Dakwah Dan Perdebatan Soal Pluralisme (original) (raw)
Related papers
Dakwah dan Perdebatan Seputar Pluralisme
2018
Pluralitas atau kemajemukan umat manusia adalah kenyataan yang telah menjadi kehendak Tuhan. Jika di dalam al-Qur’an disebutkan bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling kenal mengenal dan menghargai, maka manusia dengan ciri pluralitas itu pada gilirannya menjadi masyarakat yang plural berdasarkan kenyataan yang ada sekarang.
Dakwah Dan Tantangan Pluralisme
2014
Abstrak Tindakan menyebarkan dan mengkomunikasikan pesan-pesan Islam merupakan esensi dakwah. Dakwah adalah istilah teknis yang pada dasarnya dipahami sebagai upaya untuk menghimbau orang lain kearah Islam. Pada konteks Indonesia agama yang tumbuh subur dan diakui oleh pemerintah bukan hanya Islam, akan tetapi terdapat juga agama lain. Indonesia bangsa yang pluralis baik itu ras, suku, budaya, golongan dan agama. Dan harus diakui sistem nilai plural merupakan suatu aturan Tuhan (sunnatullah) yang tidak mungkin berubah, diubah, dilawan dan diingkari. Barang siapa yang mencoba untuk mengingkari hukum kemajemukan sebagai suatu kenyataan hidup, maka akan timbul fenomena pergolakan yang tiada berkesudahan. Oleh karena itu dakwah di Indonesia seyogyanya dilakukan dengan mekanisme yang sesuai dengan kemajemukannya Kata Kunci: Dakwah,Pluralitas, Agama
Eksistensi Dakwah Dalam Merespon Pluralisme
KOMUNIDA : MEDIA KOMUNIKASI DAN DAKWAH, 2017
Da'wah delivered by the Holy Prophet, not only to the ahlul kitab, but to the plural society where he convey the religious message to the people in order to implement the Shari'ah of the religion correctly and responsibly following the guidance of the Qur'an and Hadith towards the creation of a peaceful, secure society , and affluent. The ongoing process makes every individual understand fully that dakwah is a duty with all responsibility and is accompanied by a consequence of obtaining God's approval. The nature of da'wah is not just to invite people to accept what a dai calls for, nor a person's intelligence in the pulpit or the ability to put ideas through writing. Moreover, da'wah is a horizontal relationship with each other that is interdependent. From here, there is another side that must be understood by those who carry out this missionary mandate, given that the duty and responsibility of a dai is a very big thing, let alone the activities of da&#...
Penelitian ini berjudul Gagasan Dakwah Pluralis: Studi tentang Religiusitas-Inklusif dalam Syi’ar Agama-Agama di Gereja Kristen Jawa dan Masjid Al-Ikhlas Kelurahan Kranji Purwokerto Timur. Penelitian ini mengkaji bagaimana syi’ar Islam di Masjid Al-Ikhlas, syi’ar Kristen di Gereja Kristen Jawa dan interaksi antara keduanya. Berdasarkan observasi pendahuluan yang peneliti lakukan bahwa relasi antara keduanya selama ini berjalan damai dan terlihat rukun-rukun saja. Akan tetapi, peneliti berusaha mengungkap fenomena yang sebenarnya, apakah hubungan yang terlihat baik antara keduanya itu memang benar-benar baik-baik saja atau sebenarnya di dalamnya menyimpan konflik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana syi’ar Islam di Masjid Al-Ikhlas, syiar Kristen di Gereja Kristen Jawa dan dan interaksi antara keduanya. Sedangkan signifikansi dari penelitian ini adalah untuk Sedangkan signifikansi penelitian ini adalah untuk memberikan konsep baru tentang pluralitas agama di Indonesia bahwa hubungan antar agama tidak selalu menimbulkan konflik. Tapi bagaimana mereka menyadari bahwa perbedaan itu indah. Sehingga akan terwujud islam yang “rahmatan lil a’lamin” dan kristen yang “damai dalam bumi”. Subyek penelitian adalah Takmir Masjid Al-Ikhlas beserta para jama’ahnya dan Pendeta Gereja Kristen Jawa beserta para jemaatnya. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara collecting data, reduksi data, data display dan conclusion drawing. Penelitian ini menemukan bahwa dalam beragama, jama’ah Masjid Al-Ikhlas masih bersifat eksklusif, yakni memandang bahwa memang hanya agama Islam lah yang paling benar, karena tidak ada agama lain di sisi Allah kecuali agama Islam. Sedangkan jemaat Gereja Kristen Jawa sendiri sekilas nampak menerapkan cara beragama yang pluralis, akan tetapi sebenarnya mereka masih pada tataran inklusifisme monistik. Akan tetapi, dalam hubungan sosial kemasyarakatan ataupun relasi antara satu sama lain, baik pihak masjid Al-Ikhlas maupun pihak Gereja Kristen Jawa, keduanya sama-sama saling menghargai satu sama lain dan saling menghargai dan menyadari adanya pluralisme. Kata-Kata Kunci: Dakwah, Pluralisme, Dakwah Pluralis, Ekslusif-Inklusif-Pluralis, Syi’ar Islam, Syi’ar Kristen.
