Analisis kegiatan usahatani budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) di Kota Tual Provinsi Maluku (original) (raw)
Related papers
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics
Desa Tua Nanga merupakan salah satu sentra produksi rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat. Penggunaan input produksi yang belum optimal dan fluktuasi harga jual rumput laut menyebabkan lemahnya posisi tawar petani menjadi kendala yang dihadapi petani. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi lembaga, fungsi, dan saluran pemasaran rumput laut; (2) menganalisis efisiensi saluran pemasaran rumput laut. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran rumput laut terdiri dari petani, pedagang pengepul desa, pedagang besar, eksportir, dan pedagang pengecer. Seluruh lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran, seperti pertukaran, fisik, dan fasilitas. Saluran pemasaran yang efisien adalah saluran pemasaran II (petani – pedagang besar – eksportir) karena memiliki margin pemasaran terendah, farmer’s share tertinggi, dan ...
Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 2016
Seaweed is one of the potential fishery resources that have been developed in Indonesia with good prospects. Because the demand of the seaweed increase it have a appect of the production of seaweed. This is reseach use primary data,secondary data followed with the related literature, using data analysis feasibility revenues (RC Ratio, BEP,PP,ROI) and analysis investment criteria (NPV, Net B/C, IRR). The teknik that use by the fisherman of a seaweed in Pari Island, is a fandemental general realeas teknik the proses star from sead, maintanence of the growing seaweed and cultivation.
Jurnal Perikanan Unram
Usaha budidaya rumput laut ini tidaklah terlepas dari aspek finansial yang meliputi biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan, produksi dan harga jual. Aspek ini sangatlah mempengaruhi kelayakan usaha. Para pembudidaya rumput laut, ketika memulai usaha tidaklah mudah, sehingga memerlukan kemauan yang kuat serta kerja keras untuk menghadapi banyak tantangan dan hambatan seperti kekurangan modal dan tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang kurang maksimal, dan sebagainya. Tujuan penelitian untuk dapat menganalisis kelayakan finansial dari usaha budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) di Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan dengan indikator R/C Ratio, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP) dan Return on Investment (ROI). Penelitian ini dilaksanakan sejak Januari 2022 sampai dengan September 2022 di Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan. Sampel yang digunakan sebanyak 24 responden dengan mengacu pada met...
Prosiding Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis apakah ada perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi rumput laut jenis Eucheuma spinosum dan jenis kappaphycus alvarezi dan (2) mengetahui perbandingan pendapatan usahatani rumput laut dari kedua jenis yang diusahakan petani. Penelitian ini dilakukan di dua desa masing-masing Desa Darawa Kecamatan Kaledupa dan DesaSama Bahari Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara pada Bulan Juni-Agustus 2018. Populasi penelitian adalah petani rumput laut yang berada di kedua desa tersebut sejumlah 232 KK. Jumlah sampel dipilihdengan menggunakan Rumus Slovin sejumlah 37 KK petani rumput laut jenis Eucheuma spinosum dan 15KK petani rumput laut jenis kappaphycus alvarezi. Penarikan smpel dilakukan secara Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : panjang ta...
PERENDAMAN PUPUK UREA DAN TINGKAT KONSENTRASI PADA KARAGINAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii
2020
Euchema cottonii seaweed as carrageenan-producing, growth and development is in need of the quality of light and nutrients such as nitrogen, such as urea. This study aims to determine the combination of long soaking and urea concentration levels that are effective in improving the content of Euchema carrageenan cottonii. This research method uses long immersion urea treatment 2 hours, 4 hours, 6 hours and without immersion (control) and urea concentration of 1 gram, 1,5 gram, 2 gram and wihout of urea fertilizer (control), repeat 3 times. The content of carrageenan in each treatment will be analyzed using ANOVA, followed by HSD test at 95% significance level. The results showed that the best carrageenan content (66.52%) in the treatment of long soaking 2 hours with 2 grams of urea concentration and carrageenan content of the lowest (51.33%) obtained in the treatment of long immersion 6 hours with 1 gram of urea concentration. Carrageenan seaweed Eucheuma cottonii on research generally meets the standards of quality carrageenan for maximum moisture content 35% (SNI Indonesia), and ash content of 15-40% (FAO, FCC), a maximum of 35% (EEC).
Pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan berat bibit awal berbeda di Pantai Pandawa, Bali
Jurnal Biologi Udayana, 2021
Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang sering dibudidayakan oleh masyarakat adalah Eucheuma cottonii. Berat awal bibit yang ditanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan berat bibit rumput laut yang baik digunakan berkisar antara 50-150 gr, namun belum ada penelitian secara detail pada E. cottonii yang ditaman dengan metode rakit apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat bibit awal rumput laut yang baik untuk pertumbuhan E. cottonii pada metode rakit apung dengan bibit diletakkan di dalam kantong. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A dengan berat bibit 50 gr, perlakuan B dengan berat bibit 100 gr, dan perlakuan C dengan berat bibit 150 gr. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Pandawa, Bali, dari bulan Maret-April 2021, dimana data diambil sekali dalam seminggu selama 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan rumput laut meningkat setiap minggunya dan berbe...
