POTENSI SPAGHETTINI KOMPOSIT SEMOLINA DURUM-PATI GANYONG DALAM PEMBENTUKAN SHORT CHAIN FATTY ACID DAN ASAM LAKTAT PADA FERMENTASI MENGGUNAKAN MIKROFLORA FESES MANUSIA (Potential Production of Short Chain Fatty Acid and Lactic Acid from Durum and Canna Starch-Based Spaghettini Through Fermentation... (original) (raw)

STUDI PENGARUH FERMENTASI BUNGKIL SAWIT DAN LIMBAH CAIR SAPI TERHADAP PROTEIN MAGGOT (Hermetia illucens) STUDY ON THE EFFECT OF FERMENTATION AND LIQUID WASTE OIL COW ON PROTEIN MAGGOT (Hermetia illucens)

Fiseries, 2014

Production of waste oil products, the oil cake can be fermented using animal wastewater consumption maggot produce optimal growth. The purpose of this study is to examine the high content of protein maggot (Hermetia illucens) produced from the fermentation of liquid cattle waste and palm kernel meal. This study used a RAL with 3 treatments and 4 replications. Treatment 1 (A 0 B 0) is a mixture of waste oil and water wells cake; Treatment 2 (A 0 B 1) is a mixture of waste oil and wastewater cake cow; Treatment 3 (A 0 B 2) is a mixture of waste oil and wastewater cake chicken. Parameters measured were maggot harvest time. Maggot harvest time for 28 days. Average weight of each maggot produced in each treatment was 374.27 g; 642.53 g; and 477.97 g. Weights maggot is highest in treatment A 0 B 1 and lowest weights are in treatment A0B0. Protein content was highest in treatment A 0 B 1 is equal to 47.51%, while in treatment A 0 B 0 and A 0 B 2 , respectively, 44.68% and 46.89%. There was no significant difference in each treatment. Abstrak Produksi limbah sawit menghasilkan produk sampingan berupa bungkil sawit yang dapat difermentasi menggunakan limbah cair hewan konsumsi menghasilkan pertumbuhan maggot yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tingginya kandungan protein maggot (Hermetia illucens) yang dihasilkan dari fermentasi limbah cair sapi dan bungkil sawit. Penelitian ini menggunakan RAL dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan 1 (A 0 B 0) adalah campuran limbah bungkil sawit dan air sumur ; Perlakuan 2 (A 0 B 1) adalah campuran limbah bungkil sawit dan limbah cair sapi ; Perlakuan 3 (A 0 B 2) adalah campuran limbah bungkil sawit dan limbah cair ayam. Parameter yang diamati adalah waktu panen maggot. Waktu panen maggot selama 28 hari. Bobot rata-rata masing-masing maggot yang dihasilkan pada setiap perlakuan adalah 374,27 g; 642,53 g; dan 477,97 g. Bobot maggot paling tinggi terdapat pada perlakuan A 0 B 1 dan bobot terendah terdapat pada perlakuan A 0 B 0. Kandungan protein tertinggi terdapat pada perlakuan A 0 B 1 yaitu sebesar 47,51 % sedangkan pada perlakuan A 0 B 0 dan A 0 B 2 berturut-turut adalah 44,68 % dan 46,89 %. Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada masing-masing perlakuan.

Analisis Mutu Produk Spaghetti Komersil dan Pengembangan Produk Spaghetti Berbasis Tepung Beras, Jagung, Mocaf, Kedelai

JURNAL PANGAN, 2018

Produk spaghetti yang telah komersil di pasaran terbuat dari terigu durum dan ada pula yang terbuat dari tepung beras dan tepung jagung, namun proteinnya lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu produk spaghetti komersil sebagai produk pembanding dan mengembangkan pspaghetti dari tepung beras, jagung, mocaf dan kedelai. Penambahan tepung kedelai diharapkan dapat meningkatkan kadar protein. Produk spaghetti ini mengandalkan gelatinisasi dan mekanisme retrogradasi dengan mesin ekstruder pemasak dan pencetak. Variasi penambahan tepung kedelai yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20% untuk mensubstitusi tepung beras yang awalnya 40 %, sedangkan bahan yang lain adalah tepung mocaf 40 % dan tepung jagung 20 %. Sampel dianalisa kadar protein, cooking time, cooking weight, cooking loss, elongasi, kelengketan, kekerasan, biaya bahannya dan dipilih 3 sampel terbaik untuk diuji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spaghetti formulasi tepung kedelai 5 % adalah perlakuan y...

