Natur Antropologi: Memahami Keragaman Potensi Humanitas Dalam Konteks Komparatif Dengan Perspektif Kristen (original) (raw)

Sifat Manusia Dan Antropologi Kristen: Perspektif Filsafat Tentang Hakikat Kemanusiaan

CARAKA, 2024

This article discusses human nature and Christian anthropology from a philosophical perspective in the context of understanding the nature of humanity. The background of this research is the need for a deep understanding of human nature and Christian anthropology to face moral challenges in today's society. The purpose of this study is to analyze the philosophical view of human nature and the understanding of Christian anthropology, as well as its implications for our understanding of the nature of humanity. The research method used is a descriptive qualitative method with a library search approach to relevant philosophical and theological sources. The results of this study show that concepts such as rationality, dignity, and human responsibility have an important role in understanding the nature of humanity. The conclusion of this article is that philosophical thought and Christian anthropology complement each other in forming a comprehensive understanding of human nature and humanity.

Optimisme yang Tidak Menjanjikan: Kajian terhadap Transhumanisme dari Perspektif Antropologi Kristen

Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 2021

Transhumanisme adalah sebuah pergerakan budaya dan filsafat yang melihat manusia memiliki hak dan kebebasan morfologis untuk berevolusi mencapai kondisi pascahuman dengan memodifikasi dan meningkatkan natur serta kapasitas manusia secara radikal menggunakan teknologi terkini seperti rekayasa genetika, robotika, kecerdasan buatan dan nanoteknologi. Pascahuman yang didambakan transhumanisme adalah kondisi manusia yang tidak dapat mengalami kemerosotan, penyakit, dan bahkan kematian. Tujuan akhirnya adalah hidup lebih panjang atau bahkan abadi untuk menikmati kebahagiaan yang tidak terbatas. Dengan mencermati perkembangan agenda transhumanis, muncul keprihatinan dari para sarjana bidang interdisipliner sains, teknologi dan teologi bahwa umat manusia akan diubahkan oleh teknologi atau bahkan malah menjadi tersingkir dan punah. Artikel ini bertujuan mengkaji transhumanisme dari perspektif antropologi Kristen, yang meliputi tiga aspek, yaitu asal-usul dan natur manusia, realitas kehidupan...

Islam Dan Etnisitas Dalam Pendekatan Antropologi

Al'Adalah

Dalam pendekatan antropologi, Islam bukan hanya dipandang sebagai suatu ideologi politik, praktik sosial, dan ekonomi, tetapi juga sebagai sistem budaya yang diinterpretasi dan dipahami, untuk kemudian diyakini dan dipraktikkan dalam bentuk tindakan keagamaan oleh para pemeluknya. Etnisitas merupakan identitas dari suatu suku bangsa, di mana sesuatu yang membedakan antara satu suku dengan suku yang lainnya yang ditandai dengan atribut-atribut dari kebudayaan dan mempunyai pengertian dari berbagai perspektif. Banyaknya etnis di Indonesia di satu sisi menjadi kekayaan budaya masyarakat, tetapi di sisi lain menyimpan potensi timbulnya konflik. Salah satu contoh konflik etnis di Indonesia yaitu konflik etnis di Kalimantan antara suku Dayak dan suku Madura. Dalam konteks ini, Islam sebenarnya sudah mengantisipasi konflik etnis tersebut dengan memberikan berbagai solusi. Salah satunya melalui firman Allah Swt. dalam QS. al-Hujurat [49]: 13 yang memberi gambaran bahwa perbedaan bukanlah pe...

Potensi Manusia Dalam Perspektif Al-Quran

Jurnal Literasiologi, 2023

Human self-potential is a basic ability possessed by humans that is still hidden inside them waiting to be realized into a real benefit in human life. This research was designed in the form of a library research or Library research that uses various sources of literature as a data source that relates to the thinking of a character who at a certain time, cultural conditions, the community at that time, along with documents, then the methodologically used approach is interpretation. The results showed that human potential consists of the potential of the senses, qalb / heart ‫,العقل/‪aql‬‬ ‫الفؤاد/‪fu'ad‬‬ and ‫.األذن/'‪dzan‬‬

Landasan Filsafat Antropologi-Teologis Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kristen

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, 2019

Karnawati & Priyantoro Widodo , Anthropological-Theological Philosophy in the Development of the Christian Education Curriculum. The basis for developing a Christian education curriculum is guided by God as the "center" of all knowledge. However, a philosophical foundation that looks at the human element according to the perspective of the Word of God is needed to analyze its usefulness. This paper aims to examine the foundation of anthropological philosophy based on the Word of God. This paper uses the literature study method by looking for sources from the Bible, books and journals. The results of this paper are, the anthropological philosophy of the development of a Christian education curriculum based on the Word of God contains concepts such as: humans as religious beings are God's creations and must have respect and obey God; humans as individual beings are unique and valuable in the sight of God; humans as moral beings do right and do good; and humans as social ...

Pendekatan Antropologis dalam Studi Islam

Didaktika Religia, 2016

Anthropological approach to understand religion means an attempt to understandreligion by looking at the form of religious practices that are growing in society.Anthropology is a discipline that conveys the world view that depends on thescientific perspective, philosophical view, or religious beliefs. With this world viewone can understand their own world. By studying anthropology, we can realizethe cultural diversity of humankind and its influence in education. Education canbe defined as a process of learning, the provision of knowledge, skills and attitudes.Education can be obtained through formal and informal institutions. Teachingculture through informal institutions is done through enculturation in the familyenvironment. Finally, learners are guided to be responsible with all the knowledgethey have learned, to live in the society with thier potentials, and control naturefor the purpose of pleasing the holy God Almighty.

