Hubungan Faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Baturetno I (original) (raw)

Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman

JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

Latar Belakang: Salah satu penyakit berbasis lingkungan yaitu Demam Berdarah Dengue yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat dikarenakan penyebaran penyakit ini yang begitu cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari 4 virus dengue yang berbeda, cara penularan penyakit DBD ini melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan penyakit DBD dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, kimia dan biologi. Kondisi lingkungan fisik, keadaan suatu rumah juga mempengaruhi dalam penyebaran penyakit DBD ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian DBD.Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian case control study, subyek penelitian yaitu 8 kasus dan 24 kontrol. Sampel untuk kontrol ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan ...

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DI Wilayah Kerja Puskesmas Tanawangko

2017

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang hingga sekarang jumlah penderitanya terus bertambah dan penyebarannya semakin luas. Di Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebanyak 201.885 jumlah kasus DBD dengan 1.585 jumlah kematian. Puskesmas Tanawangko merupakan puskesmas dengan jumlah kasus DBD tertinggi kedua di Minahasa dengan jumlah 37 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Tanawangko. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian kontrol kasus. Teknik pengambilan sampel kasus yaitu total sampling sementara penggambilan sampel kontrol menggunakan metode purposive sampling. Perbandingan jumlah sampel kasus dan kontrol 1:1 dengan matching berdasarkan jenis kelamin. Analisis statistik menggunakan uji Chi square dengan α=0,05 dan OR dengan memperhatikan CI=95%. Hasil uji statistik menunjukan variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu praktik menguras ...

Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Demam Berdara Dengue DI Semarang

2017

Dengue hemorrhagic fever (DHF) or dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute febrile illness accompanied by deep bleeding that has a tendency to cause shock or convulsions and can lead to death, generally affecting children younger than 15 but now the sufferer can come from an adult. Dengue transmission is influenced by environmental factors, both physical environment, chemical and biological. The physical environment directly affects the composition of vector species, mosquito breeding habitat, population, longevity and transmission. This study aims to find the relationship between the physical environmental factors of the house with the incidence of DHF. Using analytic observational research with case-control study design. The sample amounted to 80 consisting of 40 case samples and 40 control samples with a ratio of 1: 1. Data collection in this research using questionnaire and measurement tool that is thermohygro meter and lux meter. The results were analyzed using chi square tes...

Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) DI Wilayah Puskesmas Cilacap Selatan II Kabupaten Cilacap Tahun 2016

Buletin Keslingmas, 2017

Penyakit Demam Berdarah Dengue yang selanjutnya disebut DBD adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan dari seorang penderita kepada orang lain melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tujuan penelitian untuk Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah antara lain hubungan tempat penampungan air, keberadaan pakaian menggantung, suhu rumah, kelembaban rumah dan curah hujan dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah puskesmas Cilacap Selatan II Kabupaten Cilacap Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional desain studi case control. Sampel kasus adalah semua kasus penderita DBD di wilayah Puskesmas Cilacap Selatan II dari bulan Januari sampai bulan Mei 2016 (30 kasus). Sampel kontrol adalah tetangga yang tidak menderita DBD dengan kriteria jenis kelamin yang sama dan umur yang tidak jauh berbeda (± 2 bulan) dengan penderita dengan jarak rumah radius ± 100 m (30 kontrol). Hasil penelitian dari 30 penderita, 20 % terdapat TPA, 56,7 % terdapat pakaian menggantung di dalam kamar rumah responden, 80 % suhu memenuhi syarat, 100 % kelembaban rumah memenuhi syarat. Tidak ada hubungan TPA dengan kejadian DBD, tetapi menjadi faktor risiko. Tidak ada hubungan keberadaan pakaian menggantung dengan kejadian DBD dan merupakan faktor risiko. Suhu rumah berhubungan tetapi nilai batas bawah kurang dari 1 dan dianggap tidak ada hubungan. Kelembaban rumah tidak berhubungan dengan kejadian DBD karena semua responden mendapatkan paparan yang sama (konstan). Curah hujan berhubungan dengan kejadian DBD dengan curah hujan tinggi meningkatkan jumlah kasus DBD. Kesimpulan penelitian ini adalah curah hujan berhubungan dengan kejadian DBD karena berpotensi menimbulkan banyak genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Penelitian ini bersifat lemah karena sampel kontrol yang diambil tidak mampu menguatkan kasus.

