Pelatihan Randai, Tata Rias Wajah dan Pembuatan Video Profil pada Program Nagari Binaan (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmiah Tatengkorang, 2020
Kampung Kuma 1 merupakan zona inti perekonomian masyarakat di Kecamatan Tabukan Tengah. Kampung ini memiliki wilayah administrasi seluas 268,59 ha, terdiri dari Lendongan 1 seluas 216, 73 ha, Lendongan 2 seluas 28,96 ha dan Lendongan 3 seluas 22,9 ha. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kampung Kuma 1 telah memanfaatkan teknologi informasi berbasis website sebagai pusat informasi pembangunan meskipun sejauh ini belum optimal. Untuk mengoptimalkan sistem ini, peningkatkan sumberdaya manusia terutama perangkat desa di Kampung Kuma 1 sangat dibutuhkan khususnya pelatihan mengelolah konten website dalam bentuk video sebagai bagian dari promosi potensi wilayah. Pelatihan ini melibatkan beberapa tahapan pembuatan video mencakup pra produksi, produksi, post produksi dan screening. Tahapan-tahapan metode pelatihan ini memberikan pengalaman berharga bagi semua perangkat kampung yang secara langsung terlibat dalam proses pembuatan video profil potensi wilayah kampung Kuma 1. Pelatihan ini men...
Pelatihan Aplikasi Perkantoran DI Desa Sungai Jelai Kabupaten Tanah Laut
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG, 2017
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tri dharma Perguruan Tinggi selain pendidikan dan penelitian yang wajib untuk dilaksanakan karena mengaplikasikan dan menginformasikan perkembangan teknologi langsung ke masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian mayarakat yang dilakukan adalah pelatihan aplikasi perkantoran, keuntungan yang bisa didapatkan dengan menguasai aplikasi perkantoran ini adalah bisa bekerja dengan entry data. Pekerjaan entry data tidak hanya ada di perusahaan, sekolah ataupun lembaga pendidikan, seperti tempat kursus atau universitas pasti memerlukan orang-orang yang mempunyai skill aplikasi perkantoran. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Sungai Jelai kabupaten Tanah Laut dengan materi aplikasi perkantoran ini yang bertempat di kantor kepala desa setempat, yang ditujukan kepada aparat desa dan pemuda khususnya diharapkan mereka bisa mengelola data yang lebih efektif dan efisien serta tidak banyak ketinggalan informasi dan teknologi yang ad...
Peran Director Of Photography dalam Pembuatan Video Profil Nagari Kumanis
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, 2019
Abstrak: Penelitian ini dilihat dari peran Director of Photography pada video profil nagari kumanis. Peran director of photography dalam sebuah video sangat mendominasi dalam hal visualisasi. Namun teknik framing yang di lakukan oleh Director of Photography video profil belum menghasilkan video yang menarik. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa peran director of photography: (1) merancang story board, melakukan diskusi dengan assistant cameraman mengenai pembagian tugas tentang tipe-tipe shot. (2) mempersiapkan alat produksi yang dibutuhkan untuk pengambilan gambar. Teknik pengambilan gambar yang digunakan oleh director of photography adalah till down dan pan right pan left. Posisi kamera yang statis, untuk objek yang dinamis menggunakan hand held atau genggaman tangan. Jenis shot yang digunakan oleh director of photography adalah long shot, medium close up, close up dan big close up untuk memperjelas detail objek yang direkam. Kendala yang dihadapi director of photography adalah: (1) keterbatasan alat yang digunakan saat produksi, (2) Kurangnya pengetahuan assistant cameraman tentang teknik pengambilan gambar dan jenis-jenis shot serta komposisi dari setiap shot. Abstract: The main problem of this research is seen from the role of Photography Director on Nagari Kumanis profile video. The role of photography director in a video is very dominating in terms of visualization. But the framing technique done by the Photography Director profile video has not produced an interesting video. The type of the research used was a field research with a qualitative descriptive approach. The results of this study indicates that the role of Photography Director in the pre-production stage were (1) Designing a story board, conducted discussions with the assistant cameraman about the division of tasks regarding to the types of shots. (2) Preparing the production tools needed for shooting. The obstacles faced by Photography Director were: (1) the limitations of the tools used during the production, (2) lack of knowledge of the cameraman assistant about shooting techniques and the types of shotting and the composition of each shot. Kata Kunci: Director of photography, video profil, kumanis Istinarah: Riset
Membantu Nagari Membangun Melalui Pelatihan Penyusunan Produk Hukum DI Nagari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Membantu Nagari Membangun adalah program berkelanjutan yang dilaksanakan di nagari-nagari di wilayah Sumatera Barat yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Andalas. Program  ini bertujuan memberikan pendampingan pada pemerintah nagari dalam melakukan pembangunan salah satunya adalah melakukan pelatihan  pembuatan produk hukum di Nagari. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari adanya ketersediaan produk hukum yang baik sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Labuah Panjang Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok. Pemerintah Nagari dalam hal ini Wali nagari dan jajarannya bersama Badan Permusyawaratan Nagari sebelumnya telah membuat dan menyepakati beberapa produk hukum nagari seperti Peraturan nagari dan Peraturan Wali Nagari. Produk hukum y...
