Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Dengan Metode Lepas Dasar dan Metode Long Line (original) (raw)

Pengaruh Jarak Tanam yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Mengunakan Metode Longline

Intek Akuakultur, 2022

Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis dengan pertumbuhan yang ditentukan oleh faktor salah satunya adalah jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini dilakukan pada 25 November 2020-08 Januari 2021 selama 42 hari di Desa Berakit, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan aplikasi JASP. Hasil penelitian mendapatkan bahwa jarak tanam 25 cm pada perlakuan B merupakan hasil terbaik dibandingkan dengan perlakuan lain, dimana laju pertumbuhan spesifik rumput laut Kappaphycus alvarezii mencapai 6.90 ± 0.01 % / hari, bobot mutlak rumput laut Kappaphycus alvarezii sebesar 282,84±0,31 g, dan pertumbuhan mutlak rumput laut Kappaphycus alvarezii sebesar (182,84± 0.31 g).

Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut Eucheumacottonii Dengan Metode Long Line

JWM: Jurnal Wawasan Manajemen, 2017

The purpose of this study is twofold. First, assess the feasibility of seaweed cultivation. Second, identify the key internal and external factors affecting the cultivation of seaweed. The hope can be formulated business development strategy to be applied seaweed cultivators. The method used in this study is a research approach that is both quantitative and qualitative descriptive analysis to describe and analyze the prospects, potential and direction of development of seaweed cultivation. Data collection was conducted through a survey directly to businesses through the research questionnaire and also through interviews and discussion groups (Focus Group Discussion /FGD) with farmers. The results of the feasibility assessment methods NPV, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), IRR, Payback Period and BEP show that seaweed cultivation is feasible. SWOT assessment results show that the cultivation is in quadrant S-O (Strength-Opportunity), so that strategies can be done is Aggressive. This...

Kelayakan Usaha Budi Daya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii dengan Metode Longline dan Strategi Pengembangannya di Perairan Karimunjawa

Manajemen Ikm Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 2012

Rumput laut yang banyak dibudidayakan di Perairan Karimunjawa adalah jenis Kappaphycus alvarezii, karena tergolong usaha rendah modal, teknologi produksinya murah, siklus produksi singkat, penanganan pascapanen mudah dan sederhana, serta pangsa pasar masih terbuka. Kajian ini bertujuan untuk (1) Mengevaluasi kelayakan usaha; (2) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha; dan (3) Menyusun strategi yang tepat dalam mengembangkan usaha budi daya Rumput laut. Data keuangan dianalisis berdasarkan kriteria nilai Net Present Value (NPV), B/C (Benefit/Cost) ratio, Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan Break Even Point (BEP). Identifikasi faktor lingkungan dievaluasi dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE), dipetakan dengan matriks Internal-External (IE) untuk melihat posisi perusahaan. Perumusan strategi dengan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) dan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP). Hasil analisis kelayakan menunjukkan usaha budi daya Rumput laut dengan metode longline secara finansial menguntungkan dan layak dilaksanakan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat bunga 14% diperoleh nilai NPV positif 30,81 juta rupiah; (B/C) ratio >1 (2,69); nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan (47,58%); PBP selama 1,61 tahun; nilai BEP 13,23 juta rupiah, atau penjualan 1.474 kg Rumput laut kering. Total skor nilai pada matriks internal 2,52 dan matriks eksternal 2,83. Perpaduan kedua nilai tersebut menunjukkan posisi usaha terletak pada sel V, atau strategi pertumbuhan. Strategi yang tepat dilakukan adalah pemberdayaan anggota dan kelompok usaha untuk meningkatkan usahanya, memperluas lahan usaha budi daya, dan peningkatan keterampilan teknis budi daya untuk peningkatan mutu produk. Ketiga strategi tersebut dapat dilaksanakan bersamaan, karena saling mendukung satu dengan yang lain.

Ujicoba Pengembangan Budidaya Rumput Laut (Gelidium amansii ) dengan Metode Vertikal Longline

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan

Rumput laut merupakan bahan baku bubur kertas (pulp) untuk pembuatan kertas. Jenis rumput laut yang dapat dijadikan bahan baku kertas adalah rumput laut yang mempunyai serat (fiber). Salah satu jenis rumput laut yang mempunyai serat tinggi dan baik adalah jenis Gelidium amansii. Rumput laut Gelidium amansii berasal dari perairan Negara Korea Selatan, yang diintroduksi ke perairan Indonesia untuk dikembangkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan uji pengembangan rumput laut Gelidium amansii dengan menggunakan metode apung sistem longline vertikal agar dibudidayakan di perairan Indonesia. Pertambahan bobot yang tinggi terjadi pada minggu ke-4 pengamatan yaitu antara 1 – 2 gram per titik sedangkan panjang thallus mencapai 7 – 9 cm. Ujicoba ini menggunakan metode apung sistem longline yang dimodifikasi yang dilakukan di perairan pantai selatan Pulau Lombok yaitu perairan Gerupuk Kecamatan Pujut Lombok Tengah Provinsi NTB. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus 2010 sampai...