Jurnal Manusia dan Lingkungan, 2015
Budidaya rumput laut di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mempunyai kontribusi bagi perekonomian masyarakat pesisir, akan tetapi terdapat kegiatan perikanan seperti penangkapan dan pengolahan hasil laut yang berdampak pada degradasi kualitas air yang berpengaruh langsung kepada hasil produksi rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi baru pengembangan kegiatan budidaya rumput laut secara berkelanjutan yang terbebas dari kegiatan masyarakat dengan melihat faktor ekologis dan daya dukung perairan di Kecamatan Bluto. Metode yang digunakan mengukur kesesuaian ekologis meliputi suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, kondisi dasar perairan, salinitas, DO, nitrat, ortofosfat, pH, BOD, dan COD, serta estimasi hama dan penyakit rumput laut. Selanjutnya data diskoring untuk menentukan kelas kesesuaian dengan pendekatan SIG. Daya dukung perairan di analisis dengan menghitung 60% dari jumlah kawasan yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Bluto memiliki potensi lahan pengembangan rumput laut berdasarkan kelas S1 (sangat sesuai) dan S2 (sesuai bersyarat) seluas 770,19 ha, dan mampu menampung maksimal 42.788 unit rakit rumput laut. Hama dan penyakit yang teridentifikasi di perairan Bluto adalah ikan baronang (Siganus. sp), ice-ice, lumut (Chaetomorpha crassa), dan teritip (Chthamalus stellatus).
Jurnal sosial ekonomi perikanan, 2022
Eucheuma denticulatum termasuk salah satu jenis rumput laut yang telah dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir atau sebagian petani atau nelayan pembudidaya rumput laut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan finansial usaha budidaya rumput laut (E. denticulatum) mengunakan metode Longnet di Pantai Lakeba, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada kelayakan finansial usaha budidaya rumput laut menggunakan longnet. Populasi dalam penelitian ini adalah pembudidaya rumput laut yang menggunakan metode longnet di Pantai Lakeba sejumlah 1 responden. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif berdasarkan kriteria Net Present Value (NPV), R/C (Revenue/Cost) ratio, Payback Period (PBP), danInternal Rate of Return (IRR). Hasil analisis kelayakan ditunjukkan dengan tingkat bunga 12,5% diperoleh nilai NPV positif 487.690.580; R/C Ratio >1 (1,06); PBP selama 3,62 tahun; nilai IRR 41%. Berdasarkan hasil kelayakan menunjukkan bahwa usaha budidaya rumput laut menggunakan metode longnet di Pantai Lakeba, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau secara finansial menguntungkan dan layak dikembangkan.
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, Eucheuma cottonii dimanfaatkan untuk industri farmasi dan makanan sebagai stabilizer, thickhener, gelling agent, additif, dan suspensi. Selain itu, Eucheuma cottonii juga mengandung antioksidan dan serat yang cukup tinggi serta mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Melihat banyak manfaat potensial pada Eucheuma cottonii, hal ini dapat menjadi peluang bisnis bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perairan laut yang dijadikan sebagai lahan budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut merupakan program pengembangbiakan terencana rumput laut pada lahan perairan. Program ini menggunakan metode Long-line yang merupakan salah satu metode yang banyak diminati dalam budidaya rumput laut dan cocok untuk diterapkan di desa Bajo, Halmahera Selatan dengan komoditas kelautan menjadi potensi utama daerah ini. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya rumput laut diharapkan dapat menjadi alternatif pendapatan masyarakat desa Bajo. Konsep ditanamkan adalah konsep pemberdayaan yang berbasis Education for Suistainable Development (ESD) dengan tetap menjaga kearifan lokal. Selain menjadi sumber tambahan penghasilan, program ini diharapkan dapat semakin membuka lebar lapangan kerja dan peluang usaha sampingan di desa Bajo. Dalam skala yang lebih makro, pengembangan potensi laut ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan. Kata kunci : Eucheuma cottonii, rumput laut, budidaya, long-line, desa Bajo, ESD.
Pelatihan Wirausaha Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii DI Desa Koloray Kecamatan Morotai Selatan
Jurnal Abdi Insani
Pulau Morotai merupakan kawasan pengembangan budidaya rumput laut. Namun saat ini terdapat kendala yang dihadapi oleh pembudidaya yaitu penyakit ice-ice dan pengelolaan hasil. Upaya pengelolaan dan pemanfaatan potensi budidaya rumput laut di pulau kecil secara optimal dapat dilakukan melalui pembinaan usaha kecil, menegah dan mikro (UMKM). Tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan pendampingan dalam proses pembudidayaan rumput laut yang baik, sedangkan manfaat yang didapat dari pengabdian ini yaitu diharapkan dapat menghasilkan bibit yang berkelanjutan serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir. Pelaksanaan Pengabdian ini dilakukan di Desa Koloray Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara. Subjek dalam kegiatan ini adalah kelompok tani Rumput Laut Desa Koloray. Proses pelaksanaan pengabdian ini meliputi: pemetaan potensi lahan budidaya, pemetaaan aspek SDM masyarakat, sosialisasi program, serta pelatihan penguatan kelembagaaan dalam ...