Keberadaan Etnis Cina Dan Pengaruhnya Dalam Perekonomian DI Asia Tenggara (original) (raw)

Krisis Identitas Etnis Cina di Indonesia

Psikodimensia - Kajian Ilmiah Psikologi, 2002

Until now, the searching of Chinese etnic identity in Indonesian still not finished yet. They are in front of several choices – permanently to be Chinese identity, adopt the Indonesian identity or adopt another identity. Various traumatic events like rebbelion of PKI on 1965, the riot on Mei 1998 has created ambiguity among Chinese society in Indonesian, whether they really have accepted as Indonesian civilization. In the mean time, Chinese identity in Indonesian always related with disadvantage or negative image like stereotype, prejudice or dicrimination. This article would like to analize the dynamic of searching identity Chinese etnic in Indonesian with social identity theory perspective

Mengenai Etnik Cina di Indonesia: Selayang Pandang

SIASAT, 2017

Orang Cina Indonesia, kelompok minoritas keturunan (setengah) asing terbesar di negara ini sekaligus kelompok yang dianggap mendominasi ekonomi, cenderung tertutup dan tidak bisa diasimilasi, adalah satu dari relatif sedikit kelompok etnik di Indonesia yang telah menarik banyak perhatian dan menjadi subyek berbagai kajian. Namun, orang akan setuju dengan komentar Leo Suryadinata bahwa "masih banyak yang harus dilakukan untuk memperkaya pengetahuan kita tentang kelompok minoritas ini" (1978c. hal. 168). Adalah hal yang baik bahwa Yong Mun Cheung pernah menulis, "sedang terjadi penelitian yang bergairah tentang orang Cina di Indonesia yang memberikan janji pada masa depan dan memanggil partisipasi lebih luas dari para pendatang baru di bidang ini." (1981, hal.27). Makalah ini merupakan sebuah survei tentang pencapaian-pencapaian dan kekurangankekurangan dari tulisan-tulisan modern (setelah taun 1945) tentang etnik Cina di Indonesia yang dihasilkan oleh sarjana Barat, pribumi Indonesia dan juga etnik Cina. Dalam kebanyakan hal fokusnya akan diarahkan pada kajian-kajian akademik, namun khususnya pada dua kelompok penulis dan sarjana yang disebut di belakang, juga akan disertakan karyakarya tulis penting, berpengaruh atau membentuk opini yang mungkin mengarah pada penelitisan hipotesa. Makalah ini juga akan memetakan masa lalu dan kecenderungan di masa depan pada tulisan-tulisan yang demikian. Diharapkan mahasiswa di masa depan yang memasuki bidang ini akan mendapatkan manfaatnya sebagai daftar catatan tentang apa yang telah dan belum dicapai dalam empat puluh tahun terakhir. Dengan cara ini, diharap akan dihasilkan bidang kajian yang lebih sistematik, terkoordinasi dan berkelanjutan.

Etnis Indo-Tiongoha Dan Semangat Anti-Cina

Masyarakat Tionghoa di Indoneisa sudah tentu telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sendi-sendi kehidupan di Indoneisa saat ini, adalah menarik bila kita melihat kebelakang mengenai peran serta mereka dalam membantu pergerakan Indonesia dan juga pencarian jati diri mereka,namun tulisan ini tidak secara khusus membahas hal-hal tersebut tulisan ini membahas Kausalitas yang berujung pada peristiwa gerakan Assat yang berkembang pada tahu 1955 karena dimotori oleh Mr. Assaat.

