Analisis Iklan Permen Milkita (original) (raw)
Related papers
Analisis Semiotik Terhadap Iklan Sampoerna a Mild Hijau Edisi Dateng Kondangan
Jurnal Audience, 2018
AbstrakIklan adalah sarana komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasaatau barang. Oleh karenanya, diperlukan sebuah iklan efektif untuk mampu meyakinkan dan mempersuasikhalayak. Peneliti memfokuskan pada iklan rokok Sampoerna A Mild Hijau karena merupakan salah satu produkyang terkenal dan terkemuka di Indonesia. Dalam iklan Sampoerna A Mild Hijau edisi Dateng Kondangan,terdapat beberapa simbol atau tanda yang disampaikan secara tersirat melalui teks, audio, maupun visualyang didalamnya sebenarnya melibatkan brand atau kompetitor lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmelihat pemaknaan simbol-simbol iklan Sampoerna Hijau versi “Dateng Kondangan” dalam kajian semiotika.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis semiotik model Roland Barthes. Lewat model Roland Barthes, peneliti mampu mengungkap makna denotasi, konotasi, dan mitos. Penelitian ini menemukan data bahwa iklan ters...
Analisis Semiotika Pada Iklan Baliho Preppstudio Brand Ambassador Arief Muhamamad
Broadcomm, 2020
Akhir-akhir ini perkembangan periklanan begitu pesat dan meluas, baik di media cetak, elektronik, online maupun media luar ruang. Salah satu iklan yang saat ini menarik dan kreatif adalah Iklan Billboard Arief Muhammad dengan tulisan "Siap jadi nomor 1, Arief Muhammad S.H.". Banyak yang mengira Arief Muhammad akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Pasalnya, atribut dan slogan yang digunakan dalam iklan tersebut merupakan bentuk kampanye. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian ini menggunakan trikotomi kedua atau objek segitiga makna Charles Sanders Peirce melalui jenis-jenis tanda, tanda, dan makna. Setelah meneliti iklan ini, kesimpulannya adalah Iklan Billboard Arief Muhammad dengan tulisan "Siap jadi nomor 1, Arief Muhammad S.H.". Pandangan semua orang tentang iklan ini salah. Penggunaan atribut dan slogan dalam iklan ini tidak dimaksudkan untuk pemilihan, tetapi ditujukan untuk mempromosikan sebuah brand fashion, karena sebenarnya Arief Muhammad telah mengakuisisi sebuah brand fashion di Indonesia bernama Preppstudio. Dan iklan billboard ini merupakan bentuk promosi anti mainstream dari Arief Muhammad dan Preppstudio.
Setiap perusahaan pasti menginginkan bagaimana cara nya agar omset penjualannya setiap tahun terus mengalami suatu peningkatan. Dengan meningkatnya volume penjualan maka peluang perusahaan untuk memperoleh ke untungan yang besar juga akan terbuka luas. Untuk mewujudkan bagaimana cara nya supaya volume penjualan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, maka perlu di topang oleh strategi pemasaran yang tepat. Karena strategi pemasaran adalah merupakan suatu instrument yang digunakan oleh perusahan dalam rangka untuk memasarkan produk yang dihasilkannya.
