Ekspresi Politik Generasi Millenial Pada Pilgub Bali Tahun 2018 (original) (raw)

Partisipasi Politik Generasi Milenial terhadap Fenomena Golput dalam Pemilu di Indonesia

General Election is one of implementation on democracy concept and also as a form of distribution of citizen’s vote to fulfillment the citizen’s rights. People in the country who have right to follow the election is all of citizen who have 17 years old and residence identification card. Citizen who have 17 years old is classified as milenial’s generation which just now following the election, so abstain’s numbers on milenial’s generation worried will be high as a consequence of lowe sosialization and sympaty to electoral. Technology’s development make the millenial’s generation quickly to pervade the report of electoral mechanism and electoral participant, so as relay for the development of a country, milenial’s political participation is so required to eforts to understand about the importance of election, so can reduce the abstain on milenial’s generation. Keywords : Political Participation, General Election, Abstain, and Millennial

Perilaku Pemilih Milenial dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2018 di Kota Makassar

FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 2018

Artikel ini membahas tentang perilaku pemilih milenial dalam pemilihan gubernur Sulawesi selatan tahun 2018 di kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis berdasarkan indikator yang diambil dari teori Gaffar tentang perilaku pemilih yaitu: Pendekatan sosiologi, pendekatan psikologi dan pendekatan pilihan rasional. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa perilaku pemilih milenial dalam pemilihan gubernur Sulawesi selatan tahun 2018 di kota Makassar, pada proses pemilihan umum gubernur Sulawesi selatan khususnya di kota Makassar perilaku pemilih milenial dalam menentuukan pilihannya lebih dominan pada pilihan rasional dengan pertimbangan kinerja dan program kerja yang ditawarkan, walapuntidak dapat dipungkiri bahwa pendekatan sosiologi dan pend...

Persepsi Pemilih Milenial Dalam Pemilu Serentak 2019 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Jurnal Adhyasta Pemilu, 2021

The 2019 General Elections are legislative elections and presidential elections that are held simultaneously on the same day. This is done by the Constitutional Court Decision Number 14/PUU-X/2013 on the implementation of the elections, which aims for budget efficiency, influencing commitment to strengthen political parties in permanent coalition to strengthen their power base in state institutions, and also strengthen the presidential system. This research examines the issue of millennial voter generation in the 2019 simultaneous general election. This research use qualitative research methods. The findings of this research are: (1) Millennial generation in the Special Region of Yogyakarta said that most of them get electoral information through social media, (2) The underlying factor for millennial voters came to the polls, which was to realize the election as an important means for democracy, (3) Millennial voters said they have problems, namely confusion in determine their choic...

Gibran dan Panggung Politik Milenial

CitraPedia, 2020

Mewakili zamannya, Gibran harus tampil sebagai politisi milenial yang bisa menjadi sentrum literasi politik generasi milenial urban. Literasi politik milenial mengandaikan prinsip rasionalitas pilihan berbasis kreatifitas dan inovasi program untuk melompat jauh ke depan. Inilah panggung politik milenial yang merepresentasikan cara anak muda membangun ekosistem politik yang cerdas dan sehat.

Analisis Perilaku Pemilih Generasi Milenial Dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 DI Sulawesi Selatan

2020

Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui perilaku pemilih generasi milenial dan menganalisis perbedaan perilaku pemilih generasi milenial dalam pelaksanaan Pilkada serentak Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-Wakil Bupati Tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan perilaku pemilih dan didukung dengan data kuantitatif untuk menganalisis perbedaan perilaku pemilih generasi mileneal dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018 di Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan pada Tiga kabupaten yakni Kabupaten Jeneponto (etnis Makassar), Kabupaten Wajo (etnis Bugis), dan Kabupaten Tana Toraja (etnis Toraja). Hasil yang diperoleh : Hasil penelitian yang dilakukan pada tiga kabupaten yakni Wajo, Jeneponto dan Tator menunjukkan, tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku pemilih generasi milenial dalam memilih pasangan calon kepala daerah, baik dari Wajo yang mewakili suku bugis, dan Jeneponto yang mewakili suku Makassar maupun Tat...