Perancangan Video Profile Pada SMK Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang
SENSI Journal, 2017
Dunia pendidikan memiliki perkembangan yang pesat, dilihat dari semakin banyaknya sekolah-sekolah yang mengembangkan promosi agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tujuan penelitian ini adalah merancang media audio visual dalam bentuk video profile agar dapat menjadi daya tarik yang efisien dalam penyampaian informasi dan promosi. SMK Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang adalah lembaga pendidikan yang berbasis Islami dan terkenal dengan lulusannya yang berkualitas. Namun, sekolah tersebut belum mempunyai media informasi yang lengkap dan efektif tentang profil sekolah tersebut. Selama ini, sekolah hanya memanfaatkan media komunikasi visual, berupa brosur, spanduk, dan lainnya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah Perancangan Video Profile pada SMK Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang, sebagai media promosi serta informasi yang menjadi daya tarik siswa/i baru untuk bergabung di SMK Islamic Village. Dengan menggunakan metode pengumpulan data dan konsep produksi media...
2018
Secara Geografis Kecamatan Candisari memiliki luas 6,54 km2 dari luas wilayah 373,70 Km2 yang dimiliki Kota Semarang. Secara topografis Candisari terdiri dari daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40%. Kondisi lereng tanah Kota Semarang. Berdasarkan Wilayah Pengembangan Kota Semarang Kecamatan Candisari termasuk dalam wilayah Pengembangan Pendidikan dan Olaha Raga (Sumber : Bapeda Kota Semarang). Hal jelas terlihat adanya potensi tersebut, terbukti dengan adanya Lapangan Golf Candi Indah, Wisata Air : Water Boom dan Keberadaan Sekolah Internasioanal. Disamping itu dengan wilayah perbukitan banyak wisata kuliner ada diwilayah tersebut. Video profile, sebagai salah satu dari produk kemajuan teknologi audio visual, menjadi salah satu media promosi yang memiliki konsep yang unik, modern, dan mampu mensugesti pasar. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ini adalah : 1) Agar perserta dapat belajar bagaimana merekam dan mengedit video potensi desa (menggunakan Windows Movie Maker) untuk digunaka...
Program Desa Binaan Dalam Rangka Peningkatan Pemahaman Shiroh Ekonomi Dan Etika Bisnis Rasulullah
Abdimas Galuh, 2022
ABSTRAK Berdasarkan data direktorat jendral kependudukan jumlah desa di Indonesia berjumlah 83.381 dengan jumlah penduduk sebesar 272,23 Juta Jiwa. Jumlah desa yang begitu banyak tentu pemerintah tidak bisa menjangkau secara keseluruhan dalam pengembangan ekonomi rakyat, pemberian pelatihan kerja, dan memberikan edukasi tentang bisnis. Selain itu, masyarakat masih banyak yang awam tentang pemahaman ekonomi syariah dan etika bisnis. Universitas sebagai mitra pemerintah hadir untuk membantu pemerintah untuk menyelesaikan beberapa masalah termasuk masalah ekonomi dan edukasi pembangunan bisnis dan mendorong para pemuda untuk menjadi pemuda milenial yang interpreneur. Untuk membentuk desa yang mandiri secara ekonomi maka Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah hadir bekerja sama dengan kepala desa dan warga desa untuk bersinergi membentuk sebuah desa binaan dengan menyelenggarakan kegiatan pengajian siroh ekonomi dan etika Rasulullah dalam menjalankan bisnisnya, selain kajian tentang etika bisnis Rasulullah program desa binaan juga menyelenggarakan kegitan ekonomi rumah tangga dengan pembuatan permen dari daus sirsak, program desa binaan ini juga mendorong para pemuda untuk mendirikan bisnis milenial sehingga memiliki kemadirian ekonomi sejak muda.
Pelatihan Tata Graha Rumah Wisata Bagi Pengelola Homestay DI Nagari Harau
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2019
Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan memberikan kontribusi kepada Pengelola Homestay di Kenagarian Harau, Kecamatan Harau melaksanakan tata graha meliputi perancangan desain visual interior dan eksterior, pemeliharaan fasilitas, pembersihan dan penataan ruangan kamar dan kamar mandi rumah wisata sehingga membuat tamu nyaman dan aman, serta bermanfaat bagi wisatawan. Metode pengabdian yang digunakan adalah demonstrasi.Kegiatan pengabdian mulai dari tahap persiapan yakni observasi dan sosialisasi, sedangkan untuk pelaksanaan mulai dari penyajian materi, praktik, refleksi dan evaluasi.Hasil kegiatan pengabdian adalah: (1) Pelaksanaan kegiatan terselenggara dengan baik, berjalan lancar, dan peserta memiliki antusias yang luar biasa sepanjang kegiatan berlangsung; (2) Peserta sangat aktif dalam mempraktikan operasional tata graha dan mengikuti dengan motivasi yang tinggi, dan (3) Peserta pelatihan mendapatkan keterampilan baru dalam operasional tata graha, sehingga dapat diimplementasikan di homestay yang mereka kelola sehingga dapat meningkatkan kualitas homestay.