Konsep Kebebasan Menurut Jean-Jacques Rousseau dan Relevansinya Bagi Demokrasi Indonesia Saat Ini (Sebuah Kajian Filosofis - Kritis) (original) (raw)
Related papers
Teologi Pembebasan Dan Demokrasi Menurut Gus Dur
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 2020
AbstrakTeologi pembebasan ialah hadir untuk menjawab persoalan sosial, baik itu persoalan kemiskinan,kebodohan,ketidakadilan dan ketertindasan terhadap kaum-kaum yang lemah menjadi sebuah fakta realitas sosial yang amat problematik dan tidak bisa diabaikan secara begitu saja.realitas tersebut merupakan semua aspek kehidupan yang jauh dari kesadaran manusiawi. Manusia yang berteduh dalam agama terutama Islam harus sepantasnya menyumbangkan kesadarannya untuk bisa memahami persoalan realitas sosial secara universal.Sebagaimana yang dikatakan Abdurrahman Wahid Islam harus di tilik dari fungsinya sebagai pandangan hidup yang mementingkan kesejahteraan masyarakat. Bagi Gus Dur teologi pembebasan amat penting dalam agama,karena menurutnya agama harus benar-benar di implementasikan dalam tataran hidup yang praktis. Begitu pun Gus Dur sebagai pejuang demokrasi,Ia tidak luput dari suatu pembebasan,Ia menjadikan teologi Pembebasan sebagai basis awal untuk menjalankan demokrasi.Demokrasi yang ...
Memaknai Pemikiran Jean-Jacques Rousseau Tentang Kehendak Umum Menciptakan Keadilan
Di dalam Pasal 6 ayat (1) UU No. 12-2011 dijelaskan bahwa materi muatan peraturan perundang-undangan harus mencerminkan asas keadilan. Tetapi asas keadilan yang tertulis tidak memiliki dasar hukum pemikiran siapakah yang dianut. Hal ini akan menimbulkan ketidakpastian hukum karena setiap individu dapat melakukan penafsiran atas kehendaknya sendiri. Dengan memaknai pemikiran Jean-Jacques Rousseau sebagai salah satu tokoh yang menyatakan bahwa kehendak umum akan menghasilkan keadilan maka asas keadilan yang terdapat dalam Pasal 6 ayat (1) UU No. 12-2011 menjadi lebih optimal untuk diimplementasikan dalam pembentukan peraturan perundangundangan di Indonesia. Kata kunci: kehendak umum, keadilan, peraturan perundang-undangan, Jean-Jacques Rousseau.
Konsep Kebebasan Menurut Fransiskus de Sales
Pendahuluan Misteri kebebasan manusia tidak pernah selesai disingkapkan. Dalam setiap zaman perjuangan akan kebebasan menunjukkan betapa berharganya kodrat kebebasan manusia. Manusia dikatakan bebas ketika ia mampu berbuat apa yang diinginkan dan tidak dibatasi oleh paksaan secara fisik maupun psikis. 1 Sayangnya, konsep kebebasan tersebut dikaburkan dengan tindakan yang mengarah pada sikap yang semena-mena. Dalam skripsi ini hendak ditawarkan refleksi teologis atas konsep kebebasan dari St. Fransiskus de Sales. Konsep kebebasannya ditelusuri pertama-tama dengan mengenal sosok Fransiskus de Sales dan konteks pemikirannya. Selanjutnya, uraian konsep kebebasan dirangkumkan dari semua karya tulisannya. Dan akhirnya, penulis mengangkat relevansi konsep kebebasan itu bagi sikap beriman umat Kristiani agar berbasis pada keutamaan rohani dan mengarahkan diri menjadi bebas dalam hidupnya.
Kebebasan Politik Menurut Hannah Arendt dan Relevansinya Bagi Masyarakat Indonesia
Politeia: Jurnal Ilmu Politik, 2023
The study focuses on freedom and politics, which are often contrasted, as if politics and freedom are contradictory. There is an assumption that there is no freedom in politics or that people are free to do anything with politics. This assumption has developed so that the two can never be united. In the political situation, a political theorist named Hannah Arendt felt an anxiety. The purpose of writing this scientific paper is to explore the idea of political freedom according to Hannah Arendt and find its relationship in Indonesian society. The method used in this writing is the literature method with a literature approach. The research results of this study discuss work that is not related to daily activities (labor) but work (work) for a common goal. Meanwhile, in relation to Indonesian politics, work ethic is an attitude that leads to the best results, high competitiveness, optimism and looking for productive and innovative ways to sustain an independent Indonesia. Regarding freedom, Arendt takes the Athenian polis as a model of communicative and open speech space which is the same as politics
Jean Jacques Rousseau: Kehidupan, Pemikiran Pendidikan, dan Tinjauan Pendidikan di Indonesia
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual
Filsafat telah melahirkan tokoh yang berpengaruh di dunia, salah satunya Jean Jaques Rousseau. Pemikirannya banyak berpengaruh di berbagai bidang, namun cukup berpengaruh dalam pendidikan. Beberapa pemikirannya tetap memberikan dampak pada pendidikan hingga saat ini. Perlu dipertegas kembali landasan filosofis kerap menjadi pertimbangan dalam pendidikan. Oleh karena itu, seyogianya pemikiran-pemikiran filsuf perlu dikaji lebih lanjut. Pada artikel dengan metode literatur review. Studi literatur yang dilakukan tentang J. J Rousseau merumuskan sekilas kehidupan, karyanya terkait pendidikan berjudul "Emile", implikasi pemikirannya yang mewarnai pendidikan Indonesia dewasa ini. Pendapat Rousseau pendidikan seyogianya pendidikan kembali ke kebaikan alam "back to nature". Artinya pendidikan kembali pada kodrat alam manusia, dimana anak adalah subyek pendidikan yang terus tumbuh sesuai usianya. Di Indonesia sendiri praktik pendidikan yang memiliki relevansi, misalnya konsep peran guru yang tidak mendominasi. Pendidikan berpusat pada anak, dan mempertimbangkan masa perkembangan anak. PENDAHULUAN Perkembangan dalam Pendidikan tidak lepas dari tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran-pemikiran monumental pada setiap masanya. Pemikiranpemikiran tokoh-tokoh ini tidak sedikit yang kemudian dijadikan rujukan oleh tokoh-tokoh selanjutnya. Lebih dari itu, pemikiran-pemikiran tokoh menjadi dasar yang berpengaruh pada kebijakan-kebijakan Pendidikan di negaranya. Bahkan, beberapa yang lainnya berpengaruh pada praktek Pendidikan di luar negaranya. Dengan kata lain pandangan tokoh-tokoh dapat menjadi landasan filosofis pendidikan suatu negara. Ilmu Pendidikan atau dikenal dengan pedagogic yang ada sejak jaman Yunani Kuno hingga kini telah melahirkan banyak tokoh-tokoh. Salah satu tokohnya yaitu Jean Jaques Rousseau. Tokoh ini lahir sekitar abad 18 di Swiss. Namun, selanjutnya tempat perjuangan beliau banyak di Perancis. Rousseau lahir dan berkembang pada masa sebelum terjadiya revolusi Perancis.
