Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi DI Wilayah Kerja UPT.PUSKESMAS Kertak Hanyar Kabupaten Banjar (original) (raw)

Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar

2020

Anak balita merupakan golongan yang paling rawan terhadap masalah gizi. Status gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pendapatan keluarga, frekuensi makan dan pola asuh ibu secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi kota Makassar. Jenis penelian yang digunakn dalam penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah anak balita dengan tekhnil pengambilan Purposive Sampling dengan jumlah 61 sampel. Hasil penlitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,002). Variabel pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,020). Variabel pola asuh memliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak...

Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi

JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

ABSTRAK Masalah gizi kurang merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi baik dalam jangka waktu pendek mapun panjang. Kejadian status gizi kurang di Puskesmas Paal V pada tahun 2018 sebesar 2,1%. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, partisipasi ibu dalam posyandu, pola asuh, penyakit infeksi, tingkat risiko pencemaran jamban, dan tingkat risiko pencemaran sarana air bersih dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 balita kasus dan 32 balita kontrol. Sampel kasus adalah ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang 24 orang. Sampel kontrol adalah ibu yang memiliki balita dengan status gizi baik sebanyak 24 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian diketahui bahwa % responden memiliki balita dengan status gizi kurang, 50% responden ...

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Tahun 2019

2020

Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya manusia yang berkualitas yang sehat, cerdas, dan produktif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, Kec. Koto Tangah Kota Padang. Jenis Penelitian ini bersifat analitik dengan desain Cross Sectional Study . Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah pada bulan April – Juni 2019. Populasi pada penelitian ini yaitu semua balita usia 7-59 bulan yang berjumlah 1647 anak balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Estimasi Proporsi dengan alokasi proporsional, dan didapatkan sampel berjumlah 44 sampel. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik ibu, (pendidikan,umur), pekerjaan ibu, riwayat pemberian ASI eksklusif, dan pengetahuan ibu yang dikumpulkan dengan metode wawancara melalui kuesioner. Sedangkan data status gizi dikumpulka...

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Harian Tahun 2016

2018

Children who experience less nutrition and malnutrition will impact seriously against future generations, children who suffer from nutritional deficiency will have physical growth and impaired mental development. Nutritional causes less not only due to the lack of food but also because of infectious diseases. Children who get good food but because the sore often diarrhea or fever can suffer from diseases less nutrition. This research aims to know the factors associated with childhood nutritional Status in the region Harian Dolok Sub Health Center Sigompulon 2016. This type of research is survey design the research design with a cross secsional. The population in this research is all the toddlers who visit clinics in Harian from January to March 2016-2016 as much as 2369 toddlers. The sample contained as many as 71 people are toddlers. Data analysis using univariate analysis, bivariat and multivariate. The results showed that there is a relationship between the knowledge of mothers w...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA KELOMPOK LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PETANG I KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

