Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Perguruan Tinggi (original) (raw)

Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Perguruan Tinggi_ Jurnal Teologi Amreta_SATI Malang

Pelaksanaan akreditasi perguruan tinggi adalah penilaian dan pengakuan tentang kualitas dan kinerja suatu institusi. Instrumen Suplemen Konversi (ISK) adalah instrumen akreditasi tambahan yang digunakan untuk pengambilan keputusan konversi peringkat terakreditasi yang diperoleh dengan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 7 Standar menjadi peringkat akreditasi baru sesuai dengan instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi 3.0. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (Qualitatitive Research), dengan pendekatan studi pustaka. Yang dimaksudkan dengan studi pustaka (Library Research) penulis mencari informasi yang relevan dengan pokok pembahasan. Instrumen Suplemen Konversi (ISK) perguruan tinggi terdiri dari: halaman depan, identitas perguruan tinggi, identitas tim penyusunan laporan konversi peringkat, kata pengantar, format intrumen suplemen konversi (dosen tetap, dosen tidak tetap, sistem penjaminan mutu perguruan tinggi, siklus sistem penjamian mutu internal, pelampauan SN-PT, mekanisme penjaminan mutu menuju Outcome Based Accreditation akreditasi program studi dan publikasi ilmiah.

Sistem Informasi Pengarsipan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi

At Lancang Kuning University, there were no facilities that could be used in the preparation of university accreditation instruments, while the need for accreditation data was greatly needed by the academics of the yellowish university in the preparation of accreditation instruments for universities and study programs so that they were still having difficulty filing and presenting form data information, plans strategic and operational and self-evaluation plan along with the documents needed during the visitation activity by the assessor of the National Accreditation Board of Higher Education (BAN-PT). With the use of information technology in the application of computerized based applications for filing and presenting accreditation data needs, it is expected to help the academic community more quickly and precisely in the data processing instrument for accreditation. It is expected that with the development of archiving applications and the presentation of accreditation instruments with the completion of the System Development Lyfe Cycle (SDLC) method in the problem analysis phase, the applications built can improve the quality of accreditation instruments in data processing that are well integrated and can be utilized at any time by the community the Lancang Kuning university.

Pengembangan Instrumen Asesmen Pilihan Karir Bagi Siswa Tunagrahita Di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Kota Padang

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan instrumen asesmen pilihan karir yang layak bagi siswa tunagrahita dan (2) mengetahui keefektifitasan instrumen asesmen yang dikembangkan dalam menentukan arah pilihan karir pada siswa tunagrahita berdasarkan karakteristik, minat, dan kemampuan yang dimiliki. Penelitian ini menghasilkan pengembangan instrumen dengan menggunakan prosedur pengembangan instrumen Saifuddin Azwar yang mencakup delapan langkah prosedur pengembangan yaitu: identifikasi tujuan ukur, pembatasan domain ukur, operasionalisasi aspek, review aitem, field test, seleksi aitem, validasi konstrak, kompilasi final.. Subjek penelitian ini adalah guru kelas X,XI dan XII yang mengajar dikelas tunagrahita di seluruh SMALB kota Padang. Produk ini diuji kelayakannya oleh dua orang ahli dengan melakukan seleksi aitem instrumen. Analisis aitem dilakukan dengan koefisien validitas isi aiken’s menggunakan penilaian dengan skala yang didasarkan pada penilaian terhadap aitem. Uji e...

Instrumen akpk kepala sekolah lppks

disusun berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Instrumen AKPK ini dikembangkan guna pemetaan kompetensi kepala sekolah/madrasah. Dari hasil AKPK ini dapat diketahui profil kompetensi kepala sekolah yang dijadikan dasar penyusunan program diklat kepala Sekolah/Madrasah. * Instrumen AKPK ini bukanlah test. Mohon diisi sesuai kondisi, karena tidak ada jawaban benar-salah. Namun, jawaban yang tidak sesuai kondisi akan berdampak pada ketidaktepatan penyusunan program diklat kepala Sekolah/Madrasah.

Proposal Hibah Tracer Study Perguruan Tinggi

Proposal Hibah Tracer Study Perguruan Tinggi, 2020

Abstrak Pusat Penempatan Kerja dan Pengembangan Kewirausahaan atau Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Tenaga Kerja adalah unit pelaksana teknis di bidang pelatihan tenaga kerja dan perencanaan karir bagi mahasiswa/alumni Perguruan Tinggi. Unit Pelaksana Teknis ini tidak berorientasi pada mencari keuntungan tetapi bertujuan untuk membantu mahasiswa menata masa depan. Pusat Karir perlu memberikan informasi kesempatan kerja bagi mahasiswa pada perusahaan-perusahaan partner Perguruan Tinggi. Dengan adanya bantuan hibah yang diberikan oleh Kemenreistek Dikti maka Penyelenggaraan PHTS bermaksud melaksanakan kegiatan tracer study di Perguruan Tinggi yang terstandarisasi dengan menggunakan desain dan metodologi yang baku secara nasional. Adapun hasil yang diharapkan adalah tersedianya Informasi biodata alumni/lulusan saat ini terdata melalui buku wisuda seharusnya bisa terdata lebih rapi menggunakan Sistem Informasi Akademik yang telah dimiliki oleh institusi. Proses pengiriman informasi melalui SMS dirasa cukup mudah dan efisien. Akan tetapi memiliki beberapa kendala apabila nomor handphone yang terdata sudah tidak digunakan lagi atau sudah tidak aktif. Penggunaan aplikasi Qtafi online cukup memudahkan dalam membuat kuesioner tracer study secara online. Akan tetapi memiliki kelemahan dalam hal integrasi data dengan Sistem Informasi Akademik yang telah dimiliki oleh institusi. Jumlah responden yang mengisi kuesioner masih dibawah target yang diharapkan, hal ini dimungkinkan karena rasa kepedulian atau kurang menariknya proses pelacakan alumni bagi pada lulusan/responden. Sehingga tim harus mencari cara untuk membuat para responden lebih tertarik untuk mengisi kuesioner. Hasil analisa kuesioner dapat menjadi masukan kepada pihak institusi dalam melakukan perbaikan di proses pembelajaran dan layanan serta fasilitas.