Kreativitas Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-Ended Ditinjau dari Efikasi Diri (original) (raw)

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended

Jurnal Review Pembelajaran Matematika

This study aims to determine students’ creative thinking skills to solve arithmetic progression and series with the open-ended method. The study uses a qualitative method with a case study approach. The subjects in this study were three students of junior high school have high mathematical abilities. Data were collected by tests, interviews, field notes, and documentation. Data were analyzed using the triangulation method to gain a deeper understanding of the subject under study. The results of this study show that the student's ability to creative thinking because it meets three indicators of creative thinking, namely fluency, flexibility, and novelty. For the research conducted to get good results, the subject should find answers that can be categorized in creative thinking indicators in the form of novelty.

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Ditinjau Dari Kemampuan Matematika

JUPIKA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

The research describes the students' creative thinking ability in solving open-ended questions based on mathematics ability. Indicators of the ability to think creatively used in this study are fluency, flexibility, and novelty. This research is qualitative descriptive research. The subjects in this study were eighth-grade students of Baitul Fattah Junior High School, Sambikerep, Surabaya, 2019/2020 school year. The instruments used were the mathematics ability test, creative thinking ability test, and interview. The sum of the subjects who do the mathematics ability test is 30 students, the researcher chooses six students for the creative thinking test. Of the six students, three students were select to be an interview. There are five levels of TKBK (Creative Thinking Ability Level), namely fourth level (very creative), third level (creative), second level (quite creatives), first-level (less creative), and level 0 (not creatives). Based on the results of the analysis and discu...

Identifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Pada Materi Segiempat

MATHEdunesa, 2014

Kurikulum 2013 saat ini lebih menekankan pada peserta didik untuk menjadi pribadi yang aktif dan kreatif. Berpikir kreatif merupakan hal yang penting bagi siswa, sehingga guru diharapkan dapat merancang metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Akan tetapi guru terlebih dahulu harus mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa. kreativitas yang dimiliki setiap orang dapat diukur dan dikembangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) siswa yaitu dengan menggunakan soal open ended yang meminta siswa untuk menemukan banyak jawaban atau banyak penyelesaian. Salah satu materi yang dapat dibentuk ke dalam soal open ended adalah materi segiempat. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam menyelesaikan soal open ended. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan adalah metode tes ...

Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Open-Ended pada Materi Bangun Datar SMP

Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika

Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah open-ended pada materi bangun datar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif pada metode kualitatif. Penelitian dilaksanakn di MTsN 1 Kota Malang pada kelas VII-M, dengan menyaring siswa menjadi tiga yang mewakili ketiga aspek berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes masalah open-ended bangun datar dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ketiga subyek dengan mampu menyelesaikan masalah open-ended bangun datar dengan baik dan berbagai kemampuan siswa dalam memenuhi aspek berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility, dan novelty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif siswa berbeda-beda. Subjek TBS, AFS, dan ABW pada aspek fluency dapat memecahkan masalah dengan menghasilkan jawaban yang benar dan tepat yaitu memecah bangun menjadi beberapa bangun datar untuk menentukan luas bangun yang dibentuk oleh Bima. Aspek flexibility TBS dan AFS ...

Proses Berpikir Kreatif Peserta Didik SMP dalam Menyelesaikan Masalah Open Ended Segiempat Ditinjau Berdasarkan Gaya Kognitif

MATHEdunesa, 2019

Proses berpikir kreatif rnerupakan tahapan-tahapan yang dilalui saat berpikir kreatif. Tahapan yang dilakukan rneliputi tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap ilrnunisasi, dan tahap verifikasi. Sementara itu, adanya perbedaan gaya kognitif peserta didik, memungkinkan terjadinya perbedaan proses berpikir kreatif dalam rnenyelesaikan masalah open ended. Tujuan penelitian ini adalah untuk rnendeskripsikan proses berpikir kreatif peserta didik SMP dalam rnenyelesaikan masalah open ended segiempat ditinjau berdasarkan gaya kognitif field dependent dan field independent. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri di Surabaya tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian terdiri dari satu peserta didik dengan gaya kognitif field independent dan satu peserta didik dengan gaya koginitif field dependent. Kriteria lain dari subjek yaitu memiliki tingkat kemarnpuan matematika yang setara, jenis kelarnin sama, dan kernampuan komunikasi yang bagus. Instrurnen penelitian terdiri dari GEFT, tes kemampuan matematika, tugas penyelesaian masalah open ended segiempat, dan pedornan wawancara. Hasil penelitian ini rnenunjukkan bahwa peserta didik field independent dalam tahap persiapan, membaca soal dua kali dalam memahami masalah, dapat menjelaskan apa yang diketahui dan ditanyakan tanpa melihat soal, dan mulai membangun ide dengan membuat coret-coretan. Sedangkan peserta didik field dependent, membaca soal empat kali dalam mernahami masalah, menjelaskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan melihat soal, dan mulai membangun ide dengan membuat coret-coretan. Pada tahap inkubasi peserta didik field independent dan field dependent mernkirkan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah. Pada tahap ilurninasi peserta didik field independent, dapat menghasilkan dua cara lain dalam mencari luas bagian-bagian taman, dan mampu membuat empat rancangan yang beda-beda. Sedangkan peserta didik field dependent, dapat menghasilkan satu cara lain dalam rnencari luas bagian-bagian taman dan mampu marnbuat dua rancangan yang berbeda-beda. Pada tahap verifikasi peserta didik field independent mengecek pekerjaannya dua kali sendangkan peserta didik field dependent hanya satu kali pengecekan. Kata kunci : proses berpikir kreatif, menyelesaikan masalah open ended, segiempat, gaya kognitif filed independentfield dependent

