Strategi Pengembangan Agribisnis Ternak Sapi DI Kabupaten Sumbawa Barat (original) (raw)

Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis DI Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2017

Abstrak - Sapi potong merupakan salah satu ternak ruminansia yang mempunyai kontribusi terbesar sebagai penghasil daging. Selama ini produksi daging sapi di Indonesia belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang cenderung meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, pemerintah melakukan impor daging sapi dan bakalan antara lain Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis tenaga kerja, modal, teknologi dan pasar yang mempengaruhi jumlah populasi sapi potong dan menentukan strategi pengembangan usaha ternak sapi potong. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi linier berganda dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara serempak variabel tenaga kerja, modal, teknologi dan pasar terima Ha tolak H0 dan signifikan terhadap jumlah populasi sapi potong. Secara parsial variabel tenaga kerja, modal, teknologi dan pasar ter...

Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Bali di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Musamus Journal of Agribusiness

Peternak sapi bali di Wilayah Kecamatan Moyo Hulu mempunyai beberapa permasalahan yaitu ketika memasuki musim hujan atau musim tanam peternak mengalami kesulitan dalam mencari pakan untuk ternak karena kebanyakan peternak juga berprofesi sebagai petani. Permasalahan juga terdapat dalam hal biaya produksi, yang berpengaruh terhadap penerimaan serta pendapatan para peternak sapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usaha ternak Sapi Bali di Desa Marga Karya Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini dilakukan di Desa Marga Karya, Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa. Penentuan sampel peternak responden menggunakan Quota Sampling, yaitu sebanyak 45 responden. Pengumpulan data menggunakan 3 strata berdasarkan kepemilikan ternak, dengan masing-masing strata sebanyak 15 responden. Stara 1 = 1-5 ternak. Strata 2 = 6-10 ternak dan Strata 3 = >10 ternak. Analisis data menggunakan analisis biaya, pendapatan kotor dengan analisis dinamika ternak dan pendapa...

Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap DI Kabupaten Sumbawa Barat

Jurnal Bisnis Tani

Capture fisheries have great potentials to be developed in West Sumbawa Regency, but there are still some problems that need to be addressed. The purpose of this study is to formulate a capture fisheries development strategy in West Sumbawa Regency. The research was conducted in Taliwang and Poto Tano Subdistricts which were selected by purposive sampling because it was the area with the largest number of fishers. Research respondents were determined as many as 30 people consisting of fishermen and stakeholders in the field of capture fisheries. The method used in this research is descriptive research method. Research data were collected using survey techniques through direct interviews guided by the research questionnaire. Then the data collected were analyzed using SWOT analysis to formulate a capture fisheries development strategy. From the results of the SWOT analysis, it was found that the chosen strategy was the SO (Strength Opportunity) strategy which includes expanding the market by carrying out processing to create added value and competitiveness of capture fisheries products, developing the use of appropriate, effective, efficient and environmentally friendly capture fisheries technology, and optimizing the role of government and institutions to increase production and implement sustainable capture fisheries development policies.

Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Jurnal GICI, 2022

Dalam upaya pengembangan usaha sapi potong, yang perlu diperhatikan ialah peningkatan permintaan yang ada harus dibarengi dengan produksi yang terus bertambah sehingga dapat berkelanjutan. Seiring dengan bertambahnya pengusaha ternak sapi potong membuat persaingan semakin ketat sehingga perlu memperhatikan strategi baik internal maupun ekternal yang digunakan. Pemilihan strategi yang tepat akan membuat usaha yang dijalankan dapat berkembang secara baik. Guna memahami strategi tersebut, penelitian ini menggunakan analisis SWOT dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Mengumpulkan data dari informan yang diwawancarai. Hasil analisis menunjukan terdapat faktor internal Kekuatan, kelemahan dan Faktor eksternal Peluang, Ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha ternak sapi potong di CV. Mutis Indotama. Adapun strategi pengembangan yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan usaha ternak sapi potong pada CV. Mutis Indotama diantaranya: 1). Memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan terus membangun relasi hubungan baik dengan pihak lain demi meningkatnya eksistensi usaha sapi potong. 2). Meningkatkan kualitas sapi dengan mengoptimalkan pakan hijauan untuk memenuhi permintaan pembeli sesuai SOP. 3). Mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan peluang peluang pasar yang ada. 4). emanmfaatkan akses transportasi yang memadai, memperhatikan legalitas ijin untuk kontinuitas pengiriman sapi. 5). Memanfaatkan kemudahan mengurus legalitas untuk memperluas pasaran.

