Habitus dan Arena dalam Novel Taman Api Karya Yonathan Rahrdjo (original) (raw)

Dinamika Budaya dalam Novel Lanang Karya Yonathan Rahardjo

ATAVISME, 2019

This study aims to reveal the cultural ecology represented in Yonathan Rahardjo’s novel Lanang. This novel was chosen because it is full of representations of cultural ecology in the millen-nial era. The discussion of cultural ecology cannot be separated from the relationship between culture, humans, and the environment. This study uses a cultural ecology approach. The data are textual units containing the discourse of cultural ecology. The results of this study indicate that there are dynamics in cultural ecology described through human actions in need fulfillment, namely traditionally and modernly. Selecting one of these methods will give birth to inequality to the environment. Both methods must go hand in hand to achieve the ideal cultural ecology.

Lokalitas Benuaq Kalimantan Dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie Layun Rampan

Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020

ABSTRAK: Penelitian ini menggunakan perspektif sosiologi sastra dengan tujuan untuk mengidentifikasi unsur lokalitas Benuaq Kalimantan dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur lokalitas Benuaq Kalimantan yang teridentifikasi dalam novel Api Awan Asap yaitu lokalitas pada sistem kemasyarakatan berupa musyawarah dan menganut sistem kepemimpinan yang disebut sebagai Petinggi Jepi; sistem kesenian berupa nyanyian dan menenun kain ulap doyo; sistem mata pencaharian dengan mengolah lahan perkebunan dan pertanian; serta lokalitas pada lokasi berupa rumah adat lou.KATA KUNCI: Benuaq; lokalitas; sosiologi sastra.>�BENUAQ KALIMANTAN LOCALITY IN THE NOVEL OF API AWAN ASAP BY KORRIE LAYUN RAMPAN�ABSTRACT: This research used the perspective of sociology of literature with the aims to identify elements of Benuaq locality in novel of Api Awan Asap ...

Kearifan Lingkungan Masyarakat Dayak Benuaq dalam Novel Api Awan Asap: Kajian Ekokritik Giiford

JURNAL SATWIKA, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lima nilai kearifan lingkungan yang diturunkan dari kaidah estetika pastoral Giiford. Etstika Pastoral mendasari nilai kearifan lingkungan dalam sastra sebagai dasar kajian ekokritik sastra yang antroposentris, sehingga sastra tidak kehilangan fungsi kultural dan ekologisnya engenai landasan manusia dalam melestarikan alam berkaitan dengan sikap hormat, tanggung jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian terhadap alam, serta tidak mengganggu kehidupan alam dalam novel Api Awan Asap karya (AAA) Korrie Layun Rampan (KLR). Jenis Penelitian ini merupakan deskriptif kualititif dengan metode content analysis Harold D. Laswell yang bertujuan untuk mengetahui isi dan makna yang terkandung dalam data yang dianalisis dengan pembahasan secara mendalam terhadap isi dari informasi tertulis, dalam hal ini adalah novel AAA yang ditulis sebagai jawaban terhadap isi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh masyarakat Dayak melalui pembakaran hutan...

Habitus, Modal, dan Arena dalam Cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi Karya Pakne Puri Tinjauan Bourdieu

Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa

This study aims to reveal the habitus, capital, and arena in Pakne Puri's “Salindri Kenya Kebak Wewadi” based on the perspective of Bourdieu's literary sociology. Related to this, the formulation of the problem in this research is: how are the habitus, capital, and arena in the “Salindri Kenya Kebak Wewadi” by Pakne Puri? This research method uses an objective approach and a discursive approach using Bourdieu's theory, namely habitus, capital, and the arena in the “Salindri Kenya Kebak Wewadi” by Pakne Puri. The data used in this study are in the form of words, phrases, clauses, or sentences taken from one of the literary works in the form of a cursive. The source of the data for this research is the story of “Salindri Kenya Kebak Wewadi” by Pakne Puri published by “Panjebar Semangat” magazine edition No. 33-15 August 2009 to 50-12 December 2009. The results of this study are a description of the habitus, capital, and arena in “Salindri Kenya Kebak Wewadi”. Based on the ...

Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El Shirazy Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya DI Kelas XII Sma

2016

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) tema dan fakta cerita (alur, latar, dan tokoh dan penokohan) novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy; (2) kajian psikologi sastra aspek kepribadian novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran psikologi aspek kepribadian novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy di kelas XII SMA. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy, objek dalam penelitian ini adalah psikologi sastra aspek kepribadian novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yang menjadi fokkus dalam penelitian ini adalah (1) tema dan fakta cerita (alur, latar, dan tokoh penokohan); (2) psikologi sastra aspek kepribadian menurut Sidmund Freud, yakni id, ego, dan superego ; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel tersebut di kelas XII SMA. Dalam teknik pengumpulan data penulis mengunakan teknik pustaka. Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sebagai p...

Metafora pada Peribahasa Mbojo Beranah Sumber Air Api Tanah dan Udara

Bima adalah kota administrasi dan kabupaten administrasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas wilayahnya 459.690 Km 2 atau sama dengan dua puluh persen dari luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keadaan alam Bima sangat kaya karena terdapat dataran tinggi dan rendah, pegunungan dan gunung-gunung kecil, batas wilayah yang banyak bersinggungan dengan perairan, serta keadaan cuaca dan angin. Keadaan alam Bima yang kaya turut memengaruhi kebudayaan dan bahasanya, termasuk pada aspek peribahasa. Masyarakat Bima sebagai penutur bahasa Mbojo atau Nggahi Mbojo mempunyai peribahasa-peribahasa yang sangat lekat dengan keadaan alamnya.

Gaya Bahasa Hiperbola dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora, 2022

Bumi Manusia is one of the bestseller novels works by Pramoedya Ananta Toer, which has many styles of hyperbole with exciting diction. Pramoedya Ananta Toer's fame as a novelist and his kind personality finally made this novel into a film in 2019. The specialty of this novel should be implemented as a life value, especially by teenagers today. This article aims to analyze the function and meaning of the hyperbole language style contained in the Bumi Manusia novel. This qualitative article used a descriptive method. The data were obtained from words related to hyperbole in this novel. The main instrument is the researcher himself, who uses this novel as a data source. Based on the analysis results, there are 94 hyperbolic language style data. So, it can be concluded that the stylistic function of hyperbole writers tends to apply poetic parts. Meanwhile, in aspects of the meaning of figurative languages, the author succeeds in using denotative and metaphorical meanings in telling the events.

PENGENALAN HEWAN AVERTEBRATA BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN HABITAT Oleh : Nama : Hasan NIM : B1J012204 Rombongan : VIII Kelompok : 1 Asisten : Sefrita Tri Utami LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

Nama : Hasan NIM : B1J012204 Rombongan : VIII Kelompok : 1 Asisten : Sefrita Tri Utami LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Hewan memiliki klasifikasi yang terbagi berdasarkan keberadaan tulang belakang yaitu hewan avertebrata atau hewan tanpa tulang belakang dan hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang. Hewan vertebtrata dan avertebrata dikelompkan menjadi lima golongan berdasarkan habitatnya yaitu hewan akuatik, semi-akuatik, terestial, subterral dan arboreal (Surhadi, 1983). Hewan akuatik lebih banyak menghabiskan hidupnya di perairan, hewan semi-akuatik berada di air dan di darat dengan perbandingan waktu yang seimbang. Hewan terestial lebih banyak di daratan daripada di air, hewan sub-terral lebih banyak melakukan aktivitasnya didalam tanah, sedangkan aboreal lebih banyak di pepohonan dalam melakukan aktifitasnya. Hewan avertebrata dari kelompok Protozoa, Porifera, Cnidaria, Protostomata, dan Deuterostomata, sebagian besar hidup diperairan, walaupun ada yang hidup di darat (Kekrut, 1961). Hewan avertebrata metazoa tingkat tinggi, phyla Mollusca, Annelida dan Arthropoda banyak dijumpai memiliki aktivitas di darat. Achatina fulica dan Felicaulis sp. merupakan contoh Mollusca yang hidup di darat. Hewan-hewan yang termasuk dalam phylum mollusca memiliki tubuh lunak, tidak bersegmen, dengan ciri tubuh bagian anterior ialah kepala, sisi ventral berfungsi sebagai kaki maskuler dan masa viscera terdapat pada sisi dorsal (Oemardjati, 1990).