Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta (original) (raw)
Related papers
Akulturasi Arsitektur Pada Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Surakarta
2021
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi akulturasi arsitektur yang terjadi di dalam Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Surakarta dengan penekanan pada relasi bentuk, fungsi dan makna bangunan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, analitis dan interpretatif berdasarkan hasil studi di lapangan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek bentuk, fisik dan makna. Hasil pada penelitian ini adalah 1) arsitektur tradisional Jawa dan arsitektur gereja secara signifikan mempengaruhi wujud arsitektur GKJ Manahan Surakarta, 2) akulturasi arsitektur pada GKJ Manahan Surakarta diwujudkan dengan cara mengadaptasi bentuk dari arsitektur tradisional Jawa yang mempunyai kesamaan makna dengan arsitektur gereja, yaitu kesakralan ruang yang membantu jemaat untuk merasakan kehadiran Tuhan di dalam gereja, dan 3) akulturasi arsitektur yang terjadi tidak membuat GKJ Manahan Surakarta meninggalkan jati diri sebagai bangunan gereja yang dalam...
Akulturasi Pada Arsitektur Masjid Santren Bagelen Purworejo(Tinjauan Historis)
2015
Masjid sebagai salah satu bentuk kebudayaan Islam dalam bidang arsitektur (seni bangunan) telah memberikan ruang bagi umat muslim di dunia mengembangkan ekpsresi kecintaanya kepada Tuhan melalui karyakarya bentuk bangunan masjid yang berpadu dengan kebudayaan setempat. Salah satunya adalah masjid yang berada di Indonesia. Masjid sebagai bangunan yang sakral, dalam pendiriannya memiliki makna filosofis yang tinggi. Masyarakat Indonesia sebelum masuk agama Islam telah mengenal ajaran Hindu-Budha, sehingga bentuk bangunan masjidnya pun memiliki ciri yang sama dengan candi. Hal ini terlihat pada salah satu bangunan masjid tradisional di Jawa yaitu Masjid Santren Bagelen. Masjid tersebut didirikan pada masa Sultan Agung terlihat pada arsitektur bangunan tersebut telah mengalami akulturasi yang menarik untuk diteliti lebih lanjut baik dari sisi historis maupun arkeologis. Penelitian ini difokuskan pada proses historis masuk dan berkembangnya unsur budaya Hindu, Jawa dan Islam. Penelitian ...
Akulturasi Arsitektur Bangunan Cina pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Besaung Jurnal Seni Desain dan Budaya, 2023
This research explores the phenomenon of acculturation of Chinese building architecture at the Sang Cipta Rasa Grand Mosque in Cirebon, an exciting case of combining Islamic architecture and traditional Chinese elements. The main focus of this research is to understand how Architectural Chinese elements are integrated into the design of mosque buildings in a harmonious and meaningful way. This research method involves a multidisciplinary approach, including literature analysis, visual observations, and interviews with architects and local historians who have in-depth knowledge of mosques and cultural acculturation in the region. The research results reveal that Grand Mosque successfully created an architectural masterpiece that skillfully combines Chinese Architectural elements. Elements such as a curved Chinesestyle roof with decorative ornaments reminiscent of Chinese culture, columns, pillars with distinctive traditional carvings, and decorative motifs on the walls illustrate the influence of Chinese architecture integrated into the mosque's design. Despite the strong Chinese influence, this building maintains the essence of Islam and local culture. This research contributes to understanding how cultural acculturation can be reflected in the physical form of buildings, especially in religious contexts. The results of this research can be a valuable reference for the planning and development of future structures that harmonize elements from different cultures while respecting the values and goals of each culture involved.
Akulturasi Budaya Dalam Rancangan Arsitektur Studi Kasus: Keraton Yogyakarta
Jurnal Ilmiah Arsitektur, 2021
Keraton Yogyakarta, secara visual merupakan sekumpulan artefak yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Eropa. Pertemuan antara ke dua budaya dalam rancangan pada Keraton Yogyakarta memunculkan ekspresi unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola akulturasi yang ada pada rancangan arsitektur Keraton Yogyakarta dan menafsirkan ekspresi yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik observasi dilakukan dengan cara pengamatan visual, pembuatan dokumentasi, wawancara dengan nara sumber, mengkaji literatur terkait. Hasil dari penelitian ini adalah pada Tratag Pagelaran, Tratag Sitihinggil, dan Bangsal Ponconiti, elemen-elemen berlanggam Eropa hadir memperelok bangunan gedung berlanggam arsitektur Jawa, yang berkonsep naungan, secara keseluruhan memiliki ekspresi ‘ringan’. Sedangkan pada Gedong Purwaretna dan Gedong Jene, sosok bangunan gedung berlanggam Kolonial Belanda sangat dominan, dengan ekspresi ‘berat’ yang dipercantik denga...
Sinkretisme Arsitektur Islam Dan Nusantara Pada Bangunan Masjid Agung Jawa Tengah
Tazkiya, 2020
Sinkretisme dari dahulu hingga saat ini masih menjadi tema bahan diskusi dalam suatu penelitian. Awalnya, sinkretisme hanya ada pada bidang agama dan filsafat, namun sekarang berkembang pada aspek arsitektur. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan seperti kuil, gereja, candi, masjid, dan lain-lain. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterkaitan sinkretisme dari arsitektur Islam dan arsitektur nusantara pada bangunan masjid agung jawa tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangunan masjid agung jawa tengah. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada bangunan masjid agung jawa tengah terdapat perpaduan antara dua macam arsitektur, yaitu arsitektur Islam dan Jawa. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan empat minaret. Kubah dan empat minaret ini menunjukan ciri khas arsitektur islam universal. Penggunaan arsitektur Islam ditunjukkan dengan adanya payung-payung raksasa seperti yang ada di Masjid Nabawi di Madinah.
