IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (KUBE-PEKKA) DI KECAMATAN TELANAI PURA KOTA JAMBI (original) (raw)
Related papers
IbM KELOMPOK TANI KAMPUNG LELE DI MOROKREMBANGAN SURABAYA
2016
Bozem Morokrembangan yang bagian dari wilayah kampung gadukan menjadi sebuah permasalahan yang selama ini selalu menjadi tempat yang kumuh penuh sampah dan enceng gondok; dari keperdulian kader lingkungan mengubah permasalahan itu menjadikan sebuah lahan produktif. Kelompok Tani ikan lele ini terdapat di kampung gadukan yang memiliki kegiatan budidaya ikan lele dan kerupuk ikan lele ingin menjadi salah satu kampung unggulan di Kota Surabaya sebagaimana yang di programkan oleh Pemerintah Kota. Tampilan kemasan kerupuk tampak kurang menarik sehingga perlu adanya pengembangan desain kemasan agar menambah nilai jual dari produk-produk tersebut. Perlunya pengembangan produk makanan olahan baru yang berbahan dasar ikan lele (nugget dan bakso) untuk meningkatkan pemasaran ikan lele dan mengembangkan usaha Kelompok Tani menjadi kampung yang mandiri. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pemasaran dari Kelompok Tani ikan lele dengan cara mengajarkan Kelompok Tani membuat produk olaha...
IbM KELOMPOK USAHA BATIK DI KELURAHAN SUTOREJO KOTA SURABAYA
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2017
The purpose of this study is to develop of new Entrepreneur of the Housewives in Sutorejo village, Surabaya Municipality, Indonesia. This study began by providing equipment and batik materials, than training of batik design and coloring as well as business management so that the partners of this study becomes an entrepreneur, so that could generate additional income in the prosperous family. This activity is aimed at housewife in Sutorejo village, Mulyorejo Subdistrict with name "Group of Serasi 1 and Serasi Group 2" which has the number of members as many as 16 people each group, Previously they did batik in Village office with equipment in turn because there are only few of tools used by all members, and they have minimal of skills especially in designing, coloring, and business management. This Community Partnership Program (PKM) is done by providing equipment and materials as well as training in the field of batik with the design and coloring that characterizes its own as a batik icon that will be in the production of the Serasi group. Moreover, the purpose of this activity is to prepare them as SMEs which capable to product, sell and well manage the business appropriately, they must have knowledge in the field of management, especially business management, Marketing and managing finance. With equipment, competence on designing batik with coloring techniques and management skill they able to produce and sell batik product to earn income.
Latar belakang penelitian ini adalah keberadaan buruh tani perempuan di Desa Janggala yang ikut berperan dalam perekonomian keluarga. Mereka mempunyai aktivitas di bidang pertanian dan non-pertanian untuk membantu meringankan beban suami dalam mencari nafkah. Sehingga buruh tani di Desa Janggala ini tidak hanya mengurus rumah tangga melainkan bertugas juga dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang peranan buruh tani perempuan, aktivitas pertanian dan non-pertanian yang dilakukan buruh tani perempuan dalam membantu perekonomian keluarga di Desa Janggala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan buruh tani perempuan, aktivitas pertanian yang dilakukan oleh buruh tani perempuan di Desa Janggala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literature. Dengan jumlah populasi 436 orang yang bekerja menjadi buruh tani perempuan di Desa Janggala. Pengambilan sampel menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling) dengan pengambilan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 44 orang.
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI PEPAYA DI KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE
Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Techniques cultivation by farmers of papaya crop in the district Lamuru, highly variable, is not optimal and not yet fully apply the recommended technology innovation so that although productivity is not too low, but still need improvement management, especially the system of nutrient / fertilizer to plants. Along the loss of subsidized chemical fertilizer, chemical fertilizer scarcity and high prices in the market become an obstacle in fulfilling the needs of farmers papaya plant nutrients. Therefore, it is necessary to find alternative that function to chemical fertilizers and pesticides is more safe friendly for environmental. TechnologyPosidan-Ht (liquid organic fertilizers, natural pesticides, and growth hormone) is an alternative to chemical fertilizers and pesticides that are safe friendly for environmentally. Objectives and targets outcomes to be achieved from the activities science and technology for the public are: 1) the target output short term that will be produced are: (a) The famers skiled is cultivation of papaya with theuse proper cultivation technology application independently in the crop, (b) famers knows the importance of using posidan-ht, (c) The Famers partners were able to produce their own posidan-ht, (d)) applying a solution of skilled posidan-ht independently in planting papaya, and 2) Target longterm outcomes that will be produced are: (a) the loss of partner's dependence on fertilizer and chemical pesticides in the management of the papaya plant, (b) Provided papaya plants healthy without relying chemical fertilizers and pesticides,(c) Subdistrict Lamuru will Sentra be healthy Organic Papaya that have high bargaining value d) Formed new entrepreneurs who produce posidan-ht. Approach methods are offered to support the realization of the program consists of three methods, namely: 1). Participatory extension, (2) Training (demonstrations and practice activities by participants), (3) Mentoring, coaching the participants by the implementation team, and (4) mentoring methods.
