Analisis Literasi Pendidikan STEM pada Siswa dan Pemahaman Konsep IPA Melalui Peta Konsep di SDN Palasari II (original) (raw)

Analisis Literatur Teknologi dalam Integrasi Pendidikan STEM pada Pembelajaran IPA

Jurnal Literasi Pendidikan Fisika

Pada abad 21, peserta didik dituntut memiliki kemampuan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berkolaborasi. Kemampuan ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran STEM yang diintegrasikan di pelajaran IPA. Dalam penerapannya, semua bidang kajian STEM dikombinasikan untuk menyelesaikan masalah pada kehidupan nyata, salah satunya yaitu penggunaan teknologi. Penulisan artikel ini bertujuan melakukan analisis secara kajian literatur mengenai analisis penggunaan teknologi dalam integrasi pendidikan STEM. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review yang menganalisis penelitian sebelumnya untuk mengetahui penggunaan teknologi dalam pembelajaran IPA yang terintegrasi Pendidikan STEM. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa penelitian diperoleh hasil: 1) teknologi digunakan sebagai media pendukung pembelajaran STEM untuk mencapai kompetensi pelajaran IPA; 2) teknologi yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, inovat...

Program Belajar berbasis STEM untuk Pembelajaran IPA: Tinjauan Pustaka, dengan Referensi di Indonesia

JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP), 2019

The scenario of Industry 4.0 and 21st century skills show rapidly increase and informed. In this century, the main goal of our educational system should be able to answer students needed for living in the world. In recent years, STEM Education has received growing attention to be considered to understand STEM Education. In the South East Asia, Indonesia is one of the biggest country has a large number of human resources that should be developed. This study was aimed to examine the movement of STEM education in Indonesia within the scope of 21st century skills categories by using the content analysis method, examine best practice of STEM education for teachers by investigating engineering design skills training and reviewed the literature from 1990 to 2016 that has emphasized on development of STEM education around the world. The findings showed that STEM Education has been developed around Indonesia and has a positive impact to enhance students’ concept comprehension, literacy, and ...

Pendekatan STEM Dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP Untuk Meningkatkat Critical Thinking Skill Dan Science Process Skill

Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran IPA dengan pendekatan STEM yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan berupa RPP, LKS, dan assessment keterampilan critical thinking dan scinence process skill. Metode penelitian ini adalah Research and Development (R & D). Metode R & D yang digunakan menggunakan model ADDIE yaitu Analysis, Design, Develop, Implementation, Evaluation. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa angket validasi kelayakan perangkat pembelajaran IPA dengan pendekatan STEM yang dikembangkan. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis kelayakan perangkat pembelajaran oleh dua dosen ahli, tiga guru IPA, dan lima belas orang siswa pada uji lapangan terbatas untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang dikembangkanHasil penelitian berupa hasil validasi pengembangan perangkat pembelajaran IPA dengan pendekatan STEM oleh dosen ahli, dan guru IPA. Rata-rata hasil validasi RPP yang dikemb...

Efektivitas Pembelajaran STEM dengan Model PjBL Terhadap Kreativitas dan Pemahaman Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan

This study aims to examine the effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and conceptual understanding of elementary school students. The Research design used in this study is a quasi-experimental design. The research subjects were 60 elementary school students who were divided into 2 homogeneous classes, consisting 30 students in the experimental class and 30 students in the experimental class. Students in the control class were taught by conventional methods and in the experimental class were taught by STEM learning with the PjBL model. Creativity data was taken with a creativity test instrument with a reliability of 0.84. Data analysis was carried out using ANCOVA followed by the effect size test. The results show that there are differences in students' creativity and understanding of concepts were taught by STEM learning with PjBL and conventional models. The effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and understanding of science concepts for elementary school students is significant in large categories Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemahaman konsep siswa sekolah dasar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design. Subjek penlitian terdiri dari 60 siswa sekolah dasar yang terbagi dalam dua kelas homogen, yaitu 30 siswa di kelas eksperimen dan 30 siswa di kelas eksperimen. Siswa di kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen dilakukan pembelajaran STEM dengan model PjBL.Data kreativitas diambil dengan instrument tes kreativitas dengan reliabilitas 0,84. Anlisis data dilakukan menggunakan ANCOVA dilanjutkan uji effect size. Hasil penelitian menujukkan bahwa ada perbedaan kreativitas dan pemahaman konsep siswa yang dilakukan pembelajarn STEM dengan model PjBL dan konvensional. Efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemhaman konsep IPA siswa sekolah dasar signifikan dengan kategori besar.

Persepsi Guru IPA Terhadap Pembelajaran STEM

SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 2021

Pendekatan STEM merupakan alat untuk menghadapai abad 21 sekaligus alat untuk membenahi mutu pembelajaran sains di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali persepsi guru IPA terhadap pembelajaran IPA berbasis STEM. Subjek penelitian yaitu 40 guru MGMP IPA di Surakarta dan Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah angket. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa persepsi guru IPA yaitu: a) Mayoritas guru IPA masih kurang paham mengenai STEM; b) STEM adalah pendekatan pembelajaran yang memadukan aspek sains, teknologi, matematik dan engineering; c) forum ilmiah seperti seminar, workshop, dan diklat pelatihan merupakan sumber utama promosi STEM bagi guru IPA; d) Mayoritas guru IPA memiliki persepsi bahwa STEM bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan abad 21; e) Guru sangat tertarik menerapkan STEM dalam pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan 85% responden telah menerapkan pembelajaran STEM dalam rancangan pembelajarannya; f) STEM sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang relevan dengan kurikulum 2013 dan abad 21; g) Mayoritas guru IPA merasa masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran STEM. Studi mengenai persepsi guru terhadap suatu pembelajaran berperan penting dalam penyusunan gagasan program-program pengembangan profesionalisme guru. Program tersebut harus sesuai dengan kebutuhan guru dalam hal pengetahuan konten dan pedagogis untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis STEM di kelas.

