Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Balance Scorecard Dan Pemahaman Maqosid Syariah (original) (raw)

Pengukuran kinerja dengan mengunakan balance scorecard yang terintergrasi dengan maqosid syariah pada LAZIS Al Haromain Cabang Malang

2018

INDONESIA: Dalam rangka mencapai pelayanan yang baik dan bertanggung jawab, suatu LAZIS perlu melakukan pengukuran kinerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pengukuran kinerja balance scorecard. Mengingat LAZIS Al Haromain cabang Malang Raya merupakan organisasi nirlaba yang berpegang teguh pada syariat islam, pengukuran kinerja balance scorecard haruslah terintergrasi dengan maqosid syariah. Tujuan utama dilakukanya pemgukuran ini adalah untuk mengetahui kinerja yang dilakukan LAZIS Al Haromain cabang Malang Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, koesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan caramengukur masing-masing perspektif balance scorecard, yang terdiri dari perspektif keuangan yang terintergrasi maqosid syariah, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dari hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan kinerja LAZIS Al...

Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Balance Scorecard

ETIKONOMI, 2015

The aim of this research is to measure the performance of Islamic banking using balance scorecard. Performance of Islamic Banking is seen with the Balanced Scorecard is used there are four perspectives, namely: finance, banking / internal business perspective, learning and growth, however in this study used only three perspektif , minus the customer's perspective. The third perspective is transformed into the five components of performance measurement variable Banking. The result of this research is learning and growth perspective for shariah compliance, legal, and institution has a very good score. For fundraising, financing performance and services for Islamic banking shariah compliance perspective has a good score. From financial report and social legitimacy has a good scoreDOI: 10.15408/etk.v12i1.1900

Pengukuran Kinerja Dengan Perspektif Balanced Scorecard DI Perusahaan (Amdk) Pt. Ahlus Shafa Wal Wafa

JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization

Perusahaan (AMDK) PT. Ahlus Shafa wal Wafa memiliki usia yang masih muda. Pada saat ini air minum “MaDa” memiliki segment pasar pada jama’ah hingga wali santri yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan karena PT. Ahlus Shafa wal Wafa hingga saat ini belum pernah melakukan pengukuran kinerja. Proses pengukuran kinerja dilakukan dengan pendekatan perspektif balanced scorecard (BSC) dan menggunakan data tiga tahun terakhir mulai tahun 2018 sampai tahun 2020. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mulai tahun 2018 hingga tahun 2020, kinerja PT. Ahlus Shafa wal Wafa berada pada kondisi yang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi 10 key performance indikator (KPI) yang digunakan, 3 (tiga) KPI mengalami penurunan, 5 (lima) KPI relatif stabil, dan 2 (dua) KPI mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut menjadikan PT. Ahlus Shafa wal Wafa sebagai perusahaan dengan usia muda yang terbilang cukup baik dan sema...

Harmonisasi Pengukuran Kinerja Bank Syariah: Maqasid Shariah Index Dan Rasio Keuangan

HUMAN FALAH: Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

This paper aims to analyze the performance of Islamic Rural Banks in West Sumatra Province. This paper uses the quantitative method. The population of this research was all Islamic Rural Banks in West Sumatra Province of seven banks. The paper uses The seven Islamic Rural Banks annual reports within 2018-2020 from website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). The analysis uses the Integrated Maqashid al-Shariah based Performance Measure (IMSPM). The results showed that the performance of the Islamic Rural Banks in the Maqashid Syariah Index with the highest achievement on the object of faith (din) for a period of three years. The study found that there were no activities for the Islamic Rural Banks on the object of intellect ('aql) and on the object of posterity (nasl).The results of performance measurement with the IMSPM model can be a notification for Islamic Rural Banks in West Sumatra regarding more efforts to realize maqashid shariah in the Islamic banking industry.

Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Bagian Marketing Dengan Balanced Scorecard ( Studi Kasus Pada Divisi Marketing Bank Bni Syariah Kantor Cabang Yogyakarta )

2018

Performance measurment is a method used by a manager in a company to obtain information about achievement levels. Balanced Scorecard is one method in measuring performance, in addition to considering the financial factors as well as non financial factors. The object of performance measurement in this research is marketing division of BNI Syariah Branch Yogyakarta by considering 4 prespektive, those are: financial prespective, costomer prespective, internal business prespective, and also growth and learning prespective. This research shows that the performance of Marketing Division of BNI Branch Yogyakarta is good, the result sows that: financial prespective, marketing division always reach the target every year from 2015-2017. The Costomor prespective, tated well with the final score is 179.33. internal business prespective, considered good because the active marketing division in making product innovation, deeping of the needs of costomers. The growth and learning perspective with ...

