FILM FIKSI TUAN X: Pendekatan Gestur sebagai Penanda Psikologi Tokoh Utama (original) (raw)

Analisis Generasi X Dalam Film Turah

Capture : Jurnal Seni Media Rekam, 2018

The film is one of the media that can describe a generation of speech in an era. The stuttering of the older generation is often described as conservative-minded actors facing the changing times. On the other hand, the uncertainty of the young generation facing their own times is loaded with inherited values which are always in conflict with the principles of modern life. This paper tries to analyze how these generations are presented into the film. Taking the film Turah as a research material, the author wants to analyze further how the character of the figures in this film represents his generation. The author uses two sets of analysis, that is generation theory David and Jonah Stillman to identify generations and their characteristics. Secondly, the analysis of Christian Metz's shot to examine the relations of generation in the film Turah. Turah is the main character in the film representing the generation of X (middle aged). Generation X has a role as a bridge between the generations above it and the generation below it (millennial). The generation X's ability to absorb its predecessor values to be inherited to the millennials generations will shape the character of the generation Z, the farthest generation of its predecessors.

Aspek Psikologi Tokoh Utama dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata

Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud konflik batin yang terjadi dalam diri tokoh utama dan pesan positif yang dikandungnya. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah wujud konflik batin yang terjadi dalam diri tokoh utama dan apa pesan positif yang dikandungnya. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa konflik batin yang menimpa tokoh utama merupakan media penyampaian pesan positif pengarang terhadap pembacanya. Hal itu terutama menyangkut konflik batin yang berkaitan dengan moral dan konflik batin yang menyangkut rasa pesimis terhadap keberhasilan dalam sebuah perjuangan yang seharusnya tidak perlu ada.

Motivasi Sutradara Dalam Pemilihan Shot Untuk Membangun Struktur Dramatik Pada Film Dokumenter “Tarling is Darling”

2020

MOTIVASI SUTRADARA DALAM PEMILIHAN SHOT UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR DRAMATIK PADA FILM DOKUMENTER TARLING IS DARLING (Egy Fachriansyah, 2020, hal. i-) Skripsi S-1 Prodi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta. Film dokumenter Tarling Is Darling karya sutradara Ismail Fahmi Lubis mampu membawa penonton mengerti problematika kehidupan di pesisir pantai utara lewat kehidupan penulis musik tarling yang mampu mengembalikan stigma buruk lewat motivasi shot dalam membangun struktur dramatik film, selain alur cerita film yang sangat menarik. Film ini juga memiliki prestasi yang cukup baik, maka dari itu penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam dan tertulis motivasi sutradara dalam pemilihan shot untuk membangun struktur dramatik pada film Tarling Is Darling dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitattif lewat wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Sementara analisis data dilakukan berdasarkan model yang dikemukakan ole...

Pengelolan Kesan Seorang Gay Menurut Kajian Dramaturgi

https://jurnal.bsi.ac.id/, 2022

Semakin berkembangnya dunia maya yang mempermudah semua orang untuk mencari pertemanan baik dari segi pergaulan sosial sampai mencari pasangan. Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif artinya data yang diperoleh dalam penelitian dilaporkan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai gambaran fakta yang ada serta mampu menjelaskan secara detail hal apa saja yang ditemui peneliti selama proses pengumpulan data. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode yang meneliti mengenai objek tertentu, kondisi tertentu. Presentasi diri (self-presentation) mengacu pada keinginan kita untuk menampilkan sebuah gambaran yang diinginkan, yaitu terhadap penonton eksternal (orang lain) dan terhadap penonton internal (diri sendiri). Selfpresentation adalah sebuah tindakan dari mengekspresikan diri dan berlaku dalam jalan-jalan yang dibuat untuk menciptakan kesan yang menyenangkan atau sebuah kesan yang berhubungan dengan sesuatu yang ideal menurut seseorang.Dari hasil dan pembahasan mengenai pengelolaan kesan dan presentasi diri sebagai seorang gay dapat saya simpulkan bahwa, Adanya dimensi dalam kehidupan menjadi seorang gay tersebut yang dimana adanya panggung depan dan juga panggung belakang. Begitu juga peran mereka di panggung belakang (pergaulan sesama gay) mereka akan lebih terbuka, mereka akan lebih menunjukan identitas diri mereka seutuhnya, meskipun dalam prakteknya heterosexual pun ada dalam panggung belakang mereka.

Relasi Antara Penokohan Tokoh Utama dan Alur Pada Film Forget Me Not

J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang, 2019

The purpose of this research is to discribe the characterization of the main characters, the plot in the film with a tittle Forget Me Not, and to determine a relationship between those two elements. Author used structuralism theory to analyze characterization of main character, plot, and the relation between those two elements. Furthermore, the analysis arranged using descriptive qualitative method. The data source of this research is a film with a tittle Forget Me Not, and using dialog and scene in these film to analyze it. Referring and taking notes is a method to collecting data and using structural and narrative method to analyze the data. Based on the analysis, the result of this research are the main character in the film Forget Me Not is Oribe Azusa and Hayama Takashi. Oribe Azusa has a kind, mysterious and resign characterization. Meanwhile Hayama Takashi has a faithful and liar characterization. The plot in these film is a progressive plot. And the characterization of the m...

