PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA EKSTRAK NANOSILIKA BERBASIS BATU APUNG (original) (raw)

Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika

Telah dilakukan penelitian untuk mengamati pengaruh konsentrasi NaOH pada ekstrak nanosilika berbasis batu apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan NaOH terhadap jumlah dan komposisi kimia hasil ekstrak nanosilika, mengetahui fasa nanosilika yang terbentuk dan mengetahui ukuran nanosilika yang terbentuk. Proses ekstraksi dilakukan dengan NaOH, H2SO4, dan HCl. Variasi NaOH yang digunakan yaitu 2,0 M, 2,5 M, 3,0 M, 3,5 M dan 4,0 M. Serbuk batu apung dikalsinasi pada suhu 500ºC selama 4 jam dan serbuk nanosilika dikalsinasi pada suhu 800ºC selama 5,5 jam. Karakterisasi dilakukan dengan X-Ray Flouresence (XRF), X-Ray Diffractometer (XRD), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil ekstrak yang dihasilkan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi NaOH. Analisis XRF menunjukkan nanosilika dengan kemurnian tertinggi pada nanosilika NaOH 3,0 M. Difraktogram XRD menunjukkan bahwa serbuk batu apung membentuk fasa anorthite dan fasa albite, serta nanosilika NaOH 4,0 M dan 3,5 M menghasilkan fasa amorf yang mengindikasi fasa thenardite, dan nanosilika NaOH 3,0 M memiliki fasa amorf. Ukuran partikel nanosilika NaOH 3,0 M berada pada kisaran 8,8-19,5 nm dengan rata-rata (14,8 ± 3,07) nm.