Gambaran Perilaku Kesehatan Terhadap Penyakit Malaria pada Masyarakat di Desa Pondok Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah (original) (raw)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat DI Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Desa Karyamukti merupakan desa yang paling bermasalah dengan penyakit malaria di Kabupaten Garut. Selama dua tahun berturut-turut Annual Parasite Incidence (API) Desa Karyamukti menunjukan High Case Incidence (HCI). Pada tahun 2001 didapatkan API 0,931 ‰. Tahun 2002 naik menjadi 13,737 ‰. Tahun 2003 naik lagi menjadi 40,279 ‰. Perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap terjadinya penularan malaria. Pencegahan sederhana terhadap penyakit malaria dapat dilakukan antara lain dengan cara tidur menggunakan kelambu, memasang kawat kassa pada lubanglubang angin, mengolesi badan dengan obat anti nyamuk, memakai obat nyamuk bakar dan pada malam hari tidak berada di luar rumah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, sikap dan keterpajanan penyuluhan. Untuk mengembangkan strategi pendidikan kesehatan terhadap perilaku masyarakat, perlu dilakukan identifikasi masalah perilaku sasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan besar sampel 220 responden yang dipilih secara simple random sampling. Untuk memperkaya informasi dilakukan focus group discussion terhadap tokoh masyarakat. Analisis data mencakup univariat dan bivariat dengan menggunakan aplikasi analisis chi-square. Hasil analisis memperlihatkan bahwa distribusi responden yang melakukan tindakan pencegahan proporsinya lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak melakukan pencegahan. Analisis bivariat menunjukan bahwa faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit malaria adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan. Sedangkan umur, pendapatan, sikap dan keterpajanan penyuluhan terbukti tidak berhubungan.

Perilaku Masyarakat Desa terhadap Penyakit Malaria di Masa Pandemi Covid-19

Medical Scope Journal, 2021

To date, the number of malaria cases in North Sulawesi is still quite high which may be influenced by community behavior. Kauditan District, especially in Kaima village, is one of the areas in North Minahasa Regency that has the highest incidence of malaria. Moreover, community's behavior has changed greatly during the current Covid-19 pandemic. This study was aimed to determine the behavior of the Kaima village community, Kauditan District, North Minahasa Regency towards malaria during the Covid-19 pandemic. This was a descriptive study. There were 100 people of Kaima village as respondents in this study. The results showed that based on the level of knowledge about malaria, 66 respondents (66%) had good knowledge. Based on the attitudes towards malaria, 95 respondents (95%) had good attitudes. Based on the action against malaria, 61 respondents (61%) had good action. In conclusion, during Covid-19 pandemic, people of Kaima village had good knowledge about the malaria incidence, however, there was lack of knowledge about the types and activities of biting of the mosquitoes. Moreover, people of Kaima village had good attitude and good actions towards malaria incidence, albeit, there are still obstacles in implementing these actions.

Gambaran Perilaku Penderita Malaria Klinis di Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten BulukumbaSulawesi Selatan

2012

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigita n nyamuk Anopheles betina. Penyebaran malaria secara epidemiologi dapat terjadi akibat terjadinya interaksi tiga faktor yaitu : agent, host dan environment. Perilaku merupakan salah satu faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi kerentanan host terhadap agent. Selain faktor agent dan host, lingkungan dalam hal ini lingkungan sosial budaya seringkali besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor lingkungan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran mengenai perilaku penderita malaria klinis di Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional yaitu untuk melihat gambaran perilaku penderita malaria klinis. Populasi penelitian ini adalah penduduk Kelura...

Deskripsi Karakteristik Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Malaria di Kampung Nembugresi Kabupaten Jayapura

Molucca Medica, 2024

Kabupaten Jayapura merupakan salah satu daerah yang angka malarianya masih cukup tinggi, yang mana salah satunya terdapat di Kampung Nembugresi dengan Annual Parasite Incidence (API) di atas 5,00 (zona merah). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik, kondisi lingkungan dan perilaku responden di Kampung Nembugresi, Kabupaten Jayapura. Rancangan penelitian menggunakan case control. Besar populasi kasus sebanyak 25, menggunakan teknik total sampling dan perbandingan kasus dan kontrol yakni 1:1, sehingga total keseluruhan sebesar 50 responden. Pengumpulan data secara observasi langsung dan menggunakan instrument kuesioner. Data dianalisis secara deksriptif dan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penderita malaria, responden dengan kondisi dinding yang tidak rapat sebesar 48%, tidak ada langit-langit 84% dan tidak ada bahan atap 96%. Responden yang menderita malaria yang memiliki genangan air sebesar 60%, jarak ke breeding place yang tidak memenuhi syarat sebesar 64%. Responden yang malaria dengan kebiasaan di luar malam hari sebesar 96%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan luar dengan kejadian malaria (p=0.755). Kesimpulannya, pada variabel kondisi lingkungan dalam rumah terdapat 3 indikator risiko malaria yang lebih banyak jumlahnya pada penderita yakni; kondisi dinding yang tidak rapat, tidak ada langit-langit dan tidak ada bahan atap. Pada variabel lingkungan luar rumah terdapat 2 indikator risiko yang dominan pada penderita yakni; genangan air dan jarak ke breeding place yang tidak memenuhi syarat, dan pada variabel kebiasaan terdapat 1 indikator risiko yang dominan pada penderita yakni; kebiasaan di luar pada malam hari.

