Pemasangan Solar Cell Untuk Kapal Nelayan (original) (raw)

Teknologi Panel Surya Perahu Nelayan

2018

The objectives to be achieved from the activities of IbM Panel Surya Perahu Fisherman Fishermen Group are to increase the productivity of fisherman fish catches and improve the assembly skills, solar panel electrical installation operation and maintenance system and understanding of the importance of occupational safety and health (K3) to partners and introduce applied technology products in the form of solar panel system as a renewable energy source for ship's illumination, navigation flagship lights and attractive fishing lights on fishing boats fishermen group Pancana village, Barru regency. The objective is to increase the production of fish catches through solar panel technology as a renewable energy source to reduce the operational costs of fishermen when fishing at sea in the fishing boat so as to boost the income economy of partners and reduce the dependence of partners of energy sources of petroleum-fueled kompensional thus partners and other communities able to increas...

Pemanfaatan Motor Listrik Bertenaga Energi Matahari Sebagai Penarik Jaring Pada Kapal Nelayan

Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan

Artikel bertujuan untuk dapat memanfatkan motor listrik sebagai penarik jaring pada kapal nelayan mengunakan energi matahari. Penggunaan tenaga manusia sebagai penarik jaring membutuhkan tenaga yang besar dan butuh istirahat untuk dapat melakukan aktifitas penarikan lagi, sehingga jumlah penarikan yang dapat dilakukan sangat terbatas. Kelompok nelayan Pantai Jaya sebagai mitra merupakan satu diantara 20 kelompok nelayan yang aktif dikelurahaan Pasie Nan Tigo kecamatan Koto Tangah Kota Padang yang mengalami permasalahan tersebut. Permasalahan mitra ini dapat diberikan solusi berupa pemanfaatan motor listrik sebagai penarik jaring pada kapal nelayan. Agar tidak menimbulkan masalah dalam hal penyediaan tenaga listrik dapat digunakan energi matahari dengan mengunakan solar cell, sehingga tidak ada penambahan bahan bakar minyak. Metode pelaksanaan yang diberikan yaitu melakukan pemasangan langsung dan pemberian materi penyuluhan tentang pemanfaatan teknologi solar cell serta pengenalan k...

Penerapan Panel Surya untuk Penerangan Kapal Kelompok Nelayan Pantai Jaya, Padang

JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia , 2020

Pasie Nan Tigo Urban Village has 20 Fishermen Groups, one of which is active is the Pantai Jaya Fishermen Group. Based on the facts and discussions with the Pantai Jaya Fishermen group it was found that the most important problem was the high operational costs required when going to sea, while the fish catches obtained were uncertain and the lack of technological touch in the fishing process. To go to sea, fishermen with Tondo Ships must prepare a minimum fund of 1.35 million rupiah, of which around 50% is used to buy fuel oil (BBM). The solution offered to solve the problem is the utilization of environmentally friendly solar energy through the solar panel technology of ship lighting systems. It is expected that from this activity can be obtained by fishing boats powered by environmentally friendly solar energy that is more economical and profitable. The use of solar panels for ship lighting systems will replace the use of generator engines which so far need fuel.

Solar Cell(Photovoltaic/PV)Solusi Menuju Pulau Mandiri Listrik

JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa, memiliki keunggulan yang sangat luar biasa, satu diantaranya adalah memiliki potensi energi matahari yang tinggi. Dengan paparan sinar matahari tinggi sepanjang tahun, Indonesia berpotensi menggunakannya untuk menghasilkan energi listrik. Wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik dapat menggunakan panel surya sebagai alternatif untuk menghasilkan energi untuk penerangan dan kegiatan lainnya.Kurang lebih 173 triliun kilowatt energi diterima melalui bagian atas atmosfer: 30 % direfleksikan kembali, 47% diserap oleh molekul-molekul di atmosfer, diubah panjang gelombangnya kemudian diradiasikan kembali sebagai radiasi infra-merah; dan sisanya 23% sebagai besar dirubah melalui proses gerakan thermo-chemo-dinamik di permukaan bumi, seperti angin, arus laut, dan juga proses penguapan dan fotosintesis dan lain sebagainya. Energi hasil fotosintesis pada umumnya disimpan dalam bentuk tumbuhan yang kemudian dalam proses alam seba...

Simulasi Photovoltaic Dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan

Simulasi Photovoltaic Dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan, 2012

Kapal/perahu nelayan pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak sebagai sumber energi penggerak motor perahu. Maka dari itu, perlu dilakukan simulasi photovoltaic dan kincir angin savonius untuk mengganti bahan bakar sebagai sumber energi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan simulink sebagai alat bantu pemodelan sistem. Photovoltaic yang digunakan adalah 2 panel masing-masing 150 WP dan ukuran sebuah kincir angin savonius yang digunakan yaitu tinggi rotor 2 meter dan diameter rotor 1,5 meter untuk memenuhi kebutuhan load 380 watt selama 4 jam (1520 watt.jam). Dari hasil optimasi sistem hybrid, dipilih 50% : 50% penggunaan daya output dari masing-masing sistem agar spesifikasi dan ukuran kedua sistem cocok digunakan untuk ukuran perahu dan tetap memenuhi kebutuhan load.