ABSTRAK Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular yang mana patofisiologinya tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal. Semua definisi hipertensi adalah angka kesepakatan berdasarkan bukti klinis (evidence based) atau berdasarkan konsensus atau berdasar epidemiologi studi meta analisis. Bila tekanan darah diatas batas normal, maka dikatakan sebagai hipertensi. Hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, yakni hipertensi primer/essensial dan hipertensi sekunder, dan berdasarkan derajat penyakitnya. Angka insiden hipertensi sangat tinggi terutama pada populasi lanjut usia, usia di atas 60 tahun, dengan prevalensi mencapai 60% sampai 80% dari populasi lansia. Di Indonesia, pada usia 25-44 tahun prevalensi hipertensi sebesar 29%, pada usia 45-64 tahun sebesar 51% dan pada usia >65 tahun sebesar 65%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Petang I, Kabupaten Badung tahun 2016. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross-sectional study dan menggunakan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan berjumlah 112 orang yang diambil secara konsekutif pada posyandu lansia yang di tujuh banjar di desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Hasil Penelitian dengan uji chi-square dan Fisher Exact Test menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara genetik (p = 0,019; RP = 1,417; IK 95% 1,069 sampai 1,877), olah raga (p = 0,017; RP = 1,424; IK 95% 1,069 sampai 1,895), dan tingkat stress (p < 0,0001; RP = 2,043; IK 95% 1,184 sampai 2,141) dengan kejadian hipertensi. Sedangkan jenis kelamin, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi.Prevalensi hipertensi pada kelompok lansia cukup tinggi yakni 69% dan terdapat hubungan yang bermakna antara genetik, olah raga, dan tingkat stress dengan kejadian ISPA pada lansia. Rekomendasi dalam upaya penurunan angka kejadian hipertensi berupa peningkatan sikap dan pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya suatu penyakit khususnya hipertensi dengan cara penyuluhan kesehatan. ABSTRACT Hypertension is a manifestation of hemodynamic balance disorder of the cardiovascular system which the pathophysiology can not be explained by just one single mechanism. All the definition of hypertension is the number of agreements based on clinical evidence (evidence based) or by consensus or meta-analysis based on epidemiological studies. The problem is how mmHg in blood pressure that can be called normal, so that when blood pressure above the normal price of the deal, then he will be regarded as hypertension. Hypertension can be classified based on the cause, namely primary hypertension / essential and secondary hypertension, and based on the degree of illness. Hypertension incidence rate is very high, especially in the elderly population, aged over 60 years, with a prevalence of 60% to 80% of the elderly population. In Indonesia, at the age of 25-44 years the prevalence of hypertension by 29%, at the age of 45-64 years by 51% and in those aged> 65 years was 65%. The purpose of this study is to Know the factors associated with hypertension in the elderly groups in UPT Puskesmas Petang I working area, Badung district year 2016. This research is an analytic study with cross-sectional design and the use of a retrospective approach. The sample was 112 people taken consecutively at Posyandu lansia in seven banjar in Petang village Research results by chi-square test and Fisher Exact Test states that there is a significant relationship between genetic (p = 0.019; RP = 1.417; CI 95% 1.069 to 1.877), sport (p = 0.017; RP = 1.424; CI 95% 1.069 to

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita DI Posyandu Kunir Putih 13 Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakartatahun 2015

2016

Latar Belakang : Menurut FAO, IFAD, dan WFP tahun 2012 melaporkan > 100 juta balita mengalami kekurangan berat badan, kekurangan pangan ini menjadi penyebab kematian 2,5 juta anak setiap tahun. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di posyandu Kunir Putih 13 wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Tahun 2015. Metode Penelitian : Metode penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu ibu yang memiliki anak usia 6-59 bulan berjumlah 55 orang. Teknik sampel menggunakan accidental sampling, berjumlah 44 orang. Uji validitas menggunakan product moment dan uji reliabilitas menggunakan spearman brown. Analisis bivariat dengan korelasi spearman rank, dan analisis multivariat dengan analisis regresi dan korelasi ganda. Hasil Penelitian : Hasil analisis pengaruh pola asuh, infeksi penyakit, asupan makanan, pelayanan kesehatan, ketahanan pangan, kesehatan lingkungan, ASI Eksklusif, M...

JARAK KELAHIRAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA FAJAR TAHUN 2016

Jurnal Endurance, 2020

Toddlers are the age group that most often suffer from nutritional problems. According to WHO the number of malnourished sufferers in the world reaches 104 million children and malnutrition is the cause of one third of all causes of child death worldwide. One of the factors that influence nutritional status is an intermediate factor, an environmental factor and a mother factor that includes the number of children under five and birth spacing. This study aims to determine the relationship between birth spacing and nutritional status of children under five in the working area of Muara Fajar Public Health Center in 2016. This type of research is quantitative with cross sectional design. The sampling technique used accidental sampling, the population in this study were all mothers who had toddlers totaling 221 people with a sample of 86 people. Data collection uses primary data with questionnaire sheets. The analysis used is univariate and bivariate with chi square test. The results obtained by the value of Pvalue = 0.00. From the research conducted it can be concluded that there is a relationship between birth spacing and the nutritional status of toddlers.