Strategi Pengembangan Agribisnis Sapi Potong di Kabupaten Mamuju

JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis), 2021

This study aims to analyze the factors that influence the development of beef cattle agribusiness in Mamuju Regency and formulate alternatives and strategic priorities that can be applied in the development process. This research was conducted in Mamuju Regency, West Sulawesi. Respondents in this study were determined by purposive sampling by interviewing thirty-three informants who were also respondents. This research is a qualitative descriptive study which is supported by data which is analyzed quantitatively. This study identifies internal and external factors which are then analyzed using an internal external matrix (IE). The results of the IE matrix are used as a reference for developing a development strategy using the SWOT matrix. The alternative development strategy obtained is then analyzed using QPSM to determine the priority of the strategy that will be carried out. The results showed that the IE (Internal External) Matrix was in cell V, namely Concentration through Horizontal Integration. This strategy is then formulated in the SWOT Matrix and results in seven development strategies. The strategy is analyzed using QSPM to determine the priority of the resulting strategy for the development of beef cattle agribusiness in Mamuju Regency. Based on the results obtained from QSPM processing, three priority strategies were obtained for Beef Cattle Agribusiness Development in Mamuju Regency according to the order, namely 1). Encouraging the formation of organizations at the village level either Bumdes or cooperatives to support beef cattle development efforts, 2). Encouraging an increase in population in high feed areas with government or private capital intervention for Bali cattle, and 3) Strengthening the institutional role of breeders both in terms of management and their role to empower group members.

Strategi Pengembangan Sektor Ekowista DI Kabupaten Sumbawa

Nusantara Journal of Economics, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif strategi bagi pengembangan potensi ekowisata Batudulang Kabupaten Sumbawa. Proses penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai strategis, lingkungan internal dan eksternal serta faktor-faktor pendukung dan penghambat. Proses selanjutnya yaitu menetapkan isu-isu strategis menggunakan teknik analisis SWOT. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan juga diperoleh dengan teknik purposive sampling, seperti wawancara kepada (1).Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten Sumbawa,(2). Sekretaris Desa Batudulang, (3)kelompok sadar wisata desa Batudulang, (4).Wisatawan dan (5).Masyarakat lokal. Strategi pengembangan ekowisata yang diperoleh dari hasil analisis SWOT yang disusun menggunakan matriks SWOT. Adapun strategi dari hasil analisis ini adalah yang pertama strategi yang bersumber dari s...

Potensi Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Menuju Pengembangan Agribisnis Berbasis Susu DI Kabupaten Banyumas

PROSIDING SEMINAR TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN, 2020

Kabupaten Banyumas masih potensial untuk pengembangan peternakan sapi perah. Artikel ini disusun untuk mengetahui location quotient (LQ) kecamatan yang ada di kabupaten Banyumas untuk dapat menentukan lokasi basis pengembangan. Metode penelitian menggunaan telusur data sekunder dan analisis LQ. Lima kecamatan yang memiliki potensi terbaik yakni kecamatan Pekuncen, Baturraden, Cilongok, Sumbang, dan kecamatan Gumelar. Sedangkan strategi pengembangan ditekankan pada strategi ofensif yang dibahas dalam artikel.

Strategi Peningkatan Mutu Susu Kuda DI Kabupaten Sumbawa

Jurnal TAMBORA

Susu kuda sumbawa merupakan produk pangan bergizi hasil perahan kuda yang diternak secaraekstensif dengan pemanfaatan lar oleh para peternak. Susu yang terkumpul kemudian dijual langsungtanpa proses pengolahan oleh peternak. Biasanya peternak menjual dan mengemas susu kuda dalambotol bekas air mineral. Proses pengolahan dan kemasan yang tidak sesuai standard dapat berakibatpada penurunan daya saing dan mutu produk. Menurut SNI 01-6054-1999, syarat mutu susu kudameliputi keadaan bau asam menyengat, rasa asam, warna putih, penampakan cair; tidak terdapat bendaasing; bobot jenis minimal 1,020; lemak minimal 1,3%; protein minimal 2%; pH minimal 3; tidak adapati; bahan padatan tanpa lemak minimal 5,5%; cemaran logam meliputi timbal (Pb) maksimalmaksimal 0,3 mg/kg, tembaga (Cu) maksimal 20 mg/kg, seng (Zn) maksimal 40 mg/kg, timah (Sn)maksimal 40 mg/kg, raksa (Hg) maksimal 0,03 mg/kg; arsen maksimal 0,1 mg/kg; cemaran mikrobabacteri coliform < 3 APM/ml; tidak ada bahan tambahan makanan...