PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN GEREJA DI ERA DIGITAL (original) (raw)

LITURGI GEREJA BERBASIS MEDIA DIGITAL

Liturgi Berbasis Digital, 2021

The digital world has in fact merged with today's life. His presence has not only changed many things in the order of social life, but has also changed religious behavior. Worship behavior which has been limited by space and time, and has become the standard of one's faith, is no longer the case. It is not only related to the space and time of worship, even more so the church liturgy which has been sacred so far has also changed. The purpose of this study was to determine whether the implementation of the digital-based liturgy is still relevant to the truth of God's Word. To achieve this goal, the researchers conducted research using the observation method of books and journals. From the results of the study, it was found that the implementation of a digital-based liturgy does not conflict with the Bible, in fact this is a good thing, because the church must be contextualized with the times that demand the church towards a digitalization era. There are advantages and disadvantages to implementing a digital-based liturgy, but when everything is done for the glory of God, then God will make everything beautiful.

POLA PEMBINAAN WARGA GEREJA PADA ERA DIGITAL

Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan komunitas ini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia yang selalu berubah. Gereja tidak bisa acuh tak acuh dalam menghadapi era baru ini. Dalam tulisan ini, penulis mengkaji bentuk – bentuk serta perilaku warga gereja pada era 5.0. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan beberapa studi literatur, hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pembinaan gereja sudah memanfaatkan perkembangan era digital ini. Gereja harus mengikuti perkembangan agar tetap relevan dengan masyarakat pada era ini.

PERAN GEREJA DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 2019

In the digital era, the role of the church in developing entrepreneurial programs is facing new challenge thorough the application. Many entrepreneurship development models, for example, church located in a mall. There are also cooperatives within the church which selling snacks, many kinds of small and medium businesses, food stalls and others. The church is required to be creative in developing entrepreneurship, especially in this digital era. The research method used in this article is a qualitative research method with descriptive analysis. The research found entrepreneurial diversity, that showed dissimilar numerous things to another. Therefore, the Church must be active both in fulfilling spiritual and physical needs. Abstrak: Peran Gereja dalam mengembangkan program kewirausahaan dalam menghadapi era digital adalah mencoba tantangan baru melalui aplikasi. Banyak model pengembangan kewirausahaan misalnya, Gereja dengan mall satu lokasi. Ada juga koperasi, menjual makanan ringan, usaha kecil dan menengah, warung makan dan lain-lain. Gereja dituntut untuk kreatif dalam memngembangkan kewirausahaan, terutama di era digital ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian kualitatif. Di mana metode kualitatif bersifat deskriptif analisis. Peneli-ti menemukan keragaman kewirausahaan, sehingga tidak ada yang sama persis dengan yang lain. Karena itu, Gereja harus aktif baik dalam pemenuhan kebutuhan rohani maupun jasmani. Kata kunci: kewirausahaan, gereja, era digital Dalam pengamatan penulis perkambangan gereja di Indonesia sampai hari ini cukup signifikan. Di beberapa daerah ada pos pekabaran Injil atau gereja baru. Namun seiring perkembangan tersebut seringkali gereja melupakan tugasnya dalam memberdayakan ekonomi jemaat yang ada dalam gereja. Bahkan Gereja-Gereja sekarang ini umumnya hanya mengandalkan persembahan dari jemaat, seperti perpuluhan. Tetapi gereja tidak pernah gereja memikirkan bagaimana membangun ekonomi jemaat tersebut.

PEMBINAAN WARGA GEREJA BERBASIS DIGITAL

Imelda Jequiline , 2023

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya pembinaan warga gereja berbasis digital. ada pun hasil dari peneliatian ini, bagaimana cara pembinaan warga gereja dapat berjalan sesuai aturan yang ada dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang berdasarkan studi literatur. Ada beberapa cara pembinaan warga gereja dilakukan kepada jemaat Kristen untuk melakukan pelayanan dan terlibat dalam suatu gereja lokal dan menghendaki agar setiap jemaat dapat memahami setiap pengajaran yang diberikan sehingga tidak timbulnya rasa keterpaksaan dalam pembinaan yang dilakukan gereja maka dari itu kuncinya adalah para pendeta, hamba Tuhan berfokus pada keberlangsungan pembinaan warga gereja pendek, menengah dan panjang. Pendeta membuat program agar tiap jemaat mulai membaca Alkitab setiap hari. Pendeta mengutus setiap warga gereja memengaruhi di era 5.0 yang bepusat pada manusia dan media digital. Kata Kunci: Pembinaan warga gereja, Pandemic, Media digital.