Analisis Pemasaran Pisang Nangka
Jurnal Agristan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya, keuntungan, margin pemasaran, farmer's share dan efisiensi pemasaran pada pemasaran pisang nangka. Metode penelitian menggunakan survei. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah snowball sampling. Tempat penelitian di Desa Ciampanan Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya dilakukan pada bulan Juni hingga September 2020. Hasil penelitian menunjukkan : terdapat 3 saluran pemasaran pisang nangka, yaitu : saluran pemasaran I : petani-pedagang pengumpul-pedagang besar desa-konsumen antara, saluran pemasaran II : petani-pedagang pengumpul-pedagang besar luar desa-pedagang pengecer-konsumen akhir, saluran pemasaran III : petani-pedagang pengumpul-pedagang besar desa-pedagang besar luar desa-pedagang pengecer-konsumen akhir. Biaya pemasaran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran III sebesar Rp 2.114,8/kg sedangkan biaya pemasaran terendah terdapat pada saluran pemasaran I sebesar Rp 1.117,9/kg. Keuntungan pemasaran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran III sebesar Rp 2.885,2/kg sedangkan keuntungan pemasaran terendah terdapat pada saluran pemasaran I sebesar Rp 682,1/kg. Berdasarkan analisis margin pemasaran dan farmer's share saluran yang efisien adalah saluran pemasaran I dengan nilai margin pemasaran sebesar 18,2 persen dan nilai farmer's share sebesar 52,6 persen. Berdasarkan analisis efisiensi pemasaran saluran I,II dan III sudah efisien, namun saluran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I dengan nilai efisiensi pemasaran sebesar 29,4 persen. Kata kunci: saluran pemasaran, efisiensi pemasaran, pisang nangka ABSTRACT This study aims to determine the marketing channels, marketing costs and profits, marketing margins, farmer's share and marketing eficiency bananas "nangka". The research method used the survey. The sampling technique used snowball sampling. The research site is in Ciampanan Village, Cineam District, Tasikmalaya Regency in Juni-September 2020. This study indicate: there are 3 marketing channels for bananas "nangka", namely: marketing channel I: farmer-collector trader-village wholesaler-intermediate consumer, marketing channel II: farmer-a traderwholesaler outside the village-retailer-consumesr, marketing channel III: farmers-collecting traders-village wholesalers-outside the village wholesalers-retailers-consumers. The highest marketing cost was found in marketing channel III amounting to Rp 2,114.8 / kg while the lowest marketing cost was found in marketing channel I amounting to Rp 1,117.9 / kg. The highest marketing profit was found in marketing channel III of Rp. 2,885.2 / kg, while the lowest marketing profit was found in marketing channel I of Rp. 682.1 / kg. Based on the analysis of marketing margin and farmer's share, the efficient channel is marketing channel I with a marketing margin of 18.2 percent and a farmer's share value of 52.6 percent. Based on the analysis of marketing efficiency channels I, II, and III are efficient, but the most efficient channel is marketing channel I with a marketing efficiency value of 29.4 percent.
Analisis Wacana Iklan Rokok Sampoerna Mild
2018
Mass media is one of the great services utilized by people who have the purpose of selling goods and providing services to the public. Mass media is the right market to promote an item or service so that choosing the right diction is a must. The purpose of this study is to identify the meaning of the sentence in the Sampoerna Mild cigarette advertisement "nggak ada Loe, nggak Rame". The research method used is descriptive qualitative using an approach that are hermeneutic and semiotic. The results of the study show that the choice of words in the advertisement has a very persuasive and interesting meaning which has very close social relations. The meaning of " nggak ada Loe, nggak Rame" is a good diction for teenagers who are quickly affected to their peers. This is because teenagers are more likely to like to hang out with their teenage friends. Language, culture and society have strong and good connection
Analisis Lokusi, Ilokusi, Dan Perlokusi Pada Iklan Teh Pucuk Harum
2020
This article aims to escribe the types of speech acts, such as illocution and to tell the function of perlocusion in the Teh Pucuk Harum commercial. In addition, this article also aims to describe the reaction of the audience of the Teh Pucuk Harum commercial. There are three stages in this research; they are (1) observation stage, which involved ‘simak bebas libat cakap’ method, the ‘cakap’ method, and the ‘catat’ technique. (2) the analyses stage include illocution, locution, ad perlocution. (3) the last stage is to describe the result in an informal way. From the analyses, it is known that in the perlocution acts, there are directive speech act, where the illocution only gives information. Meanwhile, the result gathered from the interview shows that the audience were attracted to the Teh Pucuk Harum commercial because it has the morale value to work together to achieve a good hope. Keyword: Language, speech acts, advertisements, pragmatics
Analisis perbandingan iklan produk mustika ratu dan scarlett whitening
Martiana Solihah, 2024
Mustika Ratu merupakan sebuah produsen kosmetik dan jamu terkemuka asal Indonesia yang telah berdiri sejak 1975 oleh BRA Mooryati Soedibyo. Mustika Ratu menjadi salah satu pelopor sekaligus pelestari budaya perawatan kecantikan Indonesia. Mustika Ratu menawarkan berbagai macam produk. Sedangkan Scarlett Whitening merupakan merek perawatan tubuh lokal yang didirikan oleh Felicya Angelista pada tahun 2017. Merek ini terkenal dengan produk-produknya yang terbuat dari bahan-bahan alami dan aman untuk kulit.