Hubungan Kepadatan Larva Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian Penyakit DBD di Kecamatan Medan Barat (original) (raw)

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia dan telah menjadi kejadian luar biasa. Pada umumnya seluruh kecamatan yang ada di Kota Medan merupakan daerah endemis DBD, dimana setiap tahunnya terdapat kasus DBD. Peneliti memilih Kecamatan Medan Barat sebagai tempat penelitian. Selain dilaporkan telah terjadi kasus DBD di kecamatan tersebut, belum ada penelitian tentang judul ini di Kecamatan Medan Barat. Tujuan: Peneliti ingin mengetahui hubungan antara kepadatan larva nyamuk Aedes aegypti dengan kejadian penyakit DBD di Kecamatan Medan Barat. Metode: Penalitian ini dilakukan dengan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu rumah masyarakat di Kecamatan Medan Barat sebanyak 100 rumah Sampel diambil dengan simple random sampling. Hasil: Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisis statistik dengan uji chi square. Dari 100 rumah yang diperiksa ditemukan kepadatan sedang (Kelurahan Kesawan, Kelurahan Pulo Brayan dan Kelurahan Glugur Kota) sebanyak 33 rumah (33%) dan tidak ditemukannya riwayat DBD (0%) serta kepadatan tinggi (Kelurahan Silalas, Kelurahan Karang Berombak, dan Kelurahan Sei Agul) sebanyak 57 rumah (57%) dan ditemukan riwayat DBD sebanyak 10 rumah (10%). Dan dari hasil identifikasi jenis larva yang ditemukan sebanyak 42 sampel ditemukan jenis Aedes aegypti terbanyak yaitu sebanyak 41 sampel (39,4%), dan jenis Culex ditemukan sebanyak 1 sampel (1%).