ANALISIS POTENSI LOKAL KABUPATEN JOMBANG TERHADAP KESESUAIAN MATERI IPA SD (original) (raw)

ANALISIS MATERI BERBASIS POTENSI LOKAL DI KOTA BOJONEGORO PADA MUATAN PELAJARAN IPA SD KELAS 5 TEMA 5 Mega Nur Cahya Urima

Mega Nur Cahya U, 2021

Kegiatan pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia sebab dalam kegiatannya dapat membekali manusia hingga menjadi cerdas, terampil dan bertanggung jawab. Untuk itu pengintegrasian pembelajaran dengan lingkungan sekitar dapat membantu peserta didik untuk lebih kritis dalam pembelajaran. selain itu dalam penerapannya juga dapat dilakukan secara langsung. Karena hakikat proses belajar merupakan interaksi antara siswa dengan objek yang dipelajari. IPA adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan atau berkaitan dengan alam dan gejala-gejala alam yang sistematis dan tersusun secara teratur dan berlaku secara umum berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Sehingga dalam pengajarannya harus di sederhanakan agar dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Muatan pembelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar memiliki potensi besar dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar. Mengimplementasikan pembelajaran IPA dengan potensi lokal sangat sesuai, sebab pembelajaran IPA juga memanfaatkan lingkungan baik makhluk hidup maupun benda di sekitar dalam pembelajarannya. Tujuan dari penelitian adalah agar dapat mengetahui apa saja potensi lokal yang ada di Kabupaten Bojonegoro yang dapat di integrasikan dalam pembelajaran SD pada muatan IPA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan metode deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data berupa teknik analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini ialah ada 3 potensi lokal Di Kabupaten Bojonegoro yang dapat di integrasikan dalam muatan pembelajaran IPA.

PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI SOLUSI PENGAJARAN IPA DI DAERAH PEDALAMAN PROVINSI PAPUA

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MMP UNCEN, 2016

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan integrasi kearifan sains lokal yang dimiliki suku-suku di daerah pedalaman Papua dan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru ketika hendak mengintegrasikan kearifan sains lokal dengan pengajaran IPA di sekolah. Metode yang dipergunakan adalah metode pustaka dengan cara menelaah referensi yang terkait dalam bentuk teori dan hasil penelitian dalam bentuk jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan sasins lokal dapat diintegrasikan delam pembelajaran sains modern. Cara yang dapat dipergunakan guru IPA dalam memanfaatkan potensi lokal dalam pengajaran IPA di sekolah dapat dilakukan dengan mengadaptasi kerangka kajian sosiokultural dalam pendidikan. Proses integrasi kearifan lokal dalam pengajaran IPA dapat dilakukan dengan cara enkulturasi, asimilasi dan akulturasi. Dampak dari pengintegrasian kearifan sains lokal dalam pengajaran sains adalah mempermudah siswa untuk mengkonstruksi konsep sains modern dan tetap mempertahankan kearifan lokal budaya masing-masing suku bangsa di Papua. Kata kunci: kearifan lokal, integrasi sains lokal, pengajaran IPA.

Potensi Kearifan Lokal Kudus Dalam Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar

Jurnal Edukasi Sumba (JES)

Di era globalisasi ini, terdapat banyak dampak negatif terutama dalam hal kearifan lokal. Demi melestarikan dan memperkenalkan kearifan lokal kepada siswa maka cara yang paling tepat adalah dengan menghubungkan kearifan lokal dengan materi IPA di Sekolah Dasar. Menghubungkan antara kearifan lokal dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ini mampu menguatkan penerapan konsep yang dipelajari dan mampu membuat kesan tersendiri bagi siswa sehingga informasi yang di dapat siswa akan tersimpan lebih lama di dalam otak mereka. Tujuan dari analisis penelitian ini yaitu untuk menganalisis potensi kearifan lokal dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif naratif. Penelitian dengan pendekatan naratif secara umum merupakan bagian menyeluruh dari suau praktik penelitian yang bersifat kualitatif sehingga diperlukan pemahaman mengenai karakteristik dari jenis – jenis penelitian yang termasuk dalam kategori pendekatan naratif sebelum melaksana...

KENDALA PEMBELAJARAN IPA SMP/MTs SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN JEMBER

2021

Kehadiran pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan besar pada berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran yang semula dilaksanakan tatap muka disekolah tidak lagi dilakukan, untuk menghindari penyebaran virus. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui sebuah jaringan atau dalam jaringan (daring). Perubahan pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan secara mendadak. Sehingga tidak ada kesiapan sama sekali pada semua guru dan sekolah, termasuk guru IPA di tingkat SMP/MTs yang berada di Kabupaten Jember. Kondisi yang demikian menimbulkan berbagai masalah hingga perlu di telusuri lebih jauh seberapa besar masalah dan kendala yang dialami pada pembelajaran IPA di SMP/MTs selama pandemi ini. Dengan demikian akan ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA DI SD

This research aims to describe the use of natural resources in the school environment in the science learning process in elementary school.The research results show that science learning, apart from being carried out in the classroom, is also carried out outside the classroom, by utilizing natural resources in the environment around the school. Apart from that, if the teaching and learning process is not possible outside the classroom, such as weather conditions and other obstacles, then learning is carried out in the classroom. Teachers not only carry out conventional learning, but teachers also use both visual and non-visual learning media. So that students feel that the science learning process is fun, easy to understand and more meaningful. From the research results, it is recommended that teachers, if conditions do not allow them to study outside the classroom, can bring samples of material into the classroom, for example: soil, plants and so on. Due to limited time in outdoor science learning, teachers are encouraged to divide students into groups so that students are responsible for each task given by the teacher. just knowledge but also looking at the child's attitudes and ways of socializing with other people.

SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN IPA DI SMP se-KABUPATEN MUARO JAMBI

Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sikap siswa terhadap mata pelajaran IPA ada dua yaitu sikap positif dan negatif. Sikap positif ditandai dengan siswa cenderung tekun dalam belajar, sedangkan sikap negatif ditandai dengan siswa tidak bersemangat dalam belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran IPA di SMP Muaro Jambi. Sikap siswa yang diteliti memiliki indikator: implikasi sosial IPA, sikap terhadap penyelidikan IPA dan keinginan berkarir di bidang IPA. Penelitian menggunakan jenis penelitian survey. Instrumen penelitian berupa angket sikap dan lembar wawancara. Teknik analisis data untuk angket sikap menggunakan statistik deskriptif sedangkan analisis data wawancara menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator pertama, implikasi sosial siswa terhadap IPA termasuk kedalam kategori baik. Pada indikator kedua, sikap terhadap penyelidikan IPA termasuk kedalam kategori cukup baik. Dan pada indikator ketiga, keinginan berkarir di bidang IPA termasuk kedalam kategori baik.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP

Abstrak Secara hukum ilmu belajar mengajar di SMP harus disediakan secara terpadu (Permendiknas. Nomor 22 tahun 2006). Bahkan, ilmu belajar mengajar di SMP tidak diajarkan secara terpadu. Identifikasi diperoleh dari wawan-cara MGMP guru ilmu Kabupaten Kendal. Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan ilmu pengetahuan Terpadu belajar dengan tema Pencemaran Ling-kungan 2) Tentukan kemampuan dari setiap kemampuan dapat dikembangkan melalui Science Terpadu Belajar 3) Mengetahui efektivitas Ilmu Terpadu Belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep ilmu pengetahuan bagi siswa. Penelitian ini adalah R & D untuk mengembangkan Set Pembelajaran Sains Terpadu. Sebelum Set Pembela-jaran Sains Terpadu diuji untuk kelas eksperimen, instrumen berkonsultasi dan disahkan oleh penasihat. Kemudi-an dilakukan revisi dan diuji untuk kelas terbatas (sekitar 10 orang), dan kemudian menganalisis efektivitas untuk refleksi dan revisi lagi. Hasil implementasi dari himpunan diuji N-keuntungan dari tes pra-dan pasca-tes, kemu-dian dilakukan uji-t untuk menentukan apakah Set Pembelajaran Sains Terpadu dapat seefektif Set Sebelumnya untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep, untuk mengetahui kemampuan kinerja siswa apa yang dapat dikembangkan secara optimal. Berdasarkan hasil belajar (penilaian kognitif siswa) dalam penelitian ini diketahui bahwa Sains Terpadu Belajar seefektif Set sebelumnya belajar mengajar. Hasil uji-t dimana t hitung = 0.343318 dan t tabel = 1,674 sehingga Ho diterima, berarti efektivitas penguasaan konsep Sains Terpadu Belajar dari siswa yang sama dengan penguasaan konsep belajar mengajar Set Sebelumnya. Siswa kemampuan untuk mengembangkan fleksibilitas optimal dalam memecahkan masalah, memberikan seluruh ide dan mengembang-kan imajinasi dalam merancang alat eksperimental. Mengatur Pembelajaran Sains Terpadu berbasis lingkungan yang telah dikembangkan terdiri dari Silabus, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, Mahasiswa Lembar Penilaian Kemampuan, Lembar Kerja Penilaian Kinerja, dan Hasil Tes Belajar, dan dapat digunakan dengan hasil yang baik. Mengatur Pembelajaran Sains Terpadu yang telah dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep secara efektif. Abstract Legally science teaching learning in junior high should be provided in an integrated (Permendiknas. Number 22 in 2006). In fact, science teaching learning in junior high school is not taught in an integrated manner. The identification obtained from interviews MGMP science teacher Kendal regency. Based on the background of the problem, then the purpose of this research is as follows: 1) Develop the science Integrated learning with the theme of Pollution Environmental 2) Determining the ability of any abilities can be developed through the Science Integrated Learning 3) Knowing the effectiveness of the Science Integrated Learning to improve mastery of science concepts for students. This research is R & D to develop the Set of Integrated Science Learning. Before the Set of Integrated Science Learning tested to experiment class, the instrument consulted and validated by advisor. Then it conducted revision and tested to limited class (about 10 persons), and then analyzed the effectiveness for reflection and revision anymore. The results of the implementation of the set tested the N-gain of the pre-test and post-test, then performed t-test to determine if the Set of Integrated Science Learning can be as effective as Previous Set for improving students' mastery of concepts, to determine the performance ability of the students what can be developed optimally. Based on learning outcomes (cognitive assessment of students) in this research note that the Integrated Science Learning as effective as the Previous Set of teaching learning. Results of t-test where t count = 0.343318 and t table = 1.674 that Ho is received, it means the effectiveness of mastery Integrated Science Learning concept of students same with mastery of the concept of Previous Set teaching learning. Student's ability to develop optimal flexibility in problems solving, giving the whole idea and develop imagination in designing experimental tools. Set of Integrated Science Learning based on environment that has been developed consists of Syllabus, Lesson Plan, Student Sheet Activities, Student Ability Assessment Worksheet, Performance Assessment Worksheet, and Tests Learning Outcomes, and can be used with good results. Set of Integrated Science Learning that has been developed to increase students' mastery of concepts effectively.

POTENSI PAKAN LOKAL

Masih rapuhnya industri pakan di Indonesia, salah satunya disebabkan masih tingginya ketergantungan terhadap bahan baku impor. Kelemahan ini perlu diatasi melalui upaya swasembada sapronak utamanya pakan. Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan, termasuk usaha ternak ayam buras yang dikelola secara intensif.