Kedaulatan Rakyat Dalam Pemikiran Filsafat Politik Montesquieu
JURNAL POLITIK PROFETIK, 2021
Kehidupan bernegara mencakup kehidupan masyarakat yang sangat luas tidak hanya sebatas hubungan antar individu melainkan adanya bentuk kekuasaan dan kebebasan dalam individu maupun lembaga negara. Kedaulatan rakyat menjadi hal menarik dalam kaitannya kehidupan bernegara. Peran rakyat dalam sebuah negara ditinjau kembali sesuai dengan bentuk pemerintahan dalam negara tersebut. Adapun tujuan dalam penelitian ini ingin menambah sudut pandang yang lain dari kedaulatan rakyat melalui perspektif filsafat politik Montesquieu. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan model penelitian historis faktual mengenai tokoh, dengan menggunakan buku-buku dari Montesquieu, buku-buku sekunder yang membahas pemikiran filsuf-filsuf politik, dan buku-buku mengenai kedaulatan rakyat. Penilitian ini menggunakan metode hermeneutika filosofis dengan unsur-unsur metodis seperti deskripsi, holistika, kesinambungan historis, dan komparasi. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu, pertama, dalam pemikiran filsafat politik Montesquieu dimahami adanya bentuk kekuasaan yang diperlukan untuk mengawasi atau membatasi kekuasaan lainnya. Kedua, kedaulatan rakyat merupakan bentuk kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat dalam sebuah negara. Ketiga, pokok pemikiran filsafat politik Montesquieu yang menegaskan diperlukan adanya pemisahan kekuasaan lembaga dalam sebuah negara sesuai fungsinya, dapat mewujudkan bentuk kedaulatan rakyat dalam sebuah negara.
Demokrasi Rousseau dan Tinjauan Kritis atas Kontrak Sosial
Buku The Social Contract ditulis oleh Jean-Jacques Rousseau, salah satu filosof besar abad Pencerahan. Sebagian besar naskahnya ditulis dan diterbitkan tahun 1762 di Geneva Swiss. Dalam buku tersebut, secara umum gagasan-gagasan Rousseau tentang demokrasi cukup luas, meliputi tema-tema demokrasi baik yang sifatnya substantif, prosedural, maupun konstitusional.
PEMIKIRAN JEAN-JACQUES ROUSSEAU [1712-1778] TENTANG KEHENDAK UMUM DAN USAHA MENCARI NEGARA IDEAL 1
Abstrak Tulisan ini membahas tentang sejarah singkat kehidupan Jean-Jacques Rousseau sebagai salah seorang filsuf berpengaruh di abad Pencerahan (abad-18). Pemikirannya, terutama di bidang politik, sangat mempengaruhi revolusi di Prancis kala itu. Menurut Rousseau, kehendak umum adalah sebuah kehendak yang berorientasi pada kepentingan umum, di mana kehendak ini dimiliki oleh setiap orang seperti kesejahteraan sosial, mempertahankan kepemilikan, keamanan bersama, dan sebagainya. Demikian pula dengan negara, menurut Rousseau, negara adalah sebuah bentuk pasif dari persatuan beberapa individu yang memiliki sebuah kesamaan tujuan, kemudian mereka melakukan kontrak dan membentuk pribadi publik yang bergerak dalam rangka politik. Tugas utama negara adalah melakukan kehendak umum rakyat yang tertuang dalam undang-undang. Pemerintahan hanya sah sepanjang masih dapat menjamin kepentingan dan kebebasan warga negara. A. PENDAHULUAN Tanggal 17 Januari 1793 mungkin adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Raja Louis XVI (Louis-Auguste, Duc de Berry) sampai ke neraka. Hari itu adalah saat pembacaan tuntutan mati untuknya atas dakwaan " konspirasi terhadap kebebasan publik dan keamanan umum " dan akhirnya sang raja dieksekusi pada 21 Januari. 2 Eksekusi tersebut merupakan rangkaian akhir dari revolusi politik yang terjadi di Prancis pada abad ke-18. Rakyat Prancis yang sudah muak dengan sistem feodal dengan raja yang tidak kompeten (Louis XVI) ditambah adanya pembagian strata oleh raja. 3 Belum lagi pada masa itu, Prancis sedang mengalami krisis ekonomi dan kerajaan dalam ambang kebangkrutan. Alasan