ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK BETON PENANGKIS OMBAK (original) (raw)
Related papers
PENGARUH VARIABEL “TIME ROBBER” PADA JAM KERJA LEMBUR MANAJER PROYEK DI LINGKUNGAN MANAJEMEN PROYEK
Time robber can occur in any human activity, including in the activities of a project. Project management environment is turbulent, consisting of a variety of activities such as meetings, create reports, project monitoring, continuous planning and re-planning, communication with customers, administrative problems in management and others. An effective project manager should be able to split the duties to his subordinates, and did not do most of the work alone. But in reality many of the projects manager do the work by his self or the work causing the main target at the day was not finished, and lead managers to work overtime. Time robber is the time wich takes time to complete a job that is not part of the main job or time spent on jobs that do not provide the level of efficiency for the entire job such as: to face someone like guests who are not invited or did not make an appointment first, prolonged meetings, doing jobs that are not part , received a phone too long etc. Research presented in this paper regarding the 'time rober' occured in the project management environment. There are 31 variables identified 'time robber' will studied, which subsequently sought to do with overtime from the project manager. The research data was obtained using a questionnaire, 91 respondents from the construction project manager. By using multiple regression analysis approach, there are four variables obtained 'time robber' a strong influence / significance to the overtime project manager is X01 (the work was not completed), X05 (guests arriving by chance / no appointments), X08 (working routine administration alone) and X06 (waiting for someone). Key words : Time robber variables, project manager, over time, multiple regression Abstrak Time robber dapat terjadi didalam setiap kegiatan manusia, termasuk di dalam kegiatan suatu proyek. Lingkungan projek manajemen bersifat turbulen, terdiri dari berbagai kegiatan antara lain seperti rapat-rapat, membuat laporan, memonitor proyek, perencanaan yang terus menerus, dan perencanaan ulang, komunikasi dengan kustomer, masalah-masalah administrasi dalam manajemen dan lain-lain. Seorang manajer proyek yang efektip seharusnya dapat membagi tugasnya kepada bawahannya, dan tidak melakukan sebagian besar pekerjaan tersebut sendirian . Akan tetapinya pada kenyataan banyak dari manjer proyek melakukan pekerjaan tersebut sendiri sehingga mengakibatkan pekerjaan atau target utama dalam satu hari tidak selesai, dan menyebabkan manajer tersebut harus kerja lembur.Time Robber adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan yang bukan pekerjaan pokok atau waktu yang dipakai untuk pekerjaan yang tidak memberikan tingkat efisiensi untuk seluruh pekerjaan seseorang seperti menghadapi tamu yang tidak diundang atau tidak membuat janji terlebih dahulu, rapat yang berkepanjangan, mengerjakan pekerjaan yang bukan bagiannya, menerima telepon yang terlalu lama dll. Dalam tulisan ini disampaikan penelitian mengenai ‘time rober’ yang terdapat di lingkungan manajemen proyek. Diidentifikasikan ada 31 variabel ‘time robber’ yang diteliti, yang selanjutnya dicari hubungannya dengan waktu kerja lembur dari manajer proyek. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dari 91 responden manajer proyek konstruksi. Dengan menggunakan pendekatan analisis regresi berganda, didapatkan ada empat variabel ‘time robber’ yang berpengaruh kuat/ siknifikan dengan waktu kerja lembur manajer proyek yaitu X01 ( pekerjaan yang tidak rampung), X05 (tamu yang datang secara kebetulan / tidak janjian), X08 (mengerjakan administrasi rutin sendiri) dan X06 ( menunggu seseorang). Kata-kata kunci : variabel’Time robber’, manajer proyek, waktu kerja lembur, multipel regresi
ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN LINGKUNGAN LOKASI KALIMANTAN BARAT
Abstrak Manajemen waktu adalah bagian esensi dari setiap aktivitas proyek. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Penelitian ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek konstuksi pada empat perusahaan kontraktor klasifikasi kecil di Kalimantan Barat, yaitu CV. Adi Jaya Konstruksi, CV. Bayaro Aqzasa Susemuru, CV. Adian Natama, CV. Firama Lestari. Analisa pada penelitian ini sesuai dengan aspek-aspek manajemen waktu, yaitu mengenai schedule, monitoring, analisis, corrective action, update schedule. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa manajemen waktu yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor klasifikasi kecil di Kalimantan Barat sudah dilaksanakan dengan baik hanya belum mampu dilaksanakan dengan optimal dikarenakan adanya hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan aspek manajemen waktu. Hambatan yang sering ditemui terjadi pada pengendalian proyek. Selama proses pengendalian proyek, schedule mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Selain itu proses monitoring selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan karena analisis hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dari hasil monitoring yang teratur.
Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil
Manajemen waktu adalah bagian esensi dari setiap aktivitas proyek. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Penelitian ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek konstruksi jalan lingkungan oleh kontraktor Perumahan Komplek Teratai Putih Kalimantan Selatan. Analisa pada penelitian ini sesuai dengan aspek-aspek manajemen waktu, yaitu mengenai schedule, monitoring, analisis, corrective action, update schedule. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa manajemen waktu yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor Perumahan Komplek Teratai Putih Kalimantan Selatan sudah melaksanakan dengan baik hanya belum mampu dilaksanakan dengan optimal dikarenakan adanya hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan aspek manajemen waktu. Hambatan yang sering ditemui terjadi pada pengendalian proyek. Selama proses pengendal...
PREDIKSI WAKTU LAYAN BANGUNAN BETON TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT KOROSI BAJA TULANGAN
Beton dikenal sebagai bahan bangunan yang berpori. Sifat ini menyebabkan senyawa dari luar dapat berinfiltrasi ke dalam beton. Bangunan beton yang dibangun di sekitar daerah pantai/laut cenderung mengalami kerusakan akibat serangan garam klorida. Makalah ini mendiskusikan model untuk memprediksi waktu layan bangunan beton terhadap kerusakan akibat korosi baja tulangan. Waktu layan bangunan beton dibagi menjadi tiga periode. Periode I adalah waktu yang dibutuhkan oleh ion Cl − untuk melakukan infiltrasi sampai ke permukaan baja tulangan, Periode II adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa hasil korosi untuk mengisi pori-pori yang ada di transition zone, dan Periode III adalah waktu kerusakan pada bangunan beton. Parameter-parameter yang digunakan dalam persamaan yang diusulkan ditentukan dari hasil pengukuran di laboratorium. Persamaan tersebut dievaluasi dalam hal hubungan antara variasi tebal selimut beton, water-cement ratio (W/C ), dan jarak bangunan dari pantai dengan waktu layan. Hasil prediksi waktu layan bangunan beton terhadap kerusakan akibat korosi baja tulangan dapat disimpulkan cukup memuaskan.
ANALISIS INVESTASI PROYEK PELAKSANAAN DI KONSESI PENAMBANGAN BATUBARA
Sebagian besar pemilik konsesi penambangan batubara di Indonesia menggunakan jasa kontraktor dalam mengelola sumber dayanya dengan melihat banyaknya aktivas dalam proses penambangan batubara, kontraktor menawarkan banyak pendapatan bagi pemilik konsesi penambangan dengan melihat pengalaman yang dimiliki dan mendistribusikan potensi resiko terhadap tingginya biaya penambangan. Adanya rencana proyek pelaksanaan penambangan dari pemilik konsesi penambangan batubara sehingga diperlukan sebuah study untuk mengukur batas-batas penerimaan proyek ini dari segi penganggaran modal dan biaya modal dalam bentuk analisis investasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan, biaya dan keputusan investasi dalam proyek penambangan batubara untuk mendapatkan kelayakan suatu proyek dengan metode penelitian yang bersifat kuantitatif, karena penelitian ini mencari besarnya nilai indikator-indikator kelayakan suatu proyek investasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan dengan hasil yang didapatkan adalah NPV USD 1,579,318, IRR 18.63% dengan MARRInvestasi 14.70% dan analisa sensitivitas menunjukan bahwa investasi ini bisa diterima dengan batas-batas diantara penurunan pendapatan 3.35% yang disebabkan turunnya produksi dan maksimum kenaikan biaya operasional sebesar 3.44% Kata kunci: Analisa Sensitivitas, IRR, Kelayakan Investasi, Kontraktor Tambang Batubara, NPV, Pemilik Konsesi Penambangan Batubara.