Konsep Ie Dalam Novel Ogawa Yoko (original) (raw)
Related papers
Perempuan dalam Karya Ogawa Yoko
Perempuan Jepang termasuk dalam golongan warga kelas dua pada masyarakat Jepang sebelum berakhirnya perang dunia kedua. Setelah pemerintah Jepang menghapuskan bentuk negara keluarga yaitu sistem ie dari perundang-undangan, kedudukan perempuan menjadi setara dengan laki-laki walaupun kesetaraan tersebut diterima oleh masyarakat secara berangsur-angsur. Unsur-unsur ie yang terdapat di dalam masyarakat Jepang menjadi faktor yang mempengaruhi proses penerimaan kesetaraan gender tersebut. Masih terdapatnya unsur-unsur ie dalam keseharian masyarakat Jepang, mempengaruhi proses penerimaan kesetaraan gender ini sehingga masih terlihat adanya dalam masyarakat Jepang saat ini. Ogawa Yoko seorang novelis perempuan Jepang yang dalam karya-karyanya masih memuat unsur-unsur ie, tetapi tidak terpengaruh dengan perbedaan perempuan dan laki-laki yang pernah berlaku di dalam masyarakatnya. Bagaimana Ogawa Yoko menggambarkan kesetaraan tersebut merupakan bahasan pada tulisan ini. Analisis menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan diketahui bahwa Ogawa Yoko memperlakukan tokoh yang perempuan setara dengan tokoh laki-laki tanpa pembedaan walaupun dalam karya tersebut terdapat unsur-unsur ie yang jelas menganut paham patriarki. Kata Kunci: Ogawa Yoko, Perempuan, Keluarga Jepang, Sistem Ie
Keluarga Interdependen Dalam Novel Hisoyakana Kesshō Karya Ogawa Yoko
2021
The abolition of the traditional Japanese family system in the Meiji constitution (1947) and the development of technology and industry made the Japanese family structure transformed into a modern family. However, these changes led to various structures that developed following the demands of the era. Ogawa Yoko offers an interdependent family structure as a solution to solving social problems in Japanese society. How Ogawa Yoko describes an interdependent family in Hisoyakana Kesshō's novel is an issue in this study. The sociology of literature approach was applied to discuss the novel using the family's sociology theory, especially interdependent family. The research method uses the coding method by tagging words, sentences, or paragraphs that describe the family concept. The data analysis found that the members in an interdependent family institution can support each other to lead a tough life to survive until the end. Although an interdependent family does not recommend the reproduction of new members by birth, this family structure suggests accepting new members by giving shelter to deprived people of their original family due to various conditions. Keywords: Japanese Literature, Japanese Family, Polisi Kenangan, and Memory Police.
Aspek Estetis dalam Cerita Pendek “Inu to Hito to Hana†Karya Ogawa Mimei
CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching), 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan aspek-aspek estetis yang berada dalam cerita pendek "Inu to Hito to Hana" karya Owaga Mimei. Cerita pendek "Inu to Hito to Hana" karya Ogawa Mimei merupakan kisah sederhana yang sarat akan unsur etika dan estetika. Ogawa Mimei dikenal sebagai penggerak sastra anak modern di Jepang dan disebut-sebut sebagai Hans Christian Andersen versi Jepang. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menggunakan pendekatan estetika identitas. Melalui sudut pandang estetika identitas yang disampaikan oleh Lotman, maka aspek estetis tersebut dihubungkan dengan keterkaitanya dengan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.Hasil dari penelitian ini terlihat dari aspek-aspek estetis yaitu 1) gaya bahasa, 2) simbol, 3) proses imajinasi, dan 4) nilai filososif. The short story "Inu to Hito to Hana" by Ogawa Mimei is a simple story that is full of elements of ethics and aesthetics. The purpose of this study is to describe the aesthetic aspects of the short story "Inu to Hito to Hana". The method used is literature study using an aesthetic identity approach. The results of this study can be seen from aesthetic aspects, namely 1) language style, 2) symbols, 3) imagination process, and 4) philosophical values.