Pengembangan LKPD IPA Berbasis STEM pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan Materi Bunyi Kelas IV Sekolah Dasar

JURNAL PENDIDIKAN MIPA

Pembelajaran di kelas IV SDN 002 Sepaku selama ini cenderung secara klasikal yang berfokus pada hafalan, serta terikat dengan buku teks yang menyebabkan peserta didik kurang bersemangat pada proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan LKPD berbasis STEM pada tema 1 serta mengevaluasi kelayakannya sehingga lebih menarik dan berwarna guna membuat peserta didik semakin termotivasi untuk fokus pada pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode R&D serta model ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Hasil dari analisis kebutuhan diketahui bahwa penggunaan bahan ajar di lokasi masih kurang. Selain itu pada kegiatan pembelajaran guru masih kurang berinovasi dalam pemilihan pendekatan pembelajaran sehingga peserta didik kurang tertarik dalam proses pembelajaran. Data presentase yang didapatkan dari para validator ahli adalah sebesar 100% oleh validator bahasa, 90,2% oleh validator materi, dan 100% oleh validator media. Selanjutnya dilak...

Pelatihan Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic) Bagi Guru SMP Negeri 1 Kota Sungai Penuh

Journal of Community Engagement Research for Sustainability

Guru mengungkapkan bahwa mereka belum menerapkan pembelajaran berbasis STEM dikarenakan guru belum memiliki wawasan yang memadai dan belum memiliki kecakapan dalam menyusun pembelajaran berbasis STEM. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan mengenai pembelajaran IPA menggunakan pendekatan STEM untuk meningkatkan kompetensi guru sains dalam melakukan pembelajaran sains berbasis STEM agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Peserta pelatihan merupakan Guru IPA SMPN 1 Kota Sungai Penuh dan tempat pelaksanaan pengabdian di SMP Negeri 1 Sungai Penuh, Kerinci. Melalui kegiatan ini diharapkan guru dapat mengenal perkembangan abad 21 saat ini dan tentunya guru IPA di SMP Negeri 1 Kota Sungai Penuh dapat menerapkan pendekatan STEM dalam pembelajaran IPA. Dampaknya adalah pembelajaran dikelas menjadi lebih aktif dan guru mampu menyusun perangkat pembelajaran yang sangat efektif sesuai dengan tuntutan Kompete...

Pengembangan Buku Ajar IPA Berpendekatan STEM untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa pada Tema Tekanan

Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA, 2021

Kreativitas merupakan keterampilan yang diperlukan di era 21. Penggunaan pendekatan STEM dalam pembelajaran memfasilitasi siswa dalam belajar sehingga siswa mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA dapat ditunjang dengan penggunaan buku ajar, namun buku ajar yang ada saat ini masih memisahkan materi yang ada sehingga pembelajaran belum sesuai dengan era 21 dan guru masih mengajarkan sesuai dasar pendidikannya. Tujuan dari penelitian dan pengembangan adalah untuk menghasilkan pengembangan buku ajar berpendekatan STEM untuk mengembangkan kreativitas siswa pada tema tekanan. Hasil dari pengembangan buku ajar menunjukkan materi pada buku siswa sebesar 94,8%, media buku siswa sebesar 91,3%. Materi buku guru sebesar 90,7% dan media sebesar 91,8%. Buku guru dan buku siswa aspek materi dan media dapat dikategorikan sangat layak

Pengembangan Media Articulate Storyline 3 pada Pembelajaran IPA Berbasis STEM untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa SD/MI

Jurnal Basicedu, 2021

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan media pembelajaran di sekolah yang masih kurang bervariasi khususnya pada mata pelajaran IPA dan bahan ajar yang digunakan hanya berfokus pada buku paket sekolah sehingga belum mengembangkan kecakapan abad 21 di sekolah dengan baik salah satunya yaitu kreativitas. Maka perlu adanya pengembangan media yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas media articulate storyline 3 pada pembelajaran IPA berbasis STEM untuk mengembangkan kreativitas siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model penelitian ASSURE. Instrumen penelitian berupa wawancara, angket dan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh presentase kelayakan penilaian dari ahli materi sebesar 79,8%, dengan kategori valid, penilaian ahli media sebesar 97,9% dengan kategori sangat valid, dan penilaian ahli bahasa sebe...

Implementasi Pembelajaran IPA Berbasis STEM Berbantuan ICT untuk Meningkatkan Keterampilan Abad

Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis STEM dengan bantuan ICT untuk meningkatkan keterampilan abad 21. Penelitian ini merupakan penelitian Pre- experiment dengan desain penelitian yang digunakan “one group Pretest-posttest design”. Sampel terdiri dari 6 kelas dan terpilih satu kelas sebanyak 32 siswa. Pada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa di peroleh skor rata-rata pretest sebesar 69,03 dan skor rata-rata posttest sebesar 82,44 dengan N-Gain sebesar 0,45 dengan kategori sedang. Sedangkan pada peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa diperoleh skor rata-rata pretest sebesar 74,63 dan skor rata-rata posttest sebesar 87,97 dengan N-Gain sebesar 0,56 dengan kategori sedang. Sedangkan Peningkatan keterampilan komunikasi dan kolaborasi diperoleh prosentasi diatas 66%, keterampilan komunikasi diperoleh hasil sebesar 67,13% dan keterampilan kolaborasi diperoleh sebesar 74,75% dan termasuk kategori baik. Tanggapan Siswa diperoleh hasil lebih...