Tantangan Humanisme dalam Era Disrupsi Sebagai Sosio-Pluralisme Iman Kristen

Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani

Humanisme adalah sebuah topik yang selalu menuai perdebatan, kata ini bukanlah sebuah istilah dengan pemaknaan tunggal yang mudah disepakati. Era disrupsi menjadi fokus yang utama seiring dengan perkembangan teknologi media masa secara daring dibandingkan dengan humaniora, dan sejarah. Dalam pembahasan tulisan ini akan meneliti dan membahas tantangan humanisme dalam era disrupsi sebagai sosio pluralisme iman Kristen. Metode penulisan yang dipergunakan dalam penelitian paper ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan kesimpulan tantangan humanisme dalam era disrupsi sebagai sosio pluralisme iman Kristen bagi kehidupan manusia dalam pandangan sosiologis, melalui setiap perkembangan teknologi manusia akan mengalami perubahan yang sekarang dikenal dengan disrupsi. Dimana era disrupsi membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia, yang berdampak pada perubahan tatanan sosial secara struktural. Humanisme menekankan otonomi manusia sebagai pene...

Pendidikan Agama Kristen dalam Masyarakat Majemuk: Mencerminkan Hidup Humanis di Tengah-tengah Pluralisme

Rezeki Putra Gulo, Erwin Zai, and Agusmawarni Harefa, 2023

Kehidupan umat beragama dewasa ini telah diperhadapkan dengan situasi yang cukup mencengangkan dan krusial. Kondisi ini tidak jarang diakibatkan oleh gagalnya sebagian umat beragama menciptakan peradaban humanis di tengah-tengah pluralisme. Selain itu, ketegangan ini kerapkali diakibatkan oleh fanatisme umat beragama yang terlalu radikal sehingga memunculkan sikap intoleran antara umat beragama. Kedudukan pendidikan Agama Kristen sebagai minoritas di tengah-tengah mayoritas mendapat tantangan dan tuntutan baru. Sejatinya setiap orang Kristen dapat menjadi figur humanis di tengah-tengah pluralisme. Sikap intoleran merupakan pola hidup yang perlu dihindari oleh setiap orang Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Usaha ini bertujuan untuk menawarkan gagasan terhadap maraknya fanatisme umat beragama dewasa ini. Kesimpulan akhir dari penulis tentang PAK dalam masyarakat majemuk adalah pendidikan Agama Kristen Humanis sangat diperlukan oleh setiap orang Kristen masa kini dalam menghadapi fanatisme terhadap agama.

Kedudukan Manusia dengan Perdebatan Klasik Nativisme dengan Empirisme

Ilmu pengetahuan datang dari rasa keingintahuan, dan keberanian untuk menggagas pertanyaan-pertanyaan mendasar. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebutlah manusia kemudian menggunakan pikirannya. Yang kini akhirnya terjawab oleh segala macam ilmu yang ada. Sekian banyak pertanyaan berusaha dijawab dengan ilmu, tidak terkecuali pertanyaan mengenai manusia itu sendiri. Manusia telah lama berusaha memahami keberadaan atau hakikat diri mereka sendiri, disamping berusaha memahami segala fenomena yang ada di sekitarnya. Banyaknya ilmu yang ada terstandarisasi dengan metode-metode empiris, yang dikatkan barulah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar. namun, berbeda dengan yang terjadi dalam filsafat manusia. Kita tidak dapat menemukan jawaban yang pasti mengenai pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut. sebab disini, setiap pemikir mempelajari dan memahami manusia dengan caranya masing-masing. Maka pertanyaan mendasar seperti hakikat manusia tidak dapat terjawab dengan tuntas dan pasti. Namun, pemikiran mengenai manusia yang terfragmentasi ini dapat memberi panduan untuk memandang manusia dengan menyeluruh, daripada memberi identifikasi spesifik. Selain itu, ilmu ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan ilmu lainnya. Bila ilmu lain senantiasa berusaha untuk sedemikian rupa menghilangkan nilai, berbeda dengan filsafat manusia. Ilmu ini tidak hanya hendak melihat dunia dengan sebagai mana adanya, melainkan menimbang kenyataan yang seharusnya terjadi. Daripada menggunakan metode empirik, seperti observasi dan eksperimen, filsafat manusia menggunakan metode sintesis dan reflektif. Sehingga dapat memberi pandangan yang luas dan mendalam, dalam rangka memahami manusia. Demikian filsafat manusia bermanfaat untuk praktik sehari-hari ataupun pemahaman teoritis. Sebelum masuk dalam berbagai pembahasan filsuf mengenai manusia, bahasan mendasar yang perlu diperhatikan terlebih dahulu tentulah kedudukan manusia itu sendiri dalam kajian ini. Bagaimana filsafat manusia memperlakukan dan memposisikan manusia dalam teori-teorinya. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa filsafat tidak mempelajari manusia dengan satu arah sempit, melainkan melalui berbagai aliran. Setiap aliran, memandang manusia melalui pendekatan yang berbeda. Pada perkembangannya setiap filsuf mengembangkan pemikiran mengenai kedudukan manusia dengan cara yang berbeda. Perbedaannya terkadang membentuk pandangan yang dikotomi sehingga menhasilkan perdebatan, yang akhirnya membangun perdebatan klasik dalam kajian ini. Tulisan ini akan berusaha memberikan pembahasan dan pemahaman mengenai kedudukan manusia yang disajikan dalam aliran-aliran klasik dalam filsafat manusia. Bagaimana