Konsep Ikumen dalam Drama Tonbi
IDEA : Jurnal Studi Jepang
Abstrak Penelitian ini menganalisa tentang apa saja Konsep Ikumen yang ditampilkan dalam drama Tonbi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa unsur intrinsik (penokohan dan latar), konsep Ikumen, harapan ayah untuk masa depan anak, serta Ikumen dalam konsep gender dan keluarga dalam drama Tonbi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yakni dengan cara menetapkan episode dua, tiga, tujuh, sembilan, dan sepuluh untuk mendapatkan korpus data dari adegan-adegan dan dialog-dialog tokoh yang siap untuk dianalisis. Kata Kunci: Tonbi, Ikumen, gender.
Konsep Uchi-Soto Dalam Penerjemahan Yari-Morai
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching, 2020
This study aims to describe the understanding of Japanese language students about the ‘uchi-soto’ concept which is the standard for Japanese people when using the ‘yari-morai’ expression. This also relates to the process of translating speeches containing the verb ‘yari-morai’. Data sources are Japanese manga (Japanese) and a questionnaire that lists structured questions. The method used in data collection is the listening method with tapping technique as the basic technique and the listening-free-engaged-conversation technique as an advanced technique. Whereas in the analysis using contextual and descriptive methods, the sentence is analyzed by explaining the context, the concept of ‘uchi-soto’ in relation to the use of ‘yari-morai’ auxiliary verbs, assessing the results of the translation and relating it to the concept of ‘uchi-soto’ in the linguistic realm. The results of this study indicate 1) in the yaru and ageru verbs, it was found that the respondents' understanding of...
Perubahan Struktur Keluarga dalam Novel Kotori Karya Ogawa Yoko
The family is a social institution where individuals live from birth to death. Families from different parts of the world have a variety of structures that change from time to time in accordance with the era. The family and its structure are also discussed in literary works. Ogawa Yoko, a Japanese female writer depicted family issues in her work. Her novel Kotori describe the family in Japanese Society. In this paper, Kotori is discussed by using sociology of literature and concept of the family. From the analysis, it is found that Ogawa depicts the changes in family structure through experienced by protagonist from birth to death. The Changing of family structure in this novel is divided into four categories: the nuclear family, single parent families, sibling family, and hitori gurashi or families whose members consist of only one person. Changes in family structure occur due to death, unmarried, and not adopting children. As a result of changing family structure is muenshi.
Struktur Keluarga Jepang Kontemporer dalam Tiga Novel Karya Ogawa Yoko
Ogawa Yoko as a Japanese novelist mostly features the life of contemporary Japanese society in her novels. One that stands out from her works is the image of the Japanese family structure. Ogawa outlines the Japanese family structure in contrast to the Japanese family structure in actual society, as in the novel Kifunjin A No Sosei, Hakase No Aishita Suushiki, and Miina No Koushin. These three novels depict Japanese family structure more complex than her other novels. How Ogawa described Japanese family structure in the three novels is the issue on this article. This article is a literature study; data were collected from the three novels and analyzed using sociological literature approach and the concept of Japanese traditional family known as ie system. This paper shows that there was an implementation of the ie system in the three novels yet it was only a part of the ie concept. Keywords: Ogawa Yoko, ie system, family structure ABSTRAK Ogawa Yoko sebagai seorang novelis berkebangsaan Jepang kebanyakan menampilkan kehidupan masyarakat Jepang kontemporer dalam novel-novelnya. Salah satu yang menonjol dari karya-karyanya adalah gambaran struktur keluarga Jepang. Ogawa menguraikan struktur keluarga Jepang bertolak belakang dengan struktur keluarga Jepang dalam masyarakat yang sebenarnya, seperti pada novel Kifunjin A no Sosei, Hakase no Aishita Suushiki, dan Miina no Koushin. Pada ketiga novel ini terlihat penggambaran struktur keluarga Jepang lebih kompleks bila dibandingkan dengan beberapa novelnya yang lain. Bagaimana Ogawa menggambarkan struktur keluarga Jepang dalam ketiga novel di atas menjadi permasalahan pada tulisan ini. Tulisan ini merupakan kajian kepustakaan dengan data dikumpulkan dari ketiga novel kemudian dianalisis menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan konsep keluarga Jepang tradisional, yaitu sistem ie. Dari tulisan ini diketahui bahwa pada ketiga novel masih terdapat penerapan sistem ie namun hanya bersifat sebagian saja dari konsep ie. Kata kunci: Ogawa Yoko, sistem ie, struktur keluarga