Aktivitas Antioksidan, Antibakteri, dan Toksisitas Ekstrak Kulit Batang Pohon Kesambi (Schleichera oleosa (Lour) Oken) (original) (raw)
Related papers
Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kesambi (Schleira oleosa) Metode DPPH
Journal of Islamic Pharmacy, 2020
Kesambi (Schleichera oleosa) is one of the forest plants from Indonesia that has potential as medicine. Kesambi has active compounds that act as antioxidants. The purpose of this study was to determine the potential of kesambi leaf as an antioxidant using the DPPH method. Samples of kesambi leaf were extracted in methanol, ethanol, and water solvents by the maceration method. The class of compounds contained in kesambi leaf was tested by the colour reaction test method for alkaloids, flavonoids, triterpenoids, phenols, steroids, saponins, and tannins. Antioxidant activity was tested by the DPPH method to determine IC50 values. Based on the results of the colour reaction test showed that methanol and ethanol solvents were able to bind 6 classes of compounds (alkaloids, flavonoids, triterpenoid, phenols, saponins, and tannins) and water solvents were only able to bind 5 classes of compounds (flavonoids, triterpenoid, phenols, saponins, and tannins) contained in kesambi leaf. The results of antioxidant activity tests using the DPPH method showed the lowest IC50 value was methanol extract (16,12µg/ml) compared to ethanol extract (20,43µg/ml) and water (904,28µg/ml). It was concluded that the leaf extract of kesambi has potential as an antioxidant and which has the best antioxidant ability was extracted in methanol. The class of compounds which were thought to be responsible for the antioxidant activity of the kesambi leaf extract based on the color reaction test were phenols, flavonoids and tannins.
Aktivitas Antioksidan Dan Toksisitas Akut Ekstrak Kulit Ka Yu Mahoni (Swietenia MacrophyllA King)
2011
Menghadapi perubahan kualitas tegakan hutan yang semula didominasi oleh kayu-kayu berkualitas tinggi menjadi kayu-kayu berkualitas inferior merupakan konsekuensi yang tidak diharapkan namun harus diterima dan dihadapi. Masyarakat harus mengandalkan kayu inferior itu di masa mendatang. Pemanfaatan kayu inferior tentunya merubah pola dan memunculkan perspektif baru dalam pembaruan teknologi dan industri khususnya industri kecil dan menengah. Kerangka berpikir inilah yang menjadi tema seminar ini dengan merangkum hasil-hasil penelitian dari para peneliti, akademisi, dan praktisi. Seminar Nasional XIV Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) bertujuan mempercepat diseminasi hasil-hasil penelitian itu dan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait dengan pemanfaatan kayu inferior serta mendorong pemahaman bersama rnelalui diskusi dan tukar-menukar informasi ilmiah. Panitia Seminar mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta seminar di Yogyakarta dan di Seminar Nasional XIV MAPEKI yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 November 2011 di University Club (UC) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Seminar Nasional ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), PT. Mutu Agung Lestari (MAL) dan MAPEKI. Dalam seminar tersebut jumlah makalah yang dipresentasikan adalah 183 buah makalah yang terdiri dari 6 bidang penelitian yaitu sifat dasar kayu, biokomposit, kimia kayu, pulp dan kertas, konstruksi dan rekayasa kayu, pengolahan hasil hutan non kayu dan ilmu kehutanan. Adapun rnakalah yang diprosidingkan sejumlah 129 buah. Peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah 204 orang yang berasal dari 54 instansi di seluruh Indonesia. Kami rnewakili penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada Civitas Akadernika Fakultas Kehutanan UGM, panitia pengarah dan pelaksana, PT. MAL dan pengurus MAPEKI. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembicara utama, pembicara undangan, peserta, pemakalah dan moderator yang aktif selama seminar ini berlangsung. Semoga Seminar Nasional XIV MAPEKI ini dapat mernberikan sumbangan bagi penguatan pendidikan dan penelitian teknologi hasil hutan di Indonesia.
