Kebhinnekaan Kearifan Lokal Sebagai Tameng Perilaku Korupsi (original) (raw)

Kearifan Lokal Masyarakat Samin Dalam Pembudayaan Nilai-Nilai Anti Korupsi

Abstrak Di Indonesia terdapat beragam ajaran yang telah menjadi sebuah budaya di dalam kehidupan sehari-hari para penganutnya, seperti halnya ajaran Samin yang pertama kali ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Para penganut ajaran Samin atau masyarakat Samin sangat konsekuen dalam menjalankan berbagai macam pantangan yang ada dalam ajarannya, dan pantangan tersebut dianggap mampu melawan penyakit bangsa Indonesia yang cenderung menyenangi hal instan seperti korupsi yang mampu membawa pengaruh negatif pada kelangsungan hidup rakyat dan bangsa.

Kearifan Lokal dan Pemberantasan Korupsi dalam Birokrasi

MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 2013

One thing that considered as a source of systemic and networking corruption in Indonesia is bureaucratic behavior with patrimonial relations approach. Source of bureaucratic pathology essentially can be identified from two locus: internal and external. This paper attempts to explain other possibility to eradicate corruption in bureaucracy by strengthening external environment role. Using qualitative research data in Nagari Kapau of West Sumatra, indicating that culture became one of important strategy to eradicating corruption in bureaucracy. Culture values support the emergence of social structure as a controller of Nagari bureaucratic work. Cultural values are followed by society awareness and participation of their role in overseeing leader and government to become power that be able to power-driven corruption.

Kearifan Lokal sebagai Benteng Karakter Bangsa

Tradisi adat jawa yang disebut-sebut sebagai salah satu suku yang kental dengan nuansa kebudayaan dan tradisi adat jawanya pun perlahan-lahan mulai ikut tergeser seiring berkembangnya zaman. Budaya asli yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika sudah semakin diabaikan terutama oleh pemuda pada saat ini. Penggerusan karakter ini turut pula menimbulkan krisis identitas yang berujung pada disorientasi bangsa dalam menatap masa depan. Kembali kepada nilai-nilai luhur dan budaya asli merupakan satu-satunya jalan dalam mengembalikan identitas dari kondisi kritis tersebut. Metode penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.Data yang sudah diperoleh kemudian diolah dan menggunakanteknik penarikan kesimpulan secara induktif. Terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sekaligus rekomendasi. Pertama, harus adanya pembelajaran falsafah jawa yang dalam hal ini tradisi pernikahan adat jawa ala Kadipaten Pakualaman. Kedua, harus adanya modul pelatihan dalam program pelatihan.

Melestarikan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sebagai Wujud Bela Negara

IKRA-ITH humaniora, 2024

Kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran tradisional dari kebudayaan lokal (tradisional) ke paradikma yang modern, fakta ini terjadi di lingkungan masyarakat, yang sudah mengalami penurunan dan tergerus olen adanya perkembangan modernisasi dan era globalisasi, maka budaya-budaya lokal dilestarikan dan dijadikan sebagai sumber dalam proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam diskripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif, dalam proses penelitian diperoleh data primer dari para tokoh masyarakat yang dilakukan melalui obserfasi, wawancara dan dokumentasi, dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tersebut merupakan tradisi dalam masyarakat, yang menunjukkan nilai-nilai yang dapat kita ambil aebagai sumber pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut ; 1) Nilai gotongroyong, 2) Nilai-nilai Kekeluargaan, 3) Terciptanya masyarakat yang madani selalu menjunjung terhadap nilai-nilai toleransi terhadap agama, 4) Nilai-nilai kebersamaan dan yang ke 5) Nilai-nilai cinta terhadap budaya, adat istiadat khususnya nilai-nilai kearfan lokal yang hidup lestari dalam kehidupan masyarakat, dengan mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal, khususnya pada nilai-nilai kearifan lokal akan terjaga eksistensinya dan para generasi muda yang sebagai calon-calon penerus estafet pemimpin kedepan memiliki kesadaran untuk menjaga dan memelihara kearifan lokal sehingga generasi mendatang tetap mengenal tradisi kearifan lokal bangsa Indonesia. Kata Kunci : Nilai-nilai Kerifan Lokal, Kebudayaan dalam masyarakat PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah merupakan negara kepulauan yang terdapat kurang lebih berjumlah 17.504 pulau yang termasuk ke dalam wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menurut Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di mana 16.056 pulau telah dibakukan namanya di PBB hingga Juli 2017, dan Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama. Maka itulah kita selalu menjaga nilai-nilai kearipan lokal demi mewujudkan ragam budaya dan untuk meciptakan nilai-nilai persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Memaknai Etika Bisnis Berbasis Kearifan Lokal

