Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Mandiri Energi (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 2019
Community empowerment with the triple helix approach is a community empowerment method that involves three actors, namely: universities, companies and government. Collaboration carried out by the three actors is carried out simultaneously which maintains a balance of shared roles. The purpose of this study is to explain and analyze the implementation of Community Empowerment in Bendosari Energy Independent Village, Pujon Subdistrict with the Triple Helix approach which is carried out by universities, companies and government to develop community entrepreneurship competencies based on local wisdom. The results of this study indicate that community empowerment in Bendosari Village conducted by the three actors is directed to improve community welfare. Empowerment activities are grouped in the fields of infrastructure, community capacity building in the entrepreneurship of local agricultural products and tourism, and the social institutions of rural communities.
Jurnal Quality, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), 2012
Geographical condition of Indonesia that has many small islands and many of them are in rural remote areas, therefore the energy development is not possible through all of the power grid of state electricity company (PT PLN). One of the alternatives for rural electrification is to utilize the local energy potency through the development of the energy independent village (EIV) South Lampung Regency has energy potency for the development of EIV program with considering that there are still many villages that not yet electrified, energy demand will increase, and has renewable energy sources. Energy demand in South Lampung Regency is expected to increase in average of 3.6% per year, from 2028.6 thousand barrel of oil equivalent (BOE) by 2010 and increased to 3445.7 thousand BOE by 2025. Result of the villages survey showed that there are the variety of energy potency to develop EIV, therefore need carefully analysis to select the appropriate type of energy resources and technologies. Result of the energy planning shows that there are 3 potential villages as EIV in South Lampung Regency. The three villages are Tajimalela Village (Kalianda District) that utilize solar home system, Sidomukti Village (Tanjungsari District) that utilize biogas technology, and Jondong Village (Kalianda District) that utilize micro-hydro power. The economic calculation of each option then disseminated to local governments and communities to create the implementation program that could help improve the economic empowering of the communities.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
Abstrak: Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai dari bentuk program pemberdayaan dalam meningkatakan pemahaman masyarakat pada dua hal yang sangat penting yaitu aspek dalam meningkatkan produksi dan aspek dalam memperluas mengenai pemasaran. Diharapkan dengan budidaya jamur tiram menjadi usaha tambahan masyarakat Desa Makartitama sebagai usaha dalam jangka panjang serta mampu mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri serta agar masyarakat memiliki tambahan pendapatan terlebih pada saat era covid-19 seperti ini masyarakat perlu memiliki pendapatan tambahan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Metode pelaksaan yang di lakukan melalui proses dengan beberapa tahapan yaitu kegiatan penyadaran, kegiatan pelatihan, kegiatan pendampingan dan kegiatan evaluasi. Hasil dari kegiatan yang di laksanakan didapatkan bahwa antusias semangat masyarakat Desa Makartitama untuk memulai dan mengembangkan usaha budidaya jamur tiram mulai terlihat. Selain itu juga masyarakat lebih memahami bagamana...
Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Menuju Desa Tangguh Covid-19
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 2022
Saat ini seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami pandemi Covid 19. Dampak dari pandemic ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat desa Karang Anyar juga ikut merasakan dampak dari pandemi Covid 19 pada sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Tujuannya peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan berbagai kegiatan Desa sehingga warga desa dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam era Pandemi Covid 19. Sasaran kegiatan yaitu masyarakat, kader posyandu, tokoh masyarakat Desa Karang Anyar. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan (pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stake holder), implementasi (identifikasi masalah, penentuan prioritas solusi, analisis kebutuhan, pelaksanaan intervensi), pendampingan (review, evaluasi, tindak lanjut). Hasil kegiatan berupa pemaksimalan peran tim satgas desa, penyuluhan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang protokol pencegahan penularan covid-19 dengan hasil post test 96,2%, pemberian tempat cuci tangan di fasilitas umum, pembagian masker , handsanitizer , poster dan leaflet serta pemberian perlengkapan APD dan alat semprot desinfektan bagi tim satgas. Evaluasi dilakukan melalui pemantauan pemanfaatan sarana yang diberikan, prilaku masyarakat terhadap penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 dan pendampingan tim satgas. Diharapkan kedepan Desa Karang Anyar secara mandiri dapat melaksanakan pencegahan dan penanganan covid-19.
