, sponsorship from academic and non-academic institutions as well as organizations, Muslim societies, Muslim student associations, and also the dedication of publishers. As time goes by, Islamic economics bears many figures with various Islamic economic schools. According to the writer's findings there are at least five schools of contemporary Islamic economic thought, they are (1) Baqir al-Sadr, (2) Mainstream, (3) Alternatives, (4) Hamfara, and (5) Murabitun.
2018
According to al-Ghazali, the goal of life of a moslem is reach the Allah blessing (ridha) both in world and the world after. One of the media that facilitate the achievement of the goal is legal wealth (halal) in economic activities. For al-Ghazali, market is believed to a an evolution of “law of nature”, that is, the passion coming from inside of someone to fulfill each other's economic need. With his evolution theory about money, al -Ghazali explains that the there have been a shift from barter system to money-based economic system. Money, according to him, may bring two possible things to human, good or bad, depending how individuals use it.