Salah satu visi pembangunan nasional tahun [2004][2005][2006][2007][2008][2009] adalah terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberi fondasi yang kokoh bagi pembangunana yang berkelanjutan (Kementerian Pemberdayaan Perempuan.2006). Tujuan pembangunan adalah menyejahterakan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain; terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin, adanya rasa aman, adanya rasa aktualisasi diri, dan harga diri. Namun, kenyataan berkata lain, bangsa Indonesia masih mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, dengan demikian pada umumnya tingkat kesejahteraan masih berada pada kategori yang rendah. Rendahnya kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya kepala keluarga dan penduduk yang masih tergolong miskin, sebagaimana data yang telah diperoleh dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Kolaka (2007) bahwa jumlah penduduk miskin yang ada di Kabuten Kolaka adalah 63.664 jiwa dari jumlah penduduk 273.168 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin yang paling tinggi dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka adalah Kecamatan Watubangga yaitu 3363 jiwa dari 26.358 penduduknya. Peningkatan kesejahteraan masyarakat berbagai usaha yang telah ditempuh oleh pemerintah pusat seperti pemberian bantuan Bayar Langsung Tunai (BLT), ASKESKIN, dan kredit lunak. Program pembangunan daerah yang dicanangkan oleh
2016
Tujuan program IbM adalah: (1) Meningkatkan kualitas, efisiensi tenaga, dan waktu pengolahan melalui rancang-bangun alat pengepres batang eceng gondok kering kepada Kelompok Usaha Eceng Gondok Kebraon, (2) Meningkatkan kemampuan SDM yang mempunyai keahlian dan keterampilan mengolah eceng gondok menjadi produk kerajinan tangan dengan inovasi “sulam pita” pada Kelompok Ibu PKK Kebraon, (3) Meningkatkan kemampuan desain dan pemutakhiran informasi produk melalui website (wordpress) untuk memperluas pemasaran produk kerajinan tangan berbahan eceng gondok “sulam pita” secara online kepada Kelompok Usaha Eceng Gondok Kebraon. Metode kegiatan adalah: (1) Rancang-bangun, pelatihan, praktek, dan pendampingan pembuatan, penggunaan, dan perawatan alat pengepres eceng gondok kering, (2) Pelatihan, praktek, dan pendampingan peningkatan kemampuan SDM mengolah eceng gondok menjadi produk kerajinan “sulam pita”, (3) Pelatihan, praktek, dan pendampingan pemutakhiran informasi produk melalui website (...
Artikel ini memaparkan hasil program IbM untuk pelatihan, pembinaan dan pendampingan pada kelompok usaha pemuda bidang kerajinan, souvenir, sablon dan percetakan "Daun Gedang" di Kampung Karanggedang Kelurahan Linggasari Kecamatan/Kabupaten Ciamis. Program ini bertujuan untuk: meningkatkan motivasi wirausaha mitra; meningkatkan pemahaman mitra tentang perencanaan bisnis dan manajemen usaha; meningkatkan kemampuan SDM dalam teknik produksi dan pemasaran; serta mengembangkan jejaring kewirausahaan pemuda untuk menopang pengembangan ekonomi kreatif. Hasil yang telah dicapai dari program ini adalah : meningkatkan jiwa entrepreneurship para pemuda sebagai upaya menunjang kegiatan pengembangan kelompok usaha pemuda; mengembangkan kemampuan kelompok usaha pemuda "Daun Gedang" dalam melakukan perencanaan, kegiatan bisnis dan mengembangkan jaringan kerjasama bisnis; serta mengembangkan kelompok usaha pemuda "Daun Gedang" sebagai model pengembangan wirausaha pemuda yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
SIMBOL KEAMANAN DALAM PERMUKIMAN SUKU HUBULA DI LEMBAH BALIEM, PAPUA
Jurnal Median , 2021
Tradisi perang suku dalam masyarakat Hubula pada masa lalu memiliki kaitan dengan konsep pemilihan lokasi dan penataan ruang serta bentuk bangunan pada permukiman silimo. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana tata ruang dan teritorialitas membentuk simbol keamanan dalam permukiman. Bagaimana proses dan faktor pendukung terbentuknya permukiman silimo ditinjau dari aspek relasi alam, relasi sosial, dan relasi leluhur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Metode fenomenologi digunakan untuk menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Metode ini akan mempermudah untuk mendeskripsikan informasi pada tingkat abstraksi yang tinggi sehingga dapat memaknai permukiman silimo sebagai simbol keamanan dalam kebudayaan suku Hubula. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah konsep keamanan permukiman, baik modern maupun tradisonal, sangat terkait dengan teritorialitas dan menghindari 3 (tiga) aspek dalam permukiman yaitu: 1). Stranger Danger (tidak saja kepada manusia, ketakutan juga kepada hantu), 2). Risk (batasanbatasan ruang yang nyata maupun simbolik), 3). Affect effect (ruang-ruang yang terbentuk merupakan countersites sebagai sistem keamanan). Kata kunci : simbol keamanan, permukiman silimo, suku Hubula.