Kajian Teknis Propeller-Engine Matching Pada Kapal Ikan Tradisional Dengan Menggunakan Motor Listrik Hybrid Dari Solar Cell …

Kapal, 2008

Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis akan menjadi permasalahan besar bagi kehidupan manusia, banyak pemikiran sudah dicurahkan oleh para ilmuan guna mengantisipasi adanya kemungkinan krisis energi di masa yang akan datang. Selain dari permasalahan keterbatasan energi yang ada juga timbul masalah baru dari penggunaan energi tak terbarukan tersebut yaitu berupa polusi dan pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim di dunia. Para pemimpin dari berbagai negara menggelar konferensi tentang perubahan iklim di Bali (UNFCCC), sebagai tindak lanjut dari Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Jepang sebelumnya, sehubungan dengan perubahan iklim dunia, beberapa negara sepakat untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin berbahan bakar mineral, yang dianggap sebagai penyumbang polusi udara terbanyak, dengan membuat kebijakan yang diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengurangi polusi udara, salah satu solusi yang dibahas penulis adalah penggunaan motor listrik sebagai pengganti mesin berbahan bakar mineral, tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter pendukung propeller engine matching (putaran mesin, BHP mesin, dan hambatan kapal), pada kapal ikan tradisional KM Brandal, dan penentuan ukuran propeller yang sesuai dengan kapal ikan KM Brandal dengan menggunakan sistem hybrid. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran dan perhitungan pada sistem penggerak kapal baik di lapangan maupun simulasi hybrid, rangkaian hybrid ini terdiri dari beberapa komponen antara lain 2 buah solar cell 100 WP, genset 800 VA, 2 buah baterai 70 Ah, dan motor listrik 12 volt 80 ampere, sedangkan untuk mendapatkan tegangan listrik yang sama pada rangkaian hybrid beberapa komponen seperti baterai, genset, dan solar cell disusun secara paralel. Penelitian tentang Propeller-Engine Matching pada rangkaian hybrid kapal ikan KM Brandal menghasilkan beberapa parameter optimasi propeller antara lain hambatan kapal 1,04 kN, daya efektif motor 0,69 HP, diameter propeller 0,32 m, konsumsi arus listrik 72,4 ampere pada tegangan listrik 11,88 volt, dan kecepatan kapal 4,5 knot.

Elektrifikasi Kapal Nelayan DI daerah Camplong

MIDSHIP:Jurnal Teknik Perkapalan, 2019

Ketergantungan nelayan akan penggunaan bahan bakar fosil masih sangat tingi. Ketersediaan bahan bakar fosil di Indonesia diprediksi tidak lebih dari 12 tahun. Masalah tersebut bisa teratasi jika para nelayan itu beralih menggunakan mesin penggerak kapal mereka dari motor bakar dengan motor listrik. Penelitian yang dilakukan didaerah Sampang kali ini, dikhususkan kapal jenis jukung dan disebut sebagai kapal modus oleh masyarakat Sampang. Dengan menghitung ulang kebutuhan daya motor pengerak secara matematis, didapatkan kebutuhan kapal yang baru. Penggerak yang digunakan adalah motor listrik DC, sedangkan supply daya motor didapatkan dari baterai. Dengan melakukan perhitungan analisa, parameter jarak pelayaran serta kecepatan kapal, didapatkan kebutuhan daya baterai. Agar baterai yang digunakan [1] tidak besar, maka akan didisain sistem charging apung. Dari hasil penelitian didapatkan daya motor listrik dan baterai yang dibutuhakan kapal, serta rencana disain charging apung untuk melakukan pengecasan baterai di tengah laut, sesuai dengan jarak pelayan dari para nelayan. Dari hasil perhitungan didapatkan daya motor listrik yang dibutuhkan kapal adalah 5 HP pada kecepatan maksimum 8 knot. Dengan kebutuhan baterai adalah 1 unit baterai untuk menuju ke fishing ground sejauh 12 mil.

Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Sel Surya dan Diesel Generator) Pada Kapal Tanker

Jurnal Teknik ITS

B394 Abstrak-S istem pembangkit listrik hybrid (sel surya dan diesel generator) merupakan salah satu alternatif solusi dari dampak negatif sistem pembangkit konvensional pada kapalkapal di Indonesia. Penggunaan sistem pembangkit listrik hybrid ini dapat mendukung pengembangan teknologi kapal ramah lingkungan, ketika isu global warming semakin marak. Manfaat penerapan sistem pembangkit listrik hybrid adalah pengurangan konsumsi bahan bakar generator sekaligus pengurangan emisi gas buang dari kapal. Pemilihan sistem hybrid dengan tenaga surya disebabkan potensi sinar matahari Indonesia yang melimpah. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis secara teknis dan ekonomis untuk melakukan perancangan sistem pembangkit listrik hybrid (sel surya dan diesel generator). Analisis teknis dan ekonomis dilakukan menggunakan objek penelitian kapal tanker MT. Gunung Geulis dengan membandingkan pembangkit listrik sistem hybrid dengan sistem konvensional yang saat ini banyak digunakan pada kapalkapal di Indonesia. Dari hasil penelitian, penerapan pembangkit listrik sistem hybrid pada kapal MT. Gunung Geulis menghasilkan penghematan konsumsi bahan bakar sebesar 15,5 % per tahun bila dibandingkan dengan penggunaan sistem pembangkit listrik konvensional. Oleh karena itu, akibat kenaikan biaya investasi dan pe ngurangan biaya operasional pada sistem pembangkit listrik hybrid bila dibandingkan dengan sistem konvensional, maka break event point dapat tercapai pada tahun ke 3,69 atau setara dengan nilai nominal biaya total sebesar Rp 23.980.

Koper Portable Berbasis Sel Surya Sebagai Solusi Tanggap Bencana

Eksergi

Alat ini merupakan pembangkit listrik tenaga surya skala mikro yang diperuntukkan sebagai sumber listrik sementara di daerah yang terkena bencana alam di Indonesia yang bersifat portable, dan dilengkapi dengan peralatan dasar seperti port charger dan lampu LED. Material yang digunakan untuk PV adalah aluminium dengan pendingin keramik yang didesain berbentuk koper sehingga kuat, tahan air dan api.