This study aims to get the meaning of local wisdom implementation in ethics of bussiness. This study applied a qualitative approach with a model case study and interview as the data collection technique. A single case study approach was choosen because data from one " Tahu " centra industries was enough to achieve the research objective. The research objective was to find out the problem of implementation local wisdom value. Therefore, descriptive practice oriented research was conducted. Data were gathered through observation and open interview with owner of " Tahu " centra industries. The finding shows local wisdom value can be implemented at Tahu centra industries eventhough the owner recoqnize there implemented only in a few transaction. Transaction of business equation based on local wisdom value becomemore valeable becausewe can get the meaning of " Guyub Rukun " and the " Guyub Rukun " do not be a barrier business. We have to dignify local wisdom value to achieve good governance principles. The limited of this study is data collection only gathered from one sentra industries. In addition, the real observation about participant's activities is limited only several transactions. However ,this study raises two interesting problems to think about implementation local wisdom value: exploration local genius and alternative local wisdom mind set in a ethics of business management. Thereby,the local wisdom value could be well implemented in business management.

Telaah Kearifan Lokal Terhadap Akuntabilitas Lumbung Desa

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2016

This research aims to understand the business of Lumbung Desa Paceklik which based on society's local wisdom, examining governance, and compare between governance implementation and the governance characteristics by the UNDP. One of the most important aspects in governance practice is accountability. Accountability is implemented as the efforts to maintain the Lumbung Desa Paceklik existence. The accounting practice in Lumbung Desa Paceklik is one measure of accountability implementation. The research data were collected by observation and documentation of related information, gradual interviews, and focus group discussion (FGD). The study was conducted from the beginning of April 2013 until early March 2014 in the Dempel village, Geneng subdistrict, Ngawi district, East Java. The results explained that the governance of the Lumbung Desa Paceklik is quiet well to do. Based on the governance characteristics by UNDP, only the rule of law which is still an obstacle. Moreover, the accountability is interpreted not only as an liability, but also as a need to maintain the Lumbung Desa Paceklik's existence. Implementation of accounting was not optimal due to the limited understanding and ability of the board to the theory and practice of ideal accounting practice.

Kearifan Lokal Versus Otoritas Penguasa

Sukolilo Pati terusik karena pemerintah akan mendirikan pabrik Semen Gresik. Penolakan warga ini di latar belakangi oleh sebuah pandangan hidup yang kita kenal dengan Ajaran Samin. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian menggunakan paradigma konstruktivisme yaitu untuk mengungkap argumen serta bukti-bukti melalui eksplarasi hermeneutik terhadap teks dan realitas sosial bentuk perlawanan masyarakat adat Sikep berbasis kearifan lokal. Politik kebijakan yang ada saat ini sarat dengan paradigma eco-developmentalism yang menguntungkan pihak investor disatu pihak dan meminggirkan masyarakat dan kepentingan ekologis dipihak lainnya. Konsekuensi logis ketika pembentukan peraturan perundangan tidak berakar pada nilai-nilai yang hidup dan tumbuh dari masyarakat. Dalam implementasinya telah menggusur hak-hak masyarakat adat/lokal atas penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam, serta mengabaikan kemajemukan hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Wujud Kearifan Lokal