PERAN MEDIA DIGITAL BAGI GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI

Jurnal Edukasi, 2023

Media digital sangat penting dalam pengembangan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengivestigasi bagaimana guru dalam memanfaatkan media digital sebagai media komunikasi saat pembelajaran, serta bagaimana dampak, tantangan, dan hambatan di dalamnya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kajian literatur yang berfokus pada penyelidikan literatur yang sistematik. Hasil menunjukkan bahwa guru dapat memamfaatkan media digital dalam proses pembelajaran, membangun keterampilan komunikasi siswa, serta guru dapat memelihara hubungan positif bersama siswa. Media digital berdampak positif pada komunikasi pembelajaran seorang guru yaitu memberikan aksesibilitas, meningkatkan keterlibatan siswa, serta mampu menyediakan sumber ajar dengan cepat. Namun hal ini juga memberikan dampak negatif seperti timbulnya kecanduan penggunaan perangkat digital, resiko keamanan daring, serta terbatasnya jumlah siswa yang bisa mengakses media digital. Tantangan dan hambatan yang didapat oleh guru berawal dari perlu adaptasinya guru terhadap teknologi, harus memberikan bahan ajar yang berkualitas, dan memerlukan upaya tambahan untuk memenuhi keterlibatan siswa agar siswa tidak hanya menjadi penonton pasif.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

2024

Di era di mana digitalisasi merambah ke berbagai aspek kehidupan, manajemen pendidikan menjadi kunci utama dalam menavigasi perubahan ini. Dalam konteks ini, penting untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana lembaga pendidikan mengelola transformasi ini dengan cerdas, menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh era digital. Era digital menawarkan lebih dari sekadar peralatan teknologi; ia menghadirkan pergeseran paradigma dalam cara kita belajar, mengajar, dan mengelola institusi pendidikan. Tantangan baru muncul seiring dengan kebutuhan akan adaptasi dan inovasi dalam manajemen lembaga pendidikan. Dari integrasi teknologi dalam kurikulum hingga manajemen sumber daya manusia yang berorientasi pada digitalisasi, setiap aspek dari pendidikan kini menjadi subjek untuk diperbarui dan disesuaikan dengan dinamika zaman.

PENDEKATAN DAKWAH ORANG TUA ERA DIGITAL DALAM PENDIDIKAN AWAL ANAK-ANAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH, 2023

Komunikasi penting dalam pendidikan awal anak-anak. Oleh karena itu, orang tua di era digital berperan untuk memastikan pendidikan anak dapat tercapai dengan baik. Namun, orang dewasa kini mendapati bahwa orang tua kurang memantau penggunaan gadget, dan kurang fokus pada pendidikan anak karena kesibukan masing-masing. Ini berdampak negatif pada moral anak-anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan komunikasi yang diterapkan orang tua di era digital pada pendidikan anak usia dini. Metodologi penelitian kualitatif ini menggunakan desain analisis isi. Pengumpulan data untuk penelitian ini didasarkan pada analisis dokumen yang diambil dari buku, jurnal dan prosiding serta aplikasi digital yang tersedia di internet. Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode analisis tematik, yaitu dengan menempatkan tema yang sesuai pada data yang diperoleh. Analisis tematik adalah cara untuk mengidentifikasi tema yang terbentuk dalam suatu situasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi dapat diterapkan berdasarkan (5M) yaitu memilih, memantau, mendampingi, memotivasi dan mengulang. Pentingnya kajian ini adalah sebagai pedoman bagi orang tua dalam mempraktekkan pendekatan yang tepat saat berkomunikasi dengan anak sehingga pendidikan anak dapat membentuk kepribadian yang terpuji dan mencapai kesuksesan yang luar biasa di dunia dan akhirat.

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI INTERVESI TRAINING DI ERA DIGITAL

European Research Studies Journal (ERSJ), ISSN : 1108-2976, 2017

In Digital Era learning/training can be done any-where, any-time, and by any-one; training does not need classroom and teacher, it is mean more efficient. Many companies considered to organize training, so the purpose of this research is to determine the influence of training interventions toward the improvement of the work performance in the era of digitalization. The survey method used was correlation between the independent variable (X) training intervention and dependent variable (Y) employees’ performance. Regression analysis is used to determine the model of the relationship between the variable Y (employee performance) and X (intervention training), While the correlation analysis to determine whether the relations between the variable Y (employee performance) and X (training intervention). The target of population in this studies 357 employees in Ministry of Finance Tax Court Secretariat Indonesia and the total number of research sample sis 100 employees. Data are retrieved by using of non-instrument test (questionnaire) using the Likert scale. The results of the research are : (a) in era digitalization progress of training intervention still give positive influence and strong as an instrument to enhance employee performance, the correlation between training intervention and employee performance is 0,67; (b)training intervention ‘cannot be ignored’ as an instrument to increase employees working performance (c)increased employee performance can be predicted by intervention training by using simple regression model of Y= 1.5 + 0.6 X; (d) training contribute to the achievement of employee performance as much as 45 %, while the remaining 55 % of other factor. Keywords: training, intervention, performance.