Life Experience pada Wirausaha Generasi Digital (original) (raw)
Related papers
Mendunia! Bukan prestasi yang patut dibanggakan, tetapi tingkat kriminalitas yang dihasilkan dari kehidupan jejaring online. Dua pemuda di Jawa Timur dicokok karena menjadi penipu digital. Tidak tanggung, sasarannya adalah warga Amerika, dengan total hasil penipuan senilai Rp 875 miliar. Bukan hanya itu, mekanisme kerjanya pun terintegrasi, membutuhkan pengetahuan serta pemahaman digital. Kompleksitas kejahatan digital-cybercrime termasuk pelaku penipuan digital-scammer menjadi konsekuensi rasional dari kehidupan masyarakat dunia pada ruang maya. Kejahatan bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja, maka waspadalah, begitu kata bang Napi. Membaca berita mengenai kerja para penipu digital ini cukup menyenangkan. Sistematis dan rinci memasang jebakan penggalian data. Pertama: para pelaku paham akan adanya program bantuan sosial Covid-19 ala Paman Sam serta pengurusan Pandemic Unemployment Assistance (PUA). Kedua: mereka mempersiapkan website palsu, dan menyebar link tautan melalui broadcast message ke sasaran terdata. Hingga yang Ketiga: seluruh data tersimpan dikelola dan dijadikan sebagai pemohon bantuan, hingga akhirnya pemerintah Amerika terkelabui dan menggelontorkan dana bantuan. Para penipu ini juga berkolaborasi lintas negara. Kejahatan yang nyaris sempurna, direncanakan secara spesifik dan dieksekusi secara rapi oleh para kriminal tersebut. Sayangnya, tidak ada kejahatan yang terlahir tanpa cacat, karenanya mereka tertangkap dan bukan. Tapi ini bukan soal cerita detektif Conan dalam membongkar tabir gelap misteri penipuan dan pencurian data termasuk penggelapan dana bantuan, tetapi sekaligus menjadi isyarat kuat bahwa integrasi digital memiliki persoalan serius. Jagat Digital Kita kini hidup di era digital. Tidak terbantahkan, proses digitalisasi meliputi semua aspek kehidupan. Pandemi dan keharusan untuk menjaga jarak sosial membentuk budaya digital yang semakin mendalam tanpa terkecuali. Transformasi digital terjadi dalam skala raksasa dan menyentuh seluruh bidang yang dulunya masih dilakukan secara konvensional dan tradisional. Sebuah keniscayaan.
Pelatihan Digital Entrepreneurship untuk Mewujudkan Generasi Milenial Berjiwa Wirausaha
Abdimas Dewantara, 2020
Tujuan dari pelatihan digital entreprnuership adalah sebagai pendidikan kewirausahaan berdasarkan teknologi yang sudah melekat pada peserta, yang merupakan salah satu aspek penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi pengangguran yang berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia. Munculnya permasalahan saat ini adalah banyaknya pengangguran dan sulitnya mendapatkan pekerjaan, maka hasil yang diharapkan dengan pengetahuan kewirausahaan yang didapat dari pelatihan digital enterpeneurship akan menjadi modal kelak untuk membuka usaha sendiri sejak masih muda. Pelatihan kewirausahaan berusaha mewujudkan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018 di Gedung Aula SMAN 1 Cikarang Utara yang dihadiri oleh siswa-siswi dari SMAN 1 Cikarang Utara, SMK Puja Bangsa, dan SMA Islam Darunnadwah. Metode pelaksanaan menggunakan ceramah, diskusi, dan praktik. Hasil dari pelatihan ini adalah tampaknya sikap antusias peserta mengikuti pelatihan ini bahkan beberapa peserta sudah bisa membuat website usaha, mendaftar di market place dan berani mempromosikan produknya di media sosial.
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2023
Lecturers at the Jakarta Indonesian College of Economics provided counseling about entrepreneurship in the context of Community Service with topics that are appropriate in the current era, namely Entrepreneurship in the Digital Era. This is an adjustment to the times. Community service using lecture and discussion methods to high school students whose content needs to be emphasized that today's business needs to master ecommerce. Because e-commerce is defined as the process of buying and selling between two parties in a company by exchanging goods, services or information via the internet. This is the world of digital entrepreneurship, namely entrepreneurship that is influenced by, or takes advantage of, digital transformation in business. In this development, millennials, including Pelita Tiga High School students, absorb digital business knowledge more easily than the older generation.