Tasawwur Dakwah dan Tajdid Haraki Mendepani Isu Islam dan Pluraliti
Blog: http://zulkiflihasan.wordpress.com 1.0 Pendahuluan Pengalaman beinteraksi dengan pelbagai badan bukan kerajaan dan beberapa persatuan serta program ziarah tokoh gerakan Islam semasa menuntut di United Kingdom telah membuka minda dan mencetus tasawwur atau 'worldview' baru terhadap pendekatan dakwah yang lazimnya dikaitkan dengan slogan 'Islamic Revivalism' atau kebangkitan Islam. Di antara subjek yang menjadi perhatian utama penulis ialah pendekatan baru atau idea segar gerakan dakwah dalam mengharungi cabaran pluraliti. Melihat kepada perkembangan dunia Islam dan barat yang menuntut kepada sistem yang lebih demokratik melalui revolusi di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman dan lain-lain negara termasuk angin perubahan di Israel, mahu tidak mahu pendekatan dakwah yang sedia ada perlu diperbaharui atau diberikan nafas baru dengan mengambil kira faktor dan fenomena setempat dan antarabangsa.
Lembaga Dakwah Kampus dan Sikap Pluralisme
Tatkala memasuki era reformasi yang ditandai dengan demokratisasi dan pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia dan pluralisme, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang sering disebut disebut sebagai kelompok Islamis muda juga dihadapkan untuk bersikap terhadap realitas sosial yang berubah. Tulisan ini mendeskripsikan sikap LDK terhadap pluralisme agama di wilayah Jakarta dimana mereka tidak mempersoalkan pluralisme agama sebagai kenyataan sosial dan politik. Namun kalangan LDK lebih bersikap ”konservatif” apabila sikap pluralis bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat keyakinan dan ritual, seperti mengucapkan selamat hari raya kepada non-Muslim.
Strategi Dakwah Pada Masyarakat Plural
Indonesian Journal of Islamic Communication, 2019
In the context of community life, the “plurality” of religions or pluralism is often controversial which can disrupt the intergrity of society. There is no plural society that can be free of ethnic and communal tensions. Wonorejo Village community is a plural society, consisting of four ethnic tribes and four different religions, but community life is full of togetherness. This study aims to test empirically the focus of the problems that have been written are: What are the activities of propaganda in plural communities in the Village District Wonorejo Banyuputih Situbondo? What is the strategy of dakwah in plural society in Wonorejo Village, Banyuputih Sub-District, Situbondo Regency? The theoretical study used to base research activities under the title “Strategy of Dakwah on Plural Society in Wonorejo Village Banyuputih Sub-District of Situbondo Regency” is about dakwah strategy and plural society, while the methodology used to answer from the focus of th...
Dialog Inter-Religius: Konsep Pengembangan Dakwah Pluralis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
This writing discusses about the inter-religious dialogue as propaganda pluralist concept development. Inter-religious dialogue is a dialogue between two or more religions, which has a different view and its main purpose is to learn each other so that they could have changed his view or add increased their religious experience. Inter-religious dialogue and develop the concept of religious experience that is no longer oriented propaganda that connotes coronation but mutually enrich and deepen their own experience of religious traditions.