Internal: Masalah Keragaman Etnis CINA DI ASIA TENGGARA: sebuah pandangan lama

Lebih lama dari apa? Dan mengapa? Subjudul kuliah ini merupakan dorongan untuk mencoba untuk menghindari kesalahpahaman tertentu dari posisi Cina di Asia Tenggara. Pada pandangan singkat, mata kita secara dangkal difokuskan pada hari ini, orang Cina Nan-yang, yang mengatakan, orang-orang Cina yang tinggal di wilayah yang membentang dari Burma di barat ke Filipina di timur, tampaknya ada beberapa 12 juta orang salah, gelisah dan tidak aman populasi bertindak sebagai penanda perbatasan terluar jelas untuk tanah air ekspansif politik. Ini adalah "hadir." Masalah dengan itu adalah bahwa ia menegaskan prasangka baik mereka yang tidak suka atau ketidakpercayaan Cina dan orang-orang yang menyembah mereka. Di mana-mana di Asia Tenggara ada komunitas Tionghoa terlihat dan layak, besar dan kecil, yang berfungsi sekaligus sebagai "bukti" dari anggapan anti-China bahwa China selalu entitas asing dan berasimilasi, dan sebagai "bukti" bantuan dari pro tesis Cina bahwa budaya Cina begitu superior sebenarnya dan di evaluasi dari diri untuk mampu menahan dampak dari pengaruh Asia lainnya dan westernisasi. *esai ini diberikan sebagai kuliah kepada masyarakat china, london, pada tahun 1964 dan awalnya muncul kertas sebagai sesekali, No. 14 masyarakat. itu dicetak ulang di sini dengan izin dari penulis dan penerbit.

Persebaran dan Pengaruh Etnis Tionghoa di Indonesia

Artikel diajukan untuk memenuhi UTS Take Home mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia yang diampu oleh Dosen: Dr. H. Didin Saripudin, S.Pd., M. Pd Dr. Syarif Moeis oleh Masyithoh Nurul Haq 1407264 DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015 1 Persebaran Etnis Tionghoa di Indonesia Awal datang dan Persebaran Sejak zaman Romawi kontak dagang antara Eropa bagian selatan, Timur Tengah, dan Cina telah berlangsung. Produk yang diperdagangkannya pun tergolong mewah yaitu seperti sutra, kain, perkakas logam, dan keramik yang dibawa dari Cina lewat dataran tinggi yang dikenal dengan nama jalur sutra (silk road) ke Timur Tengah. (Pijlketel dalam Sutjiatiningsih, 1997, hlm. 8) Dengan ditemukannya jalur sutera laut dan ditambah penambahan rute pelayaran baru antara Cina dan Nusantara (Nanghai dalam istilah sebelumnya bagi Cina) menunjukkan sudah adanya hubungan antar keduanya, yang juga menunjukkan bahwa telah ada bangsa Cina yang meninjakkan kaki ke Nusantara entah itu sekedar berdagang atau sampai tinggal dan membuat komunitas di berbagai wilayah di Nusantara. Yang jelas untuk sementara kita dapat simpulkan bahwa dalam periode di atas, di daerah pesisir pulau-pulau di Nusantara yang menjadi tempat persebaran jalur dagang Cina-Nusantara itu tersebar pula bangsa-bangsa Cina yang berhubungan dengan pribumi sekitar.

Tugas Ujian Tengah Semester Etnografi Asia Timur "Perkembangan Ekonomi Cina"

