Kesenjangan Investasi Dan Evaluasi Kebijakan Pemekaran Wilayah DI Indonesia (original) (raw)

Kebijakan Pemekaran Wilayah Dan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kota Tasikmalaya

Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2016

Penelitian ini dilakukan di Kota Tasikmalaya sebagai kota hasil pemekaran tahun 2001 berkembang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur Propinsi Jawa Barat. Penelitian bertujuan menganalisis perkembangan struktur perekonomian wilayah dan sektor unggulan yang menjadi daya saing perekonomian wilayah Kota Tasikmalaya dibandingkan daerah sekitarnya (hinterland), dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen, Indeks Diversitas Entropi (IDE), Location Quotient dan Model Gravitasi. Penelitian menunjukkan hasil analisis tipologi klassen, Kota Tasikmalaya termasuk klasifikasi daerah berkembang cepat, sedang kabupaten hinterland masuk klasifikasi daerah relatif tertinggal. Analisis IDE menunjukkan sektor-sektor perekonomian Kota Tasikmalaya lebih berkembang dibandingkan daerah hinterlandnya. Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan rata-rata LQ Kota Tasikmalaya lebih besar dibandingkan wilayah hinterlandnya.

Evaluasi Dampak Kebijakan Pemekaran Daerah di Indonesia: Studi Daerah Pemekaran Kabupaten Solok Selatan

Jurnal Demokrasi, 2007

This article tries to describe the impact of territory separation of Solok Regency in West Sumatera. Moreover, this article will try to evaluate and to analyze whether the policy of territory separation has a good or bad impact toward job performace of Solok government. This study become more important to do because there are many significant issues that influence the job performance of Solok government in the newer Solok territory. This study has been conducted through a qualitative approach.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Hasil Pemekaran DI Indonesia

Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah

This research aims to analyze the effects of government expenditure and labor on economic growth of the new districts of regional reform during the period 2008-2010. Government expenditure variable using numbers the realization of total government spending. The variable of labor using figures of employment. The variables of economic growth using the number of GRDP without oil and gas at 2000 constant market prices. The samples involved are 45 new districts by regional reform selected at random from 26 province. Data used are secondary data, while the data analysis used is regression panel data. The result showed that government expenditure, infrastructure, and labor influence positively and very significant on economic growth of the new districts by regional reform. Every 1% increase in total government expenditure will increase 0.223534 % of GRDP. Every 1 % increase in the number of employment will increase 0.298281 % of GRDP. Key Word :regional expansion, economic growth, governm...

Penguatan Kebijakan Investasi Daerah DI Kabupaten Tasikmalaya

Jurnal Academia Praja, 2020

Penelitian ini diilhami oleh munculnya fenomena tentang urgensi penguatan kebijakan investasi daerah, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya yang hingga saat ini dinilai belum menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Padahal, secara fungsional peningkatan investasi daerah diyakini akan memberikan implikasi yang signifikan terhadap akselerasi pembangunan daerah dan kualitas pelayanan publik. Melalui pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, penelitian ini telah mengungkap bahwa penguatan kebijakan pengembangan potensi investasi daerah, secara empirik sangat membantu dalam mendukung iklim investasi daerah, baik pada sektor pariwisata, pertanian, kehutanan dan perkebunan, peternakan, perikanan maupun industri. Untuk mendukung keberhasilan kebijakan tersebut, dibutuhkan adanya dukungan dan pelayanan birokrasi, promosi investasi daerah, ketepatan model kemitraan dan kualitas menajamen investasi daerah.

Komparasi Determinan Belanja Pemerintah Antara Daerah Pemekaran Dan Tidak DI Pulau Sumatera, Indonesia

Media Ekonomi

This study aims to examine the role of previous year’s tax, revenue sharing, GRDP, population, and the dummy of district status toward the local government spending in Sumatra. Tuliskan jenis/disain peneltian yang digunakan, variable yang digunakan serta struktur data yang digunakan. The study is explanatory research. The study applies the data panel regression technique. Data used is panel data of districts/cities in Sumatra from 2008 to 2019. Results show that the role of the previous year's tax, GRDP, population toward the local government spending significantly affects the local government spending of splitting and non-splitting regions. For a dummy of district status, district's government spendings are higher than those of cities’s government spendings. For splitting regions, the previous year’s tax has the strongest impact on local government spending, followed by the dummy variable of district status. Revenue sharing does not influence local government spending. For ...

KETIMPANGAN PERPAJAKAN DI INDONESIA: Pemetaan Awal atas Area dan Pilihan Kebijakan untuk Mengatasinya

Ketimpangan pendapatan (income inequality) merupakan salah satu isu global yang hangat pada satu dekade terakhir ini. Ketimpangan pendapatan terjadi karena distribusi dan penguasaan sumber daya alam yang tidak seimbang. Selain itu, kebijakan publik – perpajakan, ketenaga-kerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya – yang tidak mencerminkan prinsip keadilan dan pemerataan juga menjadi pemicu ketimpangan baik ekonomi maupun non-ekonomi. Lebih jauh, ketimpangan juga disebabkan oleh adanya mekanisme pasar yang tidak adil. Pajak sebagai salah satu kebijakan fiskal pada dasarnya dapat menjadi instrumen distribusi ekonomi yang adil dan merata. Namun, dalam praktik yang ada, pajak justru menjadi salah satu sumber atau penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi. Adanya tarif pajak yang lebih berpihak kepada kelompok masyarakat kaya dan super kaya adalah bukti yang paling kontras.

Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kinerja Ekonomi Daerah Pesisir DI Provinsi Bengkulu

Jurnal AGRISEP, 2014

The aims of this research were to analyze the impact of ECGI, WELFI, POVEI are used to regional divisions on coastal regions in Bengkulu Province to 1) economic performances before and after the divisions, and 2) economic performances of Core Region, New Autonomus Region, and both after the divisions. The results of this research : 1) the differential t test analyses of economic performance indicators in coastal region of Bengkulu Province showed that the economic growth before and after the divisions were not different, the GDP per capita after the divisions was higher than before, and the poverty indexes were same between before and after the divisions, and 2) the economic performance after the divisions of coastal region in Bengkulu Province could be explained that the economic growth of the Core Region was the highest and stable whereas the economic growth of the New Autonomous Region was the lowest and tend to unstable, the highest GDP per capita was occured on the Core Reg...