Profil Entrepreneur Era Digital dalam Menghadapi Society 5.0
Entrepreneurship merupakan aspek yang paling penting dalam pembangunan ekonomi. Entrepreneurship adalah salah satu modal yang paling kuat bagi suatu negara untuk meningkatkan taraf ekonomi. Ekonomi kreatif dan digital akan mempengaruhi entrepreneurship dalam menghadapi era society 5.0. Society 5.0 adalah masa dimana teknologi dan manusia akan selalu berdampingan untuk meningkatkan kualitas taraf hidup secara berkelanjutan. Era society 5.0 berpusat pada manusia (humancentered), dan teknologi digital adalah bagian dari manusia itu sendiri. Pada era digital, kemajuan teknologi digital diaplikasikan pada entrepreneurship. Banyak penelitian yang telah menelaah baik tentang entrepreneurship maupun profil entrepreneur. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dari berbagai sumber ilmiah tentang karakteristik atau profil entrepreneur era digital dalam menghadapi era society 5.0. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data dari buku, artikel dan hasil-hasil penelitian terdahulu tentang ekonomi digital dan kreatif serta profil entrepreneur era digital. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa profil entrepreneur era digital yang sukses menghadapi era kebangkitan society 5.0 adalah entrepreneur yang kreatif dan inovatif, berdedikasi, determinan, fleksibel, memiliki jiwa kepemimpinan, serta memiliki passion dalam entrepreneurship.
Pustakawanpreneur di Era Digital
Publication Library and Information Science
Salah satu tugas utama pustakawan adalah mengelola dan menyebarluaskan informasi kepada pemustaka. Melalui berbagai informasi yang dikelolanya, pustakawan mempunyai peluang untuk membaca dan menginterpretasikan bacaannya tersebut melalui tulisan, baik di media cetak maupun digital. Paper ini menjelaskan secara detil terkait cara-cara yang dapat dilakukan agar seseorang pustakawan mampu mendapatkan penghasilan tambahan dari tulisan yang telah dipublish di media digital, khususnya di media blog/web. Media blog/web tersebut dapat menghasilkan uang dikarenakan sudah dimonetisasi melalui program Google AdSense. Tujuan paper ini ada agar seorang pustakawan mempunyai jiwa kreatif untuk menambah financial ekonominya melalui membaca dan menulis di media online. Metode yang digunakan dalam paper ini adalah metode deskriptif kualitatif, sedangkan hasil dari penelitian ini yaitu,seorang pustakawan mempunyai peluang yang besar berbagi informasi yang ia miliki kepada user, selaion itu ia juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui tulisan-tulisan yang dibagikan melalui web/blog.
Dakwah Digital Untuk Generasi Milenial
Jurnal Dakwah
Technology influences people's lives today, particularly to the rise of global culture and instantaneous lifestyles. Technological developments also influence the da'wah model by which morality among the millennial generation grows along with their process of selves identity seeking. Through the development of technology, it is undeniable that the contents of radicalism, extremism can spread and is able to enter all aspects of life. This study aims to answer the query of how religion is understood and practiced by the millennial generation and how da'wah can be carried out in the millennial era. This research uses a descriptive qualitative approach, through in-depth interviews with several informants who have been determined based on purposive sampling. The study found that religion can be interpreted as a way of life so able to prevent its adherent from mistakes. Keywords: Religion, Da'wah Method, Millennial Generation, Millennial Da'wah.Perkembangan teknologi m...
07 Jurang Digital & Kesan Pendidikan Sepanjang Hayat
Sistem ekonomi dunia terus berkembang dan berubah ke era yang dipanggil ekonomi berasaskan pengetahuan (Knowledge-Based Economy) dan Malaysia sebagai sebuah negara membangun telah menunjukkan komitmen yang sangat tinggi bagi menangani cabaran fenomena ekonomi baru ini lebih sedekad lalu melalui Agenda Teknologi Maklumat Kebangsaan (NITA) yang dilancarkan pada Disember 1996 oleh Majlis Teknologi Maklumat Kebangsaan (NITC) dan Koridor Raya Multimedia dengan tujuh flagship utamanya serta melalui Pelan Induk K-Ekonomi Negara. Internet dan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) adalah pemangkin dan pembolehubah kepada perubahan besar ini. Tanpanya aktiviti penting kepada sistem ekonomi ini iaitu eksplorasi, eksploitasi dan penciptaan pengetahuan akan gagal. Justru pendidikan jarak jauh, pendidikan terbuka, pendidikan sepanjang hayat atau apa juga 'jargon' yang digunakan semakin penting dan perlu diperluaskan. Menyedari kepentingan pendidikan berkonsepkan 'open' dan 'distance' ini maka asas kepada akses Internet dan eksploitasi ICT perlu diperbaiki. Masalah akses dan penggunaan ICT yang dipanggil jurang digital masih wujud dan yang perlu ditangani oleh semua pihak dengan segera dan berkesan. Kertas kerja ini adalah berdasarkan kajian diskriptif yang bersumberkan kepada dokumen-dokumen yang berkaitan bagi melihat sejauh mana jurang digital ini akan memberikan kesan kepada pendidikan sepanjang hayat dan seterusnya bagaimana ia memberikan kesan langsung dan tidak langsung kepada perkembangan K-Ekonomi di Malaysia.