Hubungan Pendekatan Humanistik Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Bahasa Inggris (original) (raw)

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Peserta Didik Dengan Pembelajaran Kontekstual Humanistik

2020

This study aims to determine the increase in students' creative thinking on the Social Arithmetic Material at SMP Yapim Medan. This type of research is classroom action research with 26 research subjects. The instruments used were tests and observations. The average value of teacher observation in cycle I was 75% and increased in cycle II to 84.38% in the good category, while the average value of student activity observation in the first cycle was 62.25% in the good category, where as in cycle II it was 68.63% in the good category. The average of creative thinking of students in the initial test obtained 44.32% increased to 69.92% in the first cycle and 78.04% in the second cycle. Because the activities of students increased, teacher observation increased and the ability of creative thinking of students also increased from cycle I to cycle II, it can be concluded that the students' creative thinking ability with humanistic contextual learningincreases.

Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 12/30 Kanaungan Kabupaten Pangkep. dengan penerapan pendekatan saintifik maka kreativitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan tiap siklus pembelajaran terdiri atas (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Observasi dan (4) Refleksi. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku siswa, lembar evaluasi. Instrumen meliputi Lembar Pengamatan keterlaksanaan guru mengelola pembelajaran, Lembar aktivitas siswa mengikuti pembelajaran serta angket respon siswa terhadap pembelajaran yang diikutinya. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 dengan materi pokok bumi dan alam semesta. Adapun data yang dianalisis sebagai hasil penelitian meliputi: (1) Keterlaksanaan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran (2) Kreativitas siswa (3), Hasil belajar siswa (4), Respon siswa terhadap pembelajaran yang diikutinya. Dari hasil analisis data selama tiga siklus menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan guru dalam mengelola pembelajaran mencapai tingkat persentase ketercapaian 84% atau ada pada kategori " sangat baik (2) aktivitas siswa mengikuti pembelajaran mencapai kategori " efektif " ,(3) kreativitas siswa menunjukkan 100% siswa kreatif, (4) hasil belajar siswa ranah kognitif dengan rata-rata kelas 84 ranah sikap dengan rata-rata 88, dan ranah psikomotor dengan rata-rata 81 dengan kategori tuntas, dan ketuntasan individu mencapai 92% dengan kategori " tuntas " , (5) Respon siswa dalam mengikuti pembelajaran mencapai tingkat " positif " atau pada kategori (Senang, Baru, Menarik, dan Ya). Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik. Abstract This study aimed to describe the application of scientific approaches to promote creativity and student learning outcomes in science class V SDN 12/30 Kanaungan Pangkep. with the application of the scientific approach to creativity and student learning outcomes can be improved. This research is a classroom action research (PTK) held every learning cycle consists of (1) Planning (2) Execution (3) Observation and (4) reflection. Learning tools used include the syllabus, lesson plan (RPP), student worksheet (LKS), student books, sheet evaluation. Instruments include keterlaksanaan Observation Sheet teachers manage learning, student activity sheet to follow the teaching and learning of the student questionnaire responses that followed. The curriculum used in this study is the education unit level curriculum (SBC) in 2006 with the subject matter of the earth and the universe. The data were analyzed as a result of the study include: (1) Keterlaksanaan teachers in managing learning and learning activities of students attend (2) Creativity of students (3), student learning (4), the student's response to learning that followed. From the analysis of data for three cycles show that: (1) adherence to teachers in managing learning reaches the percentage level of achievement 84% or there is the category of "very good (2) the activity of students following study reached the category of" effective ", (3) the creativity students demonstrate 100% of students creative, (4) the results of student learning of cognitive domains with an average grade 84 the realm of attitudes with an average of 88, and psychomotor with an average of 81 categories completed, and the thoroughness of the individual reaches 92% with the category of "complete" , (5) the response of students in the following study reached the level of "positive" or the categories (Happy, New, Attractive, and Yes). Based on the discussion of the results of research and data analysis can be concluded that an increase in creativity and student learning outcomes to the application of scientific approach.

Implementasi Teori Humanistik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik Sekolah Dasar

Dwija cendekia, 2022

This research is motivated by the lack of application of learning using humanistic theory in primary schools, especially in lower grade in which the teaching and learning process only used problembased learning model. The purpose of this study was to examine how the teacher can integrate thematic learning activities to the humanistic theory. The research method used descriptive qualitative using observation, interview, and documentation. The target research was the third grade teacher in one public primary school in Banten. From this study, it can be concluded that the teacher did not fully provide learning humanistic theory, but more focused to the development of students' character by educating them how to socialize well in their environment and providing comfortable learning for students by giving the flexibility for students to produce a skill to interact in the classroom, so that the students have valuable learning experiences and have opportunity to become more creative in understanding the learning materials.