2007

A literary work usually only can be interpreted holistically in the relation with other masterpiece, its agreement and also its opposition. In other words, a literary text can be comprehended after we know the relation with other text, which become its background creation. Literary text becoming creation background called hypogram. Central figure in Amir Hamzah text is Amir Hamzah that destined dominate whole world as Moslem scholar and umara. Amir Hamzah act as umara because leading the soldier to conquer infidel kings, and as Moslem scholar because he have to Islamize infidel kings which he defeated. Therefore, Amir Hamzah known as Islam warrior figure. Texts answerer of Amir Hamzah text show local wise form of its active reader and re-reacting text of its hypogram so re-arrange again new texts (HAH, Sr.Mn.,Wawacan Amir of Hamzah, Saga Amir of Hamzah) in course of art growth in Nusantara region. In its transformation, answerer texts experiencing change. That changes is among others adapted for art tradition and region culture. Pada awal kedatangan Islam ke kawasan Melayu, para pengembang Islam dalam melaksanakan tugasnya menggunakan wahana jenis cerita sebagai daya tariknya. Di antara jenis cerita yang sering dimanfaatkan sebagai sarana berdakwah adalah cerita pahlawan (epos). 1 Cerita yang bercorak kepahlawanan disampaikan secara lisan kepada pembaca atau pendengar dalam suatu pertemuan. Dalam masyarakat Melayu, ada kebiasaan membacakan hikayat yang popular dalam suatu pertemuan (lihat: Sejarah Melayu). Cerita-cerita yang bercorak kepahlawanan banyak disadur untuk tujuan-tujuan berikut: (1) menyebarkan nilai-nilai keislaman di kalangan orang Melayu; (2) memperkenalkan tokohtokoh hero dari kebudayaan Islam. Tujuan yang kedua ini dimaksudkan agar tokoh-tokoh pahlawan dari kebudayaan Islam mengambil alih kedudukan dari kemasyhuran tokoh-tokoh pahlawan sebelumnya. 2 Dalam kesusastraan Melayu lama terdapat sejumlah cerita yang dapat dikategorikan sebagai cerita pahlawan Islam, misalnya Hikayat Iskandar Zulkarnain (disingkat HIZ), Hikayat Amir Hamzah (disingkat HAH), dan Hikayat Muhammad Hanafiyyah (disingkat HMH). 3 Ketiga hikayat itu P3M STAIN Purwokerto | Kun Zachrun Istanti

Mengungkap Patilasan Kearifan Lokal Sunda

KABUYUTAN

Seiring Perkembangan zaman, tinggalan budaya masa silam di era kasajagatan kini, keberadaannya kian terabaikan dan terkikis ‘materi’. Ini bukti ‘kekurangengeuhan’ pemerintah dalam upaya melindungi, memelihara, serta melestarikannya. Patilasan budaya Sunda termasuk benda-benda pusaka yang berada di museum, keraton, maupun kesultanan, karena kurangnya dana pemeliharaan dan penjagaan, beberapa benda pusaka raib digondol orang yang tidak bertanggung Jawab hanya demi segenggam ringgit. Sungguh sangat disayangkan, pedang dan beberapa benda pusaka lainnya pun ada yang raib berpindah tangan ke negeri orang, tidak terkecuali naskah-naskah Sunda buhun ‘kuno’. Benda pusaka, selain yang tersimpan di keraton atau museum, masih banyak patilasan budaya Sunda masa silam yang perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang sama dari pemerintah. Di antaranya, prasasti, kabuyutan, situs, maupun naskah serta kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Kepedulian masyarakat Sunda terhadap budaya dan patilas...

Sinergitas Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Adat dalam Menjaga Kearifan Lokal

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sinergitas peran pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam menjaga kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi serta keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu kearifan lokal di Kampung Adat Urug yang dilihat dari sistem kepercayaan, budaya, tradisi, norma dan mitos masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat adat Urug. Terdapat pula sebuah tantangan secara internal dan eksternal yang dihadapi masyarakat adat Urug dalam menjaga kearifan lokal yang ada di lingkungannya yang didorong oleh adanya era digitalisasi. Guna melestarikan kearifan lokal tersebut peranan pemerintah daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor sebagai fasilitator, koordinator dan dinamisator dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di kampung adat khususnya Kampung Adat Urug tersebut telah ditemukan ada...