Pengaruh Perbedaan Varietas Rumput Laut (Kappaphycus SP) dan Variasi Kedalaman terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Menggunakan Metode Budidaya “Top Down”

2014

The objective of this study was to investigate the effect of different types of Seaweed (Kappaphycus sp ) and depth variation on the growth, production and carrageenan content of Seaweed using a top down cultivation method. Top down method combined the two methods of cultivation, the method of surface and off-bottom method. The types of Seaweed used were Kappaphycus alvarezii (Brown Maumere and Local Maumere) and Bali Seaweed (Kappaphycus striatum). This study was designed using a factorial experimental design, where is comprised of two factors: the types and water depth. Parameters measured were daily growth rate, production and carrageenan content of Seaweeds. The results showed that different types of Seaweed gave a significant effect (P 0.05). A combination of Seaweed types and depth variation did not give a significant effect on daily growth rate and production of Seaweeds (P>0.05). The highest carrageenan content was found in Local Seaweed (42.15%). Brown Seaweed produc...

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alverezii dengan Metode Lepas Dasar

Intek Akuakultur, 2021

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat untuk keberlangsungan budidaya, salah satunya ialah faktor pertumbuhan. Pertumbuhan erat kaitannya dengan jarak tanam dan metode. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jarak tanam yang optimal pada laju pertumbuhan rumput laut K. alvarezii dengan metode lepas dasar. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01 November 2020 hingga 16 Desember 2020 selama 45 hari dengan masa aklimatisasi 3 hari di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dimana A : jarak tanam 10 cm, B : jarak tanam 15 cm, C : jarak tanam 20 cm, D : jarak tanam 25 cm dan E : jarak tanam 30 cm. Analisis data menggunakan uji sidik ragam ANOVA menunjukkan laju pertumbuhan spesifik sebesar 6.36±0.006 %/hari), bobot mutlak rumput laut K. alvarezii sebesar 267.83±0.25 g. dan pertumbuhan mutlak rumput laut K. alvarezii sebesar 167.83±0.25 g. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan D merupakan perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan.

Pengaruh Kedalaman terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Menggunakan Metode Longline

Intek Akuakultur, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap pertumbuhan rumput laut K. alvarezii. Penelitian ini dilakukan pada buln November 2020-Januari 2021 selama 45 hari dengan 3 hari aklimatisasi di Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data ANOVA dengan menggunakan aplikasi JASP menunjukkan bahwa kedalaman 25 cm atau perlakuan A merupakan hasil terbaik dibanding dengan perlakuan lain. Hasil yang didapatkan pada laju pertumbuhan spesifik rumput laut K. alvarezii sebesar (6.74 ± 0.01 % / hari), bobot mutlak rumput laut K. alvarezii sebesar (283.24 ± 0.44 g). dan pertumbuhan mutlak rumput laut K. alvarezii sebesar (183.24 ± 0.44 g). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan A merupakan perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan.

Performa Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii dari Maumere dan Tembalang Pada Budidaya Sistem Longline

Journal of aquaculture science, 2018

Rumput laut Kappaphycus alvarezii yang banyak dibudidayakan berasal dari Maumere dan Tembalang. Kappaphycus alvarezii memiliki nilai ekonomis tinggi karena kandungan karaginannya yang banyak digunakan untuk produk makanan, produk kosmetik, dan obat-obatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan performa rumput laut tembalang dan maumere yang dipelihara dengan metode longline di laut. Penelitan dilakukan dengan membudidayakan rumput laut metode longline yaitu menggunakan tali ris sepanjang 50 m, masing-masing 2 tali untuk rumput laut maumere dan 2 tali untuk rumput laut tembalang kemudian dipelihara selama 45 hari. Selama pemeliharaan dilakukan pengontrolan setiap hari dan pengambil sampel untuk mengetahui performa rumput laut dilakukan setiap 15 hari sekaligus pengambilan sampel air untuk mengetahui kualitas air lokasi budidaya. Hasil evaluasi yang didapatkan menunjukkan bahwa performa rumput laut Maumere lebih tinggi dibandingkan dengan rumput laut dan Kualitas air tempat pemeliharaan rumput laut sesuai untuk kelangsungan hidup rumput laut.

Laju Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Varietas Hijau dan Coklat Pada Metode Budidaya yang Berbeda

Intek Akuakultur, 2022

Penelitian ini mengenai laju pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii varietas hijau dan coklat pada metode budidaya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan melihat perbandingan pertumbuhan Kappaphycus alvarezii varietas hijau dan coklat serta menentukan metode budidaya yang sesuai untuk perairan di Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 mei 2021 hingga 11 juli 2021 selama 45 hari di Desa Berakit, Kecamatan Teluk sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini terdapat dua variasi yaitu varietas hijau dan varietas coklat dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan setiap variasi terdapat 3 perlakuan 3 ulangan. Parameter yang diukur yaitu, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan kualitas air. Analisis data menggunakan uji sidik ragam two way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian mendapatkan pertumbuhan rumput laut tertinggi terdapat pada varietas hijau dengan metode budidaya terbaik adalah rakit apung.