Pengukuran Kinerja Lembaga Keuangan Syariah BMT As-Salam Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

2019

Selama ini pengukuran kinerja keuangan yang umum dipergunakan dalam lembaga keuangan adalah pengukuran kinerja keuangan. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi lembaga keuangan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup lembaga keuangan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja keuangan saja dipandang tidak lagi memadai, sehingga dikembangkan suatu konsep “Balanced Scorecard.†Pengukuran kinerja dengan metode ini meliputi pengukuran dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja BMT “As-Salam†dilihat dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lembaga BMT “As-Salam†dalam perspektif keuangan, pencapaian ROI 218.67% , rasio operasi 2.24% dan nilai pr...

Implementasi Konsep Balanced Scorecard (BSC) Berbasis Syari’ah Dalam Pengukuran Kinerja

Jurnal Manajemen

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja PT Mutiara Global Industry dengan menggunakan metode balance scorecard berbasis syariah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengukuran kinerja PT Mutiara Global Industry dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Aspek Syariah di dalam perspektif keuangan adalah sumber modal dan alokasi laba untuk zakat, infak dan sedekah. Di dalam perspektif pelanggan adalah bagaimana menepati janji kepada pelanggan dengan selalu bersikap sidik, tabligh, amanah dan fathonah. Dalam perspektif internal bisnis proses dititik beratkan pada itqan, bekerja dengan kualitas sempurna dan tuntas serta ihsan, selalu merasa diawasi Allah. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah mengontrol amal ibadah dan menuntut ilmu syar'i. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan PT Mutiara Global Industry. Dari penelitian ini di dapatkan bahwa secara umum kinerja PT Mutiara Global Industry hasilnya kategori baik (skor ; 3,46875). Nilai akumulasi hasil akhir perspektif keuangan skor 0,96875, perspektif pelanggan skor 0,9375, perspektif internal proses bisnis skor:0,75 dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan skor 0,8125. Untuk peningkatan kinerja PT Mutiara Global Industry direkomendasikan untuk (1) peningkatan pelaksanaan sistem ISO, (2) peningkatan pembinaan dan pelaksanaan ibadah karyawan, (3) peningkatan komunikasi dan pelayanan kepada pelanggan (4). Peningkatan kualitas proses dan produk, (5). Peningkatan manajemen persediaan yang akan berdampak kepada ketepatan waktu produksi. Kata kunci : Pengukuran kinerja, balance scorecard, syariah, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.

Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja

BALANCE : JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS

The purpose of this study was to determine the performance of the Dwi Sari Lubuklinggau Mother and Child Hospital measured using the Balanced Scorecard. This research is a qualitative descriptive study. The operational variable of this research is performance measurement with four perspective indicators in the balanced scorecard namely financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, learning and growth perspective. Data sources used in this study are primary data obtained from questionnaire results for patients and hospital employees and interviews. Secondary data is in the form of hospital profiles and financial data and hospital data. The data analysis technique used is descriptive analysis. The results showed that Dwi Sari Lubuklinggau's Mother and Child Hospital so far in measuring financial performance is only based on financial reports by looking at revenue growth and has not yet implemented performance measurement with a balanced scorec...

Maqasid Syariah dalam Pengukuran Kinerja Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia

2018

Paradigma profit oriented dan komersialisasi bank syariah di Indonesia sejatinya bukan satu-satunya tujuan lembaga tersebut. Tetapi ada yang lebih urgen dan penting sekali, yakni maqasid syariah. Jawaban dari fenomena tersebut, di sikapi oleh peneliti, akademisi serta praktisi dengan mengembangkan konsep pengukuran kinerja perbankan syariah yang sesuai dengan prinsip dan tujuan syariah. Konsep dan gagasan yang di kembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya masih belum mengakomodir seluruh indikator-indikator dan rasio pengukuran kinerja perbankan syariah. Sehingga di butuhkan pengembangan dan kolaborasi antara indikator-indikator yang diperlukan untuk mengukur kinerja perbankan syariah di Indonesia, yang selanjutnya akan di bahas dalam artikel ini.