PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Indigofera sp. SEBAGAI PAKAN HIJAUAN BERKUALITAS TINGGI MELALUI APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR: 1. PRODUKSI HIJAUAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI TANAH (original) (raw)

REKAYASA PUPUK ORGANIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP POTENSI HASIL TANAMAN JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.)

Jurnal Agro, 2014

Penelitian rekayasa pupuk organik dan pengaruhnya terhadap potensi hasil tanaman jagung hibrida (Zea mays L.) telah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Univesitas Padjadjaran sejak Desember 2013 sampai akhir Februari 2014, bertujuan untuk mengetahui pengaruh formula pupuk organik dan dosis terhadap potensi hasil tanaman jagung hibrida. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak kelompok dengan satu faktor perlakuan, yaitu formula pupuk organik A 4 t ha-1 (kompos: jerami 30%, kasmur 10%, limbah buah nenas 20%, kohe sapi 20%, kohe kelinci 20%; 21 kg SP-36+ 4,5 kg KCl 60% t kompos-1). B 5 t ha-1 (kompos: jerami 40%, kasmur 10%, limbah buah nenas 10%, kohe sapi 30%, kohe kelinci 10%; 26 kg SP-36+ 5,5 kg KCl 60% t-1 kompos)., C 5 t ha-1 (kompos: jerami 20%, kasmur 10%, limbah buah nenas 0%, kohe sapi 50%, kohe kelinci 20%; 30 kg SP-36+ KCl 60% 6,0 kg.). , D 4 t ha-1 (kompos: jerami 20%, kasmur 10%, limbah buah nenas 10%, kohe sapi 60%, kohe kelinci 0%; 30 kg SP-36 + 8,5 kg t-1 KCl 60%).E 5 t ha-1 (kompos: jerami 50%, kasmur 0%, limbah buah nenas 0%, kohe sapi 50%, kohe kelinci 0%; 32 kg SP-36+ 7 kg KCl 60% t kompos-1), dan kontrol [K (tanpa formula pupuk organik)]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula pupuk organik berpotensi meningkatkan bobot biomassa kering oven, bobot pipilan kering plot dan potensi hasil tanaman jagung per hektar. Formula E 5 t ha-1 berpotensi memberi hasil maksimum 10 t ha-1 .

POTENSI PUPUK HIJAU ORGANIK(Daun Trembesi, Daun Paitan, Daun Lantoro) SEBAGAI UNSUR KESTABILAN KESUBURAN TANAH

Agromix, 2012

Upaya konservasi sumber daya alam hayati seringkali menjadi prioritas kesekian dalam pembangunan di negara Indonesia. Perhatian dan dukungan elemen masyarakat baik pemerintah, swasta maupun individu sangat minim sehingga pada masa ini terjadi degradasi status keanekaragaman hayati dari yang semula dikenal sebagai daerah dengan keanekaragaman tinggi (mega diversity country) menjadi negara dengan tingkat keterancaman paling tinggi (hot spot country). Salah satu indikasi paling sederhana adalah semakin berkurangnya jenis-jenis tanaman lokal seperti pohon Trembesi (Samanea Saman), daun paitan (Tithonia diversifolia)dan daun lantoro (Leucaena leucocephala) daun-daunan tersebut merupakan komoditas penting karena merupakan salah satu sumber pupuk organik yang paling baik bagi penghumusan tanah. Beberapa jenis tumbuan lain seperti pohon lantoro dan paitan juga dilaporkan mengandung banyak zat hijau serta unsur N,P,K yang mampu memulihkan kondisi tanah dengan subur tanpa mengurangi PH tanah yang selama ini telah tecampur dengan bahan kimia. Permasalahan yang sering terjadi adalah para petani masih sering memakai pupuk yang berbahan kimia Akibatnya racun bahan kimia yang terkandung dalam tanah semakin meningkat, beberapa jenis tanaman yang mampu mengembalikan kondisi tanah mengalami proses pelangkaan dan bahkan terancam kepunahan, sehingga tujuan penelitian ini adalah 1) Apa saja kandungan yang terdapat pada jenis daun-daunan sebagai bahan baku utama pupuk hijau organik.2). Bagaimana cara proses produksi pupuk hijau organik.3) Bagaimana hasil studi kelayakan pupuk hijau organik serta hasil perbandingan unsur haranya Berdasarkan Studi Uji lab kandungan unsur hara N,P,K banyak terdapat pada daun-daunan terutama Daun trembesi dengan kandungan unsur (N) = 6.52, unsur (P) = 0.47 dan unsure (K) = 2,25. Untuk daun paitan kandungan unsur (N) = 4,65, unsur (P) = 0,25 dan unsur (K) = 64,52. Sedangkan untuk daun lantoro unsur (N) = 3,37, unsur (P) = 0.31 dan unsur (K) = 0,37. Dari data uji lab tersebut dalam setiap unsur hara serta kandungan zat hijau yang terdapat pada daun trembesi menunjukkan bahwa nilai kandungan unsur (N) pada daun trembesi berada diatas nilai yang distandarkan, sedangkan untuk unsure (K) yang berada diatas nilai standar terdapat pada daun paitan dan unsure (P) yang berada diatas nilai standart terdapat pada daun lantoro. Dengan demikian kandungan unsure ketiga bahan tersebut dapat kita gabungkan untuk dijadikan sebagai alat ukur pada variabel proses produksi pupuk hijau organic yang akan diuji.Dari hasil Studi karakter, fenologi, habitat, etnobotani dan kearifan tradisional, menyatakan bahwa ada pengaruh terhadap kondisi tanah yang kritis yang semula tidak begitu subur dengan tingkat pencemaran zat kimia tinggi, telah berangsur pulih akibat penghumusan yang di akibatkan dari pupuk hijau organik tersebut.