Skrining Malaria Dengan Rapid Diagnostic Test Dan Perilaku Pengobatan Malaria Pada Orang Rimba DI Desa Bukit Suban Dan Desa Sekamis Kabupaten Sarolangun Tahun 2016

JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan", 2018

Backgrounds : Rapid Diagnostic Test (RDT) is a imunologic methode to diagnose malaria. Mostly, Orang Rimba hunt nomadically. Orang Rimba have traditional medicine to cure malaria. The purposes of this research are to know the incident of malaria based on RDT and malaria treatment behaviour of Orang Rimba. Methode : This research was descriptive study. The populations of this research were Orang Rimba in Desa Bukit Suban and Sekamis, Kabupaten Sarolangun. The number of samples in this research is 49 respondents. The sample was taken by systematic random sampling. Data were analyzed with univariat analysis. Result : The result showed that 16,7 % had malaria positive, P. vivax was the dominat species of plasmodium (62,5%). Mostly the aged of respondent was 5-11 years old (41,7%), the gender was male (58,3%), occupation was doesn't work (56,3%), marriage status was marriage (56,3%). Most of Orang Rimba had worse knowladge level (53,6%), the mostly used term in Orang Rimba was demam kuro (50%), only (42,9%) respondents knew the trias of malaria, only 9 respondents knew that cause of malaria was mosquito's bites, Orang Rimba mostly knew the danger of malaria (85,7%) and the complication of malaria (89,3%), and knew that malaria could be cured (82,1%). The users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%, Orang Rimba mostly used ≥ 3 kinds of traditional medicine 53,6%, traditional medicine was mostly processed by boiling (24 respondents) and mostly knew one way of processing the traditional medicine (57,1%), traditional medicine was mostly for being eaten or drunk and external medicine (50%), the duration of using traditional medicine was mostly 2-3 days (46,4%), Orang Rimba mostly said that traditional medicine was efficacious (92,9%). Conclusions : The incident number of malaria was 16,7% and the mostly users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%.

Pengendalian Malaria Bagi Masyarakat Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Lampung

Buguh, 2022

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kabupaten Pesawaran, Lampung merupakan daerah endemis malaria, selama rentang waktu 5 tahun (2013-2017) termasuk daerah dengan high case insidence (HCI) karena memiliki annual parasite incidence (API) lebih dari 5‰. Upaya yang dilakukan menuju daerah bebas malaria yaitu pengendalian malaria secara terpadu. Hal ini memerlukan data entomologi setempat terutama berkaitan dengan spesies, angka kesakitan malaria, perilaku masyarakat terhadap malaria. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian malaria 2) Meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam pengenalan alat dan metode Pengendalian malaria. Metode kegiatan pengabdian masyarakat meliputi: 1) Penyuluhan tentang Pengendalian Malaria2) Demonstrasi pengenalan alat dan metode pengendalian malaria. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat perbedaan (p<0,05) tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah penyuluhan. Kesimpulan: Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pengendalian malaria pada masyarakat Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Lampung.

Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang

Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alangalang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan breding places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%). Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria menunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang menggunakan kelambu. Dalam hal perilaku penc...

Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku dalam Penanggulangan Malaria di Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu

Unnes Journal of Public Health, 2017

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria dengan prevalensi sebesar 1,4% dan angka insiden sebesar 0,3% dengan angka Annual Parasite Incidence (API) tahun 2015 sebesar 0,85%. Provinsi Bengkulu memiliki angka prevalensi sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 5,7% dengan angka API sebesar 2,03% yang menduduki urutan ke-6 angka API terbesar di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku dalam penanggulangan Malaria. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dipilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value= 0,001; OR=4,237), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value = 0.392). Proporsi pengaruh variabel pengetahuan dan sikap terhadap variabel perilaku penanggulangan malaria sebesar 17,9%.

Studi Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskesmas Rumbia Tengah Tahun 2016

2017

Malaria terjadi di 106 Negara bahkan 3,3 milyar penduduk dunia tinggal di daerah beresiko tertularmalaria. Jumlah kasus malaria di dunia sebanyak 216 juta kasus, dimana 28 juta kasus terjadi di ASEAN. Tujuanumum penelitian ini adalah untuk mengetahui Studi Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya PencegahanPenyakit Malaria Di Puskesmas Rumbia Tengah Tahun 2016. Penelitian ini bersifat Deskriptif Kuantitatif denganmenggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah 285 kasus dan sampel di ambil dengancara random (acak), jumlah sampel sebanyak 164 responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu pemakaiankelambu, pemasangan kawat kasa pada ventilasi rumah, pemakaian obat anti nyamuk dan pemberantasanperindukan nyamuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemakaian kelambu sebesar 64,6%,pemasangan kawat kasa sebesar 71,3%, pemakaian obat anti nyamuk sebesar 77,4% pemberantasan perindukannyamuk meliputi : pembersihan genangan air sebesar 54,9%, pembuatan saluran pem...