FORMULASI GEL MASERAT BATANG PEPAYA (Carica papaya Linn.) SERTA UJI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 (original) (raw)

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa

satu terapi yang digunakan dalam menangani infeksi, akan tetapi penggunaan antibiotik sudah menjadi resistensi akibat penggunaan yang tidak tepat. Oleh karena itu, diperlukan adanya terapi alternatif dari tumbuhan yang berpotensi tinggi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui stabilitas fisik dan aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak batang pepaya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 menggunakan metode difusi agar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Sampel batang papaya diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%. Kontrol positif menggunakan gel klindamisin dan kontrol negatif adalah basis gel tanpa ekstrak. Ekstrak batang pepaya dibuat menjadi sediaan gel dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%. Sediaan gel dilakukan evaluasi meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi selama 10 hari. Hasil pengujian aktivitas antibakteri gel ekstrak batang pepaya menunjukkan gel ekstrak batang pepaya mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Gel ekstrak batang pepaya dengan konsentrasi 5%; 10%; dan 20% secara berurutan memiliki rata-rata zona hambat sebesar 19,7±0,721 mm; 21,9±1,625 mm; dan 23,6±1,629 mm. Aktivitas antibakteri diduga berasal dari aktivitas senyawa flavonoid, tanin, dan saponin dalam ekstrak batang pepaya. Gel ekstrak batang pepaya memiliki daya hambat lebih kecil dibanding dengan gel klindamisin yang memiliki rata-rata zona hambat sebesar 28±0,577 mm. Gel esktrak batang pepaya memenuhi syarat uji organoleptis, homogentis, pH, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi serta stabil dalam masa penyimpanan. Kata kunci: Antibakteri, gel, Carica papaya Linn, Staphylococcus aureus ATCC 25923