PRODUKSI WHEY ASAM, TINGKAT KEASAMAN DAN PERSENTASE PRODUK PADA PROSES PEMBUATAN GREEK-STYLE YOGURT DARI SUSU SAPI DAN SUSU KAMBING DENGAN TEKNIK MIKROFILTRASI

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan Seri 8 (STAP 8), 2021

Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik pengolahan Greek yogurt dari susu sapi dan susu kambing dengan menggunakan teknik mikrofiltrasi. Yogurt segar dibuat dari susu segar yang telah dipasteurisasi dan ditambah dengan kultur bakteri asam laktat L. bulgaricus, S. thermophylus dan L. acidophylus, dengan metode direct vat incobation (DVI). Inkubasi dilakukan di dalam outomatic yogurt maker selama 6 jam hingga tercapai pH akhir <4.5. Penelitian dilakukang dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3. Faktor pertama adalah jenis susu yaitu susu sapi dan kambing. Faktor kedua adalah ukuran pori-pori (porositas) membran mikrofiltrasi yaitu mesh 100, 200 dan 400. Peubah meliputi tingkat keasaman yogurt, whey, dan curd, produksi whey asam, dan persentase produk (rekoveri produk). Data dianalisis dengan analisis variansi dua arah dan uji lanjut Tukey test menggunakan Graphpad Prism. Pada proses pembuatan yang sama, yogurt segar dari susu kambing lebih asam dibanding dengan yogurt segar dari susu sapi (4.1 vs 4.3), dengan tingkat keasaman whey relatif sama yaitu 4.7. Sebaliknya, curd yogurt dari susu kambing memiliki pH yang lebih tinggi dibanding dengan susu sapi (4.9 vs 4.6). Produksi whey asam dari yogurt susu kambing lebih rendah dibanding dengan yogurt susu sapi, dan oleh karena itu persentase produk (rekoveri produk) yang dihasilkan dari yogurt susu kambing lebih tinggi dibandingkan dengan yogurt susu sapi. Porositas membran tidak banyak berpengaruh terhadap tingkat keasaman atau pH whey maupun curd. Porositas membran mempengaruhi produksi whey asam, yaitu semakin kecil ukuran pori-pori maka semakin sedikit whey asam yang dihasilkan. Oleh karena itu, semakin kecil ukuran pori-pori membran menyebabkan rekoveri produk yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pengolahan yogurt segar menjadi Greek yogurt dengan teknik mikrofiltrasi perlu mempertimbangkan bahan dasarnya dan porositas membran.

PENGARUH LAMA FERMENTASI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus plantarum B1765 TERHADAP MUTU PRODUK (THE EFFECT OF FERMENTATION TIME OF ARABICA COFFEE (Coffea arabica) WITH Lactobacillus plantarum B1765 LACTIC ACID)

UNESA Journal of Chemistry, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi kopi arabika (coffea arabica) dengan bakteri asam laktat (BAL) Lactobacillus plantarum B1765 terhadap mutu produk meliputi mutu mikrobiologi (jumlah BAL), mutu kimia (kadar glukosa, pH, degradasi proteolitik) dan mutu organoleptik (warna, rasa, aroma). Lama fermentasi dilakukan selama 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Pengujian mutu mikrobiologi dilakukan pada produk kopi fermentasi sebelum disangrai, uji mutu kimia dilakukan pada produk kopi fermentasi sebelum dan sesudah disangrai dan uji mutu organoleptik hanya dilakukan pada produk kopi fermentasi setelah disangrai. Data dianalisis dengan ANOVA satu arah dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi berpengaruh terhadap mutu mikrobiologi, mutu kimia dan mutu organoleptik dengan p<0,05. Waktu fermentasi untuk menghasilkan mutu produk terbaik dari segi mutu mikrobiologi, mutu kimia dan mutu oranoleptik dicapai pada waktu fermentasi 96 jam, dengan jumlah BAL mencapai 4,6 x 10-8 CFU/g, kadar glukosa sebelum disangrai 0,471 % dan sesudah disangrai menurun menjadi 0,073 %, pH sebelum disangrai 4,50 dan sesudah disangrai meningkat menjadi 6,52. Gugus amina primer sebagai hasil degradasi proteolitik mencapai 15,9 % sebelum disangrai dan menurun menjadi 6,5 % setelah disangrai. Tingkat kesukaan panelis pada produk kopi fermentasi terhadap warna, rasa dan aroma adalah suka (skor 4) yang masih rendah dibandingkan kopi luwak yang menunjukkan tingkat kesukaannya adalah sangat suka (skor 5).