Isolasi Senyawa Antioksidan dari Kulit Batang Sonneratia ovata Backer
2016
Campuran Senyawa β-sitosterol (1a) dan stigmasterol (1b) telah diisolasi dari ekstrak metanol kulit batang Sonneratia ovata Backer dengan titik leleh 127-128 o C. Sonneratia ovata Backer merupakan tumbuhan mangrove yang berasal dari Pulau Dobo, Kepulauan Aru, Maluku yang telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Isolasi dilakukan dengan ekstraksi (maserasi) dan kromatografi cair vakum (KCV). Senyawa hasil isolasi dikarakterisasi dengan IR dan 13 C-NMR. Fraksi dan senyawa hasil isolasi menunjukkan aktivitas antioksidan dengan uji radikal DPPH. Fraksi dan senyawa hasil isolasi menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih rendah dibandingkan dengan asam galat sebagai kontrol positif dengan persentase penghambatan sebesar 43,652 ± 0,013 % dan 27,159 ± 0,014% pada konsentrasi 319,458 µg/mL.
Biomedika
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri salep ekstrak etanolik kulit batang kesambi (Scheichera oleosa Merr.) dan konsentrasi yang efektif dari salep ekstraknya pada kulit punggung kelinci yang terinfeksi Staphylococcus aureus ATCC 25923. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formula salep ekstrak kulit batang kesambi dibuat dengan basis hidrokarbon dengan tiga konsentrasi yaitu 6,25%, 12,5% dan 25% dengan salep Gentamicin sebagai kontrol positif. Pengamatan waktu penyembuhan dilakukan dengan cara mengamati lamanya penyembuhan infeksi pada kulit punggung kelinci setelah pemberian salep ekstrak kulit batang kesambi yang ditandai dengan hilangnya eritema dan nanah. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA satu jalan (signifikansi p<0,05). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa salep ekstrak kulit batang kesambi memiliki efektivitas pada penyembuhan infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan terdapat perbedaan efektivitas p...
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2018
Kenitu (Chrysophyllum cainito L.) adalah salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat yang biasa digunakan sebagai bahan obat dan memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur susut pengeringan, kadar air, kadar abu total, metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang kenitu yang diekstraksi secara maserasi dan refluks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susut pengeringan metode maserasi sebesar 5,333%, kadar air 9,740%, dan kadar abu total 1,916%. Sedangkan untuk metode refluks susut pengeringan sebesar 3,333%, kadar air 6.050%, dan kadar abu total 1,385%. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak kulit batang kenitu memiliki kandungan fenol, tanin, flavonoid, triterpen dan saponin.Aktivitas antioksidan diperoleh IC50 sebesar 39,521 ppm dengan metode maserasi.Hal tersebut lebih tinggi dari metode refluks yang memperoleh IC50 sebesar 69.265 ppm.
Journal of Agroindustrial Technology, 2016
Akway (Drimys piperita Hook.f .) is the woody, evergreen and aromatic plant that has been used for medical purpose to heal malaria and enhance vitality by Sougb tribe in Sururey village, District of Manokwari. The Previous study indicated that ethylacetate extract of D. piperita had stronger antibacterial activities than ethanol and hexane extracts. The objectives of this research were to determine antibacterial activities of akway bark extracton some concentrations, minimum inhibitory concentration (MIC) and effect of MIC on bacterial growth in beef broth during storage. Antibacterial activity assay was done using agar diffusion and broth dilution method. The results indicated that antibacterial capacity of extract increased with the concentration. MICs of extract to tested bacteria varied from 0.25% to 0.55%. Extract concentration of 0.5 MIC (0.25%) inhibited bacterial growth in beef broth up to 20 days during room temperature storage while in refrigerator no growth identified up...
