Model pengembangan kurikulum (original) (raw)

Model-model pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, sistem nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan. (Ruhimat, T. dkk 2009: 74).

Model-Model Pengembangan Kurikulum di Sekolah

EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2021

Pengembangan kurikulum mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Oleh karena itu pengembangan kurikulum hendaknya bersifat adaptif, jantisipatif, dan, aplikatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model-model pengembangan kurikulum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pustaka atau library research. Sumber data didapatkan data melalui jurnal-jurnal dan buku. Data penelitian menggunakan tekhnik analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa model yang digunakan untuk mengembangkan kurikulum diantaranya: Roger’s interpersonal relation model, Emerging technical models, The Systematic action-research model, The Administrative (Line-Staff) Model, The Grass-Roots Model, Model Tyler, Taba’s Inverted Model, Beauchamp’s System Model. Hal ini berarti ...

Pendekatan pengembangan kurikulum

Kurikulum merupakan suatu alat yang dipakai untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan. Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan undang Undang Dasar 1945. Kurikulum dalam hal ini membutuhkan landasan yang kuat agar dapat dikembangkan oleh sekolah. Namun, pada kenyataaannya kurikulum dibuat sesuai standar kompetensi dan standar nasional yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah. Seharusnya, pengembangan kurikulum itu dilakukan oleh sekolah atau lembaga pendidikan tersebut yang lebih mengerti dan paham kurikulum seperti apa yang lebih dibutuhkan. Pengalaman selama setengah abad negeri ini mengelola sendiri sistem pendidikannya menunjukkan, setiap kali muncul pembicaraan yang mengarah pada upaya perbaikan sistem pendidikan nasional selalu yang menjadi titik berat perhatian adalah pembenahan kurikulum.

Model-model Kurikulum

Undang-Undang Dasar 1945 menginginkan agar setiap warga negara Indonesia mendapatkan kesempatan belajar seluas-luasnya. Sementara itu, Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional mengemukakan agar pendidikan bersifat semesta, menyeluruh dan terpadu. Kemajuan bangsa hanya dapat diwujudkan jika kesempatan untuk dapat mengenyam bangku pendidikan bagi setiap warga negara diperluas. Dalam hal ini pun tidak cukup hanya dengan memberi kesempatan belajar yang luas saja, akan tetapi perlu pemikiran lebih lanjut jalan yang akan ditempuh agar setiap siswa berhasil menyelesaikan pelajrannya dengan baik. Dengan kata lain, perllu usaha untuk dapat mengkondisikan siswa bisa belajar secara efektif, sehingga mereka menguasai bahan pelajaran dan ketrampilan yang dianggap penting bagi perkembangannya kemudian hari. Fungsi pendidikan yaitu membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengajarkan sesuatu yang hendaknya dapat dipahami sepenuhya oleh semua siswa. Ini sesuai dengan tujuan mengajar seorang guru, yaitu agar bahan yang disampaikannya bisa dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa. Oleh karena itu, mulailah didengungkan model pembelajaran yang tepat digunakan, konsep Belajar Tuntas atau Mastery Learning. Berangkat dari paparan di atas, maka penulis tertarik untuk mengupas konsep Belajar tuntas tersebut. Selanjutnya, penulis akan berusaha menyampaikan makalah ini dengan acuan beberapa poin berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan konsep Belajar Tuntas? 2. Asumsi apa yang melandasi konsep Belajar Tuntas? 3. Strategi apa yang digunakan dalam Belajar Tuntas? 4. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan Belajar Tuntas terhadap out-put pendidikan?

Model Pengembangan Kurikulum Indonesia

Perkembangan kurikulum merupakan sebuah keharusan untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman kedepannya. Sehingga kurikulum harus bersifat dinamis. Terdapat beberapa model pengembangan kurikulum. Berdasarkan hasil analisis, model pengembangan kurikulum Indonesia berdasarkan pada administrative model dan Taba's Inverted model. Hal tersebut berdasarkan pada hierarki model pengembangan kurikulum Indonesia yang bersifat top-down serta proses yang ditempuh untuk mengembangkan kurikulum di Indonesia.

Model Kurikulum Pendidikan

Abstract Education and curriculum are interrelated. The curriculum is a system with interrelated parts that support each other. The curriculum is one of the most important elements in the world of education. The curriculum must be created so that an educational institution functions. However, this cannot be done without guidelines and supervision. The curriculum is created by considering the existing component parts and development methods. Objectives, Content, strategies and evaluations are elements of the curriculum that are of concern. Ralph Tyler, Hilda Taba and several grassroots, one of which is Harold B. Alberty, are some of the developments in the curriculum model. The method used is descriptive qualitative with data obtained through information from books, journals and articles about the components and models of curriculum development. Keywords : Model, Components, Curriculum Abstrak Pendidikan dan kurikulum merupakan sesuatu yang saling berhubungan. Kurikulum merupakan suatu sistem dengan bagian-bagian yang saling berhubungan dan mendukung suatu sama lain. Kurikulum adalah satu unsur yang paling penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum harus dibuat agar sebuah lembaga pendidikan berfungsi. Namun hal tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya pedoman dan pengawasan. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan bagian komponen yang ada dan metode pengembangan. Tujuan, isi, strategi dan evaluasi merupakan unsur dari kurikulum yang menjadi perhatian. Ralph Tyler, Hilda Taba dan beberapa akar rumput salah satunya ialah Harold B. Alberty menciptakan beberapa pengembangan model kurikulum. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan data yang didapatkan melalui informasi buku, jurnal dan artikel tentang komponen dan model pengembangan kurikulum. Kata Kunci : Model, Komponen, Kurikulum