PROSEDUR PERMOHONAN PINJAMAN KARYAWAN (original) (raw)

PENGARUH PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ABSTRAK Salah satu aktivitas dalam pengelolaan SDM adalah rekrutmen dan seleksi. menurut Handoko (2008:69), " Rekrutmen merupakan proses pencarian dan " pemikatan " para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan ". Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, maka perusahaan harus dapat melakukan proses rekrutmen yang baik.. Adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi sebagai " the Right Man on The Right Place " , dimana hal ini menjadi pegangan bagi para manager dalam menempatkan tenaga kerja yang ada di perusahaannya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank SulutGo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh antara rekrutmen dan seleksi dengan kinerja karyawan khususnya pada PT. Bank SulutGo, ternyata diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis terbukti. ABSTRACT

PROSEDUR INSENTIF KINERJA KARYAWAN

Prosedur insentif kinerja karyawan

Sop tentang syarat dan ketentuan atau mekanisme insentif yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan karena pencapaian yang sesuai dengan target

PENGARUH ORIENTASI KARYAWAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Agar karyawan selalu siap dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik pada awal bergabung minimal harus dibekali pemahaman mendasar terkait perusahaan secara umum, visi dan misi perusahaan, standar pelayanan, budaya perusahaan, dan hal lain terkait keadaan perusahaan secara umum yang biasa dikenal dengan Orientasi karyawan sehingga dalam operasional dilapangan pelanggan tidak komplen terhadap pelayanan dikarenakan karyawan yang masih canggung dalam melayani pelanggan yang umumnya merupakan orang sakit yang membutuhkan perhatian lebih dibandingkan jenis pelayanan jasa lainnya karena pelanggan tidak akan mau peduli apakah yang melayaninya merupakan karyawan baru atau senior bagi pelanggan siapapun yang melayani adalah karyawan yang sudah siap dan tahu seluruh tugas-tugasnya. Selain orientasi karyawan hal penting yang wajib dilaksanakan secara berkelanjutan bagi karyawan Rumah Sakit adalah Pelatihan untuk meningkatkan dan mempertahankan keahlian dan kemampuan yang dimiliki mengingat tingkat resiko yang dihadapi jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai standar yang telah ditetapkan berdampak kepada keselamatan pasien dan bahkan bisa menimbulkan tuntutan hukum dari pasien.

PERAN PENTING PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN

Amelia Christine Hapsari, 2022

Perencanaan karir adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orangorang diantara pekerjaan dalam organisasi. Perencanaan karir adalah aktivitas peserta didik yang mengarah pada keputusan karir masa depan. Tujuan dari perencanaan karir adalah peserta didik memiliki sikap positif terhadap karir di masa yang akan datang. Berdasarkan definisi sebelumnya dapat disimpulkan perencanaan karir dapat didefinikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan lajur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis. Perkembangan Karir adalah pelaksanaan suatu perencanaan Karir melalui pendidikan yang telah di dapat, tahapan persiapan yang telah diselesaikan, diperolehnya peluang pekerjaan yang berharga, serta pengalaman kerja.

PENGARUH PENGAWASAN KANTOR TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN

Alya Meidina Azzahra, 2021

Supervision is one of the management functions and is the functional basis for every leader to occupy leadership positions from the highest to the lowest. Based on a functional basis, it means that the power of supervision is in the leadership (managerial position). Rigid supervision is expected to reduce abuse of power, leaks, waste of property and various other forms of fraud. This shows that the level of employee discipline must be considered through internal control. This is in accordance with the Decree of the President of the Republic of Indonesia Number 1 of 1983, "One of the objectives of internal control is to improve discipline and work performance, as well as to achieve the objectives of implementation of the section." It is hoped that with the inherent supervision carried out by leaders, it is hoped that leaders can be more alert criticisms of internal and external organizations can make the leader's image a good guardian. In a company, it is not easy to reach effective goals. Of course, you must move in that direction and it requires good supervision to support the effectiveness of the work. The effectiveness of employees' work refers to the completion of work on time, to achieve this effectiveness one of them is very dependent on supervision. Good leadership supervision will improve employee discipline. Attention should also be paid to improving the discipline and effectiveness of employees' work, such as harmonious communication and coordination vertically and horizontally, it will be easier to coordinate and synchronize work that is always related to other work section. Also, through good cooperation, employees can provide each other suggestions and opinions, even if they make mistakes in the performance of their duties or in office work, they condemn each other. There is a positive and significant influence between the supervisory role carried out by the leadership and the work discipline of employees, because supervision can improve wrong and deviant activity. The part of leadership in supervision requires that an employee has an awareness of discipline. This is where the function of the leader in supervising the efforts or activities of the workers is very important to maintain harmony between supervision and discipline of employees in carrying out their duties or work.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam perusahaan diantaranya rendahnya loyalitas karyawan. Loyalitas karyawan yang rendah ditunjukkan oleh tingginya tingkat absensi, tingginya tingkat perputaran karyawan, moral dan disiplin kerja yang rendah serta rendahnya semangat dan kegairahan kerja. Kompensasi yang tepat dapat menciptakan prestasi kerja dan kepuasan kerja sehingga pada akhirnya akan dapat menimbulkan loyalitas pada karyawan. Kata kunci : kompensasi, loyalitas PENDAHULUAN Suatu perusahaan dapat survive apabila dalam segala kegiatannya didukung oleh loyalitas yang tinggi dari para karyawannya. Loyalitas akan menumbuhkan kesetiaan dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya, selalu menjaga nama baik perusahaan dimana dia bekerja selain itu juga tidak ingin pindah pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab karyawan setiap karyawan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tujuan perusahaan dapat tercapai, Sehingga dapat dikatakan bahwa tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan tergantung pada orang-orang yang ada didalamnya. Setiap karyawan perlu untuk menjaga nama baik perusahaan, lebih – lebih apabila perusahaan tersebut merupakan organisasi bisnis dimana persepsi masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Menjaga nama baik perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya : tidak mengadakan protes terhadap kebijakan perusahaan secara terbuka (demo), menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam pelaksanaan tugas-tugasnya maupun dalam perilaku sehari – hari dalam pergaulan di masyarakat, memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat untuk menjaga " citra " perusahaan.

APLIKASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT SURYA PRATISTA HUTAMA PALEMBANG

Developments in science and technology in recent business activities increasingly lead in all areas of business activities such as payroll activities. Employee payroll is one of the activities conducted by PT Surya Pratista Hutama Palembang in payroll transactions. In data processing employees' salaries are still using office applications such aid as a tool microsoft excel count. So that in the process of payroll data of employees felt less efficient and effective, and can also lead to accumulated employee reports a greater risk of data loss. Based on the description above, the authors are interested in outlining the issues in this thesis by taking the title : "APLIKASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT SURYA PRATISTA HUTAMA PALEMBANG".