Dimensi Religi Dalam Pembuatan Pinisi (original) (raw)

NILAI-NILAI RELIGI DALAM PEMBUATAN KAPAL PINISI

Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang luas membentang dari Sabang sampai Merauke, tak heran jika mayoritas penduduk Indonesia mengabdikan dirinya sebagai nelayan maupun pembuat kapal.

Dimensi-dimensi Religius Psikologi Agama

Agama adalah seperangkat pedoman hidup yang diyakini bersifat sakral yang berasal dari dzat yang Maha Tinggi yang dibawa oleh utusan-Nya yang berisi tata aturan tentang perbuatan yang seharusnya dilakukan maupun perbuatan yang seharusnya ditinggalkan oleh pemeluknya, dan barang siapa yang menaati tata aturan pedoman hidup tersebut maka seseorang tersebut akan mendapat balasan tentang kenikmatan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan dunia maupun kehidupan setelah mati (akhirat).

Ritual Dalam Proses Pembuatan Perahu Pinisi

SOSIORELIGIUS: JURNAL ILMIAH SOSIOLOGI AGAMA

Abstrak Tulisan ini menyajikan Ritual dalam Proses Pembuatan Perahu Pinisi, yang diperoleh melalui sumber primer wawancara dengan H. Galla Muhammad Sholeh serta tambahan data sekunder lainya . Dimulai dari latar belakang Pinisi, pengaruh, serta dampaknya di Sulawesi Selatan. Berawal dari saudara kembar sawerigading yang ingin memiliki transportasi di laut, serta pembuatan perahu pinisi berawal dari bangkai perahu Sawerigading yang terdampar pada tiga daerah yaitu Ara, Lemo-lemo dan Bira.Sehingga ketiga daerah ini merupakan pengrajin daripada pembuatan perahu pinisi hingga saat ini dan terfokus di Tanah Beru. Kata Kunci: Tradisi, Perahu, Ritual

'Pinisi': Terciptanya Suatu Ikon

Pinisi, phinisi, pinisiq – ya, bagaimana dia? Dari mana kata itu? Dan apa maknanya? Sepucuk tulisan buat Seminar Nasional Maritim: Sulawesi dalam Jaringan Dunia Maritim abad 17-20; Memorial Lecture Dr Edward L Poelinggomang. Universitas Hasanuddin, Makassar, 2018-02-10

Industri Religi Pada Media Online

Communications

Dunia pers memasuki era baru, hal ini ditandai dengan berkembangkan media online. Dengan sifatnya yang papperless media online lebih hemat dalam pengoperasiannya. Penelitian ini mengulas tentang fakta banyaknya berita-berita tentang ibadah umrah hampir setiap hari di berbagai media online, tanpa memberikan penjelasan tentang masalah yang hampir selalu menyertai pada saat pelaksanaan ibadah umrah. Dilihat dari sudut pandang ekonomi politik, pemberitaan umrah merupakan komoditas yang menguntungkan bagi pemilik media. Oleh karena itu, berita-berita tentang umrah terus dieksploitasi guna meningkatkan rating berita media online tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Ekonomi Politik Media dari Vincent Moscow (2009), dengan mengambil salah satu entry concept nya yaitu komodifikasi. Dengan pendekatan kritis, penulis mencoba meneliti komodifikasi pemberitaan umrah pada media online Tribunnews.com. Disimpulkan bahwa komodifikasi berita umrah di media online Tribunnews.com m...

Dimensi Religiusitas Agensi Pendidikan Politik Partai NasDem Jawa Timur

ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 2020

Religious discourse in political praxis always attracts the attention of many experts. Some of them consider that the use of religion represents more pragmatic interest of political parties for stimulating voters in general elections. This study argues that the use of religion in political praxis is not merely for the pragmatic purposes of the party, but also for the party’s idealistic goals. This is the reason that makes the implementation of political education important for integrating religious dimensions. NasDem Party of East Java is known for its concern in promoting its ideal image as a nationalist-religious party. In order to realize its image and political vision, NasDem carries religion-based politics in its political education. This article aims to study issues such as how religious dimensions are contained in political education and how the orientasions of the agency of political party are. This article found an important finding that there were two dimensions in the imp...

Penciptaan Budaya Religius

PENCIPTAAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH , 2015

Pemerintah telah menyediakan payung-payung hukum untuk mendukung pelaksanaan penciptaan budaya religius di sekolah. Maka tidak lagi ada keraguan bagi kita sebagai praktisi PAI untuk berperan aktif dalam memprogram, dan melaksanakannya. Penciptaan budaya religius di sekolah dapat dilaksanakan baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penciptaan budaya religius di sekolah harus diperkuat, khususnya menghadapi isiu-isu pendangkalan akidah dan moral yang saat ini terasa sekali di tengaah-tengah masyarakat kita.

Karakteristik Dimensi Utama Kapal Pukat Cincin DI PPP Belang

ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut

Fokus dari penelitian ini adalah karakteristik dimensi utama kapal pukat cincin yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Belang Minahasa Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio atau perbandingan ukuran utama kapal (L/B, L/D, dan B/D), hubungan antar-ukuran utama kapal (L vs B, L vs D, dan B vs D), dan hubungan ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat kapal (GT) serta daya mesin pendorong kapal (HP). Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif melalui tabulasi silang dan penyajian data dalam bentuk kurva hubungan perbandingan ukuran utama kapal, hubungan antar ukuran utama kapal, serta hubungan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin pendorong kapal (HP). Hubungan ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dengan model matematis: Y = a + bX, di mana a (intercept) dan b (koefisien regresi), serta Y dan X disesuaikan dengan variabel yang akan dianalisis. Untuk menghitung nilai a da...

Dimensi Rasional Dalam Hindu

VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia

Cara yang digunakan dalam studi ini untuk mengungkapkan dimensi rasional dalam Hindu yaitu dengan menelusuri pola hubungan manusia dengan dunia atau dalam kajian epistemologis lebih lazim dikenal dengan hubungan subyek-obyek. Pengetahuan menjadi benar bila subyek mengaktualisasikan hasil dialognya dengan obyek pada tataran kehidupan praksis. Jadi, pengetahuan yang senantiasa bersifat subyektif-obyektif, obyektif-subyektif itu bukan dalam pengertian yang dipertentangkan, melainkan lebih menunjuk pada pengertian subyek menghidupkan obyek; dan obyek memperkaya subyek. Pada titik inilah jalan pembebasan, kelepasan menjadi terbuka.