Peran Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangkal Potensi Radikalisme Beragama Pada Remaja (original) (raw)

Bimbingan Konseling Lintas Agama Dan Budaya Dalam Penanggulangan Radikalisme Agama Bagi Remaja

2020

The country of Indonesia is a multicultural country with diverse tribes, cultures, religions and understandings which have the opportunity to open opportunities for various understandings to influence it. In the world of education, it is one of the targets for spreading the seeds of potential religious radicalism. Understanding religious radicalism tends to ignore aspects of diversity and negate diversity. The psychological state of adolescents is a period that is vulnerable and sensitive to environmental influences. At this time, adolescents are synonymous with a period of self-discovery and a desire to strengthen the search for their identity. Cross-Religion and Culture counseling services are one of the services in the world of education that is very strategic in overcoming the spread of religious radicalism among adolescents. Counseling services through a multicultural concept are considered very necessary in shaping the personalities of adolescents who are able to respect each ...

Peran Bimbingan Dan Konseling Islam Dalam Meningkatkan Moralitas Remaja

International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling

Adolescence is a transition from childhood to adulthood characterized by unstable nature and difficulty controlling emotions. Because of this, many problems that arise in society come from teenagers. The reason is because there are only a few teenagers who have and understand how ethics and morals in socializing in the community. So that many case studies and researches are found on how low the morals of teenagers today. So, this is where the role of Islamic counseling guidance becomes one that is very important as a good means of providing direction and sharing about the problems that are being experienced by teenagers. The purpose of Islamic guidance and counseling in improving adolescent morals is to optimize development, namely development in accordance with the potential and value system about a good and right life. The method used in this research is library research or literature review by exploring sources about negative behaviors that arise from adolescents and how to impro...

Peran Konseling Islam Dalam Mengatasi Fenomena Phubbing Pada Remaja Milenial

International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling

Phubbing is one of the most common phenomena among adolescents. This can be seen when a adolescents who interrupts the conversation of the other person to look at this smartphone, so that it makes two-way communication less connected, can demage the reputation because it is considered impolite if done. Islamic counselling is one way that can be used by counsellors in overcoming the phubbing phenomenon. The method used in this research is the library research method. Conclusion: Islamic Counseling plays a role in overcoming the phubbing phenomenon in adolescents by using several method, namely the exemplary method, the awareness method, and the logical reasoning method.

Mengatasi Masalah Bullying di Kalangan Remaja Melalui Konseling Kristen

Jurnal Teologi Injili

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bullying sebagai masalah global yang mengancam hidup masyarakat secara psikis maupun fisik. Dampaknya tidak hanya pada korban tetapi juga pelaku. Umumnya dipahami bahwa penyebab tindakan bullying dipengaruhi oleh gejala mental pelaku yang didorong oleh hasrat untuk menyakiti korban baik secara verbal maupun nonverbal, namun penelitian ini menekankan tentang dosa sebagai penyebab utamanya. Oleh karena itu, maka untuk mengatasinya diperlukan konseling Kristen yang berfokus pada penyelesaian dosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan melalui pengumpulan bahan-bahan bibliografi sesuai dengan topik penelitian sampai pada tahap penyajiannya. Hasil dari penelitian ini adalah konseling Kristen dapat mengatasi masalah pelaku dan korban bullying melalui, pertama, membimbing pelaku bullying untuk sadar bahwa dirinya adalah orang berdosa. Kedua, membimbing pelaku bullying untuk sadar dan paham bahwa bullyi...

Peran Remaja Masjid Kodama Sebagai Penangkal Radikalisme

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan mulai timbulnya pandangan negatif warga dunia mengenai Islam setelah kasus runtuhnya gedung kembar WTC (World Trade Center) di Amerika serikat yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 dan dikenal dengan tragedi 9/11. Pandangan negatif tersebut berupa pandangan bahwa Islam meruapakan agama yang kasar dan identik dengan teroisme. Hal ini berakar dari pemahaman Islam yang radikal khususnya di kalangan remaja. Melalui penelitian ini, peneliti diharapkan dapat menemukan peran-peran remaja Yayasan Kodama dalam menangkal radikalisme dan dapat diterapkan oleh lembaga lain. Penelitian ini dirasa penting untuk menghilangkan mind set warga dunia mengenai Islam yang identik dengan terorisme, agar Islam tidak dianggap sebelah mata oleh warga dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data didapatkan dari hasil wawancara dengan dewan Pembina Yayasan Kodama, pengurus yayasan, da’i, dan tokoh masyarakat sekitar Yayasan Kodama Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian mengenai peran remaja Yayasan Kodama, peneliti menemukan bahwa kegiatan yang dilakukan Yayasan Kodama merupakan kegiatan positif bagi masyarakat. Selain itu Yayasan Kodama memiliki desa binaan yang menjadi pusat dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Desa-desa tersebut mereka sebut sebagai KSU (Kelompok Swadaya Umat) yang hingga saat ini berjumlah 37 desa. Dalam dakwahnya, Yayasan Kodama menggunakan 3 metode, yaitu dakwah dengan ucapan atau dengan lisan, dakwah dengan kegiatan sosial, dan dakwah dengan pendidikan. Ketiga metode ini membuktikan bahwa peran kaum muda Yayasan Kodama bergerak di bidang sosial dan ekonomi masyarakat. Gerakan positif tersebut mampu menangkal gerakan radikalisme dikalangan anak muda khususnya dan di kalangan masyarakat umumnya. Kata Kunci: Remaja, Masjid, Radikalisme

