Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan Baru Waebetu – Tarawaja (original) (raw)
Related papers
Jurnal Konstruksi
Jenis kontrak yang secara umum digunakan dalam proyek konstruksi salah satunya adalah Kontrak Gabungan Lump Sum dan Unit Price. Kontrak tersebut merupakan pengembangan dari Sistem Kontrak Harga Tetap (Lump Sum) dan Sistem Kontrak Harga Satuan (Unit Price), kedua tipe kontrak tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dijadikan bahan pertimbangan oleh kontraktor untuk menentukan tindakan dalam mengatasi risiko. Penelitian ini mengambil sampel yaitu proyek dengan sistem kontrak gabungan lump sum dan unit price pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (Development of Cileunyi - Sumedang - Dawuan Toll Road Phase I). Analisa risiko dilakukan dengan menstrukturisasi risiko menggunakan metode RBS (Risk Breakdown Structure) kemudian mengalikan nilai dampak dan frekuensi untuk mendapatkan nilai tingkat risiko pada tiap faktor risiko. Hasil analisis yang didapat dari RBS, dianalisa lebih lanjut berdasarkan pengalaman empiris pelaksana proyek untuk mengetahui tindakannya dalam me...
2018
Every construction project is always faced with the possibility of various risks. The higher the complexity level of a project the greater the level of risk borne by the construction project. These risks have a major impact on the success of a construction project. However, there are no specific studies to explain how risk factors influence the success of a construction project. This study aims to determine what risks have significant effect on the success of the project by performing risk modeling and implementing the results of the risk-causing model of project success. Research on risk factors for project success. The research on risk factors for the success of this construction project was undertaken in North Morowali District by distributing questionnaires aimed at contractors, supervisors, consultants, commitment-making officers, who were seen directly in a road construction project. Furthermore, all the collected questionnaires were analyzed statistically by using Structural ...
Rekayasa Sipil, 2020
Construction of highway will increase the economy but it can’t be separated from risks. The purpose of this study is to analyze the risks at the stage of the implementation of highway construction and suggest mitigation to minimize the negative impact. Data were collected through interviews, brainstorming and questionnaires as well as previous research. The risk variable passed the validity and reliability test, then Descriptive Analysis and Analytical Hierarchy Process to get the most dominant risk. The number of identified risks are 49 risks divided into 10 aspects. Based on the result of analysis, the most dominant risk in aspect: 1)Politics:change of structure in government; 2)Environment: land acquisition; 3)Economy: owner’s late payment; 4)Finance:high overhead; 5)Nature: weather delay; 6)Project: material delivery delay; 7)Human: fatigue caused overtime; 8)Technical: nonconformity of volume in contract and reality; 9)Criminal: loss of materials and equipment; 10)Safety: lack ...
Aplikasi Manajemen Risiko Pada Proyek Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo
2018
At construction project there must be risks. Risk is a consequence of the uncertainty conditions. In construction projects, the risk can’t be predicted as well because there are a lot of uncertainty to predict problems (Nurdiana, 2015). The aims of this paper are to identify the risk from contractor persepction; to analyze the risk from contractor persepction; and to assign the risk respon from contractor persepction at project of Semarang-Solo Highway (segment Bawen-Solo).The primary data were the identification of risk and the assessment of risk (probability and impact of risk) that obtained by interview and questionnaire method. The secondary data were the project document and the previous research. Data analysis was done by Risk Breakdown Structure method.The identification of risks in the Bawen-Solo Highway project is divided into 4 categories, that are technical risk, procurement risk, contractual risk, and managerial risk. The risk identification is 11 risks which are in the ...
Pengelolaan Risiko Pembangunan Jalan Tol Serpong – Cinere
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD), 2020
Serpong-Cinere Toll Road which is being built has a 10.14 km long road that connects South Tangerang City Banten Province with Depok City West Java Province is part of the Jakarta Outer Ring Toll Road 2, which is expected to make it easier for motorists from Jabodetabek which will go to the Airport Soekarno-Hatta International and Jakarta or vice versa. Serpong-Cinere toll road development in its implementation is also possible to carry risks that must be taken seriously. This is related to the impact of risks that arise that can hinder and harm the project implementers in terms of cost, time, quality, and scope of work. To minimize this risk, it is necessary to apply risk management in its implementation. Related to this, the study was conducted to find out the picture of risk management in the implementation of Serpong-Cinere toll road construction. This research used a descriptive qualitative research design with a case study method through a survey strategy using a questionnaire as a research instrument. After the results of the questionnaire are obtained, the next step is to arrange the important level of risk to find out which risks have the most potential to hamper the process of carrying out the work. Furthermore, the Risk Breakdown Structure is analyzed based on the opinion of the respondents to find out what actions are taken to overcome the dominant risks which of course have a large influence on the completion of a job. The next step is the allocation of risk ownership, especially risks in the dominant category so that each party responsible can exercise the best control. The results showed that 40 risks (88.89%) of the 45 risks identified in the implementation of the Serpong-Cinere toll road construction project were included in the category of dominant risk that could potentially hamper work in terms of time, quality and cost. The largest risk ownership with the Serpong-Cinere toll road development project is owned by the Implementing Contractor at 59.38% risk, Owner at 31.25%, and Supervisory Consultant at 9.38%.