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER (ALKALOID, FLAVONOID, TERPENOID/STEROID, FENOLIK DAN SAPONIN) DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn.), RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) DAN BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni (L) Jacq.)

Rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn.), rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) dan biji mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacq.) sudah lam digunakan sebagai tanaman obat/jamu. Namun kandungan kimianya belum diketahui dengan pasti. Praktikum ini bertujuan untuk menguji kandungan fitokimia (senyawa-senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, fenolik dan saponin) dari rimpang kencur,rimpang kunyit putih dan biji mahoni. Pengujian untuk Identifikasi Alkaloid menggunakan Metode Culvenor Fitzgerald) sedangkan pengujian untuk identifikasi senyawa flavonoid, terpenoid/steroid, fenolik dan saponin menggunakan metode Liberman Buchard Test. Hasil praktikum menunjukkan bahwa rimpang kencur mengandung senyawa alkaloid dan terpenoid/steroid. Demikian pula untuk hasil pengujian pada rimpang kunyit putih dan biji mahoni.

Alamat korespondensi: Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terfermentasi Aspergillus oryzae Analysis of carbohydrates, proteins and lipids of Leucaena sauce fermented with Aspergillus oryzae

Leucaena leucocephala was one of Mimosaceae family which had high protein content nearly the same value as in Soya beans protein content. L. leucocephala could be used as the substitution of Soya beans in production of soy sauce. Soy sauce was one of fermentation liquid products which had flavor and aroma as meat, and had high nutrition value. The aims of the research were (i) to analyze nutrition value in seeds, koji and moromi including carbohydrate, proteins and lipids and (ii) to know the potency of L. leucocephala as raw material in production of soy sauce by fermentation method with Aspergillus oryzae as inoculums. Fermentation was one of soy sauce production processes that involved two steps: (i) the solid stage fermentation and (ii) the brine fermentation. L. leucocephala was fermented with A. oryzae for 3-5 days to produce koji. Koji was soaked in salt solution 20% (1:5 b/v) then it was fermented for 30 days to produce moromi. Nutritional values in L. leucocephala seeds, koji, and moromi was analyzed, i.e. carbohydrate (sugar reduction and starch), protein, and lipids. Moromi filtrate was added by spices to Leucaena sauce. Finally, preferable Leucaena sauce was tested including flavor, aroma, and color. Preferable data was analyzed by non-parametric statistic; it was Friedman Test and followed Wilcoxon Ranking Method. The result showed that value of reducing sugar in L. leucocephala seeds, koji and moromi were 78.38 mg/g; 119.08 mg/g; and 164.29 mg/g. Starch value of seeds, koji and moromi were 274.36 mg/g; 260.92 mg/g and 179.50 mg/g. The value of dissolved protein in seeds, koji and moromi were 107.44 mg/g; 86.1 mg/g; and 208.56 mg/g. The value of lipids on seeds, koji and moromi was 158.87 mg/g; 51.35 mg/g; and 80.86 mg/g. The data of preferable test on Leucaena sauce's taste was the same as ABC sauce but the aroma of Leucaena sauce had the lowest score than the others. More over, the four kinds of sauce were not different significantly in color. L. leucocephala had potency as raw material in production of soy sauce by fermentation method with A. oryzae as inoculum.

PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SAPI TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT PADA PEMBUATAN YOGHURT JAGUNG MANIS OLEH Streptococcus thermophillus DAN Lactobacillus bulgaricus

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan susu sapi terhadap kadar asam laktat pada pembuatan yoghurt jagung manis oleh Streptococcus thermophillus dan Latobacillus bulgaricus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 7 perlakuan (0%,10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%) dan 4 ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dengan taraf kepercayaan 0.05% untuk membedakan antar perlakuan digunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan penambahan susu sapi berpengaruh terhadap kadar asam laktat pada pembuatan yoghurt jagung manis oleh Streptococcus thermophillus dan Latobacillus bulgaricus.Kata Kunci:Susu Sapi, Sari Jagung, Asam Laktat, Yoghurt