Zenit, 2015
The entrance area at a traditional Chinese temple always looks very crowded with excessive ornaments, murals and epigraphy. Each point calls loudly for attention from visitors. What is actually the philosophical ideas behind creatit? Thisarticle is based on the anthropology of traditional Chinese people's popular cult and cosmology idea, by interpretating the symbols-while treated doors as an element of architecture-analysed to be able to understand the meaning imply from within. A description and narration of this specific area is presented. It shows that culturally and intrinsically a traditional Chinese temple has several intense functions: documentation, didaction, continuation and preservation of Chinese culture.
Akulturasi Budaya Arsitektur Masjid Sendang Duwur
Buletin Al-Turas
Mosque of Sendang Duwur is broadcasting cultural heritage Sunan Sendang Duwur acculturated with the architectural vernacular of traditional Javanese and Hindu culture. This paper uses research methods descriptive analysis by describing the components of the mosque as analysis and interpretation. So that encountered a form of acculturation appears in the Sendang Duwur mosque architecture of the building is typical Joglo Javanese building forms, which were disputed by the four pillar , mustaka on the roof of the mosque bertumpang three similar buildings Meru in Hindu, the arch-shaped mihrab mosque Kalamakara like a temple, a mosque pulpit carved Jepara florish and the lotus -shaped , arch -shaped monument mosque briefly remind clicking on the shape of the building in the complex kedathon kori the Hindu kingdom. In the foyer there is candrasengkala Javanese writing on a wooden board that reads: gurhaning sarira tirta hayu ( 1483 S = 1561 AD)---Masjid Sendang Duwur adalah jejak peningga...
Akulturasi Budaya pada Ornamen Eksterior Masjid Agung Jawa Tengah: Analisis Semiotik
2017
Proses penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Analisis mendalam terkait akulturasi budaya pada arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah didapat melalui penggunaan metode deskriptif-analitik dengan langkahlangkah observatif. Langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan sumber terkait, sehingga data pada objek penelitian dapat dideskripsikan serta dianalisis dengan pendekatan budaya dan arsitektur. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena Masjid Agung Jawa Tengah memiliki ornamen eksterior yang sangat khas, berbeda dengan ornamen masjid raya-masjid raya lain di Indonesia, yang umumnya memiliki ornamen eksterior yang hanya berakulturasi dengan budaya Timur Tengah. Pada Masjid Agung Jawa Tengah kita dapat merasakan suasana seperti di masjid Nabawi dan suasana Colloseum di zaman Romawi. Terdapat 6 buah payung hidrolik seperti di masjid Nabawi dan gerbang Al-Qanathir yang menyerupai Colloseum pada pelataran masjid akibat pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah menggunakan paduan tiga unsur budaya: Jawa, Timur Tengah, dan Romawi. Kata kunci: akulturasi, ornamen, masjid agung, Jawa Tengah ABTRACT The research process was conducted by field research and library research. Depth analysis related to acculturation on the architecture of the Central Java Great Mosque obtained using descriptive-analytic method with observational measures. The steps are adapted to the corresponding source, so that data on the research object can be described and analyzed with cultural and architectural approach. This research becomes important thing to do because of the Great Mosque of Central Java has a very distinctive exterior ornament, in contrast to the other great mosques in Indonesia, whose the exterior ornament is generally only acculturated with Middle Eastern culture. In Central Java Great Mosque we can feel the atmosphere like at the Nabawi Mosque and the atmosphere of the Colosseum in Roman times. There are six pieces of hydraulic umbrella like in Nabawi Mosque and Al-Qanathir gate that resembles the Colosseum in the courtyard of the mosque as the result of the construction of the Central Java Great Mosque using a combination of three elements of culture: Java, Middle East, and Roman.
Arsitektur Jawa pada Wujud Bentuk dan Ruang Masjid Agung Surakarta
Sinektika: Jurnal Arsitektur, 2020
Budaya tradisi memiliki estetika tersendiri. Arsitektur tradisional Jawa memiliki nilai estetika tersendiri yang merupakan manifestasi dari cara orang Jawa hidup dalam menanggapi lingkungan. Joglo sebagai bangunan arsitektur Jawa merupakan representasi simbolis dari realitas yang nilainya telah melampaui bentuk dan struktur bangunan. Masjid Agung Surakarta adalah masjid yang berkaitan dengan masuknya Islam di tanah Jawa. Pengaruh dari nilai-nilai lokal menjadikan masjid tersebut memiliki nilai-nilai arsitektur Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan mengetahui wujud representasi Arsitektur Jawa dan menemukan unsurunsur yang memuat nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa pada Masjid Agung Surakarta, sehingga nilai-nilai dari kehidupan masyarakat Jawa tersebut juga berimbas pada masjid Jawa lainnya yang mengambil prototipe dari masjid ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat unsur-unsur pada Masjid Agung Surakarta yang mengadopsi nilai-nilai ...