Bimbingan Dan Konseling Islami Sebagai Bagian Pendekatan Bagi Remaja Pecandu Narkoba

Abstrak Narkoba atau NAPZA merupakan bahan kimia yang di salahgunakan oleh beberapa individu terutama pada kalangan remaja. Penggunaan NAPZA berakibat pada fisik dan psikis pemakai, akibat yang dirasakan adalah secara psikis mendapat ketenangan sesaat, merasa bebas tidak memikirkan masalah yang terjadi, merasa lebih kuat dan memiliki tenaga yang lebih pada diri. Namun, efek tersebut sementara artinya adalah dampak negatif yang akan diterima tubuh menjadi dampak panjang seperti sering mengantuk, cepat lelah, sampai kematian. Remaja merupakan pemakai NAPZA terbanyak, hal ini adalah faktor remaja memiliki rasa ingin tahunyang besar, mencoba-coba, dan berada pada masa transisi yang mencari kebermaknaan hidup dan jati diri. Penyembuhan pecandu NAPZA dapat dilakukan dengan terapi atau pun rehabilitasi. Pendekatan terapi religi dalam hal ini Islam yang merupakan agama terbesar di Indonesia efektif bagi pecandu yang melibatkan kesadaran, emosi jiwa sehingga remaja akan menemukan kebermaknaa...

Edukasi dan Upaya Konseling Kristen bagi Remaja

Journal on Education

This research was conducted to examine mentoring efforts for people in the adolescent and adult groups. A group of people who have their variety and complexity understands and deal with problems with them. The reference used in the categorization of adolescent and adult groups is taken from the theory of Erik H Erikson. The researcher briefly explained the eight stages of Erik H Erikson's theory. But the focus of attention was on the group's Stage 5: Adolescence – Ages 12-18 and stage 6: Young Adulthood – Ages 19-40. This age group was chosen because generally in Indonesia it gives the name teenagers and youth. Erik H Erikson's grouping theory was chosen because it was accepted by many circles. Researchers use a descriptive qualitative approach by exploring the opinions of authors in their fields. Several opinions will be drawn in to get an idea of how counselors should assist these two age groups. The results found a careful effort if you want to go in and provide assis...

Hubungan Antara Sikap Remaja Dan Peran Guru Bimbingan Konseling Dengan Upaya Tindakan Preventif Hiv/Aids Pada Remaja

Ikesma, 2012

This research objectives are to identify and analyze the relationship between attitudes and the role of guidance counseling teacher with effort of preventing HIV/AIDS in adolescents. The research design is analytical and based on the time of the survey used a cross sectional approach. The number of samples used is 88 samples taken by proportional stratified random sampling technique. Sampling of this research with questionnaires and documentation techniques. Data were analyzed by using Spearman Rank test statistics with 5% signification level. The results showed that there was a significant relationship between the attitude of HIV/AIDS prevention efforts in adolescents with HIV/AIDS in adolescents with p value = 0.029. There was also a significant relationship between the counseling teacher's role with the preventive efforts of HIV/AIDS in adolescents with p value = 0.042. Based on these results, it is expected that the guidance and counseling teachers' to enhance their roles in guiding the teenagers in particular to form a social behavior of adolescents in order to avoid various problems that may result in the association teens today.

Peran Guru Bimbingan Konseling Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah

Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 2015

Masa remaja seringkali dihubungkan dengan penyimpangan dan ketidakwajaran. Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan atau bentuk gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya para remaja mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja disebabkan oleh adanya perubahan pada pribadi remaja, hal tersebut menunjukkan adanya usaha remaja untuk meningkatkan kualitas kepribadiannya. Remaja yang melakukan perbuatan nakal memerlukan perhatian bukan cacian ditimpakan pada mereka. Guru BK mempunyai peran yang sangat penting untuk menangani masalah kenakalan remaja yang terjadi di sekolah.

Peran Pastoral Konseling Yang Berdampak Bagi Pertumbuhan Rohani Jemaat Dewasa Muda

Missio Ecclesiae

Masa dewasa muda adalah masa penuh dengan masalah, ketegangan emosional, isolasi sosial, komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas. Dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dialami, kurangnya pemahaman jemaat dewasa muda akan pastoral konseling. Sehingga saat jemaat dewasa muda menghadapi masalah cenderung menyimpan masalahnya sendiri daripada datang ke pastoral konseling. Hal inilah yang mempengaruhi pertumbuhan rohani jemaat dewasa muda. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu metode pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik penulisan penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka. Teknik ini digunakan karena penelitian ini merupakan sebuah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah yang berhubungan dengan peran konseling terhadap pertumbuhan rohani jemaat dewasa muda. Peran pastoral konseling terhadap pertumbuhan rohani jemaat dewasa muda sangat penting dan berharga bagi fase perkembangan seseorang, oleh sebab itu setiap ind...