Kualitas Nutrisi Hijauan (Indigofera zollingerina) yang Diberi Pupuk Organik Cair Asal Limbah Industri Penyedap Masakan

The industrial waste of food flavor (called sipramin) have a great potential to used as liquid organic fertilizer due to the nutritional contents that needed by plants. The objective of this study was to evaluate the effect of sipramin as liquid organic fertilizer on in vitro nutritional quality. This study used factorial completely randomized design. The dosage of fertilizer were 0, 10, 20, and 40% as the first factor, and the fertilization times were 30 and 15 days before harvested (dbh) as second factor, respectively. The observed variables were nutritional values included crude protein (CP), neutral detergent fiber (NDF), and acids detergent fiber (ADF) content. An in vitro experiment was carried out to examine the dry matter digestibility (IVDMD), organic matter digestibility (IVOMD), crude protein dgestibility (IVCPD), and solubility of calcium and phosporus of Indigofera zollingeriana in rumen liquor. The data were analized by analysis of variance and T-test. The result showed that the CP content were significantly different (P<0,01) on 40% fertilizer dosage than others, however there were no significantly different on NDF and ADF content. There were interaction between dosage and fertilization time on CP content. The CP content of 40% sipramin at 15 dbh were higher than the others. The IVDMD, IVOMD, and IVCPD of sipramin 40% were significantly (P<0,05) higher than 0% fertilizer dosage. The quantity of soluble calcium and phosporus were significantly different (P<0,01) on 40% than 0% fertilizer dosage. The addition of 40% sipramin at 15 dbh fertilization times showed the best result to nutritional value, IVDMD, IVOMD, IVCPD, and soluble calcium and phosporus numbers of Indigofera zollingeriana.

HIDROPONIK FODDER JAGUNG SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN PAKAN TERNAK DITINJAU DARI PRODUKTIVITAS SUSU KAMBING SAPERA

Jurnal Medik Veteriner, 2018

Hidroponik adalah sistem bercocok tanam menggunakan media cair dan nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik yakni tanaman tidak merusak tanah, tidak membutuhkan tempat yang luas, tanpa pestisida atau obat hama yang merusak tanah, mempercepat pertumbuhan dan menjaga kualitas tanaman. Penelitian ini menggunakan perbandingan konsentrat dan fodder jagung yakni P1 (100:0), P2 (60:40), P3 (75:25) dan P4 (0:100). Hasil penelitian menunjukan bahwa kuantitas susu pada hari ke-1, ke-2 dan ke-3 menunjukkan P4 berbeda nyata (p<0,05) dengan P1, P2, dan P3. Hal ini menunjukkan penurunan kuantitas susu pada P4 dan kuantitas susu terbanyak pada P1 dan P3. Simpulan penelitian perlakuan pemberian fodder jagung 25% dan konsentrat 75% serta perlakuan konsentrat 100% dapat meningkatkan kuantitas susu kambing Sapera.

PENGARUH APLIKASI PUPUK ORGANIK dan SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI MERAH

