HAKIKAT AYAT-AYAT ALLAH (original) (raw)
Related papers
AYAT KEESAAN ALLAH SWT DALAM AL-QUR'AN
Uinsa, 2023
Keesaan Allah mencakup beberapa aspek penting. Pertama, keesaan dalam sifat-sifat Allah, yaitu keyakinan bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna, seperti kekuasaan, pengetahuan, keadilan, dan kasih sayang. Tidak ada yang bisa menandingi atau menyamai sifat-sifat-Nya. Keesaan ini mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Tunggal dan Maha Agung. Kedua, keesaan dalam penyembahan. Sebagai satu-satunya Tuhan, Allah layak untuk disembah dan dijadikan objek pengabdian yang eksklusif. Tidak ada yang pantas untuk diberhentikan, dianggap setara, atau disembah selain Allah. Keesaan ini menuntut agar manusia mengarahkan ibadah, doa, dan pengabdian mereka hanya kepada-Nya. Ketiga, keesaan dalam hukum dan otoritas. Allah adalah sumber hukum tertinggi dan memiliki otoritas yang mutlak dalam menentukan aturan dan norma yang mengatur kehidupan manusia. Tidak ada yang bisa menggantikan atau mengubah hukum-hukum Allah. Keesaan ini menekankan pentingnya mengikuti ajaran Allah dan menjalankan perintah-Nya dalam segala aspek kehidupan. Keesaan Allah memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan seorang Muslim. Keyakinan ini mengarahkan mereka untuk memiliki hubungan yang erat dengan Allah, mematuhi perintah-Nya, menjauhi penyembahan selain-Nya, dan mencari rida-Nya dalam segala tindakan. Keesaan Allah juga mempengaruhi etika, moral, dan nilai-nilai yang dianut oleh seorang Muslim, karena mereka menyadari bahwa Allah melihat dan mengetahui segala sesuatu. Dalam kesimpulan, konsep keesaan Allah adalah dasar utama dalam agama Islam. Keyakinan akan keesaan Allah mempengaruhi pemahaman, ibadah, dan perilaku seorang Muslim. Hal ini mencakup keyakinan akan sifat-sifat Allah yang sempurna, penyembahan yang tulus hanya kepada-Nya, serta pengakuan akan otoritas-Nya dalam hukum dan aturan.
Dakwah dalam Islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga tugas para Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab seorang muslim. Dakwah bukanlah pekerjaan mudah, tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, dan juga tidak dapat di lakukan oleh sembarang orang.Seorang da'I harus mempunyai persiapan-persiapan yang matang baik dari segi keilmuan maupun dari segi budi pekerti. Sangat susah di bayangkan bahwa suatu dakwah akan berhasil, jika seorang da'i tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai dan tingkah laku yang buruk baik secara pribadi ataupun sosial. Juru dakwah (da'i) adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan dakwah. Seorang da'i yang dimaksud didalam makalah ini adalah da'i yang bersifat umum, artinya bukan saja da'i yang profesional, akan tetapi berlaku juga untuk setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah. Setiap orang yang menjalankan aktifitas dakwah, hendaknya memiliki kepribadian, identitas, visi dan karakteristik yang baik sebagai seorang Da'i.Pada klasifikasi ini seorang Da'i harus memiliki banyaknya empat tersebut.
PARLINDUNGAN SIMBOLON, 2020
Sesungguhnya syuhadat adalah merupakan Rukun Islam yang pertama, dimana seseorang itu ingin menjadikan islam sebagai cara hidupnya haruslah terlebih dahulu mengucapkan dua kalimah syuhadah yaitu : Jadi sesungguhnya selagi seseorang itu tidak melafazkan dua kalimah syuhadat, maka selama itulah seseorang itu tidak boleh diiktiraf sebagai seorang islam. Didalam pengertian syariat dua kalimah syuhadat : Memberi Arti : Aku menaik saksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku juga menaik saksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Sesungguhnya ramai dikalangan kita hanya pandai melafazkan ucapan dua kalimah syuhadat ini tetapi jarang benar dikalangan kita coba mengkaji atu sekurangnya menyoal / menyadari pada diri sendiri tentang hakikat pengertian hujung jatuh syuhadat itu sendiri, kita lihat ibu dan bapak kita melafazkan syuhadat, maka kitapun turut berbuat demikian, namun begitu kita tidak pernah bertanya kenapa kita harus melafazkan, dan kenapa pula kita tidak boleh melafazkan satu bentuk lafaz menyaksikan lain daripada kalimat syuhadat di atas dan dibawah ini. Tiada Nyata Hanya Allah
Siti Junandya Mooduto, 2023
Secara etimologi, hakikat merupakan dari kata haqqa yang berarti tetap. Ia bisa bermakna subjek (fā’il), sehingga memiliki arti ‘yang tetap’ atau objek (maf’ūl), yang berarti ‘ditetapkan’. Islam adalah syariat yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini karena syariat yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu menghapus semua agama (syariat) sebelumnya. ketika Islam disebutkan secara mutlak (tidak ada tambahan keterangan yang lain), maka Islam tersebut mencakup keseluruhan agama, sehingga iman tercakup di dalamnya. Adapun jika disebutkan bersamaan dengan iman, maka Islam dimaknai sebagai amal lahiriah berupa ucapan lisan dan amal anggota badan, dan iman dimaknai sebagai amal batin, berupa keyakinan dalam hati dan amalan hati.
HAKIKAT DAN MAJAZ, 2019
Makalah tentang Hakikat dan Majaz, mata kuliah Ushul Fiqh II