Faal Paru Difusi (original) (raw)

2018, Jurnal Respirasi

Diffusion capacity is useful for measuring ability of pulmonary microcirculation to transfer oxygen and carbon dioxide from alveoli to capillaries. Physiological examination of diffusion is a continuation of physiological examination of ventilation. Diffusion capacity is measured by DLCO (Diffusing capacity for Carbon Monoxide). Measurement of oxygen diffusion capacity directly is very difficult so that indirect methods are used using carbonmonoxide (DLCO). Diffusion capacity of oxygen is equivalent to DLCO multiplied by 1.23. Normal value of DLCO is 20-30 ml/minute mmHg. Some factors that affect DLCO are Hb levels, COHb in smokers, and alveolar volume. Some techniques for measuring DLCO include Steady-state, Three-equation Single-breath, Nitrogen Washout, and Intra-breath DLCO. This test is indicated in pulmonary parenchymal disease (pulmonary fibrosis, asbestosis, sarcoidosis, interstitial lung disease), cystic fibrosis, pulmonary hypertension, and pulmonary bleeding. DLCO is incr...

Paru Paru

Hasil dari waktu yang sangat singkat untuk membuat tugas ini

DASAR FAAL REPRODUKSI

Organ reproduksi utama wanita disebut ovarium yang mempunyai 2 fungsi yakni Gametogenesis, yaitu produksi sel reproduksi yang disebut ovum dan sekresi hormon seks yaitu estrogen dan progesteron. Progesteron pada permpuan merupakan produk hormon yang utama dan disekresikan oleh ovarium pada waktu siklus haid. Progesteron juga merupakan hasil antara (intermediate synthethic product) pada proses sintesis steroid adrenal, estrogen dan androgen. Dasar mekanisme kerja semua hormon steroid sama, utamanya ialah berikatan dengan reseptor intraselular, dan membentuk kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan dengan DNA dalam inti sel atau nukleus untuk mengubah laju pembentukan mRNA tertentu. Hasilnya ialah perubahan sintetis protein yang dikode untuk gen yang ditranskripsi. Selanjutnya perubahan konsentrasi protein pada sel target menghasilkan respon hormonal. Fungsi reproduksi sebagian besar dikendalikan oleh rangkaian proses hormon, rangkaian (chain) pertama ialah gonadotropin-releasing hormone (GnRH). GnRH adalah salah satu hormon yang disekresi oleh hipothalamus dan akan mencapai kelenjar anterior pituitary melalui pembuluh darah portal hipothalamus-pituitary. Otak kemudian menjadi regulator primer dari hormon reproduksi tersebut. Pada kelenjar pituitari anterior, GnRH menstimuli pelepasan hormon-hormon pituitari yaitu: gonadtropin – folicle stimulating hormone (FHS) dan lutenizing hormon (LH). Kedua glikoprotein tersebut diberi nama terkait efeknya pada perempuan (folikel dan lutenizing), maturasi ovum; dan sekresi hormon seks. Steroid gonad juga memberikan reaksi efek feedbeck terhadap sekresi GnRN, FSH dan LH yaitu gonadal hormone protein yang hormonnya disebut inhibin, memberikan efek feedback pada anterior pituitary adalah kelenjar pituitari anterior dan pituitari posterior

Loading...

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.