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended

Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal open-ended. Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa Kelas VIII SMPN 6 Amarasi Kabupaten Kupang. Pemilihan subyek berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika. Data yang dikumpulkan dari hasil tes pemecahan masalah dan hasil wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data digunakan triangulasi waktu. Hasil analisis diperoleh kesimpulan subyek perempuan berkemampuan matematika tinggi mampu mengerjakan soal yang diberikan. Dalam aspek kelancaran (fluency), subyek dapat langsung mengerjakan soal yang diberikan dan menemukan 5 jawaban yang berbeda-beda. Dalam aspek keluwesan (flexibility) subyek menggunakan cara lain untuk menemukan harga pensil dan pulpen. Namun dalam kedua aspek ini (fluency dan flexibility) subyek menyelesaikan persoalan dengan cara yang biasa atau yan...

Proses Berpikir Pada Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended

2021

Proses berpikir adalah tahap-tahap atau fase yang dilalui seseorang dalam melakukan aktivitas mental yang terjadi selama melakukan generelisasi hubungan fungsional. Dalam menyelesaikan soal atau masalah tertutup atau terbuka (open ended), siswa melakukan proses berpikir. Proses berpikir setiap siswa tentu berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal open ended berdasarkan tahapan Moson kelas VIII pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah 2 siswa dari masing-masing siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan rendah yang ditentukan berdasarkan nilai pada tes kemampuan matematika. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukungnya adalah lembar tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap entry siswa berkemampuan matematika tinggi dan rendah memenuh...

Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Ditinjau dari Self-Concept

MATHEdunesa

Penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari self-concept siswa. Tiga siswa kelas XI sebagai subjek pada penelitian dipilih dengan metode pemilihan subjek secara purposive sampling. Tes self-concept berbentuk kuesioner, tes kemampuan representasi matematis berupa soal open-ended, serta pedoman wawancara digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Subjek dipilih pada awal penelitian menggunakan tes self-concept, berikutnya subjek diberikan tes soal open-ended dan selanjutnya dilakukan wawancara. Perolehan data dianalisis melalui metode analisis data dengan langkah pengumpulan informasi, penyajian informasi, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa subjek dengan kategori self-concept tinggi, yang memiliki pandangan sangat positif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu memunculkan tiga bentuk representasi p...

Pengaruh Pendekatan Open-ended Ditinjau dari Self Efficacy Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pendekatan open-ended ditinjau dari self efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan desain pretest-posttest group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 9 Kendari tahun pelajaran 2015/2016 yang mempelajari materi himpunan. Data kemampuan komunikasi matematik dan self efficacy diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi matematik dan angket self efficacy. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji t (paired-samples t test), dan uji F pada α=0.05. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa: 1) terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa setelah diajar dengan pendekatan open-ended. 2) terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa setelah diajar dengan pendekatan open-ended baik ditinjau dari self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. 3) tidak terdapat perbedaan self efficacy tinggi, sedang, dan rendah terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematik baik pada kelas open-ended. 4) Respon atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan pendekatan open-endedadalah positif. Siswa senang mengikuti pembelajaran. Siswa juga sangat aktif mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan open-ended.

Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Open-Ended Ditinjau dari Gaya Belajar Sensing dan Intuition

MATHEdunesa, 2019

Adanya berbagai macam masalah di kehidupan menuntut manusia supaya memiliki kemampuan berpikir kreatif untuk menghadapinya. Salah satu bidang pendidikan yang mampu mendorong kemampuan berpikir kreatif siswa adalah pendidikan matematika. Bepikir logis melibatkan kombinasi proses berpikir logis dan intuitif. Felder dan Solomon membagi tipe gaya belajar menjadi dua yaitu gaya belajar sensing dan gaya belajar intuition. Siswa dengan gaya belajar sensing cenderung berpikir secara logis sedangkan, siswa dengan gaya belajar intuition cenderung berpikir secara intuitif. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika openended ditinjau dari gaya belajar sensing dan intuition. Subjek penelitian meliputi dua siswa dari kelas VIII SMP Negeri 2 Bojonegoro yang memiliki kemampuan matematika setara, berjenis kelamin yang sama dan masing-masing subjek mewakili gaya belajar sensing dan intuition. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian angket, tes soal dan wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan tiga kriteria kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Hasil penelitian yang didapat menjelaskan bahwa pemecahan soal matematika open ended oleh siswa SMP dengan gaya belajar sensing menunjukkan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki yaitu, dapat menyajikan lebih dari satu jawaban yang beragam dan benar sehingga memenuhi kriteria kefasihan dan dapat menyajikan lebih dari satu cara pemecahan yang berbeda sehingga memenuhi kriteria fleksibilitas. Namun, siswa sensing belum mampu menunjukkan cara yang baru yang belum pernah diajarkan oleh guru sebelumnya, sehingga belum memenuhi kriteria kebaruan. Sedangkan siswa dengan gaya belajar intuition menunjukkan kemampuan berpikir kreatif yaitu, kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Kata Kunci: open-ended, berpikir kreatif, gaya belajar sensing dan intuition.