Manajemen Risiko pada Pekerjaan Beton Proyek Pembangunan Bendungan Jlantah
Jurnal Sosial Teknologi
Pekerjaan konstruksi adalah salah satu pekerjaan dengan risiko yang besar karena dapat memicu kegagalan proyek. Proyek pembangunan Bendungan Jlantah juga tidak luput dari risiko khususnya pada pekerjaan beton. Pekerjaan beton dilaksanakan pada lokasi dan waktu pengerjaan yang berbeda-beda sehingga membutuhkan penanganan risiko masing-masing. Risiko dapat berpengaruh pada kualitas bangunan yang dihasilkan hingga memunculkan keterlambatan yang menyebabkan penambahan waktu dan anggaran biaya. Dalam menghindari keterlambatan pekerjaan beton, maka perlu dilakukan identifikasi faktor risiko pekerjaan beton. Dengan menggunakan metode kualitatif yang diperoleh melalui proses wawancara maupun observasi di lokasi penelitian didapatkan beberapa faktor risiko pekerjaan beton yaitu kurangnya ketersediaan peralatan, keterlambatan kedatangan material, material yang akan digunakan tidak memenuhi spesifikasi, kerusakan alat saat persiapan pengecoran maupun saat pengecoran berlangsung, cuaca, dan pro...
Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Bali
2013
ABSTRAK Proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa mempunyai panjang 2 kilometer diatas tanah darat dan 10 kilometer diatas laut dangkal. Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi menjadi penghambat pembangunan Jalan Tol Nusa - Dua - Benoa. Ada banyak faktor risiko lain yang berpotensi untuk mengganggu pelaksanaan proyek tersebut sehingga penerapan majanemen resiko sangat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan proyek. Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan meliputi identifikasi, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko yang relevan pada proyek ini. Tahapan ini dilakukan dengan melakukan studi literatur tentang risiko pada proyek pembangunan jalan tol tersebut yang kemudian divalidasi dengan survey pendahuluan dengan metode wawancara. Sedangkan analisa risiko ditujukan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang paling tinggi pengaruhnya ditinjau dari aspek waktu dan biaya. Analisa risiko di...
Analisis Risiko Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Waborobo - Batu Popi Kota Bau-Bau
Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi, 2023
Manajemen risiko merupakan suatu proses yang dilakukan agar dapat menanggapi suatu risiko yang terjadi atau kemungkinan besar akan terjadi melalui proses identifikasi dan analisisis risiko. Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Waborobo -Batu Popi Kota Bau-Bau, mengalami keterlambatan pada waktu pelaksanaanya. Dari hasil identifikasi didapatkan sebanyak 35 risiko yang terjadi dan hasil penilaian tingkat risiko dengan menggunakan metode Probability Impact Matris (PIM) didapatkan 9 variabel risiko dengan kategori dominan yaitu: Intensitas curah hujan tinggi, debit air tinggi atau banjir, perubahan desain dan teknis pekerjaan akibat penyesuaian dengan kondisi lapangan, perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, akses ke lokasi proyek yang buruk, kesulitan akses alat berat keloksi proyek, kerusakan peralatan atau alat berat pada saat pekerjaan, keterlambatan pengiriman material dari supplier dan kelelahan akibat banyaknya pekerjaan yang dilakukan secara lembur. Mitigasi risiko yang dilakukan adalah merencanakan urutan kegiatan dengan baik sesuai dengan weather record, menggunakan pompa untuk membuang air genangan atau lumpur keluar lokasi proyek, menunggu keputusan dari owner mengenai rencana desain yang akan di gunakan, melakukan penjadwalan ulang dan penanganan secara intensif pekerja dan pekerjaan yang mengalami perubahan jadwal, perencanaan akses atau detour atau mobility, mencari alat alternatif atau menganti dengan alat yang baru, melakukan order material sebelum memulai pekerjaan, membuat jadwal pemesanan bahan sebelum memulai pekerjaan, memberikan pengawasan yang optimal, agar bahan tidak terlambat sampai di lokasi proyek, menyediakan vitamin tambahan untuk para pekerja di lokasi pada saat melakukan lembur dan penambahan jumlah jam kerja (lembur).
Model Pengelolaan Risiko Pada Pembangunan Jalan Lingkar Utara Siau Guna Peningkatan Kinerja Proyek
2018
Pembangunan jalan merupakan pendukung utama dalam aktifitas ekonomi baik yang terletak pada perkotaan maupun daerah dan pengembangan wilayah, maka mutu jalan tersebut harus baik guna kenyamanan pengguna jalan itu sendiri. Meskipun demikian masih ditemui mutu hasil pekerjaan jalan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan. Ada banyak aspek risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan mutu produk (non-conformance). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek risiko dominan dan tingkatan risiko yang berpengaruh terhadap kinerja mutu pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Wilayah Siau, mengetahui dampak yang ditimbulkan dan penyebab risiko dan pengelolaannya serta mendapatkan model pengelolaan risiko guna peningkatan kinerja mutu proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk pengumpulan data, kemudian dianalisa dengan bantuan SPSS guna menguji validitas dan reliabilitas data serta uji data non-parametrik. Analisa Komponen Utama untuk men...
2018
Pengembangan wilayah di Kota Tarakan menjadi prioritas pembangunan. Peningkatan di Jalan Binalatung Kota Tarakan diLakukan dalam rangka mempermudah warga kelurahan pantai amal untuk dapat melaluinya dengan alat transportasi atau berjalan kaki untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan. Fungsi jalan sebagai akses trasportasi darat memiliki peran penting karena itu selama proses pembangunan harus mengutamakan kualitas yang sesuai mutu rencana, Untuk mendapatkan kualitas yang sesuai mutu rencana diperlukan identifikasi risiko. Objek penelitian ini adalah Jalan Binalatung Kota Tarakan, koresponden berasal dari kontraktor pelaksana. metode yang digunakan adalah penyebaran kuesioner dan wawancara yang nantinya diolah dengan indeks risiko. Dari penelitian ini di identifikasi terdapat 41 Variabel dari 9 Kategori risiko pada peningkatan Jalan Binalatung Kota Tarakan yang dimiliki oleh kontraktor.