Hubungan Antara Kreativitas Dengan Prestasi Belajar Siswa

Psympathic: jurnal ilmiah psikologi, 2018

Salah satu aspek yang dapat mendorong siswa agar dapat berprestasi dalam pendidikan adalah kreativitas, yaitu suatu proses mental dimana pengalaman masa lalu dikombinasikan kembali seringkali dengan bentuk yang diubah sedemikian rupa sehingga dapat timbul adanya pola-pola baru, bentuk-bentuk baru yang lebih baik yang dapat mengatasi kebutuhan tertentu manusia. (Rogers, 1973). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar. Untuk itu digunakan rancangan penelitian non-experimental design dengan metode korelasional. Kreativitas diukur dengan menggunakan Tes Kreatifitas Verbal dan Figural yang disusun oleh Torrence (Munandar, 1977) dengan skala ordinal dan Prestasi Belajar diukur dengan melihat nilai raport kumulatif para siswa pada akhir semester yang diturunkan kedalam skala ordinal. Karena kedua variabel penelitian tersebut berskala ukur interval, maka pengujian hipotesis yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson. Berdasarkan hasil uji signifikansi tersebut, diperoleh t hitung sebesar 1,07. Dengan taraf signifikansi α=0,05 serta derajat kebebasan (dk n-2) =44 untuk pengujian dua sisi diperoleh harga t tabel sebesar 2.02. Kriteria uji yang digunakan adalah tolak H 0 apabila t hitung sama dengan atau lebih besar dari t tabel. Karena harga t hitung = 1,07 lebih kecil dari pada harga t tabel sebesar 2,02 pada taraf siginifikansi 0,05, maka H 0 diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar.

Mengembangkan Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Kreatif

Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 2018

The main problem of students in Indonesia in learning English as a second languages is that they have been learning English since they studied in the basic schools but they cannot communicate (read, write, speak, listen [RWSL]) in English well as some researches show it. The problem is concerned with teaching and learning components that are students, teachers, curriculum, learning material, teaching and learning activity, classrooms, and learning tools. The article focuses on learning material and teaching and learning activity that should drive studentsaat higher education able to communicate in English well. The learning material includes knowledge, skills and expertise, values, and attitudes and behaviors. The teaching and learning activity contains (1) paradigm shift from instruction paradigm to learning paradigm and (2) communicative learning strategy.

Innovation And Creativity Based Training Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal

Improving the competence of English teachers is necessary to make English learning more qualified. Technological developments and the demands of the global era have created problems in ELT, one of which is the limited competence of teachers to conduct creative and innovative learning. Training is one solution to improve teachers' pedagogical competence in implementing learning. Innovative and Creative-Based Training is training to develop teacher pedagogical competence in learning English through technology integration in the classroom. The training is attended by English teachers online. The training presents some materials on social media and technology for teaching English. The training participants reported that their knowledge of how to teach creatively and innovatively through integrating technology in the classroom improved after attending this training. This report is obtained from analyzing the questionnaire results after the training activities.

Tindak Tutur Ekspresif Humanis dalam Interaksi Pembelajaran

Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran, 2019

Tujuan penelitian ini adalah menerapkan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif humanis, karakteristik tindak tutur ekspresif humanis dalam interaksi pembelajaran. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas X di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik dasar pilah unsur penentu untuk mengklasifikasi jenis, bentuk dan fungsi, serta karakteristik tindak tutur ekspresif humanis dalam interaksi pembelajaran. Hasil penelitian, bentuk tindak tutur langsung terdapat modus imperatif, modus interogatif, dan modus deklaratif. Tindak tutur tidak langsung terdapat modus Deklaratif-Imperatif, Modus Interogatif-Imperatif. Fungsi tindak tutur ekspresif humanis lebih mengacu pada tuturan pujian, kritikan dan saran, serta ucapan terima kasih Kata kunci: Tindak tutur Tindak tutur ekspresif humanis Interaksi pembelajaran

Pendampingan Praktik Baik Literasi dalam Pengembangan Kreatifitas Siswa

Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2023

Barat. Kebutuhan akan pendidikan anak usia dini diprakarsai oleh tuntutan masyarakat di lingkungan sekitar. Kebutuhan akan literasi sebagai kecakapan hidup di abad ke-21 tidak dapat diabaikan. Namun, fasilitas PAUD Nurul Fattah tidak memenuhi kebutuhan untuk literasi dan pembelajaran. Prasarana didanai secara pribadi, sehingga pemenuhannya tidak optimal. Membangun praktik budaya literasi melalui pojok literasi adalah tujuan dari kegiatan PkM ini. Metode PkM terdiri dari perencanaan, penyuluhan, dan pendampingan. Akan tetapi, pada kegiatan ini lebih difokuskan pada pendampingan. Kepala sekolah berkolaborasi dengan persiapan dan menyebarkan kegiatan PkM. Pendampingan pengelolaan pojok literasi melalui kerja sama tim PkM dan guru melalui kegiatan literasi. Kegiatan PkM berjalan dengan lancar. Kerja sama yang terencana antara tim PkM, guru, maupun orang tua untuk mendukung praktik literasi dan pengembangan kreatifitas siswa. Melalui pojok literasi dan kegiatan literasi serta pemajangan hasil karya siswa merupakan suatu bentuk dukungan dalam menerapkan literasi anak sejak dini.