Pola Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Padang Tahun 2012 (original) (raw)
Related papers
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pola asuh orang tua, lingkungan rumah dan kondisi fisik rumah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di wilayahkerja Puskesmas Pasir Putih Kabupaten Muna Tahun 2018. Informan pada penelitian ini yaitu tiga orang ibubalita yang menderita ISPA sebagai informan kunci dan dua orang suami ibu balita yang bersedia menjadiinforman biasa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuaninforman dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuaidengan tujuan penelitian. Data diperoleh dengan melakukan telaah pustaka dan wawancara mendalam kepadasemua informan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadin ISPA pada balita terjadi karenaketidakpedulian dan kurangnya pemahaman ibu balita mengenai pola asuh...
JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan), 2022
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang satu atau lebih organ pernapasan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang dapat berlangsung selama 2 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semerap. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan teknik Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel 106 balita yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Semerap, Kabupaten Kerinci, Jambi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2022. Variabel dependen adalah ISPA, sementara variable independent adalah pengetahuan ibu, tingkat pendidikan ibu dan kepadatan hunian kamar. Analisis menggunakan uji Chi Square dan Cox Regression. Proporsi kejadian ISPA pada balita sebanyak 55,7%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p= 0,007, PR= 1,86) dan kepadatan hunian kamar (p= 0,012, PR= 1,6) dengan kejadian ISPA pada balita. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu (p= 0,618, PR= 0,884) dengan kejadian ISPA pada balita. Faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita adalah pengetahuan ibu dan kepadatan hunian kamar. Diharapkan agar Puskesmas Semerap untuk melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan rutin kepada ibu balita terkait cara pencegahan penyakit menular khususnya ISPA.
AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2017
Acute Respiratory Infection (ARI) is still one public health problem that is important to note, because it is an acute illness and can even cause death in infants in developing countries, including Indonesia. In general, there are three the risk factors of ARI namely environmental factors, individual factors of children, and behavioral factors. The aim of research to find out the environmental risk factors with the incidence of ARI in Toddlers in Public Health Center of Ingin Jaya, Aceh Besar district. This type of research is an analytic survey with cross-sectional study approach. The sample size is calculated using the formula Lemeshow of 100 respondents, samples were taken randomly. Data analysis using Chi-Square test. The results showed that the level of humidity in the home (p= 0,039), smoking habits of family members in the home (p= 0,001), and the habit of using mosquito coils in the home (p= 0,003) as a risk factor for ISPA to children in Region Public Health Center of Ing...
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada anak balita. Terlebih Anak balita yang bertempat tinggal di sekitar industri baja di Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi berisiko mengalami kejadian ISPA, studi dilakukan pada tahun 2019. Kondisi meteorologi dapat menentukan proses pencemaran udara karena merupakan media perantara dan penyebar pencemar sampai ke penerima. Tujuan studi ini untuk mengetahui gambaran kejadian ISPA pada anak balita di sekitar industrI baja menurut kiondisi lingkungan. Metode: Desain studi ini yaitu potong lintang dengan jumlah sampel 96 anak balita. Dilakukan wawancara pada ibu balita. Pengukuran parameter kondisi lingkungan yaitu, suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan jarak rumah dari industri yang dibagi dalam tiga zona, pada zona I radius < 500 meter, zona 2 radius 500-1000 meter, dan zona 3 radius > 1000 meter. Hasil : Anak balita mengalami kejadian ISPA pada suhu ≥ 28,8° C sebanyak 43,1%, pada kelembaban ≥ 80% sebanyak 43,1%, pada kecepatan angin ≤0,5 m/s sebanyak 3,1%, dan jarak rumah pada zona 2 sebanyak 46,9%. Simpulan : Kondisi lingkungan sulit untuk dapat dikendalikan, yang dapat dikendalikan adalah menjaga kondisi tubuh supaya dapat bertahan pada dikondisi yang kurang baik.
Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar
Jurnal Promotif Preventif, 2019
ABSTRAK Balita merupakan kelompok yang berisiko terkena infeksi karena kualitas lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat, serta balita menghabiskan waktunya di dalam rumah dan mempunyai daya tahan tubuh yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kondisi sanitasi rumah terhadap kejadian ispa pada balita. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang dengan kasus 46 orang dan kontrol 46 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dinding rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,084 dan OR=0,758), kondisi lantai rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,880 dan OR=0,698) dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,000 dan OR=0,162). Kondisi dinding rumah dan kondisi lantai rumah bukan merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita Kata kunci : ISPA, kondisi dinding rumah, kondisi lantai rumah dan kondisi ukuran rumah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) salah satu penyakit yang menyebabkan kematian pada kelompok balita. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini adalah anilitik deskritif dengan desain cross sectional. Pengolahan data menggunakan teknik purposive sampling dan uji chi-square. Hasil analisis 77 sampel dengan mayoritas 45 balita (58,4%) dengan status gizi baik, 50 balita (64,9%) dengan imunisasi lengkap, 63 balita (81,8%) terpapar asap rokok, 52 balita (67,5%) ) keluarga berpenghasilan rendah, dan 58 anak balita (75,3%) jumlah anggota keluarga yang tidak memenuhi syarat. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pendapatan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita, dengan nilai p 0,015, dan jumlah anggota keluarga berkorelasi signifikan dengan kejadian ISPA pada balita, dengan nilai p 0,019. Ada 2 faktor yang berhubungan, yaitu faktor pendapatan dan jumlah anggota keluarga.Kata Kunci: Faktor Kejadian ISP...
Jurnal Kesehatan Andalas, 2015
AbstrakAngka kematian akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di negara berkembang sebanyak 20% dimana 1/3 - 1/2 merupakan kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik berupa ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban rumah, kepadatan hunian rumah dan tindakan penduduk yang meliputi kebiasaan merokok dalam rumah, kebiasaan buka jendela dan penggunaan bahan bakar rumah tangga dengan kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional, yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang pada bulan Desember 2013 dengan jumlah sampel 106 ibu yang mempunyai balita. Sampel diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data dari responden dilakukan menggunakan kuesioner dan lembaran observasi. Analisis data menggunakan uji chi square dengan p<0.05 dan 0.0
Gambaran Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Tempat Pembuangan Akhir Sampah Antang Makassar
Journal of Bionursing
Background: ARI (Acute Respiratory Infection) is one of the main causes of death in Indonesia and worldwide. Many toddlers experience ARI in Antang landfill area. In general, Antang landfill area is far from healthy standard. In Puskesmas Tamangapa, ARI cases on children under five were 0.94% in 2018, 1.03% in 2019, 0.38% in 2020, and 0.44% in 2021. Lack of previous studies conducted research in this area. Aim: This study aimed to describe the incidence of ARI on toddlers. Method: This research was descriptive research in that number of sample was 46 toddlers who had suffered from ARI based on the evaluation of the last 3 months from the Puskesmas Tamangapa selected by total sampling. Data collection applied questionnaire as a research instrument. Results: The results revealed that toddlers with ARI were male 29 (63.0%), good nutritional status was 32 (69.6%), complete immunization status by 31 (67.4%), those whose father smoked were 42 (91.3%), exposed to the smell of light garbage...