Indonesian Journal of Environment and Disaster, 2023
Tamanan Village and Lirboyo Village, located in Mojoroto District, Kediri City are one of the villages affected by flooding, especially when the rainy season arrives. Floods that occur are often caused by problematic drainage and culvert infrastructure. The objective of community empowerment activities through the Tangguh Village Disaster program is to increase the capacity and resilience of the community and village apparatus in Tamanan and Lirboyo Villages in dealing with disasters. The methods used in this study include participatory survey methods, lectures, discussions, exercises/handson practice, observation, and evaluation. The results obtained are that a disaster-resilient village/kelurahan has an important role as a buffer for a village affected by a disaster, or becomes an independent village if a disaster occurs. There was an increase in community knowledge in the two villages before and after the community empowerment activities
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Desa
JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik), 2016
The purposes of this research were to describe the role of government and non-governmental in community economy empowerment and to know the supporting factors and inhibiting factors in community economy empowerment. Research methods used qualitative approach. Techniques analyzing of data in this research used model interactive. The result showed that government policy on Sidoarjo Regency in empowering people, especially duck farmers in the Kebonsari Village, Candi Sub-district. They give duck and facilitate for infrastructure. It shown that the respond of government to train, direct, and control community, as well as opened market especially in outside of local area. In the other hands, the facility is given by government through giving easily to get loan from the bank as capital. Thus, community decided to build duck farmers as empowering activity.
Model Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengolahan Kopi di Desa Mandiri Energi
Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 2015
Pengembangan desa mandiri energi (DME) berbasis sumber daya lokal ditujukan untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi penggunaan energi fosil. Desa mandiri energi dikaitkan dengan pengembangan ekonomi produktif. Untuk kawasan yang berdekatan dengan taman nasional, pengembangan ekonomi produktif berbasis sumber daya lokal sangat penting karena dapat mengurangi aktivitas masyarakat merambah hutan. DME Lebakpicung merupakan desa mandiri energi berbasis mikrohidro yang mempunyai potensi sebagai kawasan penghasil kopi. Saat ini kopi yang dihasilkan di Lebakpicung hanya diolah menjadi biji kopi kering. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat di DME adalah untuk memanfaatkan penggunaan listrik dari mikrohidro yang idle di siang hari untuk digunakan sebagai sumber tenaga mesin pengolahan kopi. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui pelatihan pengolahan kopi menjadi kopi bubuk dengan menggunakan mesin penggiling kopi listrik dan alat pengemas. Pelatihan diikuti oleh masyarakat yang mempunyai aktivitas sebagai pengolah kopi. Kata kunci: desa mandiri energi, ekonomi produktif, idle listrik, kopi bubuk, pengolahan kopi
2019
Fajar Istikhomah, 1501046048. Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Desa Mandiri Energi Di Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi melimpah baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Salah satunya adalah dalam bidang energi. Namun dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat maka akan menimbulkan kelangkaan. Untuk itu maka diperlukan adanya pemberdayaan masyarakat dalam hal membuat energi terbarukan. Salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program desa mandiri energi di Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Dengan adanya pemberdayaan, mengubah masalah menjadi sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan itu peneliti membahas dua rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melaui program desa mandiri energi di Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dan 2) Bagaimana hasil pemberdayaan masyarakat melalui program desa mandiri energi di Desa Mundu Kecamatan ...
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat Desa Kujau dalam program desa mandiri energi yang diadakan di Desa Kujau Kecamatan Betayau Kabupaten Tana Tidung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode kualitatif, dengan dasar penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, yaitu pengumpulan data dengan melalui studi kepustakaan, dokumen dan hasil-hasil penelitian serta melalui lembaga-lembaga terkait dengan masalah yang diteliti dan mengadakan pengamatan langsung objek yang diteliti dengan menggunakan teknik wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program desa mandiri energi ini belum berjalan secara maksimal. Hal ini terlihat dari kurangnya keaktifan yang mereka tunjukkan baik itu pada proses pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemanfaatan kegiatan, hingga evaluasi kegiatan, sehingga menyebabkan target yang diharapkan ...