Jurnal Farmasi Tinctura
Masker gel peel-off salah satu alternatif sediaan yang memiliki kelebihan dari segi kenyamanan dalam penggunaan dan peningkatan aktivitas antioksidan dengan adanya pengaruh penggunaan basis masker gel peel-off, yaitu polivinylalkohol (PVA). Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak daun bidara dan biji chia, memformulasikan dan mengevaluasi masker gel peel-off. Tahap formulasi masker gel peel off melalui tahap ekstraksi, uji aktivitas antioksidan, formulasi dan evaluasi. Ektraksi daun bidara dan biji chia dilakukan secara maserasi dan pengukuran antioksidan dengan metode peredaman DPPH diperoleh nilai IC50 sebesar 263,2107 ppm untuk daun bidara dan 227,6850 ppm untuk biji chia. Makser gel pell off dijadikan beberapa variasi konsentrasi ekstrak. Formulasi 0 yaitu hanya basis tanpa ekstrak, Formula I yaitu 5% ekstrak daun bidara dan 1% ekstrak biji chia, formula II yaitu 10% ekstrak daun bidara dan 2% ekstrak biji chia, dan Formulas III yaitu 15% ekstrak daun ...
Jurnal Farmasi Malahayati
Kulit buah kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Foehner) merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan pada limbah kulit buah kopi robusta dalam sediaan krim dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif digunakan untuk kulit. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 96% pada suhu ruang, diperoleh ekstrak kental 19,57%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah kopi robusta mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Sediaan krim dibuat menggunakan variasi konsentrasi ekstrak pada formula I, II, dan III (0,8%, 1,6%, dan 2,4%). Krim ekstrak kulit buah kopi robusta tipe M/A telah memenuhi syarat uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, tipe krim, daya tercuci, stabilitas dan iritasi.Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH yang memiliki prinsip penurunan nilai absorbansi yang sebanding dengan kenaikkan...
AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA KUMARIN TERISOPRENILASI DARI BUAH Melicope latifolia (DC.) T.G. Hartley
Jurnal Sains dan Terapan Kimia
Melicope latifolia (DC.) T.G. Hartley merupakan salah satu spesies tumbuhan yang termasuk famili Rutaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa kumarin terisoprenilasi dari buah M. latifolia serta menentukan aktivitas antikanker terhadap sel murin leukemia P-388. Ekstraksi senyawa kumarin terisoprenilasi yang terdapat dalam buah M. latifolia menggunakan metanol. Pemisahan dan pemurnian menggunakan kromatografi kolom gravitasi dan kromatografi radial menghasilkan dua senyawa kumarin terisoprenilasi, yakni alosantoksiletin (1) dan isopimpinelin (2). Struktur kedua senyawa kumarin terisoprenilasi ditetapkan berdasarkan analisis spektroskopi UV, IR, HR-ESI-MS, 1D dan 2D NNMR. Aktivitas antikanker terhadap sel P-388 menggunakan metode MTT memperlihatkan nilai IC50 sebesar 3,41 ± 0,31 dan 23,70 ± 1,37 µg/mL.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun dan Kulit Labu Air (Lagenaria siceraria (Molina) Standl.)
Jurnal Akademika Kimia, 2017
The aim of the study was to determine the inhibitory concentration (IC50) of free radicals on an extract of calabash’s leaves and skins. The sample used in this study was the extract of calabash’s leaves and skins that made of 100 mg/L concentration. Determination inhibitory concentration of free radicals after adding DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) on the samples was determined using UV-Vis spectrophotometry. Concentration variations in leaves and skins extract of calabash used was 5, 10, 15 and 20 mg/L. The positive control used a vitamin C solution with a concentration that identical to the concentration of sample 5, 10, 15 and 20 mg/L. In the other hand, the negative control used a DPPH solution that was dissolved in ethanol p.a. The results showed that the leaves and skins extract of calabash with control of vitamin C have a concentration inhibition of free radicals (IC50) respectively was 9.268 mg/L (leaf extract), 9.332 mg/L (skin extract) and 6.839 mg/L (Vitamin C). The...