KAJIAN REPRESENTASI TUBUH DALAM FILM FIKSI ILMIAH

The development of informatics technology in the 21st century has changed the world as if there is no limit and distance. Communication process has been done through various avatar medium which replaces the presence of human body. Representation has become the main factor to visualize or to create an image of human being towards the universe. Surrogates is a science fiction movie which is presenting the representation of different kinds of thoughts and imagination about how life will be conducted in the future or when mankind will have got the avatar technology of human body which is exactly the same as the person that it is represented. Surrogates, this movie is trying to recreate and represent the fact through representation of human body packed in audio visual language. The purpose of this research is to analyze the body representation of a movie to communicate the message to the audience. The theory is based on film studies and the main question about representation is how the world is constructed and represented through the film media. The approach to study the movie is dynamic picture analyzation based on visualization theory. This approach gives the writer an opportunity to break down the component in a movie into smaller units of representation. According through this research, the writer has concluded that the robot ‘body’ on Surrogates has completely represented the perfection body of human beings in the 21st century. Appearances and behavior of human body has been successfully sent the message to the audience about the story of this movie. By the end of this research, the writer has described the variable of body sign representation in the movie as a unity, so that the writer can decide the components and structures to create it.

Implikatur Percakapan dalam Film Orang Kaya Baru sebagai Bahan Ajar Teks Anekdot Kelas X

Prawara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan dalam film Orang Kaya Baru, mendeskripsikan makna implikatur yang terkandung dalam film Orang Kaya Baru, dan mendeskripsikan implementasinya dalam pembelajaran teks anekdot. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu menggunakan daya pilah pragmatis, dan teknik lanjutan hubung banding memperbedakan. Adapun hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Berdasarkan analisis data, terdapat pelanggaran pada setiap maksim dalam prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Pelanggaran maksim-maksim tersebut menjadi penyebab munculnya implikatur percakapan dalam film Orang Kaya Baru. Adanya pelanggaran tersebut juga membe...

PESAN MORAL DALAM FILM CONFUSIUS 孔子 Kong Zi KARYA HUMEI 胡玫 Hu Mei KAJIAN ANALISIS WACANA

2019

Kata kunci : Moral, Film Confusius, Analisis Wacana Film merupakan sebuah karya yang didalamnya terdapat pesan-pesan moral yang ditampilkan melalui dialog atau simbol simbool dalam properti yang digunakan. Peneliti mengupas film confusius 孔子 karya humei 胡玫 hu mei guna menemukan pesan moral yang terkandung didalamnya. kajian Pada penelitian ini menggunakan analisis wacana yang fokus pada dialog dialog dalam film. Pembahasan bertujuan menjelaskan hubungan antar kalimat. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wacana membentuk komunikasi bahasa baik lisan maupun tulisan yang disusundengan menggunakan kalimat yang teratur, sistematis dan terarah sehingga kalimat yang satu dengan yang lainnya kan menjadi satu kesatuan yang yang memunyai makna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menganisis dialog demi dialog guna menemukan pesan moral dalam film. Berdasarkan analisis data peneliti menemukan pesan moral yang terkandung didalamnya. Penelitian ini ...

ANALISIS FILM TITANIC SEBAGAI MEDIA KAMPANYE MITIGASI BENCANA KAPAL TENGGELAM

SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi , 2019

This study aims to find out how the Titanic Ship Film portrays the scene of self-rescue so that viewers get information about good self-selection and according to procedure. This study uses the Semiotics Theory developed by Charles Sanders Pierce. This study uses a qualitative methodology with a semiotic method to analyze each rescue scene. The results of this study indicate that in the sinking film Titanic has a self-rescue scene consisting of four stages. The first stage, there is a scene of the attempt to delay the sinking ship. Second, the rescue stage when the ship will sink. Third, the third rescue stage of the ship has sunk. Fourth, the evacuation of victims carried out by officers. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana Film Kapal Titanic mengambarkan adegan penyelamatan diri sehingga penonton mendapatkan informasi mengenai penyelatan diri yang baik dan sesuai prosedur. Penelitian ini menggunakan Teori Semiotika yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode semiotika untuk menganalisa setiap adegan penyelamatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam Film Tenggelamnya kapal Titanic memiliki adegan penyelamatan diri yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama, adanya adegan usaha penundaan kapal tengelam. Kedua, tahap penyelamatan ketika kapal akan tenggelam. Ketiga, tahap penyelamatan ketiga kapal telah tenggelam. Keempat, tahap evakuasi korban yang dilakukan oleh petugas.