Partisipasi Politik Pemilih Milenial pada Pemilu di Indonesia

Jurnal Politikom Indonesiana, 2020

Pemilu merupakan suatu bentuk sarana berdemokrasi dalam suatu Negara. Pemilu juga merupakan bentuk pemenuhan hak warga Negara dalam mengeluarkan suara. Dan suatu Negara tidak dapat terlepas dari generasi Milenial sebagai estafet penerus pembangunan suatu Negara di masa depan selain itu tingginya kewenangan hak pilih dikalangan Milenial menjadi salah satu ketertarikan tersendiri bagi setiap tim sukses, hanya saja pemilih Milenial dengan kemajuan teknologi membuat beberapa miss informasi yang didapat generasi milenial yang tentunya akan berpengaruh terhadap calon pilihannya selin itu tim sukses memiliki tantangan tersendiri untuk mengajak mereka memilih calon yang masing tim sukses siapkan. Artikel ini dibuat bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana partisipasi Generasi Milenial dalam mempergunakan hak suara mereka pada penyelenggaraan pemilu. Dengan pendekatan kualitatif serta metode studi literatur yaitu dengan mencari berbagai referensi mengenai partisipasi pemilih ...

Representasi Pesan Politik Generasi Milenial Dalam Program E-Talk Show TV One

2021

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna denotasi, konotasi dan mitos pada teks dan gambar dan mengetahui representasi pesan politik generasi milenial dalam program E-Talk Show episode “Melek Politik: Milenial Zaman Now” di TV One. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan model semiotika Roland Barthes. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan penelusuran informasi dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pesan yang disampaikan dalam program ini adalah milenial memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan keadilan, pengakuan, dan identitas di masyarakat. Kedua, indeks demokrasi menurun karena kritik masyarakat dominan diabaikan. Ketiga,demonstrasi mahasiswa merupakan kegiatan yang terjadi setiap tahun. Keempat, kekuasaan identik dengan politik. Kelima, seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga politik (political family) cenderung akan menjadi orang yang berprofesi di bi...

Marketing Politik Calon Legislatif Generasi Milenial

Journal of Civic Education

Penelitian ini membahas tentang calon legislatif generasi milenial yaitu Manufer Putra Firdaus. Manufer merupakan calon legislatif termuda yang berhasil memenangkan pemilu legislatif DPRD Kota Padang pada tahun 2019. Kemenangan yang diperoleh Manufer merupakan wujud dari keberhasilan pemasaran politik yang dilakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi pemasaran politik Manufer Putra Firdaus serta faktor-faktor pendukung keberhasilan pemasaran politiknya. Dalam meneliti penulis menggunakan kerangka teori pemasaran politik 3P dari Adman Nursal dan 4P dari Firmanzah. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif, yang untuk memperoleh datanya, penulis menggunakan metode melalui wawancara mendalam kepada narasumber serta ditambah dengan studi dokumentasi, yang kemudian data tersebut dianalisis menggunakan teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya strategi pemasaran politik Manufer Putra Firdaus dilakukan dengan tiga metode yaitu pemasar...

Pemuda Dan Pemilu 2024 Gili

2023

Pemilu 2024 memiliki posisi sangat strategis untuk memperkuat konsolidasi demokrasi, terlebih berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) di tahun 2020 indeks demokrasi di Indonesia mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, skor Indonesia (6,30) tertinggal dari dua negara tetangga, yaitu Malaysia (7,19) dan Timor Leste (7,06). Indonesia menempati urutan Ke-64 pada ranking global. Meskipun kemudian indeks demokrasi Indonesia tahun 2021 mengalami kenaikan, berdasarkan data terbaru dari The Economist Intelligence Unit (EIU), dirilis Februari 2022, skor rata-rata indeks demokrasi Indonesia mencapai 6,71. Skor ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020. Dengan nilai tersebut peringkat Indonesia naik dari 64 menjadi 52. Tetapi meskipun terjadi perbaikian indeks skor demokrasi, ternyata masih masuk kategori flawed democracy (demokrasi cacat). Indeks demokrasi ditentukan lima variabel, yaitu : Pertama, penyelenggaraan pemilu. Kedua, pluralisme. Ketiga, fungsi pemerintahan. Empat, partisipasi politik. Kelima, budaya politik dan kebebasan sipil. Salah satu penyebab turunnya indeks demokrasi sebuah negara terletak pada kebebasan sipil dan kultur politik, terutama menguatnya intoleransi dan politik identitas, menjadi keniscayaan bagi semua komponen bangsa untuk berusaha menciptakan tradisi berkontestasi politik secara subtansi, berintegritas moral, dan berkomitmen kebangsaan di Pemilu 2024.