Tingginya tingkat konsumsi cabai merah besar harus di imbangi dengan produksi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah di Indonesia. Tingkat konsumsi cabai merah besar didalam outlook komoditas tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2017 masih belum terpenuhi sebesar 183.833 ton. Kendala yang di hadapi yaitu tingkat kesuburan tanah yang rendah. Kondisi bahan organik dan silika hasil analisis tanah yang digunakan budidaya tanaman cabai menunjukkan tingkat C-Organik tanah dengan nilai 1,78 % dan silika tersedia 430,6 (SiO2 mg/kg) kedua hara termasuk kedalam harkat rendah berdasarkan panduan analisis tanah 2009. Perlakuan yang dapat dilakukan dengan memberikan pupuk organik dan pupuk silika pada media tanam cabai merah besar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan menggunakan 3 ulangan dengan faktor pertama pupuk organik (P) terdiri dari 4 taraf dengan dosis pupuk organik 0g, 62,5g, 125g dan 250g. Faktor kedua pemberian pupuk silika (S) terdiri dari 4 taraf 0g, 0,85g, 1,69g dan 2,59g. Hasil aplikasi pupuk organik dan pupuk silika terdapat pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. Hasil dapat dilihat pada variabel pengamatan laju pertumbuhan, biomassa, presentase bunga, jumlah buah, dan berat total buah. Perlakuan terbaik terdapat pada kombinasi Organik 250g dengan Silika 0,85g.

PENGARUH PEMBERIAN FUNGISIDA BENOMIL DENGAN DOSIS YANG BERBEDA DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS BENIH Indigofera sp

Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)

This study aimed to determine the effect of benomyl fungicide with different doses and storage time on the quality of Indigofera sp. This research was conducted in April – July 2021 at the Nutrition and Animal Feed Laboratory, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung. This study used a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern (4 x 3) with the first treatment being the dose of the fungicide benomyl P0, P1, P2, and P3 (0%, 2%, 4%, and 6%) and the second treatment was duration storage T1, T2, and T3 (1, 2, and 3 months). Parameters observed were germination, normal germination, abnormal germination, hard seeds, dead seeds, and seeds attacked by pests. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with a level of 5% and the least significant difference further test (LSD) was performed on the data which showed significantly different results. The results showed that there was no interaction between the dose of b...

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TANDAN KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAHE MERAH (Zingiber officinale rubrum)PADA MEDIA GAMBUT

Jurnal agro indragiri, 2023

This research on the growth and production of red ginger (Zingiber officinale rubrum) using liquid organic coconut fertilizer on peat media, has been carried out on the land of Meranti Village, Bente Village, Mandah District, Indragiri Hilir Regency, starting from June to October 2021. The purpose of this research is to determine the effect of POC of coconut bunches and to obtain the optimum dose to increase the growth and production of red ginger in peat media. This study used a non-factorial completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatment used was POC with a concentration of 0%, 25%, 50%, 75% 100%. Parameters observed were plant height, number of leaves, leaf width, number of tillers, fresh weight of stover. The observed data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with the HSD tukey test at 5% confidence level. Based on the results of research that has been carried out, it shows a significant effect on all parameters. Provision of 100% POC of coconut bunches gave the best results for the growth and production of red ginger.

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN Indigofera sp TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM LOKAL PEDAGING UNGGUL (ALPU)

Pastura

Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi penggunaan tepung daun Indigofera sp terfermentasidalam campuran ransum komersial terhadap performan ayam lokal pedaging unggul. Materi penelitian yangdigunakan adalah ayam lokal pedaging unggul (ALPU) umur sehari (DOC) sebanyak 100 ekor dan dipeliharasampai umur 70 hari. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap(RAL) dengan 4 perlakuan ransum dan 5 ulangan. Ransum perlakuan yang digunakan adalah: R1 (100%ransum komersial/kontrol), R2 (95% ransum komersial + 5% tepung daun Indigofera sp terfermentasi), R3(90% ransum komersial + 10% tepung daun Indigofera sp terfermentasi), dan R4 (85% ransum komersial +15% tepung daun Indigofera sp terfermentasi). Variabel yang diamati meliputi: konsumsi ransum, pertambahanbobot badan, konversi ransum, efisiensi ransum, bobot badan akhir, bobot karkas, persentase karkas danharga ransum. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisys of variance (ANOVA). Hasil penel...

KARAKTERISTIK DAN UJI POT ORGANIK BERBAHAN DASAR LIMBAH KULIT GALAM (Melaleuca cajuputi) DAN ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI PENGGANTI POLYBAG

Jurnal Hutan Tropis, 2021

The forestry and plantation sectors till now, the mass supply of seeds still using polybags made from plastic. The purpose of the study was to examine the physical characteristics and test the organic pots based on waste from galam skin and water hyacinth as well as to find out the best basic ingredients for making organic pots. The research method used was Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The results of organic pot testing for water content ranged from 4.2133 – 6.033%, all treatments met the SNI standard 03-2105-2006 (<14%). The range of water absorption values is 97.9981 – 176.2218% and the SNI 03-2105-2006 standard does not require water absorption values. Density values ranged from 0.3584 – 0.8767 gr/cm3, A, C, D, E treatments were included in the SNI 03-2105-2006 standard. The best treatment of organic pot water content was in treatment A (100% galam peel waste), water absorption was found in treatment E (100% water hyacinth) and the b...