BAB I PENDAHULUAN Peradaban Cina adalah beradaban tertua yang hingga sekarang masih bisa dirasakan. Cina memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban dunia. Hal itu bisa dilihat dari artefak-artefak yang ditinggalkan atau falsafah yang ditinggalkan, teknologi (pengobatan, pekerjaan, dst) Cina juga tidak kalah canggih dengan negar barat lainnya. Sebagai salah satu peradaban besar, tentu saja sangatlah perlu untuk mengetahui system politik, ekonomi dan masyarakat pada masyarakat Cina. Seseorang 1 bercerita ketika ia masuk universitas pada akhir tahun 1970-an, ia diajarkan bahwa Revolusi Komunis Cina secara keseluruhan baik bagi para petani Cina, yang merupakan bagian terbesar dari populasi negara tersebut. Ini disebabkan karena komunis yang menguasai, memberipan tanah-tanah kepada para petani yang tidak memiliki tanah. Mereka juga menghilangkan nama kelas penguasa kelas tuan tanah. Komunis juga memberantas penggunaan opium 2 dan buta huruf. Jutaan orang dihukum mati dan 30.000.000 orang meninggal karena kelaparan selama masa lompatan besar ini, komunis benar-benar merepresentasikan keinginan masyarakat Cina yang tergusur. Itu adalah cerita singkat bagaimana dunia tahu revolusi cina pada saat komunis masuk, di tulisan ini saya akan menceritakan ulang dari sebuah buku yang berjudul "China Undercover, Rahasia di Balik Kemajuan Cina" dan saya juga akan menceritakan bagaimana perekonoiman Cina yang sebenarnya bukan sepenuhnya komunis. Saya memilih untuk membahas Cina dikarekan perekonomiannya yang saat ini sudah sangat maju di tengah-tengah krisis dunia pada awal tahun 2012. Saya juga tertarik karena sistem haluan yang komunis, namun pengaruhnya sangat menyebar segala penjuru dunia. Hampis di setiap negara di dunia pasti ada penduduk yang berdarah Cina. Cina juga berbeda jauh dengan Korea Utara yang samasama sifatnya mengandung komunis, namun Korea Utara begitu tertutup oleh dunia luar, negara ini juga dikabarkan sebagai negara yang perekonomiannya terbelakang. Buku "China Undercover "Rahasia di Balik Kemajuan Cina" yang saja jadikan bahan dalam menjelaskan bagaimana keadaan di cina. Buku ini sebenarnya dilarang untuk diterbitkan, ini 1 Mantan kepala biro Bejint untuk Washington Post 2 Dalam kuliah Etnografi Asia Timur, dosen saya menjelaskan bahwa yang membuat cina terpecah salah satunya adalah opium (dibuat ketergantungan atau kecanduan oleh inggris supaya cina mau bertransaksi dengan mereka). Ini dilakukan karena pada waktu itu perekonomian Cina sangat tertutup.

Konteks Budaya Etnis Tionghoa Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

2006

Cultural context of every nation and ethnic have specific characteristic. Variety of this cultural context can make conflict with organizations, which also have specific characteristic. Tionghoa ethnic which have specific cultural context from their ancestor inheritance is example of cultural context management in organization, especially human resource management.

Relasi Sosial Pedagang Etnis Cina Dan Etnis Jawa DI Pasar Tradisional

KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 2013

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan relasi sosial pedagang etnis Cina dan etnis Jawa di pasar tradisional. Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Klampok Purwaja. Relasi sosial antara pedagang etnis Cina dan pedagang etnis Jawa di pasar Purwareja Klampok tercermin dalam beberapa aktivitas yang dilakukan yaitu “relasi sosial di pasar” dan “diluar pasar”. Relasi diluar pasar masih terlihat adanya jarak sosial yang lebih banyak dipengaruhi oleh etnisitas, tetapi relasi dalam pasar tampak lebih egalitarian. Pelayanan kepada para pelanggan tidak memperdulikan adanya perbedaan etnis. Secara umum, mereka dapat hidup berdampingan dengan baik, keduanya saling diuntungkan secara ekonomis. Namun stereotype etnis diantara keduanya masih tetap ada dan berkembang dalam masyarakat yang cukup mempengaruhi hubungan sosial kedua etnis dalam kehidupan sehari-hari. The objective of this study is to describe the social relations between ethnic Chinese merchants and the Java community in traditio...

Etnis Tionghoa dan Jawa : Cara Pandang Mereka dalam Mempersiapkan Suksesor Bisnis Keluarga

Jurnal Manajemen, 2020

This study aims to examine the difference attitude between Indonesian Chinese and Indonesian Javanese in term of family business successor planning.. Sample used in this researh is came from Javanese and Indonesian Chinese businessman in Semarang. Data retrieval is done by using open-ended questionnaire, and being processed by SPSS ver 19.. The results of the study show that there is a significant difference between Indonesian Javanese and Indonesian Chinese in case of the way they prepare their family business successor.