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2020

Jurnal Analis Kesehatan

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus DBD khususnya di negara tropis seperti Indonesia. Di Bandar Lampung terjadi instabilitas pada Incidence Rate (IR) dari tahun 2010-2015 dan Tanjung Senang merupakan wilayah dengan angka kasus tertinggi yaitu 138 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Way Kandis Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 sampel dari 50 kasus DBD dan 50 kontrol. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu total sampling pada kelompok kasus dan random sampling pada kelompok kontrol. Analisa data yang digunakan adalah chi-square test. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square menunjukan variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD adalah pengetahuan (p-value=0,02; OR=0,40; 95% CI:0,35 – 1,72) dan jumlah kontainer (p-value=0,01; OR=3,02; 95%...

Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Host di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2015

2017

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the major public health problem in Indonesia. Incidence and the area spread of DHF is increasing along with increased mobility and population density. Since 2013-2015 incidence of DHF always increase in South Tangerang, especially Pamulang District. Even Puskesmas Pamulang Region is one of region with the highest number of DHF cases in Pamulang District in 2015. Environmental and host factors play a role in causing high incidence of DHF in a region This study aimed to determine the distribution and frequency of DHF incidence based on environmental factors (the existence of wire netting, water container, and mosquito larvivorous fish) and host factors (age, sex, knowledge, and behavior) in Puskesmas Pamulang Region 2015. The design of this research study is case series. Population in this research study is all of DHF incidence that registered in Puskesmas Pamulang during 2015 with positive diagnosed, have a clear address, can be found, and can...

Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disease represents one of many important public health problems in Indonesia and it often generates an extraordinary occurrence of a vas number of deaths. In Indonesia, the important vector of DHF disease is mosquito, which includes Aedes aegypti. The research uses a cross sectional type with a sample size of 90 household units. Results of the research shows that the environmental factors which deal with the existence of DHF vector are population density, resident mobility, the existence of religious service areas, the existence of decorative plant pots, the existence of drainage, and the existence of garbage bins. On the public behavior factors related to DHF vector include the actions of people, and the habit of hanging clothing. Keyword : Environmental Factor, Public Behavior, The Existence of Vector DHF. ABSTRAK Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular (vektor) penyakit DBD yang penting adalah Aedes aegypti Jenis penelitian cross sectional dengan besar sampel 90 KK. Hasil penelitian menunjukkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan keberadaan vektor DBD adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, keberadaan tempat ibadah, keberadaan pot tanaman hias, keberadaan saluran air hujan dan keberadaan kontainer. Faktor perilaku masyarakat yang berhubungan dengan keberadaan vektor DBD adalah tindakan dan kebiasaan menggantung pakaian.

Analisis Faktor Perilaku Kejadian Demam Berdarah Dengue Diwilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru

2021

Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Faktor resiko penyakit Demam Berdarah Dengue anatara lain Mengantung baju atau Pakaian , terdapat sampah berserakan di sekitar rumah. Tujuan Penelitian ini Menganalisis perilaku membuang sampah dan perilaku menggantung pakaian sembarangan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru. Metode Penelitian ini yang di gunakan yaitu penelitian Survei analitik dengan rancangan Kasus control. Total responden yang di ambil yaitu 58 orang dengan pembagian 29 responden Kasus dan 29 responden kontrol. Alat ukur yang di gunakan yaitu kuisoner dengan uji statistik Chi Squuare. Hasil Penelitian terdapat hubungan antara membuang sampah sembarangan (p- value = 0.012) dengan kejadian DBD. hasil penelitian ini diketahui juga nilai OR sebesar 51,750. tidak terdapat hubungan antara perilaku mengantung pakaia...

Hubungan antara Perilaku Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus

Media Kesehatan Masyarakat, 2020

DHF is one of the widespread infectious diseases in Indonesia, with an increased infected number of sufferers. DHF case is closely related to environmental sanitation, wich causes the availability of breeding places for the Aedes aegypti mosquito vectors. The study was to determine the relationship between environmental sanitation behavior and the case of DHF in the working area of the Tarus Community Health Center in 2020. The study design was descriptive-analytical with a cross-sectional study approach. The sample was_99 respondents taken by simple random sampling technique. Data was collected from interviews and analyzed using the Chi-square test. The results showed that the varuabels of knowledge (p = 0.000), attitudes (p = 0.021), and actions to environmental sanitation (p = 0.000) were related to the DHF case. The Tarus Community Health Center should increase outreach activities and family empowerment efforts related to the prevention and control of DHF.