Homeschooling (original) (raw)
Related papers
Sekolah Rumah atau juga disebut Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dilakukan di rumah, di bawah pengarahan orang tua atau tutor pendamping dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif. Para orang tua memiliki sejumlah alasan yang membuat mereka memilih model pendidikan homeschooling untuk anak-anak mereka. Tiga alasan yang kebanyakan dipilih orang tua adalah masalah mengenai lingkungan sekolah, untuk lebih menekankan pengajaran agama atau moral dan ketidaksetujuan dengan pengajaran akademik atau kurikulum di sekolah negeri atau swasta. Saat ini homeschooling sudah populer di Indonesia masuk pada tahun 2002 anak-anak usia 5-17 tahun yang diberikan homeschooling meningkat pada tahun 2015. Kata kunci: pendidikan alternatif, sekolah rumah, anak-anak
PENDIDIKAN KELUARGA DAN HOME SCHOOLING
Pendahuluan Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan. Mengenai fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga. Kemudian fungsi keluarga juga mendidik dan memelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk kehidupan religius. Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan bahwa tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-psikologis, antara lain, makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan. Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan. Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua
Pendidikan Karakter Melalui Homeschooling
2016
Tujuan penelitian mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter pada Homeschooling ANSA, nilai-nilai yang ditanamkan, faktor pendukung dan penghambat serta hasil dari pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, Tutor, Orang Tua Warga Belajar, dan Warga Belajar. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam memeriksa keabsahan data menggunakan triangulasi, baik sumber maupun metode. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman dengan siklus mulai pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verfikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan karakter telah termuat baik dalam rencana aktivitas tutorial (RAT) maupun satuan aktivitas tutorial (SAT) yang disusun oleh semua tutor. Pelaksanaan dilakukan dengan pembiasaan dan pemberian contoh oleh tutor dalam perilaku sehari-hari. Evaluasi ...
Pengalaman Komunikasi Guru Homeschooling
EDUTECH, 2017
Homeschooling is an alternative education model for child who find it less suited to formal school. In the development of this model reap the pros and cons in the society. Various attemps were made by institutions and association to change the paradigm of society, on of them by optimizing the role of teacher. Research with phenomenological approach is sought to know the communications behavior of homeschooling teacher. Eight teacher from four homeschooling institutions are involved through some in-depth interviews. In addition, data collection is done through participant obersvation and study of literature. The result showed the meaning of homeschooling affected by their experience in teaching, which affects their act in the form of personal branding, including their communications behaviour in contributing to the socialization of homeschooling.Homeschooling merupakan model pendidikan alternative bagi anak yang merasa kurang cocok dengan sekolah formal. Dalam perkembangannya model p...
Sistem Homeschooling Terhadap Efektivitas Pembelajaran
2021
Pendidikan merupakan unsur yang paling penting bagi kemajuan peradaban bangsa. Era Industri dan globalisasi membawa dampak terhadap proses pendidikan terutama di Indonesia. Disatu sisi, globalisasi memberi dampak positif, namun di sisi lain, dominasi teknologi membawa dampak negatif, yakni menimbulkan dehumanisasi dalam bentuk mentalitas yang terlalu mengagungkan teknologi di atas segalanya. Realitasnya, pendidikan di era globalisasi saat ini mengalami krisis nilai. Pendidikan hanya menghasilkan output-output yang pintar secara kognitif, menguasai teori dan teknologi tetapi kering dari nilai-nilai kemanusiaan dan sosial (dehumanisasi). Banyaknya orangtua yang tidak puas dengan sekolah formal mendorong orangtua mendidik anaknya di rumah. Kerapkali sekolah formal berorientasi pada nilai rapor (kepentingan sekolah), bukannya menegdepankan keterampilan hidup dan bersosial yaitu nilai iman dan moral. Di sekolah, banyak murid mengejar nilai rapor dengan mencontek atau membeli ijazah palsu...
MENGENAL HOMESCHOOLING SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ALTERNATIF
Abstrak Homeschooling adalah salah satu model pendidikan yang memperkaya model pendidikan di Indonesia. Ia juga sebagai lembaga pendidikan alternatif yang menunjang tujuan pendidikan Nasional di Indonesia. Dibawah payung hukum yang ada kehadirannya bukanlah sesuatu yang mesti diragukan. Peluang untuk tumbuh kembangnya di era globalisasi demikian membentang. Maka wajar bila keberadaannya mulai dilirik banyak kalangan. Inilah yang menjadi daya tarik untuk mengenalnya lebih dekat.
Home Schooling sebagai sarana pendidikan alternatif
penelitian ini bertujuan untuk 1)mengetahui upaya orangtua melalui pendidikan Homeschooling berkaitan dalam membentuk kepribadian Islam pada anak, 2) mengenal lebih jauh mengenai Homeschooling, sejarah, legalitas dan sisi positif dan negatifnya, 3) alasan orang tua memilih Homeschooling untuk anak mereka. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, mengingat di daerah Berau belum banyak sampel yang dapat di observasi, penulis juga mencoba sharing dengan rekan di luar daerah seperti Malang yang sudah memiliki komunitas orangtua yang menerapkan Homeschooling, yang terhimpun dalam Home Educate Malang. Hasil penelitian ini adalah 1) metode pendidikan lewat lembaga Homeschooling dapat menjadi alternatif yang baik dalam hal membentuk kepribadian Islam pada anak dan lebih dapat membangun karakter dan bakat anak pula 2) penjelasan mengenai apa itu Homeschooling, sejarah, legalitas dan sisi positif dan negatifnya akan dibahas pada isi, 3) alasan orang tua memilih Homeschooling untuk anak antara lain ada 10 alasan berdasarkan The unit of analysis in the Parent-NHES:1999 (Stacey, Kathryn, dkk : 2001)
Homeschooling DI Keluarga Penghafal Al-Quran
DIALEKTIKA, 2020
Keluarga harus mengetahui alasan yang tepat mengapa memilih metode Homeschooling dalam proses hafalan Al-Quran. Ayah dijadikan sebagai sosok utama dalam proses hafalan Quran, teknik komunikasi yang diterapkan, intensitas belajar, kurikulum dan tujuan yang ingin dicapai dengan Homeschooling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan keluarga memilih ayah sebagai sosok utama dalam proses hapalan Al-Quran adalah adanya kesadaran bahwa pendidikan zaman Rasulullah berasal dari rumah, sekolah formal memiliki dampak negatif, dan adanya tekanan secara psikologis. Alasan ayah dipilih keluarga sebagai sosok utama dalam proses hapalan Al-Quran adalah karena Ayah Aries mendapatkan motivasi sebagai orangtua untuk mengajarkan Al-Quran pada anaknya, Ayah Aries memiliki kemampuan bahasa Arab dan di anggap lebih sabar, anak termotivasi saat melihat ayah menghafal Al-Quran. Teknik